Bryan menggeleng lemah. “T-tidak, Bu, Pak. S-saya salah bicara,” sahutnya panik.Tiba-tiba terdengar suara Brianna menangis keras, membuyarkan semua fokus mereka terhadap Bryan.“Nina, anakmu nangis tuh!” kata Aliyah.Nina lalu berpamitan dari ruang tamu, hendak menemui anaknya di dalam kamar.Bryan menghela napas lega. 'Huftt, untung aja kamu menangis, Nak. Kamu memang penyelamat Papa,' batinnya.Setelah Nina menyusui anaknya di kamar, Brianna masih terbangun. Sepertinya bayi lima bulan itu pun tau bahwa Papanya sedang berada di ruang tamu.Berulang kali Nina berusaha untuk menidurkan Brianna, tetapi mata anak itu tidak mau tertutup.“Hmm, kamu mau gabung juga sama mereka, ya? Ayo deh kalau gitu, kita ke ruang tamu ya, Nak. Kamu wajib lihat Papa kamu. Papa kamu makin ganteng tau, Nak.”Nina membawa anaknya ke ruang tamu. Dan benar saja, Brianna langsung mengoceh dengan kerasnya saat melihat Bryan. Brianna mendekatkan tangannya
Terakhir Diperbarui : 2025-03-23 Baca selengkapnya