Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 93. Kau Pikir Bisa Kabur Dari Kami?

Share

93. Kau Pikir Bisa Kabur Dari Kami?

last update Last Updated: 2025-03-09 13:08:30

“Dia bersembunyi di rumah susun pinggiran De Forte, Tuan Muda!” tukas Peter mendapukkan alisnya. “Orang-orang kita yang mengawasi di sana bilang, dia tidak keluar dari kediamannya sejak pagi.”

Lucas menggertakkan giginya amat geram. Semua yang saling berhubungan itu, semakin membuatnya yakin bahwa kematian ibu kandungnya bukan sekedar kecelakaan!

“Peter, tangkap bajingan itu dan seret ke markas kita!” Pria itu pun memerintah dengan amukan tertahan.

Sang asisten yang berada di hadapannya langsung menyambar, “saya mengerti, Tuan Muda!”

Benar saja, dengan satu titah Lucas itu, Peter lantas memberitahu para bawahannya untuk bergerak malam ini juga juga.

Sejumlah boyguard setia Lucas, kini bersiap di depan rumah susun tersebut. Area yang cukup jauh dari pusat kota, membuat bangunan ini hanya berisi sedikit penghuni. Ini memudahkan antek-antek Lucas untuk menangkap pria tersebut.

Beberapa antek Lucas naik ke lantai empat rumah susun itu. Mereka mengendap-endap, tapi sialnya anak buah Beatri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
yok Lucas bantu cari ariella
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   94. Biarkan Dia Pulang Bersama Saya

    “Bukankah Tuan Muda yang membawa Ariella kemari?! Sekarang biarkan dia pulang bersama saya!” Halley berkata amat tegas. Sorot manik legamnya menyimpan amarah tertahan, tapi dia tak bisa mengamuk sembarangan mengingat Lucas tetaplah atasannya. Pria yang duduk di mobil itu malah melengos, lalu menimpali, “kau salah tempat. Aku tidak pernah membawa wanita itu ke mansion Baratheon!” “Tuan Muda—” “Pergilah, sebelum bodyguard di mansion ini mengusirmu!” sambar Lucas sebelum Halley menyelesaikan ucapnya. Dia pun menaikkan kaca jendela mobilnya, tapi belum sampai tertututp rapat, Halley dengan cepat menahan dengan sebelah tangan. Akan tetapi, Lucas tak peduli, hingga Halley terpaksa menarik tangannya lagi. Lelaki itu terus mengetuk pintunya seraya berujar buncah, “tolong berhenti dan dengarkan saya dulu, Tuan Muda. Anda tidak bisa seperti ini. Tolong berhenti dan bicaralah pada saya!” Peter yang melihat Halley memohon tak bereaksi apapun. Dia justru semakin menancap gas sampai mobil itu

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   95. Kau Tidak Membenciku ‘Kan?

    ***Dua hari berlalu, malam ini keluarga Diorson akan datang ke mansion Baratheon bersama Giselle yang baru kembali.Lucas kini tampak merapikan dasinya di depan cermin ruang kerjanya. Dia sudah menantikan hari ini karena merupakan waktu yang baik untuknya.Sambil melirik Peter dari cermin, Lucas pun bertanya, “apa semuanya sudah siap?”“Ya, Tuan Muda. Anda tidak perlu khawatir!” sahut sang Asisten yang berdiri di belakangnya.“Pastikan kalian menyingkirkan orang-orang Beatrice dulu. Baik Pelayan, maupun penjaga keamanan. Malam ini kita harus berhasil!” tukas Lucas penuh tekad.“Baik, Tuan Muda. Saya mengerti!” Peter kembali menyahut tegas.Dia pun menunduk hormat saat Lucas berbalik dan berjalan keluar ruangan lebih dulu. Alih-alih menyusul, Peter justru melangkah ke arah berlawanan dari sang tuan.Asisten Lucas itu menekan tombol di earpiece-nya, lalu berkata pada para bawahannya. “Kita bergerak saat makan malam dimulai!”Sementara di lantai bawah mansion itu, para pelayan tengah me

    Last Updated : 2025-03-09
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   96. Aku Ingin Tahu, Siapa Istrimu?

    “Pasti kalian melakukan sesuatu di kamar Bibi!” Chelsea mendecak berang.Tatapannya tampak menyelidik sebab sejumlah bodyguard di hadapannya menjaga area kamar itu dengan ketat. Ya, para bawahan Lucas memang menyingkirkan penjaga dan pelayan yang memihak Beatrice. Sialnya Chelsea di luar rencana mereka.Keponakan Beatrice tersebut enggan bergabung ke acara makan malam, sebab tak menyukai Giselle yang kembali ke sisi Lucas. Chelsea sengaja datang terlambat, tapi dirinya malah menemukan antek-antek Lucas memenuhi koridor kamar bibinya.“Maaf, Nona. Kami memang ditugaskan bersiaga di—”“Aku bilang enyahlah!” Chelsea menyentak kesal sebelum ucapan salah satu Bodyguard itu usai.Dia bahkan mendorong bodyguard tersebut karena terus menghalangi. Tenaganya yang kalah kuat, justru membuat antek Lucas itu tak beranjak dari tempatnya. Dan ini sungguh memicu rasa kesal Chelsea membengkak.“Kalian berani menentangku? Aku akan melaporkan pada Bibi dan Paman!” cecar wanita tersebut penuh ancaman.Na

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   97. Tolong Kembalilah Padaku

    “Kita bicarakan masalah ini nanti. Ayo kembali ke ruang makan,” tukas Lucas dengan wajah tanpa ekspresi.Namun, saat dia hendak melonggarkan pelukan, Giselle malah menggeleng. Tangan wanita itu membelai wajah Lucas disertai tatapan nanar.“Apa dia lebih cantik dari aku? Apa wanita itu lebih lama mengenalmu dibanding aku?” Suara Giselle terdengar gemetar. “Aku tidak sanggup kehilanganmu, Luke. Aku sangat menyesal tidak bisa datang di hari pernikahan kita. Tolong kembalilah padaku.”Wanita tersebut tersenyum tipis. Tanpa ragu, kakinya pun menjinjit dan berniat mendaratkan ciuman pada Lucas. Tapi belum sampai bibir mereka bersentuhan, sang pria malah menahan bahu Giselle dengan sebelah tangan. Hal itu sontak membuat Giselle tertegun.Wajah wanita tersebut kebak rasa bingung dan lantas bertanya, “ada apa, Luke?”“Aku mengerti kita dulu hampir menikah,” tutur Lucas yang kini melirik tangan Giselle yang terbalut perban. “Aku minta maaf karena tidak bisa menyelamatkanmu lebih cepat. Untuk sa

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   98. Mati dan Pergilah Ke Neraka!

    WARNING: Chapter ini mengandung adegan kekerasan! Tangan Lucas mengepal geram seraya mengumpat tajam, “Sialan! Aku harus meledakkan kepala Felix dengan tanganku sendiri!” Lava amarah meledak hebat di dada pria tersebut. Dia nyaris tak percaya, tapi video di layar laptopnya sangat nyata! Ya, kala itu Elizabeth masih sibuk di ruang direktur Baratheon Gallery. Agaknya dia lembur karena waktu di video menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi tiba-tiba Felix datang dengan membuka pintu amat kasar. Tampang pria itu sangat kacau. Kancing kemejanya terbuka lebar dan sebotol alkohol digenggam di tangan kiri. Elizabeth terkejut sebab Felix tak pernah mengunjungi galeri ini. Dia juga tidak tertarik dengan seni. Tapi malam itu Felix yang mabuk malah meracau tentang posisi pewaris dan kasih sayang yang berbeda dari Richard. Pria tersebut menganggap Lucas terlalu disanjung karena dia putra dari istri sah. Dan Felix tak terima akan hal itu. Walau Elizabeth sempat membenci putra tirinya, tapi

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   99. Tutup Mulut Tidak Akan Menyelamatkan Nyawamu

    “Aku tidak mengerti maksudmu, bajingan!” decak antek Beatrice yang lantas tersenyum miring.Tingkahnya yang malah mengejek Lucas, membuat pukulan keras menghujam wajahnya lagi.Lucas mencengkeram kerahnya amat berang, lalu mendengus, “tutup mulut tidak akan menyelamatkan nyawamu. Jadi katakan sekarang selagi aku masih menganggapmu manusia!”Alih-alih gentar, anak buah Beatrice itu justru menyeringai sengit. Dia bahkan tertawa dan kian terbahak-bahak saat melihat tatapan Lucas yang bergetar penuh emosi.“Bunuh aku sialan! Cepat bunuh kalau kau bisa!” ujarnya sengaja menantang.Agaknya Beatrice memegang kelemahan lelaki ini, hingga dia rela mati untuknya. Namun, bagi Lucas yang kerap menghadapi bajingan semacam dia, sudah tidak terkejut.Sambil menarik seringai tipis, Lucas Baratheon lantas bangkit. Lelaki tadi menduga Lucas akan menyerah, tapi putra sulung Richard itu justru berbalik dan langsung menghujaminya dengan tendangan yang amat kasar. Terlebih saat membayangkan sang ibu yang k

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   100. Kau Lebih Memilih Tidur Denganku

    “Brengsek! Apa kau gila?!” umpat Felix amat geram.Dia yang terjungkal ke lantai, kini memicing sengit ke arah Lucas. Dengan kesal, lelaki itu bangun dan langsung mencengkeram kerah kakaknya.“Hei, kau pikir bisa memukulku sembarangan?!” Felix mencecar keras.Tapi lawan bincangnya hanya bungkam dengan sorot mata tajamnya. Ingin sekali Lucas menarik peluru dan melubangi jantung adiknya, tapi kematian yang mudah tidak cocok untuknya. Lucas ingin Felix merasakan kehidupan yang lebih menyakitkan dari pada neraka!Nyaris saja Felix mengayunkan tinjunya, Richard yang sejak tadi duduk di kursi ujung, langsung angkat bicara.“Berhenti!” dengusnya sambil menggebrak meja. “Kalian pikir sedang apa di meja makan, hah?!”Pimpinan Baratheon Group itu melirik Felix seraya memerintah, “lepaskan Kakakmu!”“Ayah! Kak Lucas yang mulai semuanya lebih dulu!” sahut Felix meninggikan nadanya.“Kau berani melawan Ayah?!” Richard pun menyambar tanpa ingin ditentang.Hal ini seketika membuat dada Felix meradan

    Last Updated : 2025-03-10
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   101. Aku Tidak Salah Menghajar Seorang Pembunuh!

    Aku Tidak Salah Menghajar Seorang Pembunuh!“Apa yang baru saja aku dengar?!” tukas Felix menoleh ke belakang.Dahinya pun mengerut mendapati seorang detektif dan beberapa petugas polisi menghadapnya. Kedatangan para abdi negara itu tentunya menarik perhatian semua orang. Termasuk Beatrice yang baru saja menghampiri kenalannya.‘Hah! Ada apa ini? Sebenarnya apa maksud kedatangan mereka?!’ batin Nyonya Baratheon itu berbalik menghampiri putranya.Felix yang berdiri di sebelah Giselle, kini bertanya, “Detektif, apa yang Anda lakukan? Anda tidak sadar sedang mengacau di acara pameran seni Baratheon Gallery?!”Bukannya langsung menjawab dengan ucapan, detektif tadi malah merogoh sesuatu dari balik mantelnya. Dia membentangkan surat perintah penangkapan.“Tuan Felix, Anda ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan mendiang Nyonya Elizabeth Baratheon!” tutur Detektif tersebut amat tegas.Mendengar itu, manik Felix sontak berubah selebar cakram. Bahkan lehernya menegang sebab periha

    Last Updated : 2025-03-10

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   114. Apa Kau Tidak Nyaman Karena Aku Menyentuh Bibirmu?

    “A-apa maksudmu, Damien?” Ariella berujar terbata.Seluruh tubuhnya kikuk. Selama ini Damien tak pernah mendekatinya secara intim seperti ini. Ariella yang merasakan napas hangat pria tersebut sangat yakin, Damien sekarang mabuk!“Tolong mundurlah, kita bicara di—”“Tetaplah seperti ini,” sahut Damien sengaja memangkas ucapan wanita di hadapannya. “Aku akan tidak bisa mendengar jawabannya jika melihat wajahmu. Jadi tetaplah seperti ini dan katakan padaku, Ariella. Jika kau tidak menghindariku, kenapa kau pergi padahal makananmu belum habis? Apa kau jadi tidak nyaman karena aku menyentuh bibirmu?”Leher jenjang Ariella kian mengencang. Dia tahu sikapnya terlalu kentara, tapi bukankah selama ini Damien tidak pernah mempermasalahkannya?Wanita itu menelan saliva dengan berat, lalu berkata, “maaf, maksudku bukan seperti itu, Damien. Aku hanya ….”Ariella yang menjeda ucapnya sejenak, kini membelalak saat tangan Damien merengkuh jari kanannya, lalu menuntunnya ke bawah pancuran kran wastaf

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   113. Kencan Makan Malam Romantis?

    Ariella mengembangkan senyum sembari berkata lembut. “Itu karena Ava masih kecil. Kalau Ava sudah besar, pasti bisa membuat lukisan yang cantik juga seperti Mommy.”“Benarkah?” sahut Ava memastikan.“Tentu saja. Mommy akan mengajari Ava cara melukis.” Ariella lantas mengelus kepala sang putri.Akan tetapi, Ava malah menatapnya lekat, memicu Ariella terheran-heran akan hal apa lagi yang membuat anak perempuannya penasaran.Hingga detik berikutnya, Ava kembali berujar dengan polosnya. “Tapi Mommy, kenapa rambut Mommy berwarna cokelat, sedangkan Ava warnanya hitam? Paman Damien dan Bibi Jane rambutnya pirang karena mereka bersaudara ‘kan? Lalu kenapa rambut Ava hitam sendiri?”Terdiam. Semua kata-kata Ariella seolah tersangkut di tenggorokan, hingga dia tak tahu harus menjawab apa.Tapi belum sampai Ariella menimpali, sang putri melemparkan tanya lagi. “Apa Daddy Ava rambutnya juga hitam, Mommy? Apa Ava mirip Daddy?”Manik Ariella seketika berubah tegang. Memang sial, karena gen Lucas te

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   112. Mommy, Sebenarnya Aku Mirip Siapa?

    ‘Jadi dia Ibu anak itu?’ batin Lucas sambil mengernyitkan dahi.Sayang, dia tak bisa melihat wajah wanita yang kini memeluk Ava, sebab Jane menutupinya. Lucas pun kembali mengalihkan pandang, tapi maniknya tak sengaja bertatapan dengan Peter yang melirik dari kaca kecil mobilnya.“Ehem! Maafkan saya, Tuan!” tutur Peter berdehem canggung.Ekspresinya kikuk, tampak ingin menanyakan sesuatu. Tapi Lucas hanya bungkam karena jika hal itu penting, maka sang asisten akan langsung bicara padanya.“Cepatlah, kita bisa terlambat!” ujar Lucas memerintah.“Baik, Tuan!” Peter menyahut tegas.Dia mengembuskan napas panjang seiring kakinya yang menginjak pedal gas. Tapi isi kepalanya tak bisa berhenti memikirkan rupa Ava yang nyaris ditabraknya tadi.‘Tidak salah lagi, wajah anak perempuan tadi mengingatkanku pada seseorang,’ batin Peter semakin mencengkeram kemudi mobilnya. ‘Tapi itu mustahil ‘kan? Pasti hanya kebetulan!’Sementara masih di pinggir trotoar tadi, Ariella yang baru menemukan Ava masi

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   111. Paman Ini Tidak Bersalah

    “Gadis kecil, apa kau tidak apa-apa?” Peter tampak buncah menghampiri Ava yang nyaris tertabrak mobilnya.Dia berjongkok. Alisnya pun bertaut melihat lutut Ava terluka karena menghantam kerasnya aspal.Namun, bocah perempuan itu hanya menatap Peter dengan manik yang berkaca-kaca. Bahkan dia menggigit bibirnya kuat, berusaha untuk tidak menangis.Dengan lembut, Peter lantas bertanya, “di mana ibumu? Kenapa kau berjalan sendirian di jalan raya?”“A-aku tidak tau,” sahut Ava dengan suara yang gemetar.Peter menoleh ke belakang. Di dalam mobilnya, Lucas sudah menunggu dan harus cepat bertemu kliennya. Terlebih sejak pagi wajah pria itu sudah muram, Peter was-was jika Lucas semakin marah karena dirinya hampir terlibat kecelakaan.Lelaki bersetelan jas hitam itu pun mengulurkan tangan pada Ava, lalu berkata, “Paman bukan orang jahat. Bangunlah dulu, Paman akan mengantarmu menemui ibumu.”“Be-benarkah?” Ava mengerjap dengan bola mata besarnya.Peter mengangguk, memberi kode pada Ava bahwa di

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   110. Mommy, Tolong Ava!

    “Apa yang baru saja kau katakan, Jane?! Ava … menghilang?!” Ariella bertanya dengan leher yang mengencang.Dan itu membuat Damien yang duduk di sebelahnya tercengang juga. Bahkkan kecemasan langsung menjalar ke seluruh nadinya, saat menatap mata Ariella yang kebak rasa khawatir.Dari seberang telepon, Jane lantas menjelaskan. “Maafkan aku, Kak Ariella. Saat aku datang ke taman kanak-kanak Dalin Court, Ava sudah tidak ada di sini. Para guru dan petugas keamanan tidak tahu kapan Ava keluar gerbang Dalin Court.”Sungguh, dada Ariella serasa dihantam beton mendengarnya. Dia tak bisa tenang, karena memikirkan beragam hal buruk terjadi pada putrinya.“A-aku akan ke Dalin Court sekarang!” tuturnya amat sesak.Dirinya berpaling pada Damien yang tengah mengemudi.Belum sampai membuka suara, sang pria lantas berkata, “kau harus tenang, Ariella. Kita pasti menemukan Ava!”Ya, Damien juga sangat menyayangi gadis kecil itu. Bahkan sudah menganggap Ava seperti putrinya sendiri. Dia akan melakukan a

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   109. Apa Liburan Bersama Ayah Sangat Penting?

    “A-ayah?” Ava berujar terbata. Dia yang selama ini jarang mengucapkan kata itu, jadi sulit mengucapkannya. Terlebih Ariella juga tak pernah menyinggungnya. “Ya, ayahmu mengajak ke mana?” sahut anak berpipi gembul tadi. “Jangan bilang kau tidak pernah liburan dengan ayahmu!” Ava hanya bungkam, dan itu semakin membuat teman lainnya membenarkan tebakan anak berpipi gembul. “Astaga, kau sangat kasihan, Ava,” tutur gadis yang memakai pita. “Jika kau mau, aku bisa membawakanmu oleh-oleh dari Donald Land.” Tapi belum sampai Ava menyahut, anak berpipi gembul tadi malah menyambar, “kenapa kau harus memberinya oleh-oleh? Ayahnya tidak pernah mengajak ke Donald Land, artinya dia tidak pantas berteman dengan kita!” “Tapi bisa saja Ava pergi ke tempat lain. Benarkan, Ava? Ayahmu pasti pernah mengajakmu ke luar negeri ‘kan?” Gadis berpita itu menimpali lagi. Putri Ariella itu semakin merapatkan bibirnya, apalagi semua anak-anak di sana melihat ke arahnya. Bahkan tatapan mereka seola

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   108. Wanita Itu Memang Luar Biasa

    “Ya, semua orang tahu bahwa kau menikahi putri keluarga Diorson. Jadi kita harus resmikan hubunganmu dengan Giselle, agar kerja sama perusahaan tetap lancar,” tukas Richard menatap sang putra cukup tegas. “Jadi, hari ini pulanglah lebih awal!”Lucas yang duduk di sisi kirinya malah membuang pandangan. Dia tahu hubungannya dan Giselle sudah berlangsung lama. Terlebih setelah Ariella pergi, mereka kembali dekat. Namun jika harus menikahinya, Lucas tidak akan bisa. Sebab dia telah mengetahui rahasia Giselle lima tahun lalu!Dengan sorot dinginnya, pria itu pun berkata, “tanpa Diorson Group, saya bisa membuat Baratheon berdiri tegak, Ayah. Jadi saya tidak akan menikahi Giselle!”“Apa maksudmu?!” Richard pun menyambar dengan kening mengernyit. “Bukankah selama ini kau mencintainya? Kalian sudah bertunangan lama, bahkan hampir menikah!”Detik itu juga Lucas malah meletakkan garpu dan pisaunya. Dia berdiri tanpa peduli amarah yang mencuat di mata sang ayah. “Mohon maaf, Ayah. Saya harus ber

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   107. Kau Hanya Putri Mommy

    Damien berdehem, lalu berujar dengan ekspresi datarnya, “apa yang kau bicarakan?” Jane kini mengembuskan napas panjang. Dia sangat sebal melihat kakaknya berpura-pura. “Kakak tidak perlu menutupi semuanya dariku. Aku tahu Kakak sangat mencintai Kak Ariella. Lebih baik segera meresmikan hubungan kalian agar Ava bisa memiliki orang tua yang utuh!” “Aku akan mengurusnya,” sahut Damien yang juga terpaku pada Ariella. “Cih! Kakak terlalu lambat untuk seorang pria. Sebaiknya ikuti ucapanku sebelum pria lain merebut Kak Ariella!” Jane mendengus sebal. Damien hanya bungkam. Mungkin menurut orang lain, Ariella dan dirinya tampak serasi. Bahkan tak jarang orang mengira mereka pasangan suami istri. Namun, hanya Damien yang tahu bahwa ada garis pembatas yang ditarik wanita itu. ‘Aku akan melamarnya saat Ariella membuka hati sepenuhnya untukku. Ya, aku tidak akan memaksanya. Tapi aku juga tidak akan melepaskannya,’ geming pria tersebut dalam batin. Sementara di lantai atas, Ariella tengah me

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   106. Kapan Kakak Akan Menikahinya?

    “Oho! Kemarilah, Tuan Putri!” tukas Damien yang kini berjongkok sambil merentangkan kedua tangan.Anak perempuan berponi dan memiliki rambut sepanjang bahu itu, seketika beralih lari ke pelukannya. Damien pun mendekapnya erat, lalu mengangkat tinggi gadis kecil tersebut saat dia berdiri.“Wah! Aku seperti terbang!” tukas anak perempuan itu amat riang.Dia tertawa begitu Damien berkata, “kau mau terbang lebih tinggi? Mari kita terbang ke luar angkasa!”Pria itu berjalan ke ruang tengah sembari terus bercanda dengan gadis kecil tadi. Sementara Ariella yang melangkah di belakangnya, hanya tersenyum binar.“Ehem!” Wanita tersebut berdehem, lalu berkata sambil melipat tangan ke depan dada. “Ava, bukankah kau tadi ingin memeluk Mommy?”Sang pemilik nama menggelayut di leher Damien seraya menimpali, “itu karena Paman Damien bisa membuat Ava terbang tinggi. Apa Mommy cemburu?”“Cih, dari mana anak ini belajar kata cemburu?” gumam Ariella menggeleng samar.Saat itulah Damien berpaling pada Ari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status