Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of PELAKOR BERKEDOK SYAR'I : Chapter 31 - Chapter 40

78 Chapters

SARAN DARI ANISA

"Apa? Ada Bagas?"Anisa terlihat sangat terkejut, hingga buru-buru ia kembali masuk ke dalam kamar yang ia biarkan terbuka, lalu mematikan musik yang tadi ia hanya kecilkan saja volume suaranya.Sang ibu yang melihat hal itu benar-benar hanya bisa geleng-geleng kepala. Merasa bingung bagaimana caranya agar ia bisa mengarahkan sang anak untuk bisa berprilaku seperti penampilannya ketika keluar dari rumah. "Bu! Suruh Bagas tunggu sebentar, bilangin aku lagi ngaji! Ya!"Suara Anisa membuyarkan lamunan prihatin yang ada di otak ibunya. "Ibu tidak mau berbohong!" tolak sang ibu yang langsung membuat mata Anisa seketika melotot mendengarnya."Jadi, Ibu mau bilang, kalau aku joget-joget, gitu?""Ibu akan cari alasan lain.""Kenapa sih, Ibu itu selalu ngeyel kalo aku minta tolong? Aku anak Ibu satu-satunya, kenapa Ibu-""Masih ada Hasnah anak Ibu, meskipun dia di pesantren, tapi Ibu tidak pernah melupakan dia, Anisa!""Hasnah? Dia cuma anak pungut, Ibu! Anak kandung Ibu itu aku! Aku satu-s
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

ANISA MENGAMUK!

Tanpa disadari oleh Bagas, Anisa mencengkram tempat duduknya ketika mendengar apa yang diucapkannya.Apa, sih, kelebihan Clara itu? Dicintai banget sama Bagas? Dibandingkan aku yang disukai ibunya, masih sempurna aku daripada wanita itu, kalo saja ibu Bagas suka perempuan seksi, aku pasti akan berpenampilan lebih seksi dibandingkan Clara, sayang aja perempuan tua itu suka menantu alim, aku harus berjuang berat untuk berakting menjadi perempuan alim!Anisa menggerutu di dalam hati, sampai akhirnya...."Apa kamu lebih memilih aku untuk melakukan hal itu? Membujuk Pak Gunawan mungkin, biar kamu juga enggak pusing dengan kondisi perusahaan kamu?" katanya pada Bagas, dan Bagas buru-buru menolak. "Jangan. Kamu wanita syar'i, aku akan berdosa melibatkan kamu untuk hal ini, mana ada perempuan seperti kamu ditugaskan untuk mengajak pria bicara, tidak. Aku akan dimarahi ibuku kalau itu aku lakukan!" "Tapi, Bagas. Kalau itu bisa buat kamu jadi lebih baik, kenapa enggak? Kamu juga khawatir Clar
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

MERASA SEPERTI DIJUAL

Untuk sesaat, Hasnah terdiam mendengar apa yang diceritakan oleh sang ibu angkat. Ia prihatin mendengarnya tapi tentu saja permasalahan yang sekarang membelit ibu angkatnya itu bukan permasalahan yang sederhana. Anisa adalah wanita yang keras kepala, itu yang diketahui Hasnah hingga ia sendiri memilih tinggal di pesantren daripada membuat situasi rumah menjadi ribut terus menerus karena Anisa selalu mempermasalahkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. "Aku akan coba bicara dengan Anisa nanti di rumah, tapi, aku tidak menjamin aku berhasil, ya, Bu. Cuma aku akan berusaha." Akhirnya, Hasnah bicara demikian untuk mencoba menenangkan hati ibunya. Ibu Siti mengucapkan terima kasih pada sang anak mendengar apa yang diucapkan oleh Hasnah. Ia tahu, belum tentu Anisa akan menerima baik nasihat yang diberikan oleh Hasnah. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mencoba karena setiap saat hati manusia itu akan berubah. Ibu Siti berharap, ketika Hasnah bicara dengan san
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

BAGAS CEMBURU!

"Apa kamu bilang? Aku mau jual kamu?" tanya Bagas tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang istri padanya. "Ya, kesannya kayak gitu, kamu kayak jual aku ke pebisnis lain.""Aku tidak menjual kamu! Aku hanya minta bantuan sama kamu, apa itu salah? Kamu suka melihat aku mati-matian bertahan seperti sekarang? Kalau perusahaan aku bisa bangkit lagi, aku tidak akan lagi meminta kamu buat bantu cari uang, kan?"Nada suara Bagas mulai meninggi ketika pria itu mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Clara, membuat Clara menghela napas panjang dan akhirnya wanita itu tidak bisa menolak apa yang diinginkan oleh suaminya.***Clara sudah duduk di sebuah cafe di mana Bagas memintanya datang untuk melakukan pertemuan dengan salah satu target yang dibicarakannya.Menurut Bagas, orang yang akan ditemuinya kali ini adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia bisnis hingga banyak sekali yang ingin bekerjasama dengan perusahaan orang tersebut.Meskipun setengah hati melakukan apa yang diingi
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

MENEMUI PRIA GENIT!

"Kamu tidak mau membantu suami kamu sendiri?"Kemarahan Bagas yang tadi sempat menurun kini terpancing kembali hingga pria itu meninggikan suaranya lagi pada Clara.Membuat Clara mau tidak mau berusaha menahan diri untuk melanjutkan aksi protesnya karena mereka diperhatikan oleh beberapa orang yang keluar dan ingin masuk ke dalam cafe. "Baiklah, aku bantu, tapi aku enggak mau hal kayak gini terulang lagi! Kamu harus profesional! Jangan campur adukkan perasaan cemburu kamu dengan pekerjaan!""Aku cuma tidak suka dengan model pria itu daripada yang lain, jadi kau tidak perlu khawatir. Hal ini tidak akan terulang lagi."Clara hanya menghela napas mendengar janji Bagas. Ia segera beranjak ketika Bagas mengajaknya untuk naik ke atas motor. Bagas mengeluarkan motornya dari parkiran, sebelum naik ke atas motor, ia lagi-lagi mengingatkan Clara bahwa kali ini ia tidak akan bersikap seperti sekarang karena pria yang tidak ia sukai hanya satu, yaitu Sean.Bagas menegaskan pada Clara, bahwa kej
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

SYARAT DARI ANISA

Perasaan Clara semakin tidak nyaman mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya, tapi perempuan itu berusaha untuk menahan perasaan itu karena ia tidak ingin apa yang dilakukannya sekarang sia-sia."Baiklah, Mas. Sekarang, bagaimana menurut Mas, tentang tawaran kerjasama yang diberikan oleh suami saya? Apakah -""Jangan pakai saya, pakai aku!" potong Pak Christ membuat Clara lagi-lagi menghela napas karena semakin lama, ia semakin tertekan dengan apa yang diperintahkan oleh pria itu padanya.Namun, seperti tadi, Clara tetap tidak bisa berbuat banyak karena ia tidak mau apa yang dilakukannya sekarang lagi-lagi tidak membuahkan hasil."Baik, Mas. Jadi, bagaimana? Apakah-""Kita makan bersama dulu baru membahas pekerjaan, bisa?" Kembali Pak Christ memotong perkataan Clara, hingga lama kelamaan, Clara jadi semakin menumpuk perasaan kesalnya.Pria ini, benar-benar membuat aku kesal, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku tetap bertahan agar pembicaraan ini mendapatkan ha
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

DIANCAM SUAMI DAN MERTUA

Pertanyaan Anisa kembali membuat perasaan Bagas berkecamuk. Rasanya, setiap kali Anisa menyinggung soal itu, Bagas menjadi sulit untuk mengendalikan diri. Masih ada dua perasaan yang bergolak menyerbu Bagas setiap kali hal itu dibahas Anisa. Perasaan menikmati karena membayangkan Anisa yang religius itu menjadi istrinya, pasti ibunya sangat senang. Namun, di sisi yang lain, Bagas juga khawatir kehilangan Clara karena ia masih sangat mencintai wanita tersebut. "Gas, aku itu enggak bakal banyak nuntut kamu kok, kalau aku jadi istri kamu, mau gimanapun kondisi kamu, aku bakal terima, enggak akan banyak nuntut, karena dalam agama, bersyukur itu penting, kan?"Suara Anisa terdengar, sembari menekankan pada Bagas, bahwa ia wanita religius yang tidak akan banyak menuntut karena ia akan selalu bersyukur. "Maaf. Aku tidak bisa, Anisa."Akhirnya, dengan berat hati, Bagas mengucapkan kalimat yang sama atas tawaran yang diberikan oleh Anisa. "Karena kamu terlalu mencintai Clara?" tanya Anisa
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

TERPAKSA MENEMUI

Mendengar apa yang diucapkan oleh sang ibu mertua, Clara mengeratkan genggamannya di ujung pakaiannya. Ingin sekali ia melancarkan aksi protes pada perempuan tersebut, tapi apa mau dikata, Clara tidak mampu karena ia yakin akan membuat sang ibu mertua semakin marah padanya.Sementara itu, Bagas sangat puas dengan apa yang diucapkan oleh ibunya pada Clara, sekarang, ia yakin, Clara tidak akan bisa membantah lagi apa yang ia perintahkan pada perempuan tersebut, hingga sekarang, ia tinggal menanti saja, apa yang akan dikatakan oleh Clara untuk menanggapi ultimatum ibunya."Baiklah. Aku menurut," ucap Clara dengan nada suara bergetar pertanda ia terpaksa untuk patuh disaat hatinya tidak menginginkan itu dilakukannya."Menuruti yang mana? Bagas poligami atau kamu mau membantu dia?" tanya sang ibu mertua, merasa perkataan Clara tidak jelas."Aku mau membantu Bagas, Ma. Aku akan coba sekali lagi...."Clara memperjelas maksudnya, dan ibu mertuanya tersenyum penuh arti."Jangan hanya sekali. J
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

CLARA DILECEHKAN!

Mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ, Clara menarik napas panjang, perasaannya semakin tidak nyaman dan rasa tertekannya semakin nyata, namun, karena Pak Christ mengatakan, permintaan maafnya tidak akan diterima jika ia tidak patuh, Clara akhirnya menuruti meskipun setengah hati.Perempuan itu mengarahkan pandangannya pada tempat di mana Bagas berada. Tidak ada Bagas di sana hingga Clara bertanya-tanya, suaminya itu masih memantaunya atau tidak?Bagas ke mana, ya? Kenapa dia enggak keliatan? Apa dia pergi, atau...."Sekarang, mari kita bicarakan tentang kesanggupan kamu yang akan menjadi jembatan komunikasi antara aku dan suamimu."Perkataan Clara yang tadi diucapkan perempuan itu di dalam hati terhenti seketika saat tiba-tiba saja, suara Pak Christ terdengar mengucapkan kalimat tadi, seraya menyentuh telapak tangannya lalu menggenggam telapak tangan itu dengan erat.Karena terkejut sekaligus tidak suka, Clara langsung menghempaskan tangan Pak Christ dengan kasar dan itu membu
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

KAKI ANISA PATAH?

"Nina!"Melihat yang datang adalah Nina, Clara langsung beranjak ke arah sahabatnya tersebut dan ia segera memeluk Nina untuk menumpahkan semua perasaannya yang tadi sulit untuk ia tahan saat bersama dengan Sean. "Aku tidak sengaja bertemu dengan Clara, jadi karena sekarang ada kamu, aku titip Clara sama kamu, ya? Mungkin lain kali, Clara jangan sendirian saat menemui seseorang, apalagi orang itu asing baginya, agar kejadian ini tidak terulang lagi."Sean bicara seperti itu sebelum akhirnya ia beranjak pergi karena ia sudah ditunggu oleh rekan yang memintanya untuk datang ke cafe tersebut.Nina sebenarnya sangat ingin banyak bicara dengan Sean. Selain sangat jarang bisa bertemu dengan Sean di luar pekerjaan, Nina juga masih ingin banyak bertanya pada laki-laki tersebut tentang Clara. Hanya saja, karena Nina tahu, Sean sangat sulit untuk mencari waktu senggang, Nina terpaksa merelakan idolanya itu untuk pergi meninggalkan mereka. Ia fokus pada Clara yang masih memeluknya erat sambil
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status