Malam semakin larut, Nina dan Bryan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Fredrinn pun sudah puas bermain-main bersama Brianna. Fredrinn lalu menyerahkan cucunya itu kembali kepada ibunya. Fredrinn pun beranjak pergi, hendak beristirahat di kamarnya.Saat Nina hendak membawa Brianna masuk ke dalam kamar, Bryan menahannya.“Kamu gak tidur di kamar aku aja, sayang?”“Gaklah, Mas. Ngapain coba? Kan di sini juga banyak kamar kosong, Mas.”“Tapi di kamar aku nyaman, sayang. Ada AC-nya.”“Di kamar lain kan juga ada AC-nya, Mas! Bukan di kamar kamu doang!”“Tapi di kamar yang lain, gak ada aku-nya,” ucap Bryan gombal.“Hishh! Aku gak mau kemakan rayuan setan kamu lagi, Mas! Aku belum siap punya anak lagi! Lagian kita juga belum halal!”“Ayolah, sayang. Please. Malam ini aja. Besok pagi kan kamu kembali ke apartemen.”Bryan menarik-narik lengan Nina dengan manja. “Ayo, sayang. Skuy, kita goyangkan ranjang malam ini.”Nina menepis tangan Bryan dengan kesal. “Ihh, otak kamu kenapa mesum terus
Terakhir Diperbarui : 2025-03-24 Baca selengkapnya