Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of PELAKOR BERKEDOK SYAR'I : Chapter 51 - Chapter 60

78 Chapters

CIUM AKU, ANISA!

Anisa menatap wajah Bagas dengan pandangan seolah tidak mau dibantah oleh Bagas, setelah ia mengucapkan kalimat itu pada suami Clara tersebut.Membuat Bagas menghela napas panjang. Terpaksa, ia membuka mulut, dan Anisa tersenyum riang melihat lagi-lagi, Bagas jadi patuh padanya. Anisa menyuapi Bagas dengan penuh bersemangat sampai akhirnya, tidak terasa satu piring nasi sudah habis. "Nah, abis, kan? Kamu tuh, jadi makin kurus sekarang, karena ketika kamu enggak nafsu makan, Clara enggak nyuapin kamu, sampai akhirnya, kamu ya enggak makan seharian, miris, tau!" celoteh Anisa, dan Bagas hanya menghela napas kembali.Sebenarnya, bukan salah Clara dia sampai tidak bisa total meluangkan waktunya untuk aku, dia kerja, mana mungkin bisa melakukan hal penuh seperti yang dilakukan oleh Anisa padaku sekarang, tapi tidak bisa aku pungkiri, aku suka diperlakukan seperti ini, rasanya aku semakin bersemangat....Hati Bagas bicara, sambil berusaha untuk menetralisir perasaannya karena sekarang i
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

ANCAMAN ANISA!

Lakukan saja, Bagas! Buat aku mengerang seperti yang kau katakan padaku, sekarang!Hati Anisa bicara demikian menanggapi ancaman Bagas yang membuat ia semakin tertantang untuk merasakan bagaimana ketika ia disentuh Bagas disaat pria tersebut sedang marah?Anisa tidak sabar untuk merasakan hal itu."Kamu mana bisa melakukan itu sama aku, kamu kan takut ketahuan istri? Ucapan kamu itu cuma sekedar ancaman!" Anisa mencoba memprovokasi Bagas, dan ucapan Anisa membuat Bagas semakin berang hingga pria itu jadi hilang kendali. Bagas menarik tubuh Anisa lalu mendorongnya hingga perempuan itu terbaring di atas sofa yang ada di ruangan tersebut. Anisa memekik kecil ketika dengan brutal, Bagas menindih tubuhnya tanpa peduli penampilan Anisa yang tertutup. Sejak tahu, Anisa tidak seperti yang ia kira, Bagas tidak lagi peduli dengan pakaian syar'i yang dikenakan Anisa. Kalau dahulu, Bagas berhati-hati saat bersikap dengan Anisa karena menghargai Anisa yang di matanya sangat religius. Sekarang,
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

NYARIS KETAHUAN!

Mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa, Bagas mengusap wajahnya dengan kasar, alhasil, Anisa tersenyum senang ketika pada akhirnya Bagas menjanjikan padanya bahwa, ada pertemuan lagi setelah ini untuk melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan tadi tapi belum tuntas.Anisa segera membenahi pakaiannya, setelah itu ia mendekati Bagas yang juga melakukan hal yang sama seperti dirinya agar orang yang ingin masuk ke ruangan itu tidak curiga mereka tadi usai melakukan adegan apa.Cupp!Bagas terdiam, ketika dengan beraninya, Anisa mencium pipinya seraya mengerling nakal padanya.Jantungnya seolah berhenti berdenyut ketika menerima perlakuan itu dari Anisa, sampai akhirnya, Anisa sudah keluar dari ruangan kerjanya pun, Bagas tidak sadar hingga orang yang tadi mengetuk pintu ruangan kerjanya sudah berdiri di hadapannya."Kamu kenapa? Wajah kamu merah seperti itu? Apa, kamu dan Anisa sedang...."Orang yang memang adalah Fauzi itu melontarkan pertanyaan dengan ujung pertanyaan menggantung. Ia
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

ANISA MEMASANG PERANGKAP

Bagas mengepalkan telapak tangannya. Ingin marah pada Anisa karena Anisa berlagak seperti bos padanya, ia juga khawatir, perempuan itu tidak mau membantunya sementara ia sangat butuh bantuan agar mampu keluar dari kesulitannya membuat perusahaan bangkit.Pada akhirnya, Bagas mau tidak mau kembali patuh pada Anisa, hingga Anisa semakin terbang ke langit yang ke tujuh karena sekarang ia bisa mulai menguasai suami Clara tersebut.***"Kamu yang bernama Anisa?" tanya Pak Christ ketika ia tiba di sebuah cafe di mana Anisa mengatur janji dengan bantuan Bagas yang memberikan nomor kontak laki-laki itu.Awalnya, Pak Christ tidak mau mengiyakan keinginan Anisa yang mengajaknya bertemu, tapi karena Anisa menjanjikan sesuatu, pria paruh baya itu akhirnya setuju.Sekarang, ia sudah melihat perempuan yang menyebut dirinya dengan nama Anisa Mutiara tersebut dan wajahnya terlihat tidak puas karena melihat Anisa dengan penampilan syar'inya."Ya, aku Anisa, apakah Mas ini Mas Christ?"Wajah Pak Chris
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

INGIN MENJERAT JUSTRU TERJERAT

Pak Christ mulai tidak sabar, ia memberikan perintah demikian pada Anisa, bahkan tangannya sendiri berusaha untuk menjangkau Anisa agar ia bisa membuka sendiri pakaian syar'i yang dipakai oleh perempuan tersebut.Namun, Anisa berusaha untuk mencegah apa yang dilakukan oleh Pak Christ sampai kemudian...."Hei! Kau sengaja mengulur waktu!! Aku tidak punya banyak waktu!! Malam ini ada mertuaku datang ke rumah, aku harus cepat pulang!" bentaknya pada Anisa dan Anisa tercekat mendapatkan bentakan seperti itu dari Pak Christ.Ia tidak menyangka, pria paruh baya itu bisa membentaknya hingga Anisa tersinggung sudah dibentak seperti itu oleh Pak Christ.Anisa turun dari tempat tidur, berdiri menghadap Pak Christ yang semakin tidak sabar untuk melihat sekujur tubuh Anisa. "Kenapa Bapak membentak aku? Aku tidak suka dibentak!!" protes Anisa.Mendengar aksi protes Anisa, apalagi, Anisa tidak lagi memanggilnya dengan sebutan mas, bukannya membuat Pak Christ sadar dengan apa yang ia lakukan, laki-
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

KEMBALI MENGKHIANATI CLARA....

"Apa maksudmu dengan kata-kata dengan cara apa Anisa membujuk Pak Christ? Kamu mau bilang, Anisa memakai cara tidak lazim untuk membujuk dia?" Lagi-lagi, ada aura tidak suka terpancar di wajah Bagas ketika ia mengucapkan kalimat tersebut pada Fauzi. Membuat Fauzi menghela napas."Aku tidak bermaksud untuk mencurigai Anisa yang tidak-tidak, Gas, tapi aku benar-benar merasa aneh, kenapa dia bisa begitu mudah untuk membujuk Pak Christ?""Dia itu religius! Anisa religius! Mungkin si Christ itu segan karena Anisa religius, begitu saja kamu tidak paham! Sudahlah, aku pergi dulu! Kau siapkan saja segalanya, kita harus antusias untuk kerjasama ini, agar perusahaan tidak seperti kura-kura untuk hanya sekedar maju!"Bagas segera meninggalkan Fauzi setelah ia bicara demikian pada sahabatnya itu disertai wajah yang terlihat tidak senang dan nada suara yang terkontaminasi dengan perasaan ketus.Tidak sabar Bagas untuk menemui Anisa agar ia melihat, Pak Christ memang sudah tanda tangan di surat pe
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

TERNYATA ANISA KASAR!

Telapak tangan Anisa mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas. Ingin rasanya ia mengumpat, tapi Anisa harus bisa menahan diri karena jika itu dilakukannya, Bagas akan menjauh, dan ia tidak mau pengorbanannya selama ini sia-sia, karena itulah ia berusaha untuk menahan diri. Awas aja kamu, Bagas, kalau sampai kamu berani mempermainkan aku, kamu akan aku buat menyesal seumur hidupmu!Anisa memaki di dalam hati. Namun, ia tidak mau membuang kesempatan berduaan dengan Bagas. Malam ini adalah malam yang ia impikan. Bagas akan bersamanya semalaman dan Anisa tidak mau melewatkan itu hanya untuk berdiam diri saja, apalagi bertengkar."Masalah itu aku ikut kamu aja, yang penting malam ini, aku mau kamu manjain, aku juga mau kamu matikan ponsel kamu, pokoknya malam ini, aku enggak mau diganggu!"Anisa menanggapi perkataan Bagas tadi, sambil mematikan ponsel Bagas tidak peduli Bagas setuju atau tidak. Setelah melakukan hal itu, Anisa mengajak Bagas berpindah tempat ke atas tempat tidur
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

ANISA MURKA, BAGAS MUAK!

Seraya bicara seperti itu dengan nada bak seorang raja memberikan perintah pada bawahannya, Anisa mendorong tengkuk Bagas hingga wajah Bagas membentur puncak salah satu dadanya dan mau tidak mau, Bagas akhirnya melakukan apa yang diinginkan oleh Anisa."Akh! Sakit, Bagas! Kenapa kamu gigit!!"Dengan kasar, Anisa mendorong Bagas ketika pria itu justru menggigit puncak dadanya hingga membuat putingnya kemerahan, bahkan lecet. "Kamu nyakitin aku!!" bentak Anisa, tidak terima dengan perlakuan Bagas yang menyakiti puncak dadanya.Sebenarnya, bukan hanya karena ulah Bagas saja, puncak dada Anisa lecet, itu juga karena ulah Pak Christ yang bukan hanya menghisap tapi juga menggigit, hingga membuat dua puncak dada Anisa lecet. Tapi, karena Bagas memperparah, lecet itu semakin terasa perih dan itu membuat Anisa benar-benar menahan rasa sakit yang tidak terperi. Gadis itu memeriksa puncak dadanya, dan ia melotot ke arah Bagas karena tidak terima puncak dadanya lecet seperti itu. Seolah ia ha
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

HUKUMAN UNTUK CLARA!

Pertanyaan Clara membuat Bagas salah tingkah. Namun, karena tidak mau Clara tahu apa yang baru saja ia lakukan dengan Anisa, Bagas berusaha untuk menguasai diri agar tidak terlalu canggung di hadapan sang istri. "Aku ... Aku sedang bergairah, tidak bisa jauh dari kamu, makanya aku, eem, aku ... Main sendiri!"Terpaksa Bagas berbohong untuk menutupi perbuatannya, dan Clara melotot mendengar apa yang diucapkan oleh sang suami."Kamu, mainin punya kamu sendiri?" tanyanya dengan nada suara tidak percaya dan Bagas lagi-lagi terpaksa mengiyakan."Astaghfirullah! Enggak boleh. Itu dosa, kamu punya istri tapi kamu mainin sendiri punya kamu, enggak boleh gitu!" Ternyata, meskipun belum memakai pakaian syar'i, Clara justru tahu apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan, tidak seperti Anisa....Hati Bagas bicara demikian menanggapi perkataan istrinya yang masih menatapnya tidak percaya ke arah dirinya."Ya, sudah. Kalau gitu, kamu yang mainin punyaku, karena kamu istri aku, kan?
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

SENTUHAN KASAR PAK CHRIST!

"Apa?""Tidak mau?""Bukannya begitu, tapi, kenapa kamu-""Lakukan saja, Clara! Jangan banyak membantah! Aku benar-benar ingin kamu melakukan itu untuk aku!"Bagas tidak mau mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Clara. Sementara Clara merasa, permintaan Bagas itu terlalu aneh. Bukannya tidak pernah melakukan itu pada sang suami. Suaminya itu adalah tipikal orang yang sangat manja untuk masalah seperti itu. Clara seperti memiliki bayi yang sudah besar, hingga Clara sudah terbiasa dengan permintaan Bagas yang demikian.Yang membuat Clara tidak habis pikir adalah, mengapa Bagas tiba-tiba bersikap seperti itu padanya setelah belakangan ini sang suami terasa dingin karena Anisa?Ini yang membuat Clara jadi banyak menyimpan pertanyaan, dan pertanyaan itu mau tidak mau membuat Clara jadi merasa was-was.Namun, meskipun demikian, Clara melakukan juga apa yang diinginkan oleh suaminya, sampai akhirnya lengannya keram karena Bagas berbaring di salah satu lengannya sambil menghisap puncak dad
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status