Share

BAB 113: Tertekan

Penulis: Duvessa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 12:08:56
Setelah panggilan berakhir, Zara masih duduk di tempat tidur dengan ponsel tergeletak di pangkuannya. Pandangannya kosong menatap lantai, pikirannya berputar cepat.

Zara tahu Riki tidak mungkin meminta jika bukan dalam keadaan mendesak. Omnya itu selalu baik, selalu membelanya di hadapan Sarah, dan tidak pernah sekalipun menuntut balas atas apa yang sudah dia lakukan untuk Zara sejak kecil. Jika sekarang sampai meminta bantuan, berarti situasinya benar-benar buruk.

Zara menutup wajahnya dengan kedua tangan, napasnya terasa berat.

Opsi pertama, dia bisa menggunakan tabungannya, tapi jelas tidak cukup. Semua uangnya selama ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit tabungan untuk masa depan.

Opsi kedua, dia bisa mencari pinjaman … tapi di mana? Dia tidak mau berurusan dengan rentenir atau pihak yang bisa menjeratnya lebih jauh.

Opsi ketiga … Kael.

Zara langsung menepis pemikiran itu. Tidak! Dia tidak mau melibatkan Kael.

Pria itu sudah banyak membantunya, bahkan lebih dari y
Duvessa

Kira-kira Zara jujur gak sama Kael tentang masalah dia? Jawabannya di bab selanjutnya ya :)

| 4
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 114: Lima Ratus Juta

    Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari alasan, tetapi otaknya terasa kosong.Kael masih menunggu, tatapannya tidak beranjak dari wajah Zara. Udara di dalam kamar terasa semakin berat, seakan menekannya dari segala sisi.Zara tahu tidak ada jalan keluar."Zara." Suara Kael pelan, tetapi cukup untuk membuat Zara tersentak.Suara Kael tidak naik, tidak ada kemarahan yang meledak-ledak. Justru karena itulah, dada Zara semakin sesak."Aku tanya lagi," lanjut Kael, nada suaranya tetap dalam, nyaris tanpa emosi. "Siapa yang butuh lima ratus juta?"Zara menelan ludah, pikirannya berputar cepat mencari cara untuk menghindari situasi ini.Berbohong? Tidak mungkin. Kael terlalu pintar untuk dibohongi.Mengalihkan pembicaraan? Sama saja dengan menunda ledakan bom waktu.Zara mencoba membuka mulut, tetapi tidak ada suara yang keluar.Kael masih menatapnya, matanya tidak beranjak sedikit pun. Dia akhirnya bergerak, perlahan masuk ke kamar dan menutup pintu di belakangnya.Kael mendekat. Langkahnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 115: Merasa Bersalah

    Begitu Zara menuruni anak tangga, aroma makanan hangat menyambutnya. Di meja makan, Kael sudah duduk di sana, lengan terlipat di atas meja, tatapannya langsung tertuju padanya begitu dia muncul."Duduk," perintah Kael singkat.Zara berjalan perlahan, menarik kursi di seberang Kael, lalu duduk dengan hati-hati.Kael tidak berbicara lagi, hanya menatap Zara dengan tajam seolah memberi tahu bahwa dia tidak menerima penolakan.Zara menelan ludah, lalu meraih sendok dengan tangan sedikit gemetar. Dia menyuapkan sesuap nasi ke mulutnya, tetapi rasanya hambar. Bukan karena makanan itu tidak enak, tetapi karena perasaannya masih bercampur aduk.Kael tetap diam, tetapi tatapannya tidak lepas dari Zara. Setiap gerakan kecil yang dia lakukan, Kael memperhatikannya.Setelah beberapa suapan, Zara akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. "Aku nggak bermaksud buat kamu marah.""Aku nggak marah," jawab Kael, suaranya datar, tetapi tidak terdengar seperti kebohongan."Serius?" Zara mendongak, menata

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 116: Bagaimana Caranya?

    “K-Kael, kamu nggak bisa ngomong gitu!” suara Sarah terdengar terengah-engah, seperti berusaha menahan amarahnya.“Saya bisa. Dan saya baru saja melakukannya,” sahut Kael, nada suaranya sarat kebosanan. Pembicaraan ini sudah terlalu melelahkan untuknya.Zara menatap Kael, masih sulit percaya betapa santainya pria itu melemparkan kata-kata tajam tanpa ragu sedikit pun.“Jadi, gimana?” Kael mengulang pertanyaannya, kali ini dengan nada lebih tidak sabar. “Mau terima atau nggak?”Hening.“Baiklah. Kami terima,” jawab Sarah akhirnya. Suaranya terdengar berat, penuh ketidakrelaan, tapi pasrah karena sadar dia tidak punya pilihan lain.“Bagus,” ujar Kael santai. Tanpa banyak bicara lagi, dia menutup telepon dan meletakkan ponsel di nakas. Seolah percakapan barusan tidak lebih dari transaksi bisnis biasa."Kamu … beneran ngasih uang itu?" tanya Zara pelan. Dia masih menatap Kael dengan ekspresi campur aduk. Antara kaget, tak percaya, dan entah kenapa sedikit lega.Kael menoleh, ekspresinya te

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 117: Jangan Ikut Campur

    Zara duduk di bangku kayu di taman belakang rumah sakit, tangannya mengepal di pangkuannya.Angin sore berhembus lembut, menggoyangkan dedaunan di sekitarnya, tetapi tidak membawa ketenangan sedikit pun.Dadanya terasa sesak, pikirannya penuh. Dia tahu, pertemuan ini tidak akan mudah.Langkah kaki terdengar dari belakang. Pelan, tetapi cukup untuk membuat Zara menoleh.Gala berjalan mendekat.Dia masih mengenakan jas dokternya, dengan lengan kemeja tergulung hingga siku, tanda bahwa dia baru saja menyelesaikan pasien terakhir sebelum istirahat praktik."Oke, Zara, sekarang jelaskan. Sebenarnya ada apa?" tanya Gala tanpa basa-basi, lalu duduk di sebelahnya.Zara menelan ludah. Dia sudah menyiapkan banyak alasan di kepalanya, tapi kini, di bawah tatapan Gala yang tajam, semuanya menguap begitu saja."Aku …" Bibirnya terbuka, tetapi tak ada suara yang keluar.Zara menarik napas dalam, mencoba menguatkan diri."Iya, Kak. Kami bilang aku hamil supaya pernikahan ini direstui orang tuanya." Z

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 118: Obrolan di Mobil

    "Jelasin."Setelah mereka masuk ke dalam mobil, akhirnya Kael buka suara.Kael menyalakan mesin, tapi tidak langsung menjalankannya. Jari-jarinya mengetuk ringan setir sebelum menoleh, menatap Zara dengan mata tajam.Zara menggigit bibir, merasa pikirannya tiba-tiba kosong."Jelasin apa?" tanya Zara pelan, meski tahu betul apa yang dimaksud Kael.Kael menghela napas pendek, ekspresinya tak berubah. "Kenapa kalian ngobrol di luar ruang praktik? Kenapa harus di taman?"Zara menunduk, mencoba merangkai kata-kata yang masuk akal. "Kak Gala cuma mau ngobrol sebentar."Kael mendengus kecil. "Ngobrol? Soal apa?"Zara menghela napas sebelum akhirnya menjelaskan bahwa Gala hanya ingin mencari kejelasan tentang hasil pemeriksaan kandungannya yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Maharani.Keheningan seketika menyelimuti mereka. Kael tidak langsung bereaksi, tetapi rahangnya mengeras. Tangannya yang semula santai di setir kini mencengkram lebih kuat."Kita ganti dokter aja," kata Kael akhir

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 119: Gathering Restoran

    "Kamu nggak boleh ikut gathering itu!" Suara Kael membentur dinding kamar, tajam dan tegas. Dia berdiri di depan Zara dengan kedua tangan bertumpu di pinggang, ekspresinya penuh ketegangan.Restoran The Velvet Spoon memang rutin mengadakan gathering tahunan di resort pinggir pantai, ajang bersenang-senang setelah setahun bekerja. Semua karyawan menantikannya. Semua, kecuali Kael.Dari dulu, Kael tidak pernah sekalipun menghadiri acara itu.Namun Zara? Dia sudah lama ingin ikut. Dan sekarang, ketika akhirnya ada kesempatan, Kael justru melarangnya."Kenapa nggak boleh?" tanya Zara, suaranya terdengar jauh lebih tenang dibanding Kael.Kael menghela napas panjang, ekspresinya tetap mengeras. "Kamu baru aja beres bedrest, sekarang malah maksa ikut?""Tapi aku udah sehat! Kak Gala bilang aku baik-baik aja! Lagian, selama nikah aja kamu nggak sempat ngajak aku ke mana-mana. Mau bulan madu aja kita nggak jadi," protes Zara, nada suaranya mengandung kekecewaan yang tidak bisa disembunyikan.Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 120: Tiba-Tiba Datang

    Malam semakin larut, tetapi suasana gathering justru semakin panas. Di salah satu meja, sekumpulan orang duduk melingkar, mengelilingi satu botol kosong di tengah. Permainan klasik ‘truth or dare’ sudah memakan banyak korban yang dipaksa menjawab jujur atau melakukan tantangan konyol."Ayo, puter lagi! Jangan mandek di situ, dong!" seru Rizal, manager restoran yang malam ini merangkap sebagai MC dadakan.Zara duduk di antara Andin dan Varen, ikut tertawa setiap kali ada yang mendapatkan tantangan konyol. Namun, di tengah tawa dan sorakan riuh, dia merasakan tatapan yang terlalu tajam menghujam ke arahnya.Kael berdiri di balik kerumunan, wajahnya tersembunyi dalam bayangan, sorot matanya dingin menusuk. Tangan dimasukkan ke dalam saku celana, tapi perhatiannya tidak sekalipun lepas dari Zara. Seolah dia hanya sekadar lewat, padahal sejak awal permainan dimulai, dia tidak bergerak sedikit pun."Loh, Chef! Sini gabung!" Rizal melambai ke arah Kael.Kael tidak langsung merespons. Namun, s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 121: Hampir Saja

    "Uhuk!" Zara tiba-tiba tersedak begitu keras hingga seluruh meja langsung menoleh ke arahnya. Dia buru-buru menunduk, tangannya gemetar meraih gelas air mineral."Aduh, keselek!" seru Zara panik, suaranya sedikit dibuat-buat."Lo kenapa sih?" Andin refleks menepuk punggung Zara, keningnya berkerut.Zara tidak menjawab, hanya sibuk berpura-pura batuk sambil meneguk airnya dengan panik. Fokus semua orang pun teralihkan kepadanya, tepat seperti yang dia harapkan.Sementara itu, dari sudut matanya, dia bisa melihat Kael menatapnya dengan ekspresi datar, seolah membaca semua niatnya.Sial. Itu nyaris saja.--Saat permainan selesai, semua orang beranjak kembali ke kamar masing-masing. Rizal harus mengantar Kael yang jalannya mulai tidak stabil akibat terlalu banyak minum.Sementara itu, Zara sudah kembali ke kamarnya bersama Andin, berharap bisa tidur dengan tenang. Namun, harapannya langsung pupus begitu ponselnya tiba-tiba bergetar.Kael menelepon.Zara menghela napas sebelum akhirnya men

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 185: Pesta Pernikahan

    Pernikahan Andin dan Varen diadakan di sebuah ballroom hotel, yang juga menjadi tempat Zara menginap malam ini. Ballroom itu didekorasi dengan nuansa pastel yang lembut dan romantis, selaras dengan gaun pengantin yang dikenakan Andin—warna pink pastel dengan aksen bunga-bunga kecil di bagian lengan. Sementara Varen tampak gagah dalam setelan jas berwarna putih.Sahabatnya itu sangat cantik hari ini, memancarkan aura kebahagiaan yang hangat. Saat melihat Zara datang, Andin segera melambaikan tangan, wajahnya sumringah seolah sudah tak sabar menunggu. Di sampingnya, Varen juga tersenyum ke arah Zara, ramah seperti biasanya.Jujur saja, terasa aneh melihat mereka berdiri berdampingan seperti ini. Ada sedikit ruang kosong di dada Zara saat mengingat bahwa dulu, Varen adalah pria yang pernah menyukainya.“Zara, gue kira lo nggak akan datang,” ucap Andin begitu Zara sudah berada di dekat mereka.Memang, awalnya Zara ragu untuk datang. Anjana sempat memintanya membatalkan kehadiran dengan al

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 184: Meminta Izin

    “Zara, nanti kamu selama di sana ditemani bodyguard saja ya?” ucap Anjana sembari menuangkan teh ke dalam cangkir di hadapannya.Pagi itu, aroma roti panggang dan scrambled egg menguar dari dapur. Namun, meja makan keluarga Wijaya tidak sehangat biasanya. Ada kecanggungan yang menggantung di udara, sejak pembicaraan soal kepergian Zara ke luar kota.Hari ini, Zara akan menghadiri pesta pernikahan Andin dan Varen—dua sahabatnya yang telah lama menantikan hari bahagia itu. Namun, karena pestanya diadakan di luar kota, Gala menyarankan Zara untuk tidak terlalu memaksakan diri. Dia harus menginap semalam agar tubuhnya tak kelelahan, terutama pasca keguguran.Namun, permintaan Anjana terasa berlebihan. Ditemani bodyguard hanya untuk menghadiri pesta?Zara mendongak dari piringnya. Telur setengah matang di garpunya sudah dingin.“Ma, tapi saya cuma nginep satu malam aja. Nggak perlu sampai pakai bodyguard segala,” tolak Zara, berusaha tetap tenang, meski dalam hatinya terasa sesak. Ini buka

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 183: Harapan

    “Chef, tastenya sudah pas?” Suara salah satu sous chef membuyarkan lamunan Kael.Pria itu mengangguk pelan. “Sudah,” jawabnya singkat.Kini Kael berdiri di dapur The Velvet Spoon—tempat yang sudah cukup lama tidak dia kunjungi. Setelah urusan di Ashwara Group sedikit lebih stabil sejak pengangkatannya sebagai presiden direktur, Kael akhirnya memutuskan kembali ke restorannya. Bukan untuk inspeksi atau evaluasi besar-besaran, tapi sekadar menenggelamkan diri dalam kesibukan yang bisa mengalihkan pikirannya.Sudah seminggu sejak Zara pergi dari rumah. Dan sejak itu, Kael belum bisa sepenuhnya tenang.Kael hanya butuh mengalihkan pikirannya. Mencari pelarian. Mencegah dirinya terlalu larut memikirkan satu hal yang akhir-akhir ini selalu membuat dadanya sesak, yaitu perpisahannya dengan Zara.Tangan pria itu tetap bergerak, mengarahkan tim, mencicipi, memberi instruksi. Namun, pikirannya tidak benar-benar ada di sana.Sesekali, matanya tertuju pada kaca yang menghadap ke area servis. Dari

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 182: Bimbang

    “Apa kamu bilang?! Dokter Gala … ayah dari Zelena?!” bentak Anjana, begitu Ceva akhirnya jujur tentang siapa ayah kandung anaknya. Matanya membelalak, suaranya tajam dan bergetar menahan marah.“Iya, Ma …” Ceva menunduk, suaranya lirih. “Gala ayahnya.”Tubuh Ceva gemetar. Dia tahu ini akan terjadi. Namun, tetap saja, saat berhadapan langsung dengan amarah ibunya, semuanya terasa jauh lebih berat dari yang dia bayangkan.Wajar jika Anjana semarah ini. Selama bertahun-tahun, Ceva menyimpan kebenaran itu sendiri. Bagi orang lain, ini mungkin hanya kisah cinta yang kandas. Namun, bagi Anjana yang menjaga nama keluarga seperti menjaga napasnya sendiri, ini adalah aib yang tak termaafkan.Anjana menatap putrinya dengan sorot tajam. “Kenapa kamu tidak bilang dari dulu?! Kamu anggap Mama ini apa?!”Ceva tak sanggup menjawab. Dia hanya diam, berharap ibunya berhenti bicara, walau tahu itu mustahil.Dulu, Ceva sempat magang di rumah sakit tempat Gala bekerja. Di sanalah semuanya dimulai. Hubunga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 181: Terbongkar

    Gadis kecil yang selalu tersenyum hangat padanya ... adalah anak Gala?Mantan kekasihnya?Ini gila.Seketika, perut Zara terasa mual. Entah karena syok, kaget, atau karena tubuhnya yang sedang hamil memang tak kuat menampung kenyataan sebanyak ini di pagi hari. Dia mundur selangkah, berniat meninggalkan tempat itu diam-diam.Prang!Sebuah suara nyaring pecah di udara. Vas bunga di atas meja kecil dekat tirai jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai.Zara mematung. Matanya melebar, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat.‘Gawat. Aku ketahuan,’ batin Zara panik.Dari taman, Gala langsung menoleh cepat. Begitu pula Ceva. Wajah keduanya berubah—kaget, panik, dan bingung dalam waktu bersamaan.“Zara?” Suara Gala terdengar pelan, nyaris tak percaya.Zara hanya berdiri kaku, masih terperangkap antara ingin berlari atau berpura-pura tidak mendengar apa pun. Namun, semuanya sudah terlambat. Tatapan mereka bertemu. Tak ada lagi yang bisa disembunyikan.Ceva bangkit dari bangku, langkahny

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 180: Rahasia

    Zara tersenyum kecil saat membaca pesan dari Andin.Ah, benar juga. Andin akan menikah minggu depan. Karena semua kekacauan yang terjadi belakangan ini, Zara sampai lupa akan undangan pernikahan sahabatnya itu.Andin dan Varen.Sebuah pasangan yang tak pernah dia bayangkan akan bersama. Andin adalah sahabatnya, teman baiknya sejak awal kuliah.Sedangkan Varen ... pria yang pernah menyatakan cinta padanya. Pria yang sempat membuat hatinya goyah, tapi tidak cukup kuat untuk menggantikan Kael.Dan sekarang? Varen akan menikahi sahabatnya sendiri.Sungguh kebetulan yang aneh. Namun, hidup memang tidak pernah kehabisan kejutan, ‘kan?Zara menghela napas, lalu mengetik balasan.[Gue udah sehat kok. Gue pasti usahain dateng ke nikahan lo.]Jari-jarinya berhenti di atas layar. Pandangannya terpaku pada pesan itu. Resepsi Andin akan digelar di luar kota, dan itu artinya dia harus menginap. Mengingat kondisi kehamilannya sekarang, dan sikap Anjana yang makin protektif, kecil kemungkinan ibunya a

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 179: Kabar

    “Kael gimana, Ra? Kalian udah ketemu?” tanya Gala pelan setelah selesai memeriksa kondisi Zara.Mereka kini berada di kamar lantai dua. Ruang yang selama seminggu terakhir menjadi tempat Zara mengasingkan diri dari dunia luar. Gala tahu betul, luka di tubuh Zara mungkin sudah mulai pulih, tapi tidak dengan luka di hatinya.Pria itu juga tahu, apa yang terjadi antara Zara dan Kael bukan hal sepele. Gala bahkan sempat bertemu Kael di depan rumah sakit saat Zara diperbolehkan pulang. Tatapan pria itu kosong, wajahnya lelah seperti tak tidur berhari-hari. Aneh rasanya, karena Kael seharusnya pulang bersama Zara hari itu, tapi nyatanya hanya wanita itu yang dibawa pulang oleh Anjana.Zara menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum menjawab.“Belum, Kak,” ucap Zara pelan. “Sempat datang ke sini ... tapi diusir sama bodyguard Mama.”Zara menunduk, suaranya serak. Tidak ada amarah dalam kata-katanya, hanya kelelahan yang tertahan terlalu lama.Ya, seketat itu Anjana menjagan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 178: Mirip

    “Zara, ayo sarapannya dimakan,” suara Anjana dari meja makan membuyarkan lamunan Zara.Perempuan itu tersentak pelan, lalu mengangguk dan memaksakan senyum. Dia mengambil sendok, meski tak benar-benar lapar.Sejujurnya, Zara tidak merasa nyaman tinggal di rumah ini. Tatapan tajam kakeknya, Harun yang selalu mengawasinya seolah dia adalah orang luar, dan nada bicara Atma yang dingin setiap kali mereka berpapasan—semuanya membuat udara di rumah ini terasa lebih dingin dari biasanya.Namun, dia tetap memilih tinggal di sini. Rumah itu memang bukan tempat yang ramah, tapi jauh di dalam hati, dia masih trauma dengan apa yang terjadi di rumahnya sendiri. Ingatan tentang paket ancaman itu masih membekas.Setiap suara langkah di malam hari, setiap bayangan yang melintas di dinding, bisa membuat jantungnya berdebar tak karuan. Setidaknya, di sini dia merasa lebih aman … walau tak benar-benar merasa diterima.“Kalau kamu nggak suka menu hari ini, bisa minta Mbok Darmi buat yang lain,” ucap Anjan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 177: Keputusan

    Kael mematung. Untuk sesaat, seluruh dunia terasa hening. Bahkan detak mesin infus terdengar seperti gema di lorong kosong.“Maksud kamu …?” tanya Kael pelan. Suaranya serak, seperti tertahan di tenggorokan.Zara menatapnya lurus, dan kali ini tidak ada air mata, hanya kelelahan yang dalam. “Mama bilang, kamu udah gagal jagain aku. Jadi dia minta aku buat pisah.”Kael menunduk, perlahan berdiri. Tangan di sisi tubuhnya mengepal, seolah menahan sesuatu yang nyaris meledak di dalam dadanya.“Kamu setuju?” tanya pria itu pelan. Suaranya rendah. Bukan marah, tapi penuh luka yang tak dia tunjukkan pada siapa pun selama ini.Zara tidak langsung menjawab. Pandangannya kembali pada jendela, tak kuasa menatap pria itu lebih lama. Suaminya. Lelaki yang membuat segalanya menjadi rumit sekaligus bermakna.“Zara,” suara Kael terdengar lebih dalam sekarang.“Aku nggak mau, Mas … Tapi kalau Mama maksa, aku harus gimana?” lirih Zara nyaris seperti bisikan.Kael terdiam. Di wajahnya, tidak ada amarah—y

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status