Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of PELAKOR BERKEDOK SYAR'I : Chapter 61 - Chapter 70

78 Chapters

PERASAAN MUAK ANISA

Anisa melotot mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya. Tidak menyangka laki-laki tersebut sampai bicara seperti itu padanya dan rasanya ia benar-benar ingin melancarkan aksi protes."Mas, yang benar saja? Kita melakukan apa di sini? Ini tempat umum! Aku sedang berpakaian syar'i, nanti kalau ada orang melihat, gimana?" Anisa mencoba untuk melancarkan aksi protesnya, tapi Pak Christ terlihat tidak suka dengan apa yang diucapkan oleh Anisa."Justru karena kamu berpakaian syar'i, kamu tidak akan dicurigai orang-orang yang ada di sini, bahwa kamu melakukan hal itu, Nisa. Lagipula, bukankah pakaian syar'i kamu itu cuma kedok? Meskipun aku ini pendosa, tapi aku bisa membedakan perempuan syar'i yang benar-benar syar'i, mana yang hanya berkedok."Telapak tangan Anisa semakin erat mengepal mendengar sindiran yang diucapkan oleh Pak Christ. Ia benar-benar ingin menghajar laki-laki berusia lanjut itu tapi ia khawatir, apa yang diinginkannya tidak dikabulkan oleh Pak Christ.Karena
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

DIPAKSA MENELAN SEMUANYA!

Perintah yang diberikan oleh Pak Christ membuat Anisa tercekat. Bagaimana mungkin laki-laki itu memintanya untuk memuaskan dirinya dengan cara hal yang seperti dilakukannya tadi pada miliknya sementara mereka sekarang ada di tempat umum.Namun, perintah Pak Christ adalah perintah yang mutlak harus dilakukan. Anisa tidak boleh membantah karena jika ia membantah atau tidak mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Pak Christ, maka, keinginannya pun tidak akan diloloskan oleh laki-laki tersebut.Dengan berat hati, Anisa segera turun ke bawah meja, dan menghadapkan wajahnya ke milik Pak Christ. Laki-laki itu juga sudah membuka celana yang dipakainya dan mengeluarkan miliknya dari sana seolah sudah siap untuk menerima aksi yang dilakukan oleh Anisa nanti atas perintahnya. Anisa memaki tiada henti sambil mau tidak mau mulai memberikan servis pada milik Pak Christ yang menurutnya tidak sebagus milik Bagas. Dalam sekejap, milik laki-laki itu sudah tegang sementara di atas sana, Pak Christ
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

DIPERGOKI ISTRI?

Bagas melotot membaca pesan yang ditulis oleh Anisa. Ini membuat Fauzi yang saat itu sedang ada di ruangan kerjanya mengerutkan keningnya melihat wajah Bagas yang seolah melihat hantu di ponselnya."Kenapa? Ada pesan dari siapa?"Fauzi melontarkan pertanyaan, dan Bagas tergagap karena ia lupa ada sahabatnya di ruang itu juga dan seharusnya ia tidak bertindak sembarangan jika tidak mau diketahui sedang berinteraksi dengan siapa di ponsel."Ah, tidak. Ini dari Clara," bohong Bagas sambil mengusap wajahnya untuk menyamarkan kebohongan yang diucapkannya. "Clara? Kenapa muka kamu seperti orang yang terkejut?"Fauzi tidak puas hanya dijawab seperti itu oleh Bagas. Ia kembali melontarkan pertanyaan, dan itu membuat Bagas sedikit tersudut. Namun, bukan Bagas jika mudah untuk didesak. Meskipun tersudut, Bagas tetap berusaha untuk mengatasi semua itu dengan cara meneruskan kebohongannya tersebut."Ini, belakangan ini kan, ibuku selalu mendesak dia untuk menjadi istri yang mesra pada suami, di
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

DIPAKSA MELAYANI SUAMI!

"Ah, tentu saja aku terkejut, kau tidak pernah mampir ke kantor, ini adalah hal yang pertama kalinya kau lakukan, jadi wajar jika aku terkejut dengan kedatangan kamu, kan?"Setengah mati, Bagas berusaha untuk menanggapi perkataan Clara yang menyisipkan beberapa pertanyaan. Nada suaranya sedikit terbata, hingga membuat Clara semakin tidak paham, mengapa suaminya hari ini benar-benar terlihat sangat aneh?"Iya. Maaf, aku baru bisa meluangkan waktu untuk ke kantormu, ini karena hari ini pekerjaanku tidak terlalu banyak, jadi, aku bisa mampir, ohya, ngomong-ngomong, kenapa resleting celanamu terbuka seperti itu? Jangan bilang -""Ini tadi aku terlalu terburu-buru, aku sedang ... Sedang, eem, Clara, aku sedang rindu padamu, jadi aku....""Kamu memuaskan dirimu sendiri lagi?" Clara mencoba menebak. Dan Bagas terpaksa mengiyakan, agar Clara tidak tahu, resleting celananya yang tidak diperbaiki dengan benar itu akibat ia melepaskan seluruh pakaiannya agar memenuhi permintaan Anisa."Astaghfi
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

DIREMEHKAN PAK CHRIST!

Melihat wajah istrinya berubah, Bagas terkejut, apakah ia sudah salah berbicara hingga wajah Clara terlihat tidak senang?Ada pertanyaan seperti itu di hati Bagas sampai ia mengingat kembali kalimatnya, bagian mana yang salah."Apa ada sesuatu yang aku enggak tahu?" tanya Clara setelah beberapa saat ia diam seraya menatap wajah suaminya."Ah, tidak. Sesuatu apa? Memangnya kalimatku tadi ada yang salah?"Bagas berusaha untuk bersikap biasa agar kebohongannya tidak terbongkar. Membuat Clara menghela napas panjang."Enggak salah, tapi kesannya kayak, kamu melakukan sesuatu di belakang aku, tapi kamu menutupi dengan sikap manis kamu padaku."Sial! Aku lupa, Clara perempuan yang peka, dia sulit untuk dibohongi, aku harus berusaha untuk tidak berkata sembarangan di hadapannya!Bagas memaki di dalam hati, sambil berusaha untuk mencari kalimat, agar ia bisa menanggapi ucapan istrinya yang mengandung kecurigaan. "Kau ini bicara apa? Aku tidak melakukan sesuatu yang aneh, memangnya sikap mani
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

KEPERGOK MEMUASKAN DIRI SENDIRI

"Kenapa kelihatannya hanya Clara yang kau pikirkan, Pak Bagas?" tanya Pak Christ seraya menatap wajah Bagas dengan tatapan mata penuh selidik. "Ah, karena, karena Clara tidak memakai pakaian syar'i lantaran masih terikat kontrak pekerjaan di agensinya, sedangkan Anisa syar'i, aku yakin Bapak tidak akan mengganggu wanita berpakaian syar'i, kan?" Belepotan sekali Bagas menjawab pertanyaan Pak Christ, agar pria itu tidak curiga padanya, dan untungnya Pak Christ tidak curiga dengan ucapan Bagas yang sebenarnya ingin sekali mengatakan bahwa, Clara istrinya, dan ia hanya memiliki satu istri, tapi karena situasi belum mendukung, laki-laki itu berusaha untuk mengikuti kebohongan Anisa. Bagas tidak tahu, istrinya yang katanya syar'i itu sudah puas aku obok-obok, atau laki-laki ini pura-pura tidak tahu karena memang itu yang dia perintahkan untuk Anisa agar aku dan dia bekerjasama? Pak Christ bicara seperti itu di dalam hati sambil menatap ke arah Bagas, lalu.... "Bagas, usia kita terp
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BERTEMU LAGI DI HOTEL

Dengan suara yang kencang, Anisa mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Hasnah, hingga Hasnah istighfar kembali karena hal itu."Nisa. Istighfar, ada banyak laki-laki yang bisa menikah dengan kamu, tolong jangan racuni pikiran kamu untuk merebut suami orang, dosa, Nisa!""Diem! Kamu anak angkat, enggak usah ikut campur dalam masalah orang! Sekarang kamu keluar! Kalo kamu lapor macam-macam sama Ibu, aku enggak tanggung, Ibu kena serangan jantung karena kamu!"Anisa tetap saja tidak mau mendengarkan apa yang diucapkan oleh Hasnah meskipun itu sebuah nasihat. Gadis itu sudah dibutakan oleh cintanya pada Bagas hingga apapun yang dikatakan oleh Hasnah, meskipun itu nasihat yang baik, tetap saja, Anisa tidak peduli.Brakk!!Pintu dibanting oleh Anisa ketika ia sudah berhasil membuat Hasnah keluar dari kamarnya.Hasnah hanya bisa mengurut dada, dan ia khawatir keributan yang diciptakan oleh Anisa untuknya terdengar telinga ibunya di belakang. Perlahan, Hasnah ke dapur untuk melanjutkan ap
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

DISERANG ANISA!

Apa yang dilakukan oleh Anisa yang biasanya membuat Bagas candu, tapi sekarang justru sebaliknya. Bagas merasa sangat muak, hingga ia melepaskan pelukan Anisa dengan kasar bahkan mendorong perempuan tersebut."Dengar, Anisa. Aku memang sudah berutang budi padamu, tapi bukan berarti, aku harus setiap saat memuaskan kamu di atas ranjang! Lagipula, kamu tidak sadar? Pakaian syar'i kamu itu artinya apa?"Sinis sekali Bagas saat mengucapkan kalimat tersebut pada Anisa. Bagas sengaja mengatakan hal itu, mengingatkan pula tentang apa yang dipakai Anisa, agar Anisa paham bahwa apa yang ia lakukan itu tidak baik, tapi mendengar kalimat Bagas, Anisa justru tersenyum kecut. Ia melipat kedua tangannya di dada dan menentang tatapan mata Bagas yang saat itu masih tajam menatapnya karena pria itu sedang marah."Jadi, kamu enggak mau memberikan kebutuhan aku?""Kebutuhan apa?""Bercinta! Aku suka bercinta dengan kamu! Itu kebutuhan aku, Bagas!" bentak Anisa dengan nada suara meninggi, dan Bagas tida
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

JERITAN ANISA!

Setelah mengucapkan kalimat tersebut pada Bagas, Anisa langsung turun dari atas tubuh Bagas dan beralih ke bagian tubuh Bagas di bagian bawah. Tangannya bergerak cepat membuka celana yang dipakai oleh Bagas hingga Bagas kalang kabut menerima apa yang dilakukan oleh Anisa padanya."Nisa! Tunggu! Tunggu dulu!"Lagi-lagi, Bagas mencegah Anisa yang sudah membuka resleting celananya dengan cara menggulingkan tubuhnya ke samping hingga ia terlepas dari serangan tangan yang dilakukan oleh Anisa pada tubuhnya.Bagas cepat duduk dan memperbaiki celananya yang sempat dibuka oleh Anisa lalu mengacungkan tangannya agar Anisa tidak bergerak mendekatinya. "Tunggu dulu!!" ulangnya dengan tegas, dan itu membuat Anisa terpaksa menghentikan gerakannya lalu menatap Bagas dengan tatapan mata tidak sabar."Apa sih? Aku enggak mau menunggu lagi, lho! Aku udah enggak sabar, Bagas!" kata Anisa dengan nada suara yang meninggi dan mata yang mendelik pertanda sisi keras kepalanya kembali mencuat dan Bagas ben
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

DITENDANG ANISA!

"Bagas! Sakit!!!" teriak Anisa dan....BUKKK!!Satu kakinya menendang Bagas hingga Bagas terdorong ke belakang dan nyaris jatuh ke lantai!Setelah melakukan itu pada Bagas, Anisa bangkit lalu melotot ke arah Bagas sambil mengernyit menahan sakit pada kewanitaannya. Salah satu tangannya bahkan menekan miliknya itu, pertanda Anisa benar-benar serius sudah merasakan sakit yang tidak terhingga.Sementara itu, Bagas yang tidak menyangka akan ditendang seperti tadi oleh Anisa benar-benar murka. Tidak pernah seorang wanita melakukan hal demikian padanya hingga ia sangat marah dan segera bangkit dari posisinya yang tadi terjungkal ke belakang akibat tendangan yang dilakukan oleh Anisa tadi. Ia membalas tatapan mata Anisa yang melotot ke arahnya, seolah-olah ia tidak mau disalahkan dan tidak peduli dengan ekspresi menahan sakit yang diperlihatkan oleh Anisa di wajahnya."Kurang ajar! Kamu berani menendang aku?" bentak Bagas, dan ia beringsut ke arah Anisa, lalu....PLAKK!Telapak tangannya
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status