"Hm ... bulan lalu, Nyonya." Sangat hati-hati, Sabrina menjawab. Ibu Renata memalingkan wajah ke depan lagi. "Aku harap kamu segera hamil. Sungguh, sudah sangat lama sekali aku ingin memiliki cucu. Cucu yang wajahnya mirip Darren."Keinginan yang terucap dari bibir Ibu Renata membuat Sabrina memegang perutnya. Ia tak tahu, apakah kini di rahimnya sudah ada benih Darren atau belum? Bulan ini dia belum datang bulan. Jika pun dirinya hamil, mungkin baru ketahuan bulan depan. Tapi, entahlah. Perihal kehamilan, manusia hanya mampu berusaha, Allah yang menentukan. Semoga saja Allah mengabulkan keinginan ibu Renata. Namun sisi lain. Sabrina tidak menginginkan itu terjadi sebab ia tak mau diceraikan Darren walau berulang kali Darren meyakini dirinya bahwa Sabrina tidak akan diceraikan Darren. "Semoga segera, Nyonya.""Aamiin." Dengan lirih, ibu Renata mengaminkan kalimat Sabrina. Setelah itu, tak ada lagi perbincangan antara mertua dan menantu sampai tiba di salah satu butik. Sabrina melon
Last Updated : 2025-01-10 Read more