Semua Bab Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan: Bab 91 - Bab 100

151 Bab

91. Aku Benar-Benar Merindukanmu

‘Giselle?!’ Lucas membatin dalam hati.Ya, itu memang suara mantan tunangannya yang kabur di hari penikahan mereka. Karena wanita itulah, Ariella harus menikah dengan Lucas dan mengalami penyiksaan layaknya neraka dunia!Alih-alih menimpali dengan ucapan, Lucas kini masih bungkam dengan dahi mengernyit. Dia ingin memastikan apakah orang yang menghubunginya memang Giselle Diorson.“Maafkan aku, Luke. Ah, tidak. Aku harus minta maaf padamu secara langsung. Mari kita bertemu dalam waktu dekat setelah aku sembuh. Aku … sangat merindukanmu,” tutur wanita dari seberang telepon.Dari cara bicara dan tutur katanya, itu benar-benar Giselle. Terlebih hanya wanita itu yang berani memanggilnya dengan sebutan masa kecil, padahal Lucas sudah melarangnya.Hingga dengan nada datar, Lucas pun menimpali. “Di mana kau sekarang?”“Rumah sakit, aku bersama Ibu,” sahut Giselle yang kemudian terdengar berdehem. “Kau tidak perlu membesukku. Aku tidak mau kau melihat wajahku yang pucat. Datanglah ke mansion D
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

92. Aku Akan Tetap Melindungimu

Halley mengerutkan kening sembari membatin cemas, ‘jika tidak ke gelari, lalu kau ada di mana, Ariella? Apa Tuan Muda Lucas melakukan sesuatu padamu?’Ya, Halley tahu Lucas bukan orang yang murah hati. Dia pernah memaksa Ariella bekerja di malam hari, tak mustahil Lucas menindasnya setelah tahu wanita itu terlibat dengan Felix.“Halley?”Sang pemilik nama seketika mengangkat pandangan saat Charlie memanggil.Dengan tatapan penuh selidik, Charlie kembali bertanya, “apa yang terjadi?”“Mohon maaf, saya juga tidak tahu, Tuan. Kalau begitu, saya permisi.” Halley pun undur diri sebelum mendapat pertanyaan lebih mendesak.Dia bergegas keluar menuju motornya di depan galeri. Dalam kalutnya, Halley teringat aplikasi pelacak di ponsel Ariella. Ya, Halley memasangnya sehari setelah insiden menyesakkan di apartemen studio itu. Dirinya khawatir hal serupa terjadi lagi. Jadi Halley ingin melindungi Ariella, setidaknya dia harus tahu di mana pun wanita itu berada.‘Aku harap tidak terjadi hal buruk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

93. Kau Pikir Bisa Kabur Dari Kami?

“Dia bersembunyi di rumah susun pinggiran De Forte, Tuan Muda!” tukas Peter mendapukkan alisnya. “Orang-orang kita yang mengawasi di sana bilang, dia tidak keluar dari kediamannya sejak pagi.”Lucas menggertakkan giginya amat geram. Semua yang saling berhubungan itu, semakin membuatnya yakin bahwa kematian ibu kandungnya bukan sekedar kecelakaan!“Peter, tangkap bajingan itu dan seret ke markas kita!” Pria itu pun memerintah dengan amukan tertahan.Sang asisten yang berada di hadapannya langsung menyambar, “saya mengerti, Tuan Muda!”Benar saja, dengan satu titah Lucas itu, Peter lantas memberitahu para bawahannya untuk bergerak malam ini juga juga.Sejumlah boyguard setia Lucas, kini bersiap di depan rumah susun tersebut. Area yang cukup jauh dari pusat kota, membuat bangunan ini hanya berisi sedikit penghuni. Ini memudahkan antek-antek Lucas untuk menangkap pria tersebut.Beberapa antek Lucas naik ke lantai empat rumah susun itu. Mereka mengendap-endap, tapi sialnya anak buah Beatri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

94. Biarkan Dia Pulang Bersama Saya

“Bukankah Tuan Muda yang membawa Ariella kemari?! Sekarang biarkan dia pulang bersama saya!” Halley berkata amat tegas. Sorot manik legamnya menyimpan amarah tertahan, tapi dia tak bisa mengamuk sembarangan mengingat Lucas tetaplah atasannya. Pria yang duduk di mobil itu malah melengos, lalu menimpali, “kau salah tempat. Aku tidak pernah membawa wanita itu ke mansion Baratheon!” “Tuan Muda—” “Pergilah, sebelum bodyguard di mansion ini mengusirmu!” sambar Lucas sebelum Halley menyelesaikan ucapnya. Dia pun menaikkan kaca jendela mobilnya, tapi belum sampai tertututp rapat, Halley dengan cepat menahan dengan sebelah tangan. Akan tetapi, Lucas tak peduli, hingga Halley terpaksa menarik tangannya lagi. Lelaki itu terus mengetuk pintunya seraya berujar buncah, “tolong berhenti dan dengarkan saya dulu, Tuan Muda. Anda tidak bisa seperti ini. Tolong berhenti dan bicaralah pada saya!” Peter yang melihat Halley memohon tak bereaksi apapun. Dia justru semakin menancap gas sampai mobil itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

95. Kau Tidak Membenciku ‘Kan?

***Dua hari berlalu, malam ini keluarga Diorson akan datang ke mansion Baratheon bersama Giselle yang baru kembali.Lucas kini tampak merapikan dasinya di depan cermin ruang kerjanya. Dia sudah menantikan hari ini karena merupakan waktu yang baik untuknya.Sambil melirik Peter dari cermin, Lucas pun bertanya, “apa semuanya sudah siap?”“Ya, Tuan Muda. Anda tidak perlu khawatir!” sahut sang Asisten yang berdiri di belakangnya.“Pastikan kalian menyingkirkan orang-orang Beatrice dulu. Baik Pelayan, maupun penjaga keamanan. Malam ini kita harus berhasil!” tukas Lucas penuh tekad.“Baik, Tuan Muda. Saya mengerti!” Peter kembali menyahut tegas.Dia pun menunduk hormat saat Lucas berbalik dan berjalan keluar ruangan lebih dulu. Alih-alih menyusul, Peter justru melangkah ke arah berlawanan dari sang tuan.Asisten Lucas itu menekan tombol di earpiece-nya, lalu berkata pada para bawahannya. “Kita bergerak saat makan malam dimulai!”Sementara di lantai bawah mansion itu, para pelayan tengah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

96. Aku Ingin Tahu, Siapa Istrimu?

“Pasti kalian melakukan sesuatu di kamar Bibi!” Chelsea mendecak berang.Tatapannya tampak menyelidik sebab sejumlah bodyguard di hadapannya menjaga area kamar itu dengan ketat. Ya, para bawahan Lucas memang menyingkirkan penjaga dan pelayan yang memihak Beatrice. Sialnya Chelsea di luar rencana mereka.Keponakan Beatrice tersebut enggan bergabung ke acara makan malam, sebab tak menyukai Giselle yang kembali ke sisi Lucas. Chelsea sengaja datang terlambat, tapi dirinya malah menemukan antek-antek Lucas memenuhi koridor kamar bibinya.“Maaf, Nona. Kami memang ditugaskan bersiaga di—”“Aku bilang enyahlah!” Chelsea menyentak kesal sebelum ucapan salah satu Bodyguard itu usai.Dia bahkan mendorong bodyguard tersebut karena terus menghalangi. Tenaganya yang kalah kuat, justru membuat antek Lucas itu tak beranjak dari tempatnya. Dan ini sungguh memicu rasa kesal Chelsea membengkak.“Kalian berani menentangku? Aku akan melaporkan pada Bibi dan Paman!” cecar wanita tersebut penuh ancaman.Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

97. Tolong Kembalilah Padaku

“Kita bicarakan masalah ini nanti. Ayo kembali ke ruang makan,” tukas Lucas dengan wajah tanpa ekspresi.Namun, saat dia hendak melonggarkan pelukan, Giselle malah menggeleng. Tangan wanita itu membelai wajah Lucas disertai tatapan nanar.“Apa dia lebih cantik dari aku? Apa wanita itu lebih lama mengenalmu dibanding aku?” Suara Giselle terdengar gemetar. “Aku tidak sanggup kehilanganmu, Luke. Aku sangat menyesal tidak bisa datang di hari pernikahan kita. Tolong kembalilah padaku.”Wanita tersebut tersenyum tipis. Tanpa ragu, kakinya pun menjinjit dan berniat mendaratkan ciuman pada Lucas. Tapi belum sampai bibir mereka bersentuhan, sang pria malah menahan bahu Giselle dengan sebelah tangan. Hal itu sontak membuat Giselle tertegun.Wajah wanita tersebut kebak rasa bingung dan lantas bertanya, “ada apa, Luke?”“Aku mengerti kita dulu hampir menikah,” tutur Lucas yang kini melirik tangan Giselle yang terbalut perban. “Aku minta maaf karena tidak bisa menyelamatkanmu lebih cepat. Untuk sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

98. Mati dan Pergilah Ke Neraka!

WARNING: Chapter ini mengandung adegan kekerasan! Tangan Lucas mengepal geram seraya mengumpat tajam, “Sialan! Aku harus meledakkan kepala Felix dengan tanganku sendiri!” Lava amarah meledak hebat di dada pria tersebut. Dia nyaris tak percaya, tapi video di layar laptopnya sangat nyata! Ya, kala itu Elizabeth masih sibuk di ruang direktur Baratheon Gallery. Agaknya dia lembur karena waktu di video menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi tiba-tiba Felix datang dengan membuka pintu amat kasar. Tampang pria itu sangat kacau. Kancing kemejanya terbuka lebar dan sebotol alkohol digenggam di tangan kiri. Elizabeth terkejut sebab Felix tak pernah mengunjungi galeri ini. Dia juga tidak tertarik dengan seni. Tapi malam itu Felix yang mabuk malah meracau tentang posisi pewaris dan kasih sayang yang berbeda dari Richard. Pria tersebut menganggap Lucas terlalu disanjung karena dia putra dari istri sah. Dan Felix tak terima akan hal itu. Walau Elizabeth sempat membenci putra tirinya, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

99. Tutup Mulut Tidak Akan Menyelamatkan Nyawamu

“Aku tidak mengerti maksudmu, bajingan!” decak antek Beatrice yang lantas tersenyum miring.Tingkahnya yang malah mengejek Lucas, membuat pukulan keras menghujam wajahnya lagi.Lucas mencengkeram kerahnya amat berang, lalu mendengus, “tutup mulut tidak akan menyelamatkan nyawamu. Jadi katakan sekarang selagi aku masih menganggapmu manusia!”Alih-alih gentar, anak buah Beatrice itu justru menyeringai sengit. Dia bahkan tertawa dan kian terbahak-bahak saat melihat tatapan Lucas yang bergetar penuh emosi.“Bunuh aku sialan! Cepat bunuh kalau kau bisa!” ujarnya sengaja menantang.Agaknya Beatrice memegang kelemahan lelaki ini, hingga dia rela mati untuknya. Namun, bagi Lucas yang kerap menghadapi bajingan semacam dia, sudah tidak terkejut.Sambil menarik seringai tipis, Lucas Baratheon lantas bangkit. Lelaki tadi menduga Lucas akan menyerah, tapi putra sulung Richard itu justru berbalik dan langsung menghujaminya dengan tendangan yang amat kasar. Terlebih saat membayangkan sang ibu yang k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

100. Kau Lebih Memilih Tidur Denganku

“Brengsek! Apa kau gila?!” umpat Felix amat geram.Dia yang terjungkal ke lantai, kini memicing sengit ke arah Lucas. Dengan kesal, lelaki itu bangun dan langsung mencengkeram kerah kakaknya.“Hei, kau pikir bisa memukulku sembarangan?!” Felix mencecar keras.Tapi lawan bincangnya hanya bungkam dengan sorot mata tajamnya. Ingin sekali Lucas menarik peluru dan melubangi jantung adiknya, tapi kematian yang mudah tidak cocok untuknya. Lucas ingin Felix merasakan kehidupan yang lebih menyakitkan dari pada neraka!Nyaris saja Felix mengayunkan tinjunya, Richard yang sejak tadi duduk di kursi ujung, langsung angkat bicara.“Berhenti!” dengusnya sambil menggebrak meja. “Kalian pikir sedang apa di meja makan, hah?!”Pimpinan Baratheon Group itu melirik Felix seraya memerintah, “lepaskan Kakakmu!”“Ayah! Kak Lucas yang mulai semuanya lebih dulu!” sahut Felix meninggikan nadanya.“Kau berani melawan Ayah?!” Richard pun menyambar tanpa ingin ditentang.Hal ini seketika membuat dada Felix meradan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status