All Chapters of Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan: Chapter 41 - Chapter 50

111 Chapters

41. Aku Akan Menghabisimu

“Lihat! Wanita itu di sana!” Teman Matthias yang bertindik menyeru keras. Dia menunjuk Ariella yang tertegun di depan mobil beberapa meter di sana. “Jangan berani kabur, jalang sialan!” Ya, beruntung mobil tadi berhenti tepat sebelum menabrak Ariella. Namun, karena terkejut dan berpikir akan tertabrak, Ariella masih membeku di posisinya. Dan sial, tanpa sempat kabur, kedua teman Matthias sudah lebih dulu mencekalnya. “Tertangkap juga kau, dasar pelacur!” cecar pemuda berambut pirang begitu merengkuh lengan Ariella. Wanita itu menoleh buncah seraya berusaha menampik cengkeraman itu. “Hah! Ti-tidak, tolong lepaskan. Jangan bawa saya!” Ariella memberontak hebat, tapi pemuda yang lain langsung menahan sebelah tangannya. Mereka berusaha keras menyeret Ariella menuju gedung tua tadi, tanpa peduli kaki Ariella yang terluka. “Tolong! Si-siapapun tolong saya!” Ariella berteriak keras sambil menoleh ke arah mobil tadi. Dia berharap siapapun orang itu, bisa membantu dirinya. Atau setidakny
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

42. Tolong Jangan Tinggalkan Saya

“Bagun!” Lucas memerintah dengan tatapan dinginnya. Namun, Ariella yang masih tak percaya pria itu muncul di sini, hanya mengerjap bingung. Dia mendongak, menatap sang suami yang berdiri penuh wibawa. “Kau tuli? Atau kau mau tetap di sini?!” Lucas kembali mendecak tanpa ekspresi. Saat itulah Ariella menyadari, bahwa pria itu memanglah suaminya. Dengan manik berkaca-kaca, wanita tersebut berkata, “Tu-tuan Muda, bagaimana Anda bisa ada di sini?”“Aku tidak mengulangi ucapanku untuk kedua kali, jadi tinggallah di sini!” tukas Lucas yang lantas berniat pergi. Tapi belum sampai pria itu melangkah, Ariella lebih dulu merengkuh kakinya. Bahkan dia mencekalnya kuat seolah tak ingin ditinggalkan sendiri. “Tidak! Mo-mohon bawa saya bersama Anda, Tuan Muda!” tutur wanita itu penuh harap. “Tolong, saya tidak mau kembali ke tempat itu bersama mereka. Tolong jangan tinggalkan saya.”Manik hazelnya berkaca-kaca, bahkan dadanya bergemuruh buncah, sungguh takut jika Lucas pergi tanpanya. Detik
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

43. Hanya Pecundang yang Menyerang Wanita Lemah

‘Aku baru tahu,’ batin Lucas memperhatikan tahi lalat kecil di bawah mata kanan Ariella. Ya, itu sangat mirip dengan Giselle. Hanya saja tahi lalat mantan tunangan Lucas itu ada di bawah manik kirinya. Jelas saja Lucas yang selama ini memandang Ariella layaknya serangga tak mengetahui itu. Dan ini mengingatkan Lucas dengan sesuatu. Pria tersebut sempat tenggelam dalam pikirannya beberapa saat, tapi dia segera menampik fakta. ‘Tidak mungin. Pasti hanya kebetulan!’ batin Lucas dengan rahang mengeras. Dia mulai menyeka bekas luka di sudut bibir Ariella. Area itu sangat lebam, jelas sekali seseorang telah memukulnya dengan kasar. Dan itu memicu alis Lucas berkedut. Benar, meski Lucas amat membenci Ariella, tapi dia tak pernah memukul wanita itu. Dalam kamusnya, hanya pecundang yang menyerang wanita lemah.‘Aku jadi penasaran. Siapa berandal yang berani merusak mainanku?!’ geming pria tersebut.Usai beberapa saat, Lucas beralih ke luka di perut Ariella. Dia menyingkap lingerie wanita i
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

44. Jangan Biarkan Siapapun Melihatnya Lagi!

“Siapa yang menyebarkan ini?!” Lucas bertanya dengan rahang mengeras.Alis tebalnya merapat begitu melihat video tak senonoh Ariella yang merangkak tanpa busana. Ya, itu adalah rekaman yang diambil Matthias pagi tadi di mansion Baratheon. Rupanya pemuda itu benar-benar mengunggahnya ke internet.“Saya sudah melacak alamat IP perangkat yang pertama kali menyebarkannya. Video ini diunggah melalui ponsel Tuan Muda Matthias, tepatnya dari area gedung pinggiran Linberg, Tuan Muda!” ujar Peter disertai tatapan serius.Kening Lucas mengernyit seiring pikirannya yang mengingat tempat dia bertemu Ariella tadi.Belum sampai pria itu menimpali, sang asisten kembali berkata, “saya juga menyelidiki teman-teman Tuan Matthias. Ternyata mereka termasuk dua pemuda yang mengejar Ariella di jalan tadi, Tuan Muda. Jadi kemunginan besar, Tuan Matthias yang melakukan itu pada Ariella.”“Bajingan kecil itu! Semua orang bawaan Beatrice memang tidak ada yang benar!” tutur Lucas pelan, tapi penuh tekanan.Ya,
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

45. Aku Bukan Orang yang Suka Berbagi!

“Ah? Se-sejak kapan Kak Lucas di sini?” Chelsea bertanya begitu menoleh ke belakang.Dia mengerjap tegang saat menilik ekspresi dingin Lucas dan sang asisten di sebelahnya. Bahkan tatapan penuh curiga pria itu semakin membuat Chelsea was-was. “Kenapa Kak Lucas muncul dari sana? Apa selamam Kakak tidak tidur di mansion?” Chelsea berupaya menggali topik untuk mengalihkan perhatian.Namun, Lucas yang tak terpengaruh hanya menarik seringai tipisnya. “Jadi itu kau?” katanya yang memicu Chelsea mengerjap bingung. “Apa maksud Kak Lucas? Chelsea tidak mengerti,” sahut wanita itu mengerutkan keningnya. Dirinya yang lihai bersandiwara, tentu tidak pasrah begitu saja. “Sepertinya Kak Lucas habis lembur, ya? Wajah Kakak terlihat lelah. Apa Kak Lucas menginginkan sesuatu? Chelsea bisa meminta Pelayan membawakan makanan atau teh untuk Kakak.” Wanita itu melanjutkan katanya sambil merengkuh lengan Lucas. Sang pria mengedutkan alisnya. Dia sungguh risih karena setiap ada kesempatan, wanita ini
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

46. Jadi Kau Lebih Memilih Bermusuhan Denganku?

“A-apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba Kak Felix?!” Matthias menatap bingung. Alih-alih langsung menyahut, Lucas justru merengkuh kerah Matthias dan memaksanya bangun. Adik sepupunya tersebut bergidik saat menatap manik tajam Lucas sedekat itu. “Aku tahu kau kacung Felix yang mengurus para preman di gedung Red Bloom!” tutur Lucas pelan, tapi nadanya mengandung gertakan. Leher Matthias seketika menegang. Padahal dia sudah diwanti-wanti menjaga rahasia ini. Namun, tak disangka Lucas sudah mengetahuinya. Dengan sorot waspada, pemuda itu bertanya, “apa yang kau inginkan?”“Katakan pada preman itu untuk meratakan gedung Red Bloom!” sahut Lucas memerintah. “K-kau gila?! Jika begitu Kak Felix pasti membunuhku!” Matthias mendengus buncah. Lucas hanya menarik seringai tipis. Dia tahu benar Matthias sangat patuh pada Felix, tapi jika pemuda itu terdesak, pasti tidak akan mampu menolak titahnya. “Jadi kau lebih memilih bermusuhan denganku? Pastikan kau siap menghadapi kematian yang mengerikan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

47. Kenapa Dia Harus Berpenampilan Seperti Itu?

“Tu-tuan Muda?!” Ariella berpaling dengan manik terbelalak. Lehernya seketika menegang saat Lucas melangkah dengan wajah berangnya. Bahkan pria itu langsung mencekal tangan Ariella, membuat wanita itu terpaksa bangit dari kursi. “Apa yang kau lakukan di sini?!” Lucas mencecar seiring langkahnya yang mendorong Ariella.Wanita itu bergidik mendapati tatapan tajam Lucas. Bahkan terpaksa mundur sampai punggungnya menatap meja di belakang. Iris Ariella gemetar sembari berkata, “ma-maafkan saya, Tuan Muda. Saya hanya—”“Kenapa kau sembarangan menyentuh barang-barangku?!” Lucas pun menyambar sengit.Maniknya beralih memicing kuas lukis di tangan kanan Ariella. Cengkeraman Lucas semakin kuat, sampai-sampai membuat kuas tadi jatuh dan tak sengaja mencoret atas dada Ariella. “Ah?” Sang wanita mengerjap saat cat hitam dari kuas itu menodai kemeja putihnya. ‘Gawat, Tuan Muda akan marah kalau baju ini kotor,’ batin Ariella was-was dalam hati. Namun, Lucas malah kian menjulurkan wajahnya hing
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

48. Ada Apa Dengan Tuan Muda?

“Peter, apa kau tidak memberitahunya bahwa kita akan pergi ke acara penting?!” Lucas berujar pelan, tapi setiap nadanya mengandung tekanan. Sang asisten yang berada di sampingnya, segera membalas, “saya sudah mengatakan padanya, Tuan Muda.”Lucas tak menanggapi. Dia justru turun dengan iras muka dinginnya. Reaksi itu sungguh membuat Peter bingung. Padahal selama ini Lucas tak pernah mempermasalahkan pakaian seseorang. ‘Ada apa dengan Tuan Muda? Bukankah beliau sendiri yang memillihkan gaunnya? Aku lihat Ariella juga tidak memalukan untuk pergi ke acara lelang,’ batin Peter dalam hati. Sementara di lantai bawah, Ariella ragu-ragu menoleh ke atas tangga. Namun, begitu tatapannya bertumbukan dengan Lucas, dia langsung menunduk hormat. “Selamat malam, Tuan Muda,” tuturnya sopan. Tanpa siapapun duga, Lucas malah melangkah cepat pada Ariella dan langsung menarik jepitan yang menyanggul rambut wanita itu. “Ah?!” Ariella sontak membelalak saat rambut panjangnya yang kecokelatan terurai
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

49. Kau Mau Menggodaku?

“Tuan Muda, to-tolong jangan seperti ini!” titah Ariella berbisik. Sebelah tangannya coba melepaskan lengan Felix darinya. Tapi sial, pria itu malah kian merapatkan pegangan di pantat wanita itu. Bahkan tanpa malu, dirinya berbisik di telinga Ariella. ‘Siapa yang menyuruhmu berpakaian seperti ini? Kau mau menggodaku?!’“Tuan Muda, tolonglah!” Ariella menyahut dengan tatapan gemetar. Dia takut orang-orang akan melihat perlakuan Felix padanya. Dan itu sangat berbahaya!“Ariella, nanti pulanglah bersamaku. Aku akan bilang pada Lucas kalau kita ada urusan penting,” tutur Felix diakhiri seringai tipis. Lucas yang samar-samar mendengar namanya disebut, seketika mengeraskan rahangnya. Tapi belum sampai bertindak, lelaki paruh baya di hadapannya berkata, “kalau begitu, semoga Anda bersenang-senang di acara lelang malam ini, Tuan Muda. Saya akan menemui Nyonya Belatia.”Lucas hanya merespon dengan senyum tipisnya. Mempersilakan lelaki itu berlalu. Saat itulah, Felix bertingkah lebih gila
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

50. Aku Akan Membalasnya Untuk Kakak

“Apa yang kau lakukan?” Felix bertanya hingga membuat Chelsea tersentak.Belum sampai berpaling ke belakang, Felix langsung menyambar ponsel wanita itu. Dia mengernyit saat mendapati foto Ariella yang tengah menyibak patung di atas troli.“Ternyata Kakak?” Chelsea lega mendapati Felix yang ada di belakangnya.Dia kembali mengintip ke koridor, ternyata Ariella sudah pergi mendorong patung tersebut.“Kenapa kau mengambil foto pelacur ini?” tukas Felix seraya menggeser beberapa slide di ponsel Chelsea.Bukannya langsung menjawab, Chelsea malah menoleh dengan seringai miring. Dagunya pun terangkat angkuh.“Aku akan membuat pertunjukkan bagus dengan ini, Kak!” katanya yang lantas menyabit ponsel tadi. “Bukankah Kak Felix tadi dipermalukan di aula? Aku akan membalasnya untuk Kakak!”“Aish, sial! Jadi kau melihatnya?” Felix memaki kesal. “Kalau begitu aku akan menantikannya. Jangan membuatku kecewa, Chelsea!”“Kau bisa mengandalkanku, Kak!” sahut Chelsea menaikkan kedua alisnya.Felix pun me
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status