Semua Bab Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku: Bab 181 - Bab 190

219 Bab

Bab 181. Gangguan Mantan

Singkat cerita, pasangan suami istri itu akhirnya pulang ke apartemen mereka. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Bryan akan numpang tinggal sementara bersama keluarga Nina di apartemen milik tantenya itu.Malam ini, Nina sedang sibuk berkemas-kemas barang apa saja yang akan mereka bawa untuk berbulan madu di Bali selama seminggu. Tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar di perutnya. Nina menoleh dan menerbitkan senyum kala melihat suaminya yang kini menenggelamkan wajahnya di leher jenjangnya.“Eh, Mas Bryan. Anak kita mana, Mas?”“Anak kita lagi main sama neneknya di ruang tengah, sayang.”Bryan menghirup aroma wangi dari leher jenjang Nina. “Kamu wangi banget, sayang.”“Aku baru kelar mandi, Mas.”“Ihh, kok kamu mandinya gak ngajak-ngajak sih, sayang?” protes Bryan kemudian melepaskan pelukannya di pinggul istrinya.“Kamu tadi sibuk gendong Brianna, Mas.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 182. Kecewa

Bryan menghampiri Nina yang terduduk lemas di tepi ranjang. Bryan meraih tangan Nina kemudian menggenggamnya. “Emangnya kenapa dengan dia, sayang? Dia ngechat aku ya?”Bryan lalu menyeka buliran air yang keluar dari mata istrinya itu. “Jangan nangis lagi dong, sayang. Mungkin dia kangen sama aku, makanya tiba-tiba ngechat. Lagian itu kan hanya masa lalu. Yang penting sekarang, aku udah resmi jadi milik kamu seutuhnya,” ucap Bryan santai sembari menampakkan senyumnya.Tiba-tiba…PLAK!Bryan terhentak kaget saat sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.“Kamu masih bisa tersenyum di saat seperti ini? Sakit kamu, Mas!” bentak Nina emosi. Tangisan Nina semakin histeris. “Harusnya kamu jujur ke aku sebelum kita menikah! Jangan ditutup-tutupi begini, Mas! Aku menyesal menikah sama kamu! Laki-laki bangsat!”Dengan kasarnya, Nina mendorong tubuh Bryan agar menjauh darinya. “Pergi sana kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 183. Saling Terbuka

“Taraaa! Surprise!!” sorak mereka secara bersamaan.Nina terperangah saat melihat suaminya dan yang lainnya sedang berdiri di hadapannya. Tampak Bryan sedang memegang kue ulang tahun dengan lilin berangka 20. Ada ibu, bapak dan adiknya, tak ketinggalan juga ada tantenya Bryan, mereka bersama-sama menyanyikan lagu ulang tahun untuk Nina dengan kompaknya.Ya Nabi Salam Alayka~(Maaf ralat, kebawa suasana Ramadhan)Selamat ulang tahun, kami ucapkan~Selamat panjang umur, kita kan doakan~Tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga~“Happy birthday, sayangku. Semoga di umurmu yang ke-20 ini semakin berkah ya,” ucap Bryan setelah lagu mereka selesai dinyanyikan.Bryan mendekatkan kue ulang tahun itu kepada Nina.“Tiup lilinnya, Nak!” imbuh Aliyah.Nina melirik sejenak ke arah suaminya. Ia pun tak paham dengan apa yang terjadi. Sedari tadi Bryan terlihat bahagia dengan senyumnya yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 184. (Bukan) Malam Pertama

“Ayo dong, sayang. Mumpung Brianna lagi tidur di kamar sebelah,” pinta Bryan memelas.“Gak sekalian aja pas di Bali, Mas? Kita kan harus tidur sekarang! Ntar bangunnya telat loh!”“Aku dari kemarin udah kepengen tau. Masa harus ditunda lagi?”Sebagai seorang istri, Nina tidak menolak saat suaminya mulai melucuti bajunya satu per satu. Nina tersenyum dan merasakan pipinya merona kala tatapan mata Bryan mengarah ke gundukan kembar miliknya. Dan saat tangan Bryan terulur ke dadanya, Nina mendekatkan wajahnya ke wajah Bryan dan melabuhkan bibirnya di bibir sang suami.Bryan bersorak dalam hati. Dia merasa senang karena Nina berinisiatif untuk mencumbunya terlebih dahulu. Tanpa melepaskan tautan bibir mereka, Bryan mulai membuka bajunya sendiri.Bryan yang kini telah tampil polos segera membalikkan tubuh Nina menjadi berada di bawah tubuhnya.Saat Bryan bersiap-siap ingin menusuk istrinya dari belakang, Nina ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 185. Cemburu Berat

Nina memeriksa kembali perlengkapan yang akan mereka bawa untuk berlibur di Bali. Tiba-tiba saja tepukan pelan dari sebuah tangan mungil mendarat di punggungnya.“Ada apa anaknya Mama? Kamu udah gak sabar ya? Pengen cepat-cepat liburan?” Nina menoleh dan tersenyum ke arah Brianna yang saat ini tengah digendong oleh Bryan.“Sudah siap? Gak ada yang ketinggalan kan, sayang?” tanya Bryan memastikan. “Kalau semuanya udah beres, aku akan menyuruh Pak Jaka untuk mengangkat koper dan tas kita.”“Semuanya sudah siap, Mas,” sahut Nina.“Oke deh, aku mau panggil Pak Jaka dulu ya.” Bryan lalu berjalan ke ruang tamu, di mana sopir pribadinya itu sudah menunggunya dari tadi.Setelah semua perlengkapan dimasukkan ke dalam bagasi, Nina dan Bryan beserta anak mereka berangkat menuju bandara. Mereka terbang ke Bali menggunakan jet pribadi milik keluarga Lawrence.Setelah selesai urusan administrasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 186. Tiba di Bali

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, jet yang mereka tumpangi akhirnya mendarat di Bandara Ngurah Rai International, Bali.Nina dan Bryan pun  bangkit dari sofa, ingin mengambil Brianna yang masih tertidur pulas di stroller bayi.“Biar aku aja yang gendong anak kita, sayang.”“Terima kasih, Mas.” Nina mengecup bibir Bryan tepat di depan pramugari tadi yang telah membuatnya kesal. Pramugari itu segera melenggang pergi dari hadapan mereka setelah melihat pemandangan mesra itu.‘Pergi sana kau, dasar cewek ganjen!’ batin Nina merasa menang.Setelah mengurus di bagian administrasi dan lainnya, mereka kemudian berjalan menuju lobi bandara. Di sana terlihat seorang pria muda dengan menggunakan papan bertuliskan nama Bryan, berdiri di antara banyak orang yang ada di lobi bandara tersebut.“Pak Bryan!” teriak pria itu sampai Bryan menoleh ke arahnya. Bryan bersama Nina bersama-sama me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 187. Masa Lalu Datang Lagi

Nina menautkan alisnya. Ingin menjawab jujur, tapi sama saja aibnya akan terkuak. “I-iya, emm, baru dua tahunan sih,” jawab Nina berbohong.Pria itu mengangguk pelan. “Ohh, dua tahunan ya. Berarti kamu setelah lulus SMA kemarin, langsung nikah ya? Tapi kok aku gak diundang ya? Hehe. Teman-teman sekolah juga gak ada yang ngasih kabar soal pernikahan kamu di grup alumni.”“Emm, soalnya aku nikahnya bukan di kampung. Tapi di Jakarta. Jadi aku gak ngundang kalian semua. Maaf ya. Aku pergi dulu, suami aku udah nungguin di lobi,” pungkas Nina ingin segera mengakhiri percakapan mereka.Baru saja Nina mengangkat bokongnya dari kursi itu, Brianna langsung merengek. Perhatian Nina pun teralihkan. Nina mencoba menenangkan anaknya itu, namun Brianna tetap menangis.“Ndu, nduu, anaknya Mama kenapa menangis? Mau minum susu ya?”Nina pun berniat mengambil botol susu berisi ASI-nya yang sudah ia siapkan sebelumnya se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 188. Penyesalan Dicky

‘Siapa sih pria itu? Kok akrab banget sama Nina? Cuman office boy kok berani-beraninya gendong anakku pula?’ batin Bryan kesal.Bryan lalu melangkah ke arah Nina dan Dicky. Tanpa sadar, tangannya terkepal ketika melihat posisi istrinya sangat dekat dengan pria itu, apalagi Nina memamerkan senyum lebarnya.“Ehhem!” Suara dehaman Bryan membuat Nina dan juga pria itu menoleh ke belakang.Nina sedikit terkejut bercampur panik karena melihat raut wajah suaminya yang tidak ramah. Tatapan Bryan saat ini begitu tajam dan sinis. Nina sudah bisa memastikan bahwa saat ini Bryan tengah salah paham terhadapnya.“Eh, Mas Bryan. Akhirnya kamu balik juga, Mas. Kok kamu lama sih di atas? Katanya cuman ngambil dompet,” tanya Nina basa-basi, berusaha menghilangkan rasa gugupnya.“Hm, aku ada urusan sebentar. Makanya lama,” sahut Bryan ketus.Sebagai seorang ayah protektif, Bryan langsung mengambil alih Brianna da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 189. Bryan Kepanasan

Sementara itu, Nina dan Bryan berjalan berdiam-diaman. Bryan enggan membuka suaranya sama sekali. Hati Bryan masih terasa panas, mengetahui kalau istrinya tadi mengobrol dengan lelaki yang pernah dicintainya. Bryan terus berjalan lurus tanpa menghiraukan sang istri yang berada di belakangnya. Sedangkan Brianna masih anteng di dekapan Bryan.“Loh, katanya kita mau ke pantai, Mas?” tanya Nina heran ketika Bryan berjalan kembali ke lobi hotel dan hendak menuju lift.Nina menatap suaminya yang masih diam seribu bahasa. Bahkan Bryan sepertinya enggan untuk menatapnya balik. Nina menghela napas panjang. Nina juga sedikit kecewa karena rencananya untuk menikmati view sunset sore ini harus gagal.“Padahal bentar lagi sunset loh, Mas,” gumam Nina lirih.Bryan tetap tak peduli. Telinganya seolah-olah tertutup rapat. Bryan langsung berjalan mendahului istrinya saat mereka sudah keluar dari dalam lift. Bryan terus melangkah dengan cepat menuju
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 190. Merayu Bryan (21+)

Sesaat kemudian, Nina mendapatkan ide cemerlang.Dua puluh menit kemudian, Nina akhirnya selesai mandi. Padahal sebelumnya, dia sudah mandi setelah maghrib, tapi sekarang Nina mandi lagi. Ruangan kamar tidur itu seketika dipenuhi oleh aroma wangi parfum yang Nina kenakan.“Mas Bryan? Kamu sudah tidur, Mas?” panggil Nina lembut seraya mencolek-colek pipi suaminya.Bryan sedari tadi juga belum tidur, karena masih kepikiran dengan kejadian tadi, Nina yang bertemu ex-crush nya saat di sekolah.“Mas, kamu beneran tidur?” panggil Nina lagi.Bryan menoleh ke samping dan perlahan membuka matanya. Bryan agak terkejut melihat istrinya yang sudah siap diterkam.Saat ini Nina tampak menawan dan seksi menggunakan lingerie bermodelkan seragam suster. Lingerie cosplay suster itu lumayan ketat, sehingga tubuh montok Nina tercetak dengan jelas. Nina juga memakai riasan tipis di wajahnya agar dirinya semakin cantik. Bibirnya juga dipoles dengan lipstik merah merona agar terkesan makin menggoda.“K-kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
171819202122
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status