Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Istri Kontrak Sang Presdir : Chapter 161 - Chapter 170

196 Chapters

Nama Baik Pulih

Hari berikutnya. Berita bukti-bukti kalau Anna bukan anak haram juga fakta kepalsuan berita sebelumnya terungkap. Kesaksian wartawan yang berkata khilaf saat membuat berita sebelumnya pun beredar.Kai menepati janji menjaga nama baik sang wartawan, dia meminta foto wartawan disamarkan lalu mengonfirmasi kekhilafan sang wartawan karena berita hoax yang diterima oleh wartawan itu.Anna sudah berada di rumah sore itu. Dia berada di kamar menyaksikan berita yang sedang ditayangkan di sebuah saluran berita.Anna terlihat fokus. Dia benar-benar tak menyangka jika urusan pribadinya menjadi konsumsi publik hanya karena dia menantu keluarga Bramanty.Andai Rachel tak memiliki rasa iri padanya, Anna tak harus berada di posisi saat ini.Kai masuk kamar. Dia menghampiri Anna yang duduk di sofa dengan tatapan terus tertuju pada televisi.“Kamu sudah lihat beritanya,” ucap Kai saat sudah duduk di samping Anna.Anna mengangguk-angguk, tapi tatapannya masih tertuju pada televisi.“Banyak komentar pos
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Kabur

Rachel masih menatap penuh harap. Dia bahkan menggenggam erat telapak tangan sang papa yang masih diam.“Apa Papa tidak menyayangiku? Papa, kenapa Papa hanya diam? Papa tidak mau membantuku?” tanya Rachel memelas.“Apa Papa tega melihatku dipenjara, Pak? Ini fitnah, mereka melakukan ini hanya untuk menjebloskanku ke pencara. Kai memfitnahku, Pa.” Rachel merengek dan berusaha meyakinkan Frederic untuk memercayainya.“Kai sepertinya sudah terpengaruh oleh wanita itu, Pa. Papa tahu ‘kan, hubungan kami baik, tapi setelah Kai menikah, kenapa aku dituduh begini sampai polisi pun terlibat,” ucap Rachel, “Papa harus percaya padaku, aku ini putrimu.”Frederic menatap nanar pada Rachel. Tidak tahu mana yang benar dan salah, tapi sebagai seorang ayah, tentu Frederic ingin yang terbaik untuk putrinya.Saat Frederic hendak membuka suara, terdengar ketukan pintu lalu satu polisi wanita dan satu polisi pria masuk ke ruang inap itu. Keduanya mengangguk sopan sebelum berjalan menghampiri Rachel dan Fr
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Sudah Gila

Kai berada di kamar sedang duduk di kamar berbalas pesan dengan Tian membahas pekerjaan.Ketika baru saja selesai membalas pesan Tian, Kai mendapat panggilan dari polisi.“Halo, selamat malam, Pak Kaisar.”Kai mendengar suara polisi. Dia membalas sapaan itu ramah.“Maaf mengganggu waktu Anda, ada yang perlu kami sampaikan kepada Anda.”Satu tangan Kai terkepal mendengar ucapan polisi. Dia sudah merasakan feeling jika ada sesuatu yang terjadi.“Kami mengawal saudari Rachel untuk dibawa ke polisi dan dimintai keterangan. Namun, karena kelalaian dari staff yang bertugas, membuat kami kehilangan saudari Rachel.”Kai menegakkan badan. “Apa maksud Anda?”“Saudari Rachel melarikan diri saat akan dibawa ke kantor polisi. Saat ini tim kami sedang berusaha mencari keberadaannya. Kami juga sudah menggeledah rumah keluarga tersangka, tapi kami tidak menemukannya.”“Dia kabur?” Kai benar-benar tak menyangka. Emosinya meluap mengetahui kalau wanita itu lari dari jeratan hukum.“Kami sedang berusaha
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

Kegilaan Rachel

Nindy sangat syok sampai mundur dari posisinya. Dia tak menyangka Rachel datang ke rumah itu.“Ke-kenapa kamu ke sini?” tanya Nindy berusaha bersikap biasa.Namun, bukannya menjawab pertanyaan Nindy, Rachel mendorong Nindy masuk rumah lalu membanting pintu. Bahkan Rachel langsung mengulurkan kedua tangan ke leher Nindy lalu mencekiknya.Nindy tak bisa menghindar. Dia terjatuh ke belakang saat Rachel mencekiknya, bahkan kini Rachel ada di atas tubuh Nindy.“Ap-pa yang ka-mu la-ku-kan, le-pas-kan.” Nindy berusaha menyingkirkan tangan Rachel, tapi tidak berhasil.“Pasti kamu dan ibumu yang membocorkan kalau aku yang menyuruh kalian, kan? Setelah kalian mengkhianatiku, apa kalian pikir bisa hidup tenang? Lihat saja, aku akan membuatmu dan ibumu menyesal!”Rachel mencekik kuat-kuat leher Nindy, dia bahkan tertawa, menggila dengan perbuatannya.Wajah Nindy memerah. Dia mulai kehabisan napas karena Rachel mencekiknya sangat kuat. Namun, Nindy tak mau pasrah, dia terus berusaha melepaskan tan
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

Memberi Perlindungan

Anna menatap iba pada Nindy yang gemetaran. Dia memutuskan mengajak Nindy untuk masuk rumah lebih dahulu.Anna berjalan sambil merangkul pundak Nindy, apalagi kakak tirinya ini berpenampilan berantakan.Begitu sampai di dalam rumah. Anna meminta pelayan membuatkan minuman hangat, bahkan dengan penuh perhatian Anna merapikan rambut Nindy dan mengusap wajah sang kakak tiri yang penuh keringat dan air mata.“Ada apa? Kenapa kamu gemetaran seperti ini?” tanya Anna mencoba kembali mengajak bicara Nindy.Pelayan datang membawa teh hangat. Anna meminta Nindy untuk minum lebih dulu agar lebih tenang.Anna memperhatikan Nindy yang sedang minum. Setelahnya dia mengambil cangkir dari tangan Nindy, lalu meletakkannya di meja.“Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu begitu ketakutan sampai gemetaran? Apa yang terjadi?” tanya Anna sekali lagi saat melihat Nindy sudah agak tenang.Nindy menatap Anna. Dia mengatur napasnya lalu mulai bercerita.“Wanita gila itu, Rachel, datang ke rumah dan dia mencekikku. D
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Masih Buron

Kai sudah berada di rumah sakit saat Anna menghubunginya. Dia benar-benar geram karena Rachel semakin menjadi-jadi. Kai harus berusaha menemukan Rachel secepat mungkin, bagaimanapun caranya.“Ada apa, Pak?” tanya Tian karena sejak tadi melihat atasannya itu sangat emosi.“Rachel berusaha menghabisi Nindy, untung saja Nindy bisa kabur,” jawab Kai dengan satu tangan berkacak pinggang.Tian sangat syok. Dia pun tak menyangka kalau wanita dari kalangan atas dan begitu elegan seperti Rachel, bisa bertindak gegabah seperti itu.Kai menghela napas kasar. “Aku harus segera bicara pada Frederic dan memaksanya memberitahu, di mana Rachel bersembunyi,” ucap Kai lagi.“Iya, Pak.” Tian setuju karena Rachel sudah tidak bisa dibiarkan bebas begitu saja.Kai kembali melanjutkan langkah di koridor rumah sakit menuju kamar inap Frederic.Sesampainya di sana, Kai melihat depan kamar inap Frederic dijaga ketat polisi, hal ini guna mengawasi dan memantau jika saja Rachel datang menemui Frederic.Setelah
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Ternyata Bersekongkol

“Biarkan aku masuk lebih dulu.” Rachel merangsek masuk ke dalam rumah Justin tanpa dipersilakan.Justin diam memandang Rachel. Lalu dia melongok keluar, memastikan tidak ada yang melihat Rachel masuk ke rumahnya, sebelum akhirnya dia menutup pintu dan menguncinya.“Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu malah kabur dari polisi, kamu buronan sekarang. Bahkan berita pencarianmu sudah tersebar di banyak saluran televisi,” ucap Justin seraya menghampiri Rachel yang sudah berada di ruang keluarga.Rachel mengguyar kasar rambut ke belakang. Dia menatap kesal pada Justin karena cerewet.Sejak awal Rachel menawarkan kerjasama dengan Justin dengan imbalan Justin bisa mendapat lebih banyak saham di perusahaan Kai. Rachel tahu Justin dan Kai bersaing, karena itu Rachel memanfaatkan pria itu untuk kepentingannya.“Apa kamu berhasil mendekati Anna?” tanya Rachel sambil menatap pada Justin. Namun, detik berikutnya dia mengambil gelas berisi jus di meja, lalu menenggaknya hingga tandas.Justin m
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Setafanie Kembali

Anna kembali bekerja seperti biasa meski perasaan waswas kadang hinggap di hatinya. Namun, semua berjalan dengan normal, sehingga Anna mencoba tenang dan tetap fokus pada pekerjaannya.Saat siang hari, Anna masih fokus dengan pekerjaannya ketika dia mendapat sebuah pesan.Anna tersenyum lebar. Dia segera berdiri dari kursinya lalu menghampiri meja Justin.“Pak.” Anna berdiri dengan senyum merekah.Justin mengangkat pandangan. Dia terkesiap melihat senyum Anna yang begitu lebar dan lepas.“Ada apa?” tanya Justin.“Saya mau minta izin ke lobi, apa boleh? Mungkin sekalian makan siang karena orang tua saya menunggu di bawah,” ucap Anna sambil menatap penuh harap Justin memberinya izin.Justin menengok pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan, lalu dia kembali menatap pada Anna. “Pergilah.”Anna semakin melebarkan senyum. Dia mengangguk cepat karena sangat senang. “Terima kasih, Pak.”Setelahnya Anna segera pergi meninggalkan ruang kerja Justin untuk menemui Stefanie yang berkata j
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Dapat Jackpot

Anna, Stefanie, dan Reino sudah berada di restoran yang agak dekat dengan perusahaan. Kai juga sudah datang dan ikut bergabung dengan mereka.“Mama sudah melihat bukti tentang dirimu di berita saat dalam perjalanan kemari. Mama lega karena akhirnya orang-orang tahu dan takkan memandang sebelah mata lagi padamu,” ucap Stefanie sambil memotong steak pesanannya.Anna mengangguk-angguk.Stefanie mengalihkan pandangan dari daging yang ada di hadapannya, ke arah Anna yang duduk berhadapan dengannya.“Anna, kamu sudah terbukti kalau memang anakku. Apa kamu mau kembali pada mama?” tanya Stefanie sambil menatap penuh harap.Anna terkejut. Dia menatap Stefanie sedang memandangnya penuh harap, lalu dia menatap pada Reino dan Kai secara bergantian.“Aku sudah punya suami, Ma. Sudah pasti aku ikut suamiku,” ucap Anna yang belum paham dengan maksud Stefanie.Stefanie tersenyum kecil. “Bukan soal tempat tinggal, Anna. Tapi statusmu. Mama ingin kamu memiliki status yang sama dengan mama, sebagai kelu
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

Mengambil Hati Anna

Dua hari berlalu. Rachel masih belum ditemukan dan menjadi buronan polisi.Di ruang kerja Kai. Dia semakin cemas karena tidak bisa memprediksi apa yang mungkin akan dilakukan Rachel selama bersembunyi, mengingat jika Rachel gila dan nekat saat melakukan sesuatu.Kai juga merasa aneh, bagaimana bisa Rachel tidak ditemukan, bahkan anak buahnya pun tidak bisa menemukannya. “Jangan biarkan orang suruhan kita berhenti mencari Rachel,” ucap Kai pada Tian.“Tentu saja tidak, Pak. Saya memerintahkan mereka untuk terus mencari,” jawab Tian.Kai diam berpikir, tatapannya tajam penuh amarah karena Rachel sangat pintar bersembunyi. Polisi dan anak buahnya sudah mencari ke tempat-tempat yang mungkin Rachel kunjungi, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil.“Buat sayembara. Siapa pun yang bisa menangkap Rachel, akan aku beri hadiah yang besar!” perintah Kai.“Baik, Pak.” Tian mengangguk. **Saat sore hari. Kai menjemput Anna di divisi pemasaran. Dia melihat Anna yang keluar bersama dengan Justin.
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more
PREV
1
...
151617181920
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status