Share

ANISA MENGAMUK!

last update Last Updated: 2025-01-24 11:22:50

Tanpa disadari oleh Bagas, Anisa mencengkram tempat duduknya ketika mendengar apa yang diucapkannya.

Apa, sih, kelebihan Clara itu? Dicintai banget sama Bagas? Dibandingkan aku yang disukai ibunya, masih sempurna aku daripada wanita itu, kalo saja ibu Bagas suka perempuan seksi, aku pasti akan berpenampilan lebih seksi dibandingkan Clara, sayang aja perempuan tua itu suka menantu alim, aku harus berjuang berat untuk berakting menjadi perempuan alim!

Anisa menggerutu di dalam hati, sampai akhirnya....

"Apa kamu lebih memilih aku untuk melakukan hal itu? Membujuk Pak Gunawan mungkin, biar kamu juga enggak pusing dengan kondisi perusahaan kamu?" katanya pada Bagas, dan Bagas buru-buru menolak.

"Jangan. Kamu wanita syar'i, aku akan berdosa melibatkan kamu untuk hal ini, mana ada perempuan seperti kamu ditugaskan untuk mengajak pria bicara, tidak. Aku akan dimarahi ibuku kalau itu aku lakukan!"

"Tapi, Bagas. Kalau itu bisa buat kamu jadi lebih baik, kenapa enggak? Kamu juga khawatir Clar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA SEPERTI DIJUAL

    Untuk sesaat, Hasnah terdiam mendengar apa yang diceritakan oleh sang ibu angkat. Ia prihatin mendengarnya tapi tentu saja permasalahan yang sekarang membelit ibu angkatnya itu bukan permasalahan yang sederhana. Anisa adalah wanita yang keras kepala, itu yang diketahui Hasnah hingga ia sendiri memilih tinggal di pesantren daripada membuat situasi rumah menjadi ribut terus menerus karena Anisa selalu mempermasalahkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. "Aku akan coba bicara dengan Anisa nanti di rumah, tapi, aku tidak menjamin aku berhasil, ya, Bu. Cuma aku akan berusaha." Akhirnya, Hasnah bicara demikian untuk mencoba menenangkan hati ibunya. Ibu Siti mengucapkan terima kasih pada sang anak mendengar apa yang diucapkan oleh Hasnah. Ia tahu, belum tentu Anisa akan menerima baik nasihat yang diberikan oleh Hasnah. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mencoba karena setiap saat hati manusia itu akan berubah. Ibu Siti berharap, ketika Hasnah bicara dengan san

    Last Updated : 2025-01-25
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS CEMBURU!

    "Apa kamu bilang? Aku mau jual kamu?" tanya Bagas tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang istri padanya. "Ya, kesannya kayak gitu, kamu kayak jual aku ke pebisnis lain.""Aku tidak menjual kamu! Aku hanya minta bantuan sama kamu, apa itu salah? Kamu suka melihat aku mati-matian bertahan seperti sekarang? Kalau perusahaan aku bisa bangkit lagi, aku tidak akan lagi meminta kamu buat bantu cari uang, kan?"Nada suara Bagas mulai meninggi ketika pria itu mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Clara, membuat Clara menghela napas panjang dan akhirnya wanita itu tidak bisa menolak apa yang diinginkan oleh suaminya.***Clara sudah duduk di sebuah cafe di mana Bagas memintanya datang untuk melakukan pertemuan dengan salah satu target yang dibicarakannya.Menurut Bagas, orang yang akan ditemuinya kali ini adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia bisnis hingga banyak sekali yang ingin bekerjasama dengan perusahaan orang tersebut.Meskipun setengah hati melakukan apa yang diingi

    Last Updated : 2025-01-26
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MENEMUI PRIA GENIT!

    "Kamu tidak mau membantu suami kamu sendiri?"Kemarahan Bagas yang tadi sempat menurun kini terpancing kembali hingga pria itu meninggikan suaranya lagi pada Clara.Membuat Clara mau tidak mau berusaha menahan diri untuk melanjutkan aksi protesnya karena mereka diperhatikan oleh beberapa orang yang keluar dan ingin masuk ke dalam cafe. "Baiklah, aku bantu, tapi aku enggak mau hal kayak gini terulang lagi! Kamu harus profesional! Jangan campur adukkan perasaan cemburu kamu dengan pekerjaan!""Aku cuma tidak suka dengan model pria itu daripada yang lain, jadi kau tidak perlu khawatir. Hal ini tidak akan terulang lagi."Clara hanya menghela napas mendengar janji Bagas. Ia segera beranjak ketika Bagas mengajaknya untuk naik ke atas motor. Bagas mengeluarkan motornya dari parkiran, sebelum naik ke atas motor, ia lagi-lagi mengingatkan Clara bahwa kali ini ia tidak akan bersikap seperti sekarang karena pria yang tidak ia sukai hanya satu, yaitu Sean.Bagas menegaskan pada Clara, bahwa kej

    Last Updated : 2025-01-27
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SYARAT DARI ANISA

    Perasaan Clara semakin tidak nyaman mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ padanya, tapi perempuan itu berusaha untuk menahan perasaan itu karena ia tidak ingin apa yang dilakukannya sekarang sia-sia."Baiklah, Mas. Sekarang, bagaimana menurut Mas, tentang tawaran kerjasama yang diberikan oleh suami saya? Apakah -""Jangan pakai saya, pakai aku!" potong Pak Christ membuat Clara lagi-lagi menghela napas karena semakin lama, ia semakin tertekan dengan apa yang diperintahkan oleh pria itu padanya.Namun, seperti tadi, Clara tetap tidak bisa berbuat banyak karena ia tidak mau apa yang dilakukannya sekarang lagi-lagi tidak membuahkan hasil."Baik, Mas. Jadi, bagaimana? Apakah-""Kita makan bersama dulu baru membahas pekerjaan, bisa?" Kembali Pak Christ memotong perkataan Clara, hingga lama kelamaan, Clara jadi semakin menumpuk perasaan kesalnya.Pria ini, benar-benar membuat aku kesal, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku tetap bertahan agar pembicaraan ini mendapatkan ha

    Last Updated : 2025-01-28
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANCAM SUAMI DAN MERTUA

    Pertanyaan Anisa kembali membuat perasaan Bagas berkecamuk. Rasanya, setiap kali Anisa menyinggung soal itu, Bagas menjadi sulit untuk mengendalikan diri. Masih ada dua perasaan yang bergolak menyerbu Bagas setiap kali hal itu dibahas Anisa. Perasaan menikmati karena membayangkan Anisa yang religius itu menjadi istrinya, pasti ibunya sangat senang. Namun, di sisi yang lain, Bagas juga khawatir kehilangan Clara karena ia masih sangat mencintai wanita tersebut. "Gas, aku itu enggak bakal banyak nuntut kamu kok, kalau aku jadi istri kamu, mau gimanapun kondisi kamu, aku bakal terima, enggak akan banyak nuntut, karena dalam agama, bersyukur itu penting, kan?"Suara Anisa terdengar, sembari menekankan pada Bagas, bahwa ia wanita religius yang tidak akan banyak menuntut karena ia akan selalu bersyukur. "Maaf. Aku tidak bisa, Anisa."Akhirnya, dengan berat hati, Bagas mengucapkan kalimat yang sama atas tawaran yang diberikan oleh Anisa. "Karena kamu terlalu mencintai Clara?" tanya Anisa

    Last Updated : 2025-01-29
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TERPAKSA MENEMUI

    Mendengar apa yang diucapkan oleh sang ibu mertua, Clara mengeratkan genggamannya di ujung pakaiannya. Ingin sekali ia melancarkan aksi protes pada perempuan tersebut, tapi apa mau dikata, Clara tidak mampu karena ia yakin akan membuat sang ibu mertua semakin marah padanya.Sementara itu, Bagas sangat puas dengan apa yang diucapkan oleh ibunya pada Clara, sekarang, ia yakin, Clara tidak akan bisa membantah lagi apa yang ia perintahkan pada perempuan tersebut, hingga sekarang, ia tinggal menanti saja, apa yang akan dikatakan oleh Clara untuk menanggapi ultimatum ibunya."Baiklah. Aku menurut," ucap Clara dengan nada suara bergetar pertanda ia terpaksa untuk patuh disaat hatinya tidak menginginkan itu dilakukannya."Menuruti yang mana? Bagas poligami atau kamu mau membantu dia?" tanya sang ibu mertua, merasa perkataan Clara tidak jelas."Aku mau membantu Bagas, Ma. Aku akan coba sekali lagi...."Clara memperjelas maksudnya, dan ibu mertuanya tersenyum penuh arti."Jangan hanya sekali. J

    Last Updated : 2025-01-29
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CLARA DILECEHKAN!

    Mendengar apa yang diucapkan oleh Pak Christ, Clara menarik napas panjang, perasaannya semakin tidak nyaman dan rasa tertekannya semakin nyata, namun, karena Pak Christ mengatakan, permintaan maafnya tidak akan diterima jika ia tidak patuh, Clara akhirnya menuruti meskipun setengah hati.Perempuan itu mengarahkan pandangannya pada tempat di mana Bagas berada. Tidak ada Bagas di sana hingga Clara bertanya-tanya, suaminya itu masih memantaunya atau tidak?Bagas ke mana, ya? Kenapa dia enggak keliatan? Apa dia pergi, atau...."Sekarang, mari kita bicarakan tentang kesanggupan kamu yang akan menjadi jembatan komunikasi antara aku dan suamimu."Perkataan Clara yang tadi diucapkan perempuan itu di dalam hati terhenti seketika saat tiba-tiba saja, suara Pak Christ terdengar mengucapkan kalimat tadi, seraya menyentuh telapak tangannya lalu menggenggam telapak tangan itu dengan erat.Karena terkejut sekaligus tidak suka, Clara langsung menghempaskan tangan Pak Christ dengan kasar dan itu membu

    Last Updated : 2025-01-30
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KAKI ANISA PATAH?

    "Nina!"Melihat yang datang adalah Nina, Clara langsung beranjak ke arah sahabatnya tersebut dan ia segera memeluk Nina untuk menumpahkan semua perasaannya yang tadi sulit untuk ia tahan saat bersama dengan Sean. "Aku tidak sengaja bertemu dengan Clara, jadi karena sekarang ada kamu, aku titip Clara sama kamu, ya? Mungkin lain kali, Clara jangan sendirian saat menemui seseorang, apalagi orang itu asing baginya, agar kejadian ini tidak terulang lagi."Sean bicara seperti itu sebelum akhirnya ia beranjak pergi karena ia sudah ditunggu oleh rekan yang memintanya untuk datang ke cafe tersebut.Nina sebenarnya sangat ingin banyak bicara dengan Sean. Selain sangat jarang bisa bertemu dengan Sean di luar pekerjaan, Nina juga masih ingin banyak bertanya pada laki-laki tersebut tentang Clara. Hanya saja, karena Nina tahu, Sean sangat sulit untuk mencari waktu senggang, Nina terpaksa merelakan idolanya itu untuk pergi meninggalkan mereka. Ia fokus pada Clara yang masih memeluknya erat sambil

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DITAMPAR NINA!

    "Apa? Serius? Kamu enggak salah orang?" tanya Nina tidak dapat menyembunyikan perasaan terkejutnya."Aku serius, aku sempat berinteraksi pula dengan Bagas, tapi seperti biasa, dia bersikap acuh padaku.""Terus, Anisa nya kamu lihat?""Aku tidak melihatnya. Tapi dalam rekaman cctv hotel, Anisa yang bersama dengan Bagas itu memang Anisa yang berpakaian syar'i. Anisa Mutiara namanya.""Sialan banget itu cowok! Padahal, Clara sudah senang, sikap Bagas belakangan ini sangat baik dan lembut padanya, ternyata laki-laki ini brengsek! Aku harus ngasih tau Clara!"Nina ingin meninggalkan Sean setelah ia mengucapkan kalimat tersebut pada Sean, tapi gerakannya terhenti saat Sean menangkap salah satu lengannya.Harusnya, saat Sean melakukan itu padanya, Nina merasa suka dan akan merasakan terbang melayang ke langit yang ketujuh, karena yang memegangnya saat ini adalah Sean sang idola.Namun, karena terlalu marah, Nina jadi mengabaikan hal itu, perasaan Clara adalah hal yang utama bagi Nina, hingga

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    INFORMASI DARI SEAN

    "Ada perlu apa, ya?" tanya Clara setelah beberapa saat ia hanya menyimak percakapan antara Nina dengan Sean. Wajah Clara tidak terlalu antusias karena sekarang pikirannya sedang ke mana-mana.Sean menghela napas mendengar pertanyaan Clara, apalagi ia melihat wajah Clara yang seperti itu, tidak bersemangat sama sekali. Clara sepertinya sedang tidak baik, aku rasa aku tunda dulu saja apa yang ingin aku sampaikan padanya....Sean bicara di dalam hati, sambil mengusap wajahnya perlahan, hingga akhirnya...."Kau sakit?" Bukan yang ingin dibicarakan, tapi itu yang dilontarkan oleh Sean, membuat mata Nina membulat, seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang dari seorang Sean untuk Clara."Waaaah, tumben banget ini, Bang Sean bisa perhatian sama temanku, ada apa ini? Aku kok ketinggalan berita?" goda Nina, tapi godaan itu disambut pelototan mata Clara, tidak mau ada yang salah paham dengan apa yang diucapkan oleh Nina tadi.Nina hanya senyum-senyum ketika melihat Clara yang mem

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIHAMPIRI SEAN

    Suara Anisa yang meninggi membuat beberapa pengguna jalan yang melintas menoleh ke arah mereka, dan Bagas menjadi tidak nyaman karena hal itu.Ia naik kembali ke atas motornya dan meminta Anisa untuk melakukan hal yang sama agar mereka bisa pergi dari tempat itu karena tidak mau mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang melintasi jalan tersebut.Namun, Anisa yang ingin permintaannya dipenuhi tidak mau melakukan hal yang diperintahkan oleh Bagas. Ia tetap berdiri di tempatnya sambil menatap Bagas dengan tatapan mata serius."Penuhi dulu permintaan aku, baru aku naik ke atas motor kamu!" katanya dengan wajah yang terlihat sangat menuntut."Kamu mau naik atau tidak?" tanya Bagas seraya berusaha untuk menahan diri agar ia tidak melampiaskan kemarahannya lantaran ulah Anisa."Aku akan naik kalau kamu menanggapi apa yang aku katakan tadi!"Anisa masih keras kepala di hadapan Bagas hingga Bagas semakin kesal dibuatnya. "Terserah kamu, aku harus berangkat bekerja!"Bagas membawa motorn

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    NIKAHI AKU!

    "Gas," panggil Clara ketika mereka sudah sampai di beranda rumah mereka. "Ya?""Kenapa Anisa pagi-pagi sudah datang?" tanya Clara dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dan Bagas tahu, pertanyaan itu pasti akan dilontarkan oleh sang isteri, hingga Bagas sudah mempersiapkan jawabannya."Aku juga tidak tahu, Sayang. Mungkin ada janji sama ibu," jawab Bagas dan Clara menghela napas mendengarnya. "Iya juga, ibu kamu kelihatan senang banget melihat dia datang," ucap Clara dengan wajah yang terlihat suram. "Kamu tahu ibuku gimana, kan? Enggak perlu dipikirkan. Yang penting aku juga tidak suka dia datang ke sini, nanti aku minta ibu untuk membuat dia segera pulang."Bagas berusaha membuat sang istri tidak berpikir macam-macam, hingga lagi-lagi, Clara membuang napasnya."Terus, apa benar Anisa yang bantuin kamu buat bisa kerja sama dengan Pak Christ?" Pertanyaan Clara selanjutnya membuat Bagas sedikit sulit untuk menjawab. Ia menarik napas berat, dan meraih kedua tangan istrinya lalu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CIUMAN UNTUK CLARA

    Bagas yang terkejut karena Anisa menamparnya melotot pada perempuan tersebut sambil memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan itu.Emosinya meledak, padahal setengah mati ia berusaha menahannya tapi ternyata Anisa justru memancing emosinya hingga ia jadi tersulut kembali.Ketika Bagas ingin melancarkan aksi protesnya pada Anisa, tiba-tiba saja...."Eh, Anisa, ya ampun! Mimpi apa ini, kamu ke sini pagi-pagi? Senang banget, Tante. Sini masuk, sudah sarapan, belum?"Berlina muncul membuat niat Bagas yang ingin membentak Anisa karena perempuan itu menamparnya terhenti seketika. Anisa tersenyum puas melihat kemarahan yang terpancar di mata Bagas ketika ia melewati laki-laki itu saat tangannya ditarik oleh ibunya Bagas. Bagas mengepalkan telapak tangannya, pertanda laki-laki itu sangat kesal karena ia belum sempat mengusir Anisa, perempuan itu sudah ditemukan oleh ibunya yang memang belum tahu, Anisa itu seperti apa orangnya.Terpaksa, Bagas ikut masuk agar ia bisa mencegah Anis

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DITAMPAR ANISA!

    Meskipun tidak sepenuhnya tersadar setelah terjaga, Clara masih bisa mencium aroma yang seharusnya tercium jika ia dan Bagas usai berhubungan intim saja.Apakah suaminya itu lagi-lagi memuaskan dirinya sendiri seperti yang sudah-sudah?Clara bertanya demikian di dalam hati dan tentu saja ia sekarang khawatir. Karena ia tidak suka Bagas yang keranjingan memuaskan diri sendiri seperti itu.Aduh, padahal aku dan Anisa tidak berhubungan intim, aku hanya menyentuh dan memuaskan dia, Clara bisa mencium aroma tidak biasa yang dimiliki Anisa, sial!Hati Bagas bicara menanggapi apa yang dipertanyakan oleh Clara padanya.Tidak ada alasan lain yang bisa Bagas katakan selain ia yang usai memuaskan dirinya sendiri. Daripada membuat Clara tahu ia dan Anisa bermain belakang? Itu tidak akan pernah dibiarkan oleh Bagas. "Kenapa kamu selalu melakukan hal kayak gitu, Gas? Kan ada aku? Kamu melakukan hal seperti itu, seolah-olah kamu enggak puas sama aku...."Dengan perasaan gamang, Clara menanggapi pen

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEPERTI MALING TERTANGKAP BASAH

    "Brengsek!!"Fauzi sampai terkejut ketika mendengar umpatan yang keluar dari mulut Bagas. Bagas sendiri langsung menutup panggilan dari Anisa lalu bergegas memakai jaketnya yang ia letakkan di punggung kursi. Beberapa saat kemudian, pesan masuk di ponsel Bagas hingga Bagas kembali memeriksa ponselnya. [Aku tunggu setengah jam mulai sekarang. Kalau sampai setengah jam kamu enggak datang juga, aku benar-benar akan mengirimkan foto-foto itu ke ponsel Clara, Bagas!]Pesan itu datang dari Anisa. Dan Bagas menggenggam erat ponselnya pertanda ia benar-benar marah tapi ia tidak bisa berbuat banyak selain melakukan apa yang diinginkan oleh Anisa. Namun, ketika ia hendak beranjak. Fauzi mencegah."Kamu mau ke mana?" tanyanya seraya mencekal pergelangan tangan Bagas dengan kuat. "Aku harus pergi!""Pulang?""Tidak.""Ke mana?""Wanita itu, Fauzi! Wanita itu benar-benar setan! Aku benar-benar kesal sama dia sekarang!" Bagas hilang kendali. Ia sampai menyebut nama Anisa dengan sebutan setan.

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANCAMAN ANISA!

    Sean melontarkan pertanyaan tersebut pada sang resepsionis tepat saat Bagas berdiri menyamping hingga wajahnya terlihat sebagian oleh sang resepsionis.Sang resepsionis memperhatikan orang yang ditunjukkan oleh anak atasannya itu sesaat, lalu...."Ya, Pak. Ada seorang perempuan yang check in atas nama Anisa Mutiara, sepertinya pria itu adalah orang yang diundang masuk ke dalam kamarnya sampai besok.""Memangnya di sini ayahku tidak memberlakukan aturan bahwa pasangan yang tidak jelas hubungannya bisa check in?"Sean melontarkan pertanyaan tersebut, karena seingatnya, hotel-hotel milik ayahnya itu memiliki aturan yang tidak biasa meskipun hotel ayahnya kerap menerima tamu dari luar negeri. Pak Steven meminta identitas pasangan yang check in entah itu saudara atau pasangan, yang dibuktikan dari surat-surat keluarga yang dimiliki."Perempuan itu berpakaian syar'i, Tuan. Dan dia bilang pria itu suaminya.""Kalian kecolongan!""Apa?""Ya! Lain kali jangan biarkan hal seperti ini terjadi l

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DITENDANG ANISA!

    "Bagas! Sakit!!!" teriak Anisa dan....BUKKK!!Satu kakinya menendang Bagas hingga Bagas terdorong ke belakang dan nyaris jatuh ke lantai!Setelah melakukan itu pada Bagas, Anisa bangkit lalu melotot ke arah Bagas sambil mengernyit menahan sakit pada kewanitaannya. Salah satu tangannya bahkan menekan miliknya itu, pertanda Anisa benar-benar serius sudah merasakan sakit yang tidak terhingga.Sementara itu, Bagas yang tidak menyangka akan ditendang seperti tadi oleh Anisa benar-benar murka. Tidak pernah seorang wanita melakukan hal demikian padanya hingga ia sangat marah dan segera bangkit dari posisinya yang tadi terjungkal ke belakang akibat tendangan yang dilakukan oleh Anisa tadi. Ia membalas tatapan mata Anisa yang melotot ke arahnya, seolah-olah ia tidak mau disalahkan dan tidak peduli dengan ekspresi menahan sakit yang diperlihatkan oleh Anisa di wajahnya."Kurang ajar! Kamu berani menendang aku?" bentak Bagas, dan ia beringsut ke arah Anisa, lalu....PLAKK!Telapak tangannya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status