Share

BAB 106: Pengakuan

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-02-26 10:38:59
Kael tidak langsung menjawab. Dia berjalan mendekat dengan tenang, seolah tidak ada yang perlu dijelaskan.

Sementara Zara hanya bisa menatapnya dengan perasaan campur aduk. Lalu, yang lebih mengejutkan lagi, Kael duduk di tepi ranjangnya.

Zara nyaris tersedak napasnya sendiri. Tangannya mencengkeram erat selimutniya, sementara Andin menatap mereka dengan ekspresi—antara kaget, bingung, dan curiga.

"Ada yang salah? Zara ‘kan istri saya." Kael akhirnya berbicara, suaranya datar tapi tegas.

Andin membeku di tempatnya. Mulutnya sedikit terbuka, seakan ingin mengatakan sesuatu, tapi tak ada satu kata pun yang keluar. Matanya membesar, bergantian menatap Kael dan Zara yang wajahnya sudah benar-benar pucat.

"Chef?" suara Andin akhirnya keluar.

Zara menunduk, tangannya meremas ujung selimutnya dengan gugup. Habis sudah. Rahasianya terbongkar.

"Kamu boleh keluar dulu nggak? Aku mau ngobrol berdua sama Andin," kata Zara, suaranya pelan, tetapi cukup tegas.

Kael menatapnya sejenak, sebelum akhirn
Duvessa

Zara kira-kira memutuskan buat berhenti kerja gak yah?? Komen dong guys ... Ditunggu updatenya besok yaa :)

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yani Hyugie
udahlah zara punya suami konglongmerat kog msh kerja keras....kerja yg santai2 azaa contohnya jd nyonya rumah xixixixixixii
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 107: Bantu Aku, Ya?

    Zara terdiam. Bukannya dia tidak pernah mempertimbangkan itu. Siapa juga yang ingin terus bekerja kalau dia sebenarnya bisa hidup nyaman?Namun, bukan itu masalahnya.Zara takut. Dia takut kehilangan kendali atas hidupnya sendiri. Takut jika terlalu bergantung pada Kael, lalu suatu hari pernikahan ini berakhir begitu saja. Bukan berarti dia mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi, tapi dia harus siap dengan kemungkinan terburuk.Bekerja memberinya rasa aman, bahkan jika itu hanya ilusi belaka.Namun, tentu saja, ini bukan sesuatu yang bisa dia bicarakan dengan Kael."Hei, malah ngelamun kamu!" Suara Kael membuyarkan pikirannya.Zara cepat-cepat mengangkat kepala. "Maaf, maaf. Kalau kamu izinin sih, aku mau tetap kerja di restoran aja."Kael menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya berkata, "Aku nggak mau ngelarang kamu. Aku juga orang yang ambisius dan nggak suka ditentang. Jadi aku paham kenapa kamu masih maksa kerja. Tapi satu hal, jangan sampai ada apa-apa kayak kemarin."Zara ter

    Last Updated : 2025-02-27
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 108: Terlalu Perhatian

    Setelah membersihkan diri sebisanya, Zara mengganti baju dan mengeringkan rambutnya seadanya. Namun, baru beberapa menit dia duduk di depan cermin, Kael masuk lagi dan langsung mengernyit melihat rambut Zara yang masih basah."Kamu nggak keringin rambut?" tanya Kael, suaranya terdengar santai tapi penuh perhatian.Zara menoleh malas-malasan. "Udah kok."Kael melirik rambut Zara yang masih menetes sedikit di ujungnya."Itu masih basah," ujar Kael datar.Sebelum Zara sempat membantah, Kael sudah berjalan ke laci dan mengambil hair dryer tanpa banyak bicara. Dia menarik kursi, duduk di belakang Zara, lalu menyalakan alat itu dengan tenang."Eh, Kael.""Segini cukup?" tanya Kael, memastikan suhu hair dryer tidak terlalu panas.Zara mengangguk kecil, masih sedikit terkejut.Begitu hembusan hangat mulai menyentuh kulitnya, dia tanpa sadar menggigit bibir. Jemari Kael dengan telaten menyibakkan rambutnya, sesekali menyentuh tengkuknya. Sensasi itu membuatnya menelan ludah, jantungnya berdebar

    Last Updated : 2025-02-27
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 109: Terlambat untuk Jujur

    Zara menatapnya tanpa berkedip, merasa ucapan Kael seperti hantaman telak di dadanya.Kael mendengus kecil, lalu menatapnya tajam. "Kamu kira aku bakal ngapa-ngapain mantan kamu?"Zara mengerjapkan mata, tidak menyangka arah pembicaraan akan ke sana. "Bukan gitu—""Aku nggak peduli dia siapa atau seperti apa hubungan kalian dulu." Suara Kael tetap datar, tetapi ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya."Yang aku peduliin cuma kamu. Dan kalau kamu nutupin sesuatu dari aku, itu lebih ganggu daripada siapa pun di masa lalu kamu," lanjut Kael.Zara menelan ludah, jemarinya kembali meremas tisu yang sudah hampir kusut di tangannya. Dia memang tidak seharusnya berbohong, tetapi saat itu, dia hanya takut Kael akan bereaksi berlebihan setelah tahu siapa dokter kandungannya.Namun, semakin dipikirkan, semakin Zara merasa kebodohannya makin jelas. Kenapa dia harus takut? Toh, sekarang dia dan Gala sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Tidak ada yang perlu dirahasiakan."Terus ... sekarang k

    Last Updated : 2025-02-28
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 110: Kenapa Virsha Datang?

    Zara tersenyum tipis, tidak menunjukkan sedikit pun rasa terpengaruh."Oh ya? Setahuku, Kael bukan tipe yang suka makan makanan manis," balas Zara santai. “Lagipula, kamu kasih buat aku, kan? Jadi seharusnya gak ada urusan sama Kael yang suka cake atau ngga, kan?”Kael melirik sekilas ke arah Zara. Sesuatu dalam dirinya hampir saja tertarik untuk tersenyum kecil, tetapi dia menahannya.Sedangkan Virsha, ia menahan diri agar tidak menunjukkan reaksi yang terlalu jelas. Ucapan Zara membuatnya merasa lebih jengkel."Ah iya, bukan begitu maksudku. Aku hanya ingin berbagi informasi," kata Virsha mencoba tetap tenang, matanya meneliti wajah Kael, mencari sesuatu di sana. "Waktu kita masih sama-sama, dia sering makan cake buatan aku sampai habis."Kael yang sedari tadi diam akhirnya meletakkan cangkir tehnya di meja, menimbulkan suara pelan yang terasa lebih tajam di tengah percakapan mereka."Selera orang bisa berubah," ucap Kael datar, tanpa menoleh ke Virsha."Ah ..." Virsha terkesiap, eks

    Last Updated : 2025-02-28
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 111: Tidur di Sofa

    "Serius, Kael? Kamu bawa-bawa Kak Gala sekarang?" tanya Zara, suaranya lebih rendah, tapi sorot matanya jelas menunjukkan keterkejutan.Kael hanya mengangkat bahu, ekspresinya tetap tenang. "Kenapa nggak? Kamu marah aku nggak usir Virsha, tapi kamu juga nutupin sesuatu dariku. Apa bedanya?"Tubuh Zara menegang. Dia menggeleng, menatap Kael penuh ketidakpercayaan. "Beda. Aku nggak pernah undang Gala ke rumah kita, nggak pernah kasih dia kesempatan buat bikin kamu ngerasa nggak nyaman. Lagian, alasan aku sama Kak Gala ketemu juga bukan karena sengaja, ‘kan?""Tapi kamu tetap bohong." Kael menyipitkan mata, bibirnya menipis.Zara mengepalkan tangannya di sisi tubuh, rahangnya mengeras. "Dan kamu tetap kasih Virsha tempat di rumah ini.""Jadi kita impas, ‘kan?" Kael mengangkat satu alis, ekspresinya tetap datar, tapi ada ketegangan samar di matanya."Nggak. Kita nggak impas," sahut Zara cepat, napasnya pendek, jelas menunjukkan dia tidak bisa menerima ini begitu saja.Kael melipat tangan d

    Last Updated : 2025-03-01
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 112: Bagaimana Caranya?

    Pagi harinya, Zara turun ke ruang makan. Matanya masih sedikit berat karena baru bangun tidur, tetapi tubuhnya cukup segar setelah semalam akhirnya bisa tidur tanpa terlalu banyak berpikir. Namun, begitu melangkah masuk, langkahnya langsung terhenti.Matanya menangkap sosok Kael yang sudah duduk di meja, menikmati sarapannya dengan tenang. Namun, bukan itu masalahnya. Yang membuat Zara mendadak kesal adalah Virsha duduk di sebelahnya.Bukan hanya itu, tetapi juga Virsha terlihat nyaman sekali di sana. Tubuhnya sedikit miring ke arah Kael, posturnya santai, seolah mereka sangat akrab.Zara mengepalkan tangan. Dadanya terasa panas. Seharusnya dia tetap tenang, tetapi bagaimana bisa kalau perempuan itu duduk di tempat yang biasanya untuknya?Kael, di sisi lain, tampak tidak terlalu memperhatikan kehadiran Virsha. Dia hanya fokus pada sarapannya, tidak terlibat dalam percakapan apa pun.Tanpa banyak berpikir lagi, Zara melangkah mendekat dengan ekspresi tenang. Saat sampai di belakang Kael

    Last Updated : 2025-03-01
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 113: Tertekan

    Setelah panggilan berakhir, Zara masih duduk di tempat tidur dengan ponsel tergeletak di pangkuannya. Pandangannya kosong menatap lantai, pikirannya berputar cepat.Zara tahu Riki tidak mungkin meminta jika bukan dalam keadaan mendesak. Omnya itu selalu baik, selalu membelanya di hadapan Sarah, dan tidak pernah sekalipun menuntut balas atas apa yang sudah dia lakukan untuk Zara sejak kecil. Jika sekarang sampai meminta bantuan, berarti situasinya benar-benar buruk.Zara menutup wajahnya dengan kedua tangan, napasnya terasa berat.Opsi pertama, dia bisa menggunakan tabungannya, tapi jelas tidak cukup. Semua uangnya selama ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit tabungan untuk masa depan.Opsi kedua, dia bisa mencari pinjaman … tapi di mana? Dia tidak mau berurusan dengan rentenir atau pihak yang bisa menjeratnya lebih jauh.Opsi ketiga … Kael.Zara langsung menepis pemikiran itu. Tidak! Dia tidak mau melibatkan Kael.Pria itu sudah banyak membantunya, bahkan lebih dari y

    Last Updated : 2025-03-02
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 114: Lima Ratus Juta

    Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari alasan, tetapi otaknya terasa kosong.Kael masih menunggu, tatapannya tidak beranjak dari wajah Zara. Udara di dalam kamar terasa semakin berat, seakan menekannya dari segala sisi.Zara tahu tidak ada jalan keluar."Zara." Suara Kael pelan, tetapi cukup untuk membuat Zara tersentak.Suara Kael tidak naik, tidak ada kemarahan yang meledak-ledak. Justru karena itulah, dada Zara semakin sesak."Aku tanya lagi," lanjut Kael, nada suaranya tetap dalam, nyaris tanpa emosi. "Siapa yang butuh lima ratus juta?"Zara menelan ludah, pikirannya berputar cepat mencari cara untuk menghindari situasi ini.Berbohong? Tidak mungkin. Kael terlalu pintar untuk dibohongi.Mengalihkan pembicaraan? Sama saja dengan menunda ledakan bom waktu.Zara mencoba membuka mulut, tetapi tidak ada suara yang keluar.Kael masih menatapnya, matanya tidak beranjak sedikit pun. Dia akhirnya bergerak, perlahan masuk ke kamar dan menutup pintu di belakangnya.Kael mendekat. Langkahnya

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 185: Pesta Pernikahan

    Pernikahan Andin dan Varen diadakan di sebuah ballroom hotel, yang juga menjadi tempat Zara menginap malam ini. Ballroom itu didekorasi dengan nuansa pastel yang lembut dan romantis, selaras dengan gaun pengantin yang dikenakan Andin—warna pink pastel dengan aksen bunga-bunga kecil di bagian lengan. Sementara Varen tampak gagah dalam setelan jas berwarna putih.Sahabatnya itu sangat cantik hari ini, memancarkan aura kebahagiaan yang hangat. Saat melihat Zara datang, Andin segera melambaikan tangan, wajahnya sumringah seolah sudah tak sabar menunggu. Di sampingnya, Varen juga tersenyum ke arah Zara, ramah seperti biasanya.Jujur saja, terasa aneh melihat mereka berdiri berdampingan seperti ini. Ada sedikit ruang kosong di dada Zara saat mengingat bahwa dulu, Varen adalah pria yang pernah menyukainya.“Zara, gue kira lo nggak akan datang,” ucap Andin begitu Zara sudah berada di dekat mereka.Memang, awalnya Zara ragu untuk datang. Anjana sempat memintanya membatalkan kehadiran dengan al

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 184: Meminta Izin

    “Zara, nanti kamu selama di sana ditemani bodyguard saja ya?” ucap Anjana sembari menuangkan teh ke dalam cangkir di hadapannya.Pagi itu, aroma roti panggang dan scrambled egg menguar dari dapur. Namun, meja makan keluarga Wijaya tidak sehangat biasanya. Ada kecanggungan yang menggantung di udara, sejak pembicaraan soal kepergian Zara ke luar kota.Hari ini, Zara akan menghadiri pesta pernikahan Andin dan Varen—dua sahabatnya yang telah lama menantikan hari bahagia itu. Namun, karena pestanya diadakan di luar kota, Gala menyarankan Zara untuk tidak terlalu memaksakan diri. Dia harus menginap semalam agar tubuhnya tak kelelahan, terutama pasca keguguran.Namun, permintaan Anjana terasa berlebihan. Ditemani bodyguard hanya untuk menghadiri pesta?Zara mendongak dari piringnya. Telur setengah matang di garpunya sudah dingin.“Ma, tapi saya cuma nginep satu malam aja. Nggak perlu sampai pakai bodyguard segala,” tolak Zara, berusaha tetap tenang, meski dalam hatinya terasa sesak. Ini buka

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 183: Harapan

    “Chef, tastenya sudah pas?” Suara salah satu sous chef membuyarkan lamunan Kael.Pria itu mengangguk pelan. “Sudah,” jawabnya singkat.Kini Kael berdiri di dapur The Velvet Spoon—tempat yang sudah cukup lama tidak dia kunjungi. Setelah urusan di Ashwara Group sedikit lebih stabil sejak pengangkatannya sebagai presiden direktur, Kael akhirnya memutuskan kembali ke restorannya. Bukan untuk inspeksi atau evaluasi besar-besaran, tapi sekadar menenggelamkan diri dalam kesibukan yang bisa mengalihkan pikirannya.Sudah seminggu sejak Zara pergi dari rumah. Dan sejak itu, Kael belum bisa sepenuhnya tenang.Kael hanya butuh mengalihkan pikirannya. Mencari pelarian. Mencegah dirinya terlalu larut memikirkan satu hal yang akhir-akhir ini selalu membuat dadanya sesak, yaitu perpisahannya dengan Zara.Tangan pria itu tetap bergerak, mengarahkan tim, mencicipi, memberi instruksi. Namun, pikirannya tidak benar-benar ada di sana.Sesekali, matanya tertuju pada kaca yang menghadap ke area servis. Dari

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 182: Bimbang

    “Apa kamu bilang?! Dokter Gala … ayah dari Zelena?!” bentak Anjana, begitu Ceva akhirnya jujur tentang siapa ayah kandung anaknya. Matanya membelalak, suaranya tajam dan bergetar menahan marah.“Iya, Ma …” Ceva menunduk, suaranya lirih. “Gala ayahnya.”Tubuh Ceva gemetar. Dia tahu ini akan terjadi. Namun, tetap saja, saat berhadapan langsung dengan amarah ibunya, semuanya terasa jauh lebih berat dari yang dia bayangkan.Wajar jika Anjana semarah ini. Selama bertahun-tahun, Ceva menyimpan kebenaran itu sendiri. Bagi orang lain, ini mungkin hanya kisah cinta yang kandas. Namun, bagi Anjana yang menjaga nama keluarga seperti menjaga napasnya sendiri, ini adalah aib yang tak termaafkan.Anjana menatap putrinya dengan sorot tajam. “Kenapa kamu tidak bilang dari dulu?! Kamu anggap Mama ini apa?!”Ceva tak sanggup menjawab. Dia hanya diam, berharap ibunya berhenti bicara, walau tahu itu mustahil.Dulu, Ceva sempat magang di rumah sakit tempat Gala bekerja. Di sanalah semuanya dimulai. Hubunga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 181: Terbongkar

    Gadis kecil yang selalu tersenyum hangat padanya ... adalah anak Gala?Mantan kekasihnya?Ini gila.Seketika, perut Zara terasa mual. Entah karena syok, kaget, atau karena tubuhnya yang sedang hamil memang tak kuat menampung kenyataan sebanyak ini di pagi hari. Dia mundur selangkah, berniat meninggalkan tempat itu diam-diam.Prang!Sebuah suara nyaring pecah di udara. Vas bunga di atas meja kecil dekat tirai jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai.Zara mematung. Matanya melebar, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat.‘Gawat. Aku ketahuan,’ batin Zara panik.Dari taman, Gala langsung menoleh cepat. Begitu pula Ceva. Wajah keduanya berubah—kaget, panik, dan bingung dalam waktu bersamaan.“Zara?” Suara Gala terdengar pelan, nyaris tak percaya.Zara hanya berdiri kaku, masih terperangkap antara ingin berlari atau berpura-pura tidak mendengar apa pun. Namun, semuanya sudah terlambat. Tatapan mereka bertemu. Tak ada lagi yang bisa disembunyikan.Ceva bangkit dari bangku, langkahny

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 180: Rahasia

    Zara tersenyum kecil saat membaca pesan dari Andin.Ah, benar juga. Andin akan menikah minggu depan. Karena semua kekacauan yang terjadi belakangan ini, Zara sampai lupa akan undangan pernikahan sahabatnya itu.Andin dan Varen.Sebuah pasangan yang tak pernah dia bayangkan akan bersama. Andin adalah sahabatnya, teman baiknya sejak awal kuliah.Sedangkan Varen ... pria yang pernah menyatakan cinta padanya. Pria yang sempat membuat hatinya goyah, tapi tidak cukup kuat untuk menggantikan Kael.Dan sekarang? Varen akan menikahi sahabatnya sendiri.Sungguh kebetulan yang aneh. Namun, hidup memang tidak pernah kehabisan kejutan, ‘kan?Zara menghela napas, lalu mengetik balasan.[Gue udah sehat kok. Gue pasti usahain dateng ke nikahan lo.]Jari-jarinya berhenti di atas layar. Pandangannya terpaku pada pesan itu. Resepsi Andin akan digelar di luar kota, dan itu artinya dia harus menginap. Mengingat kondisi kehamilannya sekarang, dan sikap Anjana yang makin protektif, kecil kemungkinan ibunya a

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 179: Kabar

    “Kael gimana, Ra? Kalian udah ketemu?” tanya Gala pelan setelah selesai memeriksa kondisi Zara.Mereka kini berada di kamar lantai dua. Ruang yang selama seminggu terakhir menjadi tempat Zara mengasingkan diri dari dunia luar. Gala tahu betul, luka di tubuh Zara mungkin sudah mulai pulih, tapi tidak dengan luka di hatinya.Pria itu juga tahu, apa yang terjadi antara Zara dan Kael bukan hal sepele. Gala bahkan sempat bertemu Kael di depan rumah sakit saat Zara diperbolehkan pulang. Tatapan pria itu kosong, wajahnya lelah seperti tak tidur berhari-hari. Aneh rasanya, karena Kael seharusnya pulang bersama Zara hari itu, tapi nyatanya hanya wanita itu yang dibawa pulang oleh Anjana.Zara menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum menjawab.“Belum, Kak,” ucap Zara pelan. “Sempat datang ke sini ... tapi diusir sama bodyguard Mama.”Zara menunduk, suaranya serak. Tidak ada amarah dalam kata-katanya, hanya kelelahan yang tertahan terlalu lama.Ya, seketat itu Anjana menjagan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 178: Mirip

    “Zara, ayo sarapannya dimakan,” suara Anjana dari meja makan membuyarkan lamunan Zara.Perempuan itu tersentak pelan, lalu mengangguk dan memaksakan senyum. Dia mengambil sendok, meski tak benar-benar lapar.Sejujurnya, Zara tidak merasa nyaman tinggal di rumah ini. Tatapan tajam kakeknya, Harun yang selalu mengawasinya seolah dia adalah orang luar, dan nada bicara Atma yang dingin setiap kali mereka berpapasan—semuanya membuat udara di rumah ini terasa lebih dingin dari biasanya.Namun, dia tetap memilih tinggal di sini. Rumah itu memang bukan tempat yang ramah, tapi jauh di dalam hati, dia masih trauma dengan apa yang terjadi di rumahnya sendiri. Ingatan tentang paket ancaman itu masih membekas.Setiap suara langkah di malam hari, setiap bayangan yang melintas di dinding, bisa membuat jantungnya berdebar tak karuan. Setidaknya, di sini dia merasa lebih aman … walau tak benar-benar merasa diterima.“Kalau kamu nggak suka menu hari ini, bisa minta Mbok Darmi buat yang lain,” ucap Anjan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 177: Keputusan

    Kael mematung. Untuk sesaat, seluruh dunia terasa hening. Bahkan detak mesin infus terdengar seperti gema di lorong kosong.“Maksud kamu …?” tanya Kael pelan. Suaranya serak, seperti tertahan di tenggorokan.Zara menatapnya lurus, dan kali ini tidak ada air mata, hanya kelelahan yang dalam. “Mama bilang, kamu udah gagal jagain aku. Jadi dia minta aku buat pisah.”Kael menunduk, perlahan berdiri. Tangan di sisi tubuhnya mengepal, seolah menahan sesuatu yang nyaris meledak di dalam dadanya.“Kamu setuju?” tanya pria itu pelan. Suaranya rendah. Bukan marah, tapi penuh luka yang tak dia tunjukkan pada siapa pun selama ini.Zara tidak langsung menjawab. Pandangannya kembali pada jendela, tak kuasa menatap pria itu lebih lama. Suaminya. Lelaki yang membuat segalanya menjadi rumit sekaligus bermakna.“Zara,” suara Kael terdengar lebih dalam sekarang.“Aku nggak mau, Mas … Tapi kalau Mama maksa, aku harus gimana?” lirih Zara nyaris seperti bisikan.Kael terdiam. Di wajahnya, tidak ada amarah—y

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status