Kedua mata Angelica terpejam ketika Darren membanting pintu kamar dan mengunci dari dalam. "S1alan! Enggak mamanya, enggak anaknya, semuanya stres! Enggak bisa dibaikkin. Arrggghh!" teriak Angelica frustasi, berjalan cepat menaiki anak tangga yang menghubungkan ke kamarnya. "Astaghfirullah, Tuan. Ada apa?" Sabrina yang berbaring di atas tempat tidur terkejut mendengar suara pintu kamar dibanting. Darren menghampiri Sabrina, duduk di sisi ranjang. "Maaf, aku ngagetin kamu. Nih, aku bikinin teh hangat manis."Hati Sabrina sangat bahagia melihat sikap manis Darren. Lelaki itu sangat perhatian dan sayang padanya. Sebelumnya Sabrina tak menyangka kalau sikap Darren seperti ini. Dia pikir, Darren yang akan menyewa rahimnya itu lelaki yang kasar dan dingin. "Terima kasih, Tuan. Maaf, saya merepotkanmu," ujar Sabrina tak enak hati. Darren mengulum senyum manis. Membelai pipi Sabrina dengan lembut."Enggak ngerepotin. Justru aku sangat senang bisa membahagiakanmu, Sayang. Nih, minum dulu
Last Updated : 2025-01-15 Read more