แชร์

SENTUHAN KASAR PAK CHRIST!

ผู้เขียน: Mithavic Himura
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-20 13:11:32

"Apa?"

"Tidak mau?"

"Bukannya begitu, tapi, kenapa kamu-"

"Lakukan saja, Clara! Jangan banyak membantah! Aku benar-benar ingin kamu melakukan itu untuk aku!"

Bagas tidak mau mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Clara. Sementara Clara merasa, permintaan Bagas itu terlalu aneh. Bukannya tidak pernah melakukan itu pada sang suami.

Suaminya itu adalah tipikal orang yang sangat manja untuk masalah seperti itu. Clara seperti memiliki bayi yang sudah besar, hingga Clara sudah terbiasa dengan permintaan Bagas yang demikian.

Yang membuat Clara tidak habis pikir adalah, mengapa Bagas tiba-tiba bersikap seperti itu padanya setelah belakangan ini sang suami terasa dingin karena Anisa?

Ini yang membuat Clara jadi banyak menyimpan pertanyaan, dan pertanyaan itu mau tidak mau membuat Clara jadi merasa was-was.

Namun, meskipun demikian, Clara melakukan juga apa yang diinginkan oleh suaminya, sampai akhirnya lengannya keram karena Bagas berbaring di salah satu lengannya sambil menghisap puncak dad
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PERASAAN MUAK ANISA

    Anisa melotot mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya. Tidak menyangka laki-laki tersebut sampai bicara seperti itu padanya dan rasanya ia benar-benar ingin melancarkan aksi protes."Mas, yang benar saja? Kita melakukan apa di sini? Ini tempat umum! Aku sedang berpakaian syar'i, nanti kalau ada orang melihat, gimana?" Anisa mencoba untuk melancarkan aksi protesnya, tapi Pak Christ terlihat tidak suka dengan apa yang diucapkan oleh Anisa."Justru karena kamu berpakaian syar'i, kamu tidak akan dicurigai orang-orang yang ada di sini, bahwa kamu melakukan hal itu, Nisa. Lagipula, bukankah pakaian syar'i kamu itu cuma kedok? Meskipun aku ini pendosa, tapi aku bisa membedakan perempuan syar'i yang benar-benar syar'i, mana yang hanya berkedok."Telapak tangan Anisa semakin erat mengepal mendengar sindiran yang diucapkan oleh Pak Christ. Ia benar-benar ingin menghajar laki-laki berusia lanjut itu tapi ia khawatir, apa yang diinginkannya tidak dikabulkan oleh Pak Christ.Karena

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-21
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIPAKSA MENELAN SEMUANYA!

    Perintah yang diberikan oleh Pak Christ membuat Anisa tercekat. Bagaimana mungkin laki-laki itu memintanya untuk memuaskan dirinya dengan cara hal yang seperti dilakukannya tadi pada miliknya sementara mereka sekarang ada di tempat umum.Namun, perintah Pak Christ adalah perintah yang mutlak harus dilakukan. Anisa tidak boleh membantah karena jika ia membantah atau tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Pak Christ, maka, keinginannya pun tidak akan diloloskan oleh laki-laki tersebut.Dengan berat hati, Anisa segera turun ke bawah meja, dan menghadapkan wajahnya ke milik Pak Christ. Laki-laki itu juga sudah membuka celana yang dipakainya dan mengeluarkan miliknya dari sana seolah sudah siap untuk menerima aksi yang dilakukan oleh Anisa nanti atas perintahnya. Anisa memaki tiada henti sambil mau tidak mau mulai memberikan servis pada milik Pak Christ yang menurutnya tidak sebagus milik Bagas. Dalam sekejap, milik laki-laki itu sudah tegang sementara di atas sana, Pak Christ

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIPERGOKI ISTRI?

    Bagas melotot membaca pesan yang ditulis oleh Anisa. Ini membuat Fauzi yang saat itu sedang ada di ruangan kerjanya mengerutkan keningnya melihat wajah Bagas yang seolah melihat hantu di ponselnya."Kenapa? Ada pesan dari siapa?"Fauzi melontarkan pertanyaan, dan Bagas tergagap karena ia lupa ada sahabatnya di ruang itu juga dan seharusnya ia tidak bertindak sembarangan jika tidak mau diketahui sedang berinteraksi dengan siapa di ponsel."Ah, tidak. Ini dari Clara," bohong Bagas sambil mengusap wajahnya untuk menyamarkan kebohongan yang diucapkannya. "Clara? Kenapa muka kamu seperti orang yang terkejut?"Fauzi tidak puas hanya dijawab seperti itu oleh Bagas. Ia kembali melontarkan pertanyaan, dan itu membuat Bagas sedikit tersudut. Namun, bukan Bagas jika mudah untuk didesak. Meskipun tersudut, Bagas tetap berusaha untuk mengatasi semua itu dengan cara meneruskan kebohongannya tersebut."Ini, belakangan ini kan, ibuku selalu mendesak dia untuk menjadi istri yang mesra pada suami, di

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIPAKSA MELAYANI SUAMI!

    "Ah, tentu saja aku terkejut, kau tidak pernah mampir ke kantor, ini adalah hal yang pertama kalinya kau lakukan, jadi wajar jika aku terkejut dengan kedatangan kamu, kan?"Setengah mati, Bagas berusaha untuk menanggapi perkataan Clara yang menyisipkan beberapa pertanyaan. Nada suaranya sedikit terbata, hingga membuat Clara semakin tidak paham, mengapa suaminya hari ini benar-benar terlihat sangat aneh?"Iya. Maaf, aku baru bisa meluangkan waktu untuk ke kantormu, ini karena hari ini pekerjaanku tidak terlalu banyak, jadi, aku bisa mampir, ohya, ngomong-ngomong, kenapa resleting celanamu terbuka seperti itu? Jangan bilang -""Ini tadi aku terlalu terburu-buru, aku sedang ... Sedang, eem, Clara, aku sedang rindu padamu, jadi aku....""Kamu memuaskan dirimu sendiri lagi?" Clara mencoba menebak. Dan Bagas terpaksa mengiyakan, agar Clara tidak tahu, resleting celananya yang tidak diperbaiki dengan benar itu akibat ia melepaskan seluruh pakaiannya agar memenuhi permintaan Anisa."Astaghfi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-24
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIREMEHKAN PAK CHRIST!

    Melihat wajah istrinya berubah, Bagas terkejut, apakah ia sudah salah berbicara hingga wajah Clara terlihat tidak senang?Ada pertanyaan seperti itu di hati Bagas sampai ia mengingat kembali kalimatnya, bagian mana yang salah."Apa ada sesuatu yang aku enggak tahu?" tanya Clara setelah beberapa saat ia diam seraya menatap wajah suaminya."Ah, tidak. Sesuatu apa? Memangnya kalimatku tadi ada yang salah?"Bagas berusaha untuk bersikap biasa agar kebohongannya tidak terbongkar. Membuat Clara menghela napas panjang."Enggak salah, tapi kesannya kayak, kamu melakukan sesuatu di belakang aku, tapi kamu menutupi dengan sikap manis kamu padaku."Sial! Aku lupa, Clara perempuan yang peka, dia sulit untuk dibohongi, aku harus berusaha untuk tidak berkata sembarangan di hadapannya!Bagas memaki di dalam hati, sambil berusaha untuk mencari kalimat, agar ia bisa menanggapi ucapan istrinya yang mengandung kecurigaan. "Kau ini bicara apa? Aku tidak melakukan sesuatu yang aneh, memangnya sikap mani

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-25
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEPERGOK MEMUASKAN DIRI SENDIRI

    "Kenapa kelihatannya hanya Clara yang kau pikirkan, Pak Bagas?" tanya Pak Christ seraya menatap wajah Bagas dengan tatapan mata penuh selidik. "Ah, karena, karena Clara tidak memakai pakaian syar'i lantaran masih terikat kontrak pekerjaan di agensinya, sedangkan Anisa syar'i, aku yakin Bapak tidak akan mengganggu wanita berpakaian syar'i, kan?" Belepotan sekali Bagas menjawab pertanyaan Pak Christ, agar pria itu tidak curiga padanya, dan untungnya Pak Christ tidak curiga dengan ucapan Bagas yang sebenarnya ingin sekali mengatakan bahwa, Clara istrinya, dan ia hanya memiliki satu istri, tapi karena situasi belum mendukung, laki-laki itu berusaha untuk mengikuti kebohongan Anisa. Bagas tidak tahu, istrinya yang katanya syar'i itu sudah puas aku obok-obok, atau laki-laki ini pura-pura tidak tahu karena memang itu yang dia perintahkan untuk Anisa agar aku dan dia bekerjasama? Pak Christ bicara seperti itu di dalam hati sambil menatap ke arah Bagas, lalu.... "Bagas, usia kita terp

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-26
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BERTEMU LAGI DI HOTEL

    Dengan suara yang kencang, Anisa mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Hasnah, hingga Hasnah istighfar kembali karena hal itu."Nisa. Istighfar, ada banyak laki-laki yang bisa menikah dengan kamu, tolong jangan racuni pikiran kamu untuk merebut suami orang, dosa, Nisa!""Diem! Kamu anak angkat, enggak usah ikut campur dalam masalah orang! Sekarang kamu keluar! Kalo kamu lapor macam-macam sama Ibu, aku enggak tanggung, Ibu kena serangan jantung karena kamu!"Anisa tetap saja tidak mau mendengarkan apa yang diucapkan oleh Hasnah meskipun itu sebuah nasihat. Gadis itu sudah dibutakan oleh cintanya pada Bagas hingga apapun yang dikatakan oleh Hasnah, meskipun itu nasihat yang baik, tetap saja, Anisa tidak peduli.Brakk!!Pintu dibanting oleh Anisa ketika ia sudah berhasil membuat Hasnah keluar dari kamarnya.Hasnah hanya bisa mengurut dada, dan ia khawatir keributan yang diciptakan oleh Anisa untuknya terdengar telinga ibunya di belakang. Perlahan, Hasnah ke dapur untuk melanjutkan ap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-27
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DISERANG ANISA!

    Apa yang dilakukan oleh Anisa yang biasanya membuat Bagas candu, tapi sekarang justru sebaliknya. Bagas merasa sangat muak, hingga ia melepaskan pelukan Anisa dengan kasar bahkan mendorong perempuan tersebut."Dengar, Anisa. Aku memang sudah berutang budi padamu, tapi bukan berarti, aku harus setiap saat memuaskan kamu di atas ranjang! Lagipula, kamu tidak sadar? Pakaian syar'i kamu itu artinya apa?"Sinis sekali Bagas saat mengucapkan kalimat tersebut pada Anisa. Bagas sengaja mengatakan hal itu, mengingatkan pula tentang apa yang dipakai Anisa, agar Anisa paham bahwa apa yang ia lakukan itu tidak baik, tapi mendengar kalimat Bagas, Anisa justru tersenyum kecut. Ia melipat kedua tangannya di dada dan menentang tatapan mata Bagas yang saat itu masih tajam menatapnya karena pria itu sedang marah."Jadi, kamu enggak mau memberikan kebutuhan aku?""Kebutuhan apa?""Bercinta! Aku suka bercinta dengan kamu! Itu kebutuhan aku, Bagas!" bentak Anisa dengan nada suara meninggi, dan Bagas tida

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-28

บทล่าสุด

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TIDAK BISA MENAHAN DIRI

    "Aku tidak akan bercerai dengan Clara, Nisa, ingat itu!" kata Bagas dengan nada suara yang meninggi hingga Anisa menarik napas panjang.Sebenarnya, ia ingin sekali mengamuk seperti biasanya jika ia sedang kesal. Tapi karena sekarang ia sedang menjalankan misi, Anisa terpaksa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu."Ya, aku tahu. Yang harus bercerai itu aku, sudahlah jangan marah, aku paling sedih kalau melihat kamu marah-marah.""Aku akan memberikan Clara hukuman kalau dia terbukti seperti yang kamu katakan!""Itu hak kamu, kamu suaminya."Bagas membuang napas kesal, ia berbalik dan melangkah keluar kamar tanpa peduli lagi Anisa menatapnya dengan senyuman penuh arti di bibir."Aku mau melihat, ketika nanti kamu tahu Clara tidur dengan Pak Christ, apa yang akan kamu lakukan pada Clara, Bagas...."Anisa bicara sendiri, sambil terus saja tersenyum penuh arti, seolah tidak sabar menantikan kabar dari Pak Christ bahwa ia sudah meniduri Clara yang berada di bawah pengaruh obat perangsan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MUSLIHAT ANISA

    Awalnya, Bagas tidak mau membiarkan Anisa membakar gairahnya. Namun lama kelamaan, Bagas terpancing juga hingga pada akhirnya hanya terdengar rintihan merasa nikmat Anisa di kamar itu ketika Bagas sudah aktif menyentuh dua dadanya bergantian. Mata Anisa terpejam merasakan sentuhan itu di dadanya, dalam sekejap kewanitaannya basah dan Anisa benar-benar ingin Bagas memberikannya kepuasan dengan milik laki-laki itu hingga ia merengek pada Bagas ingin dimasuki. "Kau hamil muda. Aku khawatir itu akan membuat kamu keguguran."Bagas menolak ketika Anisa memintanya untuk dimasuki."Pelan pelan aja, bisa, kan?" rengek Anisa dengan tatapan mata penuh birahi."Kau tidak terbiasa untuk perlahan, begitu juga aku, tidak. Aku tidak mau.""Tapi aku mau punya kamu, Gas.""Kamu bisa menyentuhnya dengan mulutmu, kan?""Terus, punyaku?"Mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa, salah satu tangan Bagas yang tadi hanya fokus di dada Anisa turun ke bawah. Tangan itu menelisik ke bawah dan bermain di bagia

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENEBAR PERANGKAP

    Melihat hal itu, perempuan paruh baya yang pernah bekerja di rumah Sean itu sudah paham lewat apa yang ia lihat pada sikap Sean ketika usai membantu Clara meminum obat untuk meredakan pengaruh obat perangsang di tubuh istri Bagas tersebut.Sean menganggap perempuan yang disebutnya teman itu penting, dan itu membuat sang mantan pelayan tersenyum.Ia melangkahkan kakinya mendekati posisi Sean yang terduduk begitu saja di lantai ketika ia mundur saat selesai membantu Clara meminum obat tradisional yang dibuat mantan pelayan di rumahnya tersebut."Sudah terminum, insya Allah pengaruhnya akan hilang perlahan-lahan tapi tidak secara keseluruhan," katanya pada Sean dan Sean mengerutkan keningnya.Ia mendongak dan perlahan sang mantan pelayan duduk di hadapan Sean, karena ia tidak nyaman dan merasa tidak sopan jika harus berdiri sementara Sean duduk di lantai kamar rumahnya seperti itu."Maksudnya, tidak keseluruhan itu, Bibi mau bilang dia masih di bawah pengaruh obat kemungkinan besar?" ta

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DICIUM CLARA!

    Degup jantungnya mulai berpacu tidak beraturan, hingga Sean merasa kesulitan untuk menahan Clara maupun menahan dirinya sendiri untuk tidak terpancing gairah. "Bantu aku, rasanya panas sekali, ini sangat menyiksaku," celoteh Clara dengan tatapan mata sayu pada Sean dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat hingga napas mereka menyapa wajah mereka satu sama lain.Sean menatap Clara yang saat itu setengah tidak sadar dengan siapa sekarang ia bersikap agresif. "Clara, kau tahu aku siapa? Aku bukan suamimu, jadi aku tidak bisa membantumu untuk melepaskan pengaruh obat perangsang itu."Sean bicara dengan suara perlahan disela deru napasnya yang memburu ketika Clara mendesaknya yang berusaha ingin menstater mobilnya untuk membawa Clara pergi.Namun, karena kesulitan untuk menahan Clara yang dibawah pengaruh obat perangsang, Sean tidak bisa melakukan niatnya yang ingin membawa Clara pergi lantaran ia khawatir tidak bisa menyetir dengan baik dalam situasi kondisi seperti itu.Mendengar ap

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DISERANG CLARA!

    Ketika Pak Christ mulai menyentuh tepi tempat tidur untuk ikut naik ke atasnya di mana Clara di sana kesulitan untuk menahan diri agar tidak membuka pakaiannya lantaran pengaruh obat perangsang yang diminumnya, tiba-tiba saja....Brak!Pintu kamar dibuka dari luar dengan keras dan terdengar suara teriakan seseorang memanggil Pak Christ dengan sebutan papi hingga Pak Christ yang sudah membuka pakaian atasnya terkejut lalu ia berbalik dan wajahnya berubah melihat anak sulungnya, Carli bersama dengan pria yang pernah menggagalkan aksinya untuk menyentuh Clara dua kali menerobos masuk kamar dengan wajah yang juga sama terkejutnya seperti dirinya. Carli terlihat sangat marah melihat ayahnya yang buru-buru meraih pakaiannya yang teronggok di lantai lalu memakainya tergesa-gesa."Papi selingkuh dengan model ini?" tanya Carli sambil menunjuk Clara di mana saat itu Sean langsung mendekati sisi tempat tidur dan membenahi pakaian Clara agar perempuan itu tidak menanggalkan pakaiannya keseluruha

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CLARA DIGARAP PAK CHRIST?

    Sebenarnya, amarah Clara terpancing mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa tadi padanya, tapi ia tidak mungkin melampiaskannya sekarang lantaran ia harus bisa merealisasikan apa yang ia niatkan agar persoalannya cepat selesai."Nisa. Apakah ada seorang perempuan suka dimadu? Apakah ada perempuan yang ikhlas pasangannya selingkuh? Meskipun poligami dibolehkan, tapi menurutku tidak ada yang suka diduakan."Wajah mencemooh Anisa berubah menjadi merah mendengar apa yang diucapkan oleh Clara. Perempuan itu memaki di dalam hati setelah tadi merasa puas sudah mampu membuat hati Clara menjadi sesak."Sudahlah, daripada membahas sesuatu yang tidak seharusnya kita bahas, aku ingin mengatakan niatku yang mengajakmu bicara."Suara Clara kembali terdengar hingga Anisa membuang napas."Bantu aku untuk bisa membuat Bagas mengabulkan permohonan cerai ku."Clara bicara lagi, dan Anisa memaki di dalam hati untuk yang kesekian kalinya ketika entah kenapa ia tidak suka mendengar perkataan yang diucapkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MULAI MASUK PERANGKAP?

    Sean melakukan apa yang diminta oleh Carli, mengikuti mobil yang dimaksud oleh Carli dengan kecepatan yang tinggi. "Gue tuh curiga sama bokap gue belakangan ini, dia kayak selingkuh gitu!" Carli bicara sambil terus memperhatikan mobil yang ia minta Sean untuk mengikuti."Mobil itu mobil bokap lu?" tanya Sean sambil melirik ke arah Carli untuk sesaat sebelum kembali fokus menyetir."Iya."Sean manggut-manggut, pertanda ia sudah paham apa yang dirasakan oleh Carli sekarang. Carli kayaknya yakin kalau ayahnya selingkuh, apa jangan-jangan perempuan yang jadi selingkuhan ayahnya itu Anisa?Hati Sean bicara, menebak-nebak apa yang sebenarnya sudah terjadi dalam keluarga Carli."Apa lu punya bukti kalau bokap lu selingkuh?" tanyanya pada pria anak sulung Pak Christ tersebut sambil terus mengikuti mobil yang dikendarai oleh ayahnya."Gue belum dapat bukti yang kuat sih, tapi gue yakin ada yang aneh dilakukan bokap gue belakangan ini, dan gue yakin itu membuat nyokap gue pergi lama dari rum

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SALING MENCARI CELAH

    "Clara bisa menuntut Bagas kalau sampai itu dilakukannya!" kata Sean tegas tapi Nina menggelengkan kepalanya perlahan seolah ucapan Sean itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan."Lalu bagaimana dengan karir Clara? Menuntut bisa, aku juga pernah mengatakan hal itu pada Clara, tapi kenyataannya, Clara tidak akan sanggup seluruh dunia tahu dia model seperti apa jika Bagas melakukan hal itu padanya!""Aku paham. Tapi, mau sampai kapan Clara bertahan dalam pernikahan yang seperti itu? Bagas akan sengaja menekan Clara dengan senjata yang ia miliki dan Clara akan semakin tersiksa.""Jadi, gimana? Apa yang harus dilakukan?""Memangnya, apa yang sudah diputuskan Clara sekarang?""Clara akan mencari video itu dan menghapusnya.""Itu sulit.""Benar, sampai sekarang pun, Clara tidak menemukannya."Sean terdiam sejenak. Wajah pria itu seperti sedang memikirkan sesuatu dengan keras hingga Nina sangat berharap, Sean mampu membantu Clara dengan cara apapun agar sahabatnya itu bisa terbebas dari bele

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status