Ariella buru-buru memakai kemeja piyamanya, sembari berujar, “tolong matikan. Jangan rekam lagi, Tuan Muda!”Dia pun menyingkur, tak mau tubuhnya jadi sasaran lagi, sebab piyama itu robek di bagian dada dan beberapa lengan karena ulah Chelsea.“Dasar, sialan. Kenapa kau malah menutupinya, hah? Cepat berbalik dan singkirkan tanganmu!” tukas Matthias memerintah.Dia melirik Chelsea, lalu mendengus kesal. “Apa yang kau lakukan? Cepat pegangi dia agar aku bisa mendapat video bagus. Teman-temanku pasti suka.”“Hei, kau tidak mendengarku?” sambung Matthias yang kini mendekati mereka, sambil terus mengarahkan ponselnya pada Ariella.Namun, saat tiba di samping Chelsea, wanita itu langsung menginjak kakinya.“Aish, sial!” umpat Matthias sambil mengernyit.Beruntung ponselnya tidak jatuh. Namun, Chelsea yang sebal, langsung merebut benda pipih tersebut. Dia bahkan berbalik, melihat hasil rekaman Ariella. Dan itu memicu senyum miring mendominasi sebelah bibirnya.“Bagus juga. Kalau bisa unggah
Terakhir Diperbarui : 2025-02-02 Baca selengkapnya