Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan의 모든 챕터: 챕터 141 - 챕터 147

147 챕터

141. Aku Bisa Membuatmu Bersuara!

“Nona Giselle!” tukas Peter yang seketika mengurungkan niat wanita itu membuka pintu.“Nyonya Belatia mencari Anda. Beliau meminta Nona segera kembali ke aula karena beberapa Seniman menanyakan Anda,” sambung asisten Lucas tersebut.Giselle menoleh pada Peter, tapi dia curiga lelaki itu sengaja menghalanginya atas perintah Lucas.Dengan sorot manik tajamnya, Giselle pun berkata, “pergilah! Aku akan kembali nanti!”“Tapi, Nona—”“Aku akan menangkap basah Luke!” Giselle mencecar sambil mendorong pintu ruangan tersebut.Begitu ambang itu terbuka kasar, Giselle langsung menerobos masuk.“Luke!” dengusnya geram.Pasangan yang semula memadu kasih itu sontak berpaling. Namun, manik Giselle langsung berubah lebar saat menyadari lelaki bersetelan hitam tersebut bukan Lucas Baratheon!Benar, laki-laki itu salah satu kurator yang bekerja di Baratheon Gallery. Malam ini dia mengundang pacarnya ke acara pameran dan tak sengaja ketahuan bermesraan di ruang penyimpanan lukisan. Terlebih orang yang m
last update최신 업데이트 : 2025-04-14
더 보기

142. Kau Sangat Menikmati Bibirku

“Bantuan?” Lucas berkata seiring alisnya yang mendapuk.Rasanya mustahil Ariella memohon pertolongan. Namun, wanita itu bergegas mendorong Lucas dan menegakkan diri dengan benar. Usai merapikan pakaian, Ariella pun berujar, “bukankah Anda bilang mengetaui masa lalu saya?”Lucas hanya bungkam dengan iras muka dingin, tapi Ariella tak akan menghentikan niatnya.“Saya mendapat kabar bahwa Ayah saya meninggal saat bekerja di mansion Baratheon. Saya tidak ingat kejadian apapun, selama tiga tahun dari waktu kecelakaan. Jadi saya ingin—”“Kau pikir keluarga Baratheon yang membunuhnya?!” sahut Lucas sebelum ucapan Ariella tuntas. Dada sang wanita serasa dihantam beton mendengarnya. Bahkan cengkeraman di tas tangan itu bertambah erat. ‘Kau tau itu, tapi kau tidak bertindak apapun!’ batin Ariella penuh geram. Dengan manik gemetar, dirinya pun memprovokasi. “Apakah itu mungkin?”Seringai tipis langsung membingkai bibir Lucas.“Lantas mengapa jika keluarga Baratheon yang membunuhnya? Kau tak
last update최신 업데이트 : 2025-04-14
더 보기

143. Kejar Dia, Maka Kau Akan Melihatku Mati Di Sini!

“Sangat tidak tau malu. Kau berkoar sebagai kekasih Damien, tapi bermain belakang dengan tunanganku. Apa Damien tau kau semenjijikkan ini?!” Giselle memberang penuh amukan. Tangannya terangkat lagi, bersiap memukul sisi lain wajah Ariella. Namun, belum sampai tamparan itu mendarat, Ariella lebih dulu menahan lengan Giselle dengan cekalan yang kuat. “Jaga sikap Anda, Nona Giselle!” decaknya pelan, tapi mengandung tekanan. Putri keluarga Diorson itu menghempas cengkeraman, lalu melangkah dengan tatapan tajam. “Tutup mulutmu!” decaknya lebih geram. “Beraninya seorang selingkuhan menceramahiku. Harusnya kau yang mengubah sikap liarmu!” Belum sampai Ariella menjawab, Lucas yang melihat semuanya dari teras langsung menarik Ariella ke belakangnya. “Kau tidak apa-apa?” tanya pria itu tampak cemas. Dia yang menggenggam tangan Ariella, semakin membakar dada Giselle yang meradang. ‘Hah, sialan! Kau bahkan terang-terangan mengkhawatirkan wanita lain di depanku, Luke!’ batin
last update최신 업데이트 : 2025-04-15
더 보기

144. Apa Kau Akan Senang Jika Paman Menjadi Daddymu?

***“Paman, kenapa Mommy belum datang menjenguk Ava?” Putri Ariella itu bertanya gelisah.Ya, sudah sejak tadi dia menunggu, bahkan rela menahan kantuk karena ingin melihat Ariella sebelum tidur.Damien yang baru selesai menelepon seseorang, lantas duduk di dekat brankar Ava.“Tuan Putri merindukan Mommy?” tanyanya sambil membelai lembut kepala anak tersebut.“Ya, Ava sangat rindu pada Mommy,” sahut gadis kecil itu menekuk bibirnya. “Mommy bilang, jika Ava menghabiskan makan malam, maka Mommy akan pulang cepat. Tapi kenapa sampai sekarang belum datang?”Damien mengerjap. Dia sendiri khawatir sebab Ariella pergi ke tempat di mana rivalnya berada. Awalnya Damien ingin menemani Ariella, tapi wanita itu menolak karena sudah pasti pihak Baratheon tidak akan menerima Rudwick.‘Pameran seni itu akan segera berakhir.’ Damien menerka usai melirik arlojinya.Dia beralih menatap Ava seraya berkata, “sebentar lagi Mommy akan pulang. Ava tidur dulu, ya. Paman akan menemani Ava di sini.”“Ava tidak
last update최신 업데이트 : 2025-04-16
더 보기

145. Aku Tidak Akan Lenyap Dengan Mudah!

‘Bersiaplah untuk mati!’ geming pria berpakaian menatap sengit.Dia mempercepat langkah, tapi saat hendak menarik pintu mobil Ariella, Bentley hitam itu tiba-tiba mundur.Ya, Ariella pernah berada di situasi semacam ini. Seorang pembunuh tak peduli jika korbannya memohon ampunan. Satu-satunya yang bisa menolong adalah diri sendiri!Ariella bergegas menghindar, tapi sialnya pria misterius itu malah melompat ke atas kap mobil. Dia memicing tajam pada Ariella, bahkan tanpa ragu menghujamkan belatinya ke kaca depan Bentley tersebut. “Hah!” Manik Ariella berubah selebar cakram.Sialnya dia tak bisa melihat rupa pria tersebut sebab wajahnya tertutup masker hitam.Meski kaca mobil itu tak mudah hancur, tetapi hantaman dari senjata tajam perlahan membuatnya retak. Sampai-sampai Ariella yang berada di dalam membeku dengan tegang.“Jalang sialan!” cecar pria misterius itu penuh umpatan. “Hentikan mobilnya sebelum aku merobek jantungmu!”Dia terus menancapkan balati tadi lebih keras ke kaca mob
last update최신 업데이트 : 2025-04-17
더 보기

146. Apa Kalian Bertengkar?

“Damien? Kau pulang?” Ariella mengernyit saat berpaling.Sang pria menghampirinya seraya bertanya buncah. “Apa yang terjadi, Ariella?!”Kecemasan kian menggantung di matanya, saat mendapati kaki wanita tersebut berdarah, bahkan pecahan beling berhamburan di lantai. “Maaf, aku ceroboh sekali,” tutur Ariella menyelipkan anakan rambut ke telinga. “Aku tidak sengaja menyenggol cerminnya saat masuk kamar mandi.”Benar, Ariella sempoyongan dan tak sadar menumpukan tangan ke cermin bulat yang menggantung di kamar mandi. Sialnya saat dia nyaris ambruk, tangannya malah menarik cermin itu hingga pecah menghantam lantai.Kaki Ariella seketika terluka sebab cermin tadi menjatuhinya. Bahkan tangannya juga berdarah karena tak sengaja tersayat beling, saat hendak memungutnya.“Aku akan membereskannya dan keluar,” tutur Ariella yang ingin meraih pecahan cermin lagi.“Jangan sentuh itu. Kau bisa terluka lebih parah,” ujar Damien yang lantas merengkuh tangan wanita itu.Tanpa menunggu sahutan, pria te
last update최신 업데이트 : 2025-04-18
더 보기

147. Kami Tidak Pernah Bercerai!

 “Dia masih istri saya, karena kami tidak pernah bercerai!” Lucas berkata tegas. Ucapan tersebut seketika memicu kening Belatia mengernyit. Nyaris saja dia tak percaya, tapi iras muka pria itu tak seperti bercanda. “Lucas!” Belatia menjeda ujarnya. Jelas sekali dia kecewa karena sampai menyebut pria itu dengan panggilan berbeda. “Bibi pikir perasaanmu pada Giselle tidak pernah berubah. Sejak remaja kalian sudah bersama. Bibi dan mendiang ibumu—” “Bibi sangat tau, satu-satunya orang yang saya cintai tidak akan bisa kembali!” sahut Lucas yang akhirnya menoleh ke lawan bincang. “Saya mengerti Bibi memiliki janji dengan mendiang Ibu, tapi perasaan saya bukan urusan Bibi!” Pria itu pun bangkit. Belum sampai melangkah pergi, Belatia lantas mendecak, “lalu apa y
last update최신 업데이트 : 2025-04-19
더 보기
이전
1
...
101112131415
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status