Beranda / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 33. Beraninya Kau Memberiku Perintah!

Share

33. Beraninya Kau Memberiku Perintah!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 23:45:47

‘Ah? Tuan Muda Lucas!’ batin Ariella saat melihat sang suami dari kejauhan.

Terakhir kali saat Ariella diguyur susu oleh Chelsea, Lucas menghentikannya secara terang-terangan. Mungkin kini Ariella juga bisa berharap padanya.

Namun, sialnya Chelsea tahu arah tatapan pelayan itu.

Dia membelalak seraya mengumpat dalam hati. ‘Sialan! Semuanya bisa kacau kalau Kak Lucas terlibat!’

Chelsea langsung menyeret Ariella berbelok ke koridor. Dirinya sengaja mengambil jalan memutar agar tidak berpapasan dengan Lucas. Dan itu membuat Ariella kembali tegang.

“Hah! No-nona, sebenarnya Anda mau membawa saya ke mana?” tukas Ariella berupaya memberontak.

Hingga akhirnya Chelsea berhenti dan mendorongnya sampai menatap dinding.

Wanita itu tak segan menoyor kepala Ariella sembari mencecar geram. “Dasar jalang! Kau pikir aku tidak tahu akal bulusmu? Kau berharap Kak Lucas menolongmu lagi? Jangan bermimpi!”

Tangan Chelsea hendak mencekal dagu Ariella, tapi pelayan itu lebih dulu mencengkeramnya.

“Nona, tolo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
peluk jauh Ariella, Kak •́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀
goodnovel comment avatar
Elis Sulistianty
kasian bgt ariella di siksa tdk ada henti nya
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading kakak-kakak Maaf aku up malam banget ...‍...️•́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   34. Layani Aku dan Teman-Temanku Minimal Tiga Jam

    Ariella buru-buru memakai kemeja piyamanya, sembari berujar, “tolong matikan. Jangan rekam lagi, Tuan Muda!”Dia pun menyingkur, tak mau tubuhnya jadi sasaran lagi, sebab piyama itu robek di bagian dada dan beberapa lengan karena ulah Chelsea.“Dasar, sialan. Kenapa kau malah menutupinya, hah? Cepat berbalik dan singkirkan tanganmu!” tukas Matthias memerintah.Dia melirik Chelsea, lalu mendengus kesal. “Apa yang kau lakukan? Cepat pegangi dia agar aku bisa mendapat video bagus. Teman-temanku pasti suka.”“Hei, kau tidak mendengarku?” sambung Matthias yang kini mendekati mereka, sambil terus mengarahkan ponselnya pada Ariella.Namun, saat tiba di samping Chelsea, wanita itu langsung menginjak kakinya.“Aish, sial!” umpat Matthias sambil mengernyit.Beruntung ponselnya tidak jatuh. Namun, Chelsea yang sebal, langsung merebut benda pipih tersebut. Dia bahkan berbalik, melihat hasil rekaman Ariella. Dan itu memicu senyum miring mendominasi sebelah bibirnya.“Bagus juga. Kalau bisa unggah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   35. Dia Menipuku Demi Jalang Itu?

    “Benar, Nona. Tuan Muda Lucas meminta Anda segera datang ke paviliun!” Peter berkata dengan raut wajah seriusnya.Alih-alih langsung membalas, Chelsea malah menghempaskan cekalannya dari rambut Ariella dengan kasar. Nyaris saja kepala pelayan itu menghantam dinding koridor, tapi beruntung tangannya segera menyangga ke tembok tersebut.Disertai manik binarnya, Chelsea pun berdehem, lalu bergumam pelan. “Kira-kira Kak Lucas ingin membicarakan apa, ya? Apa dia sudah memaafkan aku?”Dirinya menyelipkan anakan rambut ke balik telinga, lalu menatap Peter.“Kenapa Kak Lucas memanggilku ke paviliun? Paviliun kan sangat sepi. Apa Kak Lucas ingin membicarakan hal serius padaku?” tanyanya menyidik penasaran.“Mohon maaf, saya kurang tahu, Nona. Tuan Muda sendiri yang akan memberitahu Anda,” sahut Peter datar.Chelsea mengibaskan rambut panjangnya, lalu membalas, “yah … lebih baik aku segera menemuinya. Aku tidak mau membuat Kak Lucas menunggu lama.”Wanita itu melirik Ariella sekilas. Sambil mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   36. Kita Akan Berpesta Malam Ini

    “Aku memang ingin menghubungimu, kebetulan kita bertemu di sini. Bisa kita bicara sebentar, Luke?” tutur Belatia saat keluar dari lift. Sejak menghilangnya Giselle, Lucas memang jarang berinteraksi lagi dengan wanita paruh baya itu. Apalagi Lucas malah menikahi wanita lain. “Aku tahu kau pasti sibuk, tapi ini tidak akan lama,” sambung Ibu Giselle itu membujuknya. “Baiklah, kita bisa bicara di restoran depan.” Lucas membalas sopan. Senyum Belatia mengembang. Dia lantas beranjak lebih dulu, lalu Lucas mengikutinya dari belakang. Mereka duduk di salah satu bangku restoran PeterSoul itu. Sementara Peter, kini bersiaga tak jauh dari sana. “Apa yang ingin Bibi bicarakan?” Lucas buka suara setelah duduk di kursinya. Belatia tersenyum getir, lalu bergumam pelan. “Sayang sekali, padahal kau hampir memanggilku Ibu.”“Saya mohon maaf karena belum bisa menemukan Giselle. Tapi Bibi jangan terlalu khawatir. Saya akan terus membantu mencarinya,” ujar Lucas memicu Belatia menatapnya.“Itu bukan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   37. Mangsa Kita Tidak Bisa Kabur

    ‘Sialan! Kenapa dia muncul di sini?!’ Matthias membatin penuh umpatan. Bodyguard Baraheon di hadapannya menjulurkan wajah, berusaha melihat siapa saja yang ada di dalam mobil. Namun, Matthias langsung menghadangnya, bahkan mendorong dada lelaki tersebut. “Aish, sial! Kenapa kau repot sekali?!” tukas Matthias merapatkan alisnya. “Aku hanya datang meminta uang pada kakakku. Sekarang aku mau pergi minum bersama teman-temanku. Kau puas?!”“Tapi kenapa Anda membawa mobil ke depan rumah kaca, Tuan?” Bodyguard tadi terus menyidik. Matthias yang geram seketika merengkuh kerah bodyguard tersebut dan mencengkeramnya erat. Dengan sorot mata tajamnya, pemuda itu pun mengancam. “Kalau kau terus menghalangiku, aku bisa memukulmu, sialan!”Belum sampai sang bodyguard menjawab, seorang teman Matthias membuka jendela mobil dan menjulurkan kepalanya keluar. “Oi, kacung kolot! Cepat menyingkir! Kenapa kau mau tahu urusan anak muda, hah?!” pekiknya amat geram. Bodyguard tadi memicing ke arah teman

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   38. Aku Suka Permainan yang Lembut

    WARNING: Chapter ini mengandung adegan dewasa!“Kau sudah bangun, Sayang?” tutur Pemuda yang masih sibuk mengikat tangan Ariella ke atas ranjang.Dia pun mundur usai memastikan ikatannya kuat. Tangannya bertumpu di sebelah kepala Ariella, hingga posisinya mengungkung wanita itu.“Hah!”Ariella melebarkan irisnya begitu melihat topeng kelinci putih dengan mulut berdarah yang menyeramkan. Bahkan pemuda tersebut hanya memakai celana jeans, hingga membuat dada bidangnya terpampang.“Apa kau sudah siap? Kita akan bersenang-senang.” Pemuda bertopeng kelinci itu berujar.Suara asingnya, sungguh membuat sensasi tegang merayapi tubuh Ariella.Wanita itu bergidik ngeri, seraya berkata dengan terbata. “Mi-minggir, tolong pergi dariku!”Dia hendak bangun, tapi sialnya kedua tangan wanita itu terikat ke atas ranjang dengan tali.‘Hah! Ti-tidak, aku harus bagaimana?’ batin Ariella panik dalam hati.Dirinya semakin buncah saat menyadari bahwa seragam pelayan hitam putihnya, kini berubah menjadi lin

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   39. Puaskan Aku Sebelum yang Lainnya Datang!

    “Brengsek! Apa yang terjadi?!” Matthias memaki geram.Temannya yang berambut pirang melepas topeng kelincinya, lalu menimpali, “apa mungkin ada masalah dengan listriknya?”Dia dan pemuda yang memiliki tindik di bawah bibir itu saling berpandangan. Padahal seingat mereka sudah memastikan listriknya baik-baik saja.“Aish, sialan! Apa karena ini gedung tua, jadi listriknya sering terganggu?” desis si pirang mematikan kameranya.Ya, sebab percuma terus merekam karena ruangan ini jadi gelap. Meski ada jajaran lilin ganja, tapi cahaya yang dihasilkan tidak maksimal.“Harusnya kau pastikan semuanya dengan benar. Kau terlalu ceroboh, jadi semuanya kacau seperti ini!” tukas pemuda bertindik tadi.“Cih, sialan! Kenapa kau malah menyalahkanku, bajingan?! Kau sendiri, apa yang kau kerjakan?!” Teman

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   40. Jangan Salahkan Aku Jika Kasar Padamu

    “Kau mau kabur?!” Matthias berkata tajam seiring langkahnya yang memicu Ariella mundur.“Aku sudah susah-susah membawamu ke sini. Mana bisa kau pergi begitu saja!”Pemuda itu langsung melayangkan gamparan tangannya ke wajah Areilla, sampai-sampai wanita tersungkur ke lantai.“Hah ….” Ariella memegangi pipinya yang berdenyut panas.Belum sempat berpaling, tiba-tiba saja Matthias merengkuh rambutnya yang terurai dan lantas menyeret Ariella menuju ranjang.“Ahh … le-lepaskan saya, Tuan Muda!” Wanita itu mengerang kesakitan.Namun, Matthias sama sekali tak menggubrisnya. Dia memicing ke arah temannya yang baru memunguti lilin.Bahkan dengan emosi, Matthias mendengus geram. “Kenapa kau tidak becus menjaga jalang lemah ini, hah?! Kau mau dia kabur dan mengacaukan segalanya?!”“Tapi kau berhasil menangkapnya, ‘kan? Lagi pula dia tidak akan bisa kabur juga,” sahut temannya yang memicu emosi Matthias membengkak.“Brengsek! Kalau dia tidak bisa kabur, kenapa talinya sampai lepas? Apa yang kau l

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   41. Aku Akan Menghabisimu

    “Lihat! Wanita itu di sana!” Teman Matthias yang bertindik menyeru keras. Dia menunjuk Ariella yang tertegun di depan mobil beberapa meter di sana. “Jangan berani kabur, jalang sialan!” Ya, beruntung mobil tadi berhenti tepat sebelum menabrak Ariella. Namun, karena terkejut dan berpikir akan tertabrak, Ariella masih membeku di posisinya. Dan sial, tanpa sempat kabur, kedua teman Matthias sudah lebih dulu mencekalnya. “Tertangkap juga kau, dasar pelacur!” cecar pemuda berambut pirang begitu merengkuh lengan Ariella. Wanita itu menoleh buncah seraya berusaha menampik cengkeraman itu. “Hah! Ti-tidak, tolong lepaskan. Jangan bawa saya!” Ariella memberontak hebat, tapi pemuda yang lain langsung menahan sebelah tangannya. Mereka berusaha keras menyeret Ariella menuju gedung tua tadi, tanpa peduli kaki Ariella yang terluka. “Tolong! Si-siapapun tolong saya!” Ariella berteriak keras sambil menoleh ke arah mobil tadi. Dia berharap siapapun orang itu, bisa membantu dirinya. Atau setidakny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07

Bab terbaru

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   155. Tinggalkan Istriku, Sebelum Aku Melenyapkanmu!

    “Sial! Hanya karena mabuk, kau jadi meracau?!” Damien mendecak sinis. Dirinya yang tinggal bersama Ariella selama lima tahun, sangat tau bahwa Lucas tidak ada dalam sejarah hidup wanita itu. Sangat konyol jika tiba-tiba Lucas mengakui Ariella sebagai istrinya, padahal punya Giselle sebagai tunangan! Damien melangkah dengan sorot tajam. Meski dadanya kebas akibat tendangan Lucas tadi, tapi dia tak ragu meraih tangan Ariella dari pria itu. “Kemarilah, Ariella!” dengusnya. Namun, Lucas yang malah menahan pinggang wanita itu disertai tatapan berang. Dan saat bersamaan, Damien langsung mengacungkan senjata apinya tepat ke dahi Lucas. “Menyingkir dari Ariella, sebelum peluru ini melubangi kepalamu!” tukas Damien penuh ancaman. Alih-alih menyahut dengan ucapan, Lucas justru menepis tangan Damien dengan gerakan kilat, sengaja membuat pistol yang dipegang jatuh. Dan saat itulah, tangan Lucas menadahi dari bawah, hingga berhasil menangkap senjata tersebut. ‘Hah, sialan!’ Damien mem

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   154. Lepaskan Wanitaku!

    “Apa yang kau lakukan pada Ariella, dasar sialan!” Damien mendengus berang setelah melayangkan pukulan.Benar, Damien Rudwick mengikuti Ariella setelah mendengar wanita itu menyalakan mobilnya. Dia yang mengamati dari balkon atas, terserang curiga sebab Ariella keluar diam-diam. Itu pun di jam semalam ini. Apalagi ponsel Ariella mati saat Damien coba menghubunginya.Hingga tanpa ragu, Damien langsung turun dan membuntuti Ariella yang menuju apartemen pinggiran Linberg.Seketika, amukan Damien meledak saat mengetahui Lucas Baratheon ada di sana. Terlebih pria itu berani menyentuh Ariella!Damien mengepal dan hendak memukul lagi. Tapi Lucas dengan sigap mengangkat kakinya dan menendang dada lelaki itu. Gerakannya yang kasar, membuat Damien terhuyung. Saat itulah, Lucas bergegas bangkit dan langsung menghajar balik sebelah wajah Damien.Gelenyar merah pun mengalir dari sudut mulut Damien.“Aish, sial!” desisnya.Belum sampai Damien waspada, Lucas kembali meninju, hingga membuatnya menatap

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan    153. Panggil Aku Lucas! Kau Tau Namaku!

    “Sepertinya Anda mabuk!” Ariella mengernyit saat mencium alkohol menyengat dari Lucas.Tapi sial, pria itu tak menggubris dan malah menghimpitnya.Sebelah tangan Lucas mengungkung Ariella, lantas mendecak, “kau harus tau akibat membohongiku!”Dia sudah terbakar amukan sejak Ariella menutup telepon tadi. Bahkan dadanya kian meradang saat menyelidiki lokasi wanita itu.“Berapa gelas yang Anda minum? Sayang sekali, padahal saya membawakan wine untuk—”“Ariella!” dengus Lucas menyambar berang. “Kenapa kau ada di vila Damien? Jangan bilang kau tinggal di sana?!”Sang wanita mengerjap tegang, lalu berkata, “apa urusannya dengan—”“Ah!”Belum tuntas ucapan Ariella, tiba-tiba Lucas membungkam mulutnya dengan ciuman. Tanpa memberi kesempatan menolak, Lucas langsung melumat bibir wanita itu dengan kasar. Pagutannya kian panas selaras dengan tangan kiri yang merengkuh pinggul Ariella agar rapat padanya.‘Lucas Baratheon, kau yang mulai lebih dulu. Jadi aku akan melakukannya tanpa rasa bersalah!’

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   152. Aku Harus Melakukannya Malam Ini!

    “Kau … mendengar semuanya?” Ariella bertanya dengan tatapan berangsur tegang.Melihat perubahan iras muka wanita itu, Damien yakin ada sesuatu.“Katakan! Apa seseorang mengancammu?” tukas pria tersebut menyidik.Ariela yang semula berat bicara, kini jadi bernapas lega. Artinya Damien tidak menyadari semua ucapannya pada Lucas.Dirinya tersenyum tipis, lalu berkata, “bukan, Damien. Hanya saja, ada kesalahpahaman di pihak Emerauld mengenai kerja sama dengan yayasan.”“Emerauld?” Damien mengernyitkan kening. “Jika kau butuh bantuan mengenai Yayasan, aku bisa—”“Tidak, kau sudah sibuk dengan proyek pengembangan rumah kuno mereka. Aku akan menemui pihak Emerauld agar bisa diskusi dengan nyaman,” sahut Ariella berdalih.Walau merasa bersalah, dirinya lebih tak ingin pria itu mengetahui masa lalunya bersama Lucas.“Baiklah, kau bisa memberitahuku kapan saja jika perlu bantuan,” tutur Damien yang lantas mendapat anggukan wanita tersebut.Alih-alih langsung mangkir, pria itu malah menatap lebih

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   151. Kau Langsung Mengenali Suaraku!

    “Tuan Lucas?” Nada seorang wanita terdengar dari seberang.Dan itu seketika memicu sebelah bibir Lucas menyeringai tipis.“Menarik! Kau langsung mengenali suaraku!” tukas pria tersebut meletakkan kaleng birnya.“Dari mana Anda mendapat nomor ponsel saya? Lalu kenapa Anda menelepon saya? Itu pun di malam hari!” Ariella menyambar dengan intonasi sengal.Benar, orang yang dihubungi Lucas dengan ponsel khusus itu memang Ariella Edelred.Bukannya langsung menjawab, Lucas malah kian tersenyum miring. Entah mengapa, dia sangat senang mendengar wanita itu marah.“Anda tidak akan bicara? Kalau begitu saya akan menutup teleponnya!” Ariella berujar lagi.Tapi belum sampai panggilan itu diputus, Lucas lantas berkata, “bukankah kau bilang ingin bantuanku?!”“Pergilah ke alamat yang aku kirimkan melalui pesan. Aku—”“Kenapa saya harus?!” Ariella buru-buru menyambar tegas. “Kita sudah sepakat bertemu di PeterSoul akhir pekan!”Alis Lucas mengernyit. Setelah menghilang lima tahun, rupanya wanita ini l

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   150. Aku harus bicara pada berandal itu!

    “Wah! Apa ini benar?” Ava berlari menghampiri Jane saking antusiasnya.Ariella tersenyum dan lantas berujar, “hati-hati, Ava. Kau bisa jatuh.”Akan tetapi sang putri tak mendengarnya. Ava hanya terpaku pada kucing putih menggemaskan yang dibawa Jane untuknya.“Bibi! Berikan kucingnya padaku, ayo berikan!” tutur anak perempuan itu melompat girang.Ya, sudah lama Ava ingin memelihara kucing. Dia bahkan merayu Ariella dengan bermacam cara.Tapi saat itu Ariella malah berkata, “apa Ava yakin bisa memelihara kucingnya? Jika Ava memutuskan memelihara kucing, Ava harus memberinya makan dan minum setiap hari. Ava harus menyiapkan tempat tidur yang nyaman. Dan Ava harus bisa menjaganya dengan baik.”Benar, Ariella telah menanamkan tanggung jawab sedari putrinya kecil.Walau Ava menjawab sanggup, tapi Ariella pikir saat itu usia putrinya masih terlalu muda. Jadi dia berjanji akan memberi ijin merawat kucing setelah Ava lulus taman kanak-kanak.Namun, hari ini Jane membawakan kucing putih yang ca

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   149. Apa Dia Anak Lucas?

    “Ada apa, Pimpinan?” tutur sang Bodyguard bertanya.Alih-alih menjawab, Richard malah menatap Ariella dengan ekspresi sulit diterka. Selama wanita itu jadi menantunya, Richard memang tak pernah menyapa. Tapi dia tidak mungkin lupa, bahwa Lucas menikahi Ariella setelah ketahuan tidur bersama.Lirikan Richard turun pada Ava. Tanpa basa-basi dia pun bertanya, “apa dia anak Lucas?!”Sungguh, lidah Ariella langsung kelu, mulutnya pun membeku dan sangat berat bicara.‘Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya?!’ batin Ariella amat geram.Genggamannya pada tangan sang putri kian erat, saat dia melanjutkan. ‘Tidak! Aku tidak akan membiarkan keluarga Baratheon mengambil Ava dariku. Ava hanya putriku!’“Kau tidak menjawab, apa artinya itu benar? Anak ini cucuku?!” Richard berujar dengan nada lebih menekan.Wajahnya yang berang, memicu Ava mundur, berlindung di belakang sang ibu.Meski terkejut, anak tersebut malah berkata, “Mommy, kenapa Kakek ini tiba-tiba marah pada kita?”Saat itulah Ariella t

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   148. Ava Tidak Akan Sakit Lagi

    “Lihatlah, Kak!” tukas Josh sambil menyerahkan tab pada Damien.Di layar benda pipih itu terpampang berita menghebohkan dari Casta News. Ya, sebuah sedan hitam ditemukan meledak di dasar jurang. Agaknya mobil itu melaju kencang tanpa kendali, lalu menabrak pembatas jalan hingga terjun melewati tebing pinggiran La Fosa.Daerah tersebut cukup sepi dan jarang ada patroli. Tak heran pihak polisi terlambat menemukan korban kecelakaan sebab tak ada laporan.Josh tidak mungkin menyodorkan warta tanpa alasan.Damien yang telah memberinya titah pun bertanya, “jangan bilang, orang yang mengemudi ini ….”“Benar, Kak!” Josh menyahut tanpa ragu. “Aku melacak setiap jalur yang dilewati mobil dengan plat nomor yang kakak berikan. Mobil itulah yang meledak di dasar jurang!”Josh sangat ahli meretas. Semalaman dia begadang, memeriksa setiap titik CCTV yang dilalui mobil lelaki misterius yang mengejar Ariella.“Bagaimana dengan pengemudinya?!” Damien bertanya dengan amukan tertahan.“Belum ditemukan!” s

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   147. Kami Tidak Pernah Bercerai!

    “Dia masih istri saya, karena kami tidak pernah bercerai!” Lucas berkata tegas.Ucapan tersebut seketika memicu kening Belatia mengernyit. Nyaris saja dia tak percaya, tapi iras muka pria itu tak seperti bercanda.“Lucas!” Belatia menjeda ujarnya.Jelas sekali dia kecewa karena sampai menyebut pria itu dengan panggilan berbeda.“Bibi pikir perasaanmu pada Giselle tidak pernah berubah. Sejak remaja kalian sudah bersama. Bibi dan mendiang ibumu—”“Bibi sangat tau, satu-satunya orang yang saya cintai tidak akan bisa kembali!” sahut Lucas yang akhirnya menoleh ke lawan bincang. “Saya mengerti Bibi memiliki janji dengan mendiang Ibu, tapi perasaan saya bukan urusan Bibi!”Pria itu pun bangkit.Belum sampai melangkah pergi, Belatia lantas mendecak, “lalu apa y

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status