Semua Bab Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku: Bab 171 - Bab 180

219 Bab

Bab 171. Mengubur Impian

“Maaf, Pa. Aku dp duluan.”Bryan lalu mengambil Brianna dari Nina dan menggendongnya mendekati Fredrinn. Brianna sangat anteng di dekapan Bryan. Anak kecil itu tidak rewel, apalagi menangis.“Gimana, Pa? Anakku cantik, kan? Kalau ibunya bukan Nina, mana mungkin anak aku secantik dan selucu ini, Pa. Jadi Papa jangan protes lagi, kalau Papa mau nambah cucu yang cantik dan ganteng tinggal request saja ke aku, Pa. Nanti aku dan Nina buatin sesuai permintaan Papa!”“Kamu pikir anak kamu ini donat jco apa? Pake request segala!” sanggah Fredrinn.Saking kesalnya, Fredrinn menjitak kepala Bryan. “Sontoloyo kamu ini!”Brianna tertawa kencang melihatnya.“Wuaduh. Sepertinya Brianna suka kalau kamu ngejitak Bryan. Coba jitak lagi kepala Bryan, Fred!” ucap Jenna.Bryan menatap tantenya memelotot. “Aunty ini malah ngompor!”Fredrinn kembali menjitak kepala Bryan dengan pelan. Tawa Brianna semakin kencang.“Udah dong, Pa. Jangan jitak kepalaku terus! Nanti otakku kegeser gimana?” protes Bryan.“Ota
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Bab 172. Tidur Dong, Nak!

Malam semakin larut, Nina dan Bryan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Fredrinn pun sudah puas bermain-main bersama Brianna. Fredrinn lalu menyerahkan cucunya itu kembali kepada ibunya. Fredrinn pun beranjak pergi, hendak beristirahat di kamarnya.Saat Nina hendak membawa Brianna masuk ke dalam kamar, Bryan menahannya.“Kamu gak tidur di kamar aku aja, sayang?”“Gaklah, Mas. Ngapain coba? Kan di sini juga banyak kamar kosong, Mas.”“Tapi di kamar aku nyaman, sayang. Ada AC-nya.”“Di kamar lain kan juga ada AC-nya, Mas! Bukan di kamar kamu doang!”“Tapi di kamar yang lain, gak ada aku-nya,” ucap Bryan gombal.“Hishh! Aku gak mau kemakan rayuan setan kamu lagi, Mas! Aku belum siap punya anak lagi! Lagian kita juga belum halal!”“Ayolah, sayang. Please. Malam ini aja. Besok pagi kan kamu kembali ke apartemen.”Bryan menarik-narik lengan Nina dengan manja. “Ayo, sayang. Skuy, kita goyangkan ranjang malam ini.”Nina menepis tangan Bryan dengan kesal. “Ihh, otak kamu kenapa mesum terus
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Bab 173. Menjelang Akad

Hari ke hari, waktu terus berjalan. Hubungan Fredrinn dan Nina semakin baik, berkat kehadiran Brianna. Bahkan sesekali Fredrinn mengunjungi cucunya di apartemen yang Nina tinggali. Di sana, Fredrinn juga ikut mengobrol bersama dengan keluarga Nina.Bryan yang melihatnya, semakin merasa bahagia. Akhirnya, sang ayah yang awalnya angkuh dan enggan menerima keluarga Nina lantaran miskin dan tidak sederajat dengannya, mulai membuka hatinya perlahan. Fredrinn mulai ikhlas menerima perbedaan yang ada. Fredrinn sangat menyayangi cucunya yang menggemaskan itu dan tidak mau melihatnya hidup susah.Fredrinn bahkan memberikan uang dalam jumlah lumayan banyak kepada Nina. Fredrinn berpesan agar uang itu digunakan untuk keperluan Brianna. Fredrinn pun membantu mensponsori biaya pernikahan Bryan dan Nina, padahal Bryan sudah berulang kali menolak, tetapi Fredrinn tetap berpendirian teguh.Fredrinn menyerahkan black card miliknya kepada Bryan, kartu yang hanya bisa dimiliki ole
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 174. Akad

Junot pun ikut memuji kecantikan kakak perempuannya itu. Junot lalu memeluk erat sang kakak saking bahagianya.“Kak Nina, kalau Bang Bryan nyakitin kakak, lapor sama aku ya! Biar aku tonjok dadanya!”Nina tertawa kecil mendengar ancaman yang keluar dari mulut adiknya yang masih duduk di bangku SMP itu.“Iya, iya. Nanti kakak laporin ke kamu ya, kalau suami kakak jahatin kakak!”Aliyah turut tersenyum mendengar percakapan anaknya itu.“Oh ya, Brianna sama siapa, Bu?” tanya Nina.“Brianna lagi digendong sama tantenya Bryan.”“Dia gak rewel, Bu?”“Dia kalem-kalem aja kok, Nak. Sepertinya Brianna juga tau kalau hari ini adalah hari bahagia orang tuanya. Brianna juga tersenyum dengan para tamu. Banyak tamu undangan mau minta foto bareng sama anak kamu, Nina!” celetuk Aliyah senang.Nina tersenyum mendengar cerita ibunya. Hatinya terasa ringan. Dia sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 175. I'm Promise

“Iya, Pak. Aku janji akan menjaga Nina sepenuh hati. Aku juga berjanji tidak akan menyakiti hati anak Bapak, karena kalau Nina terluka, aku pun ikut mengalami hal yang sama,” jawab Bryan.Rozak menganggukkan kepalanya, kemudian beralih kepada anak sulungnya. Rozak memeluk dan mencium kening putri kesayangannya itu. Rozak tak kuasa menahan air mata haru dan bahagia melepas anaknya itu.Begitu pula dengan Aliyah yang turut menjatuhkan air mata penuh harunya saking bahagianya, karena anak perempuannya itu akan memulai hidup baru bersama suaminya.“Tolong jaga anak ibu, ya!” ucap Aliyah pada menantunya.“Siap, Bu. Laksanakan.”Setelah sungkeman dengan orang tua Nina selesai, kedua mempelai beralih ke keluarga Bryan. Posisi ibu Bryan sudah tiada, kini digantikan oleh Jenna, tante Bryan sendiri. Jenna memeluk Nina erat-erat. “Selamat datang di keluarga Lawrence, ya. Jadilah istri yang baik dan penuru
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 176. Pemuda Misterius

Singkat cerita, Nina dan Bryan akhirnya mengganti kostum mereka untuk resepsi nanti malam. Tim MUA memperbaiki riasan Nina. Sedangkan asistent designer memakaikan gaun pengantin di tubuh Nina.Bryan tak henti-hentinya memandangi istrinya yang tampak memukau saat mengenakan gaun pengantin. Aura kecantikan Nina memancar dari dalam dirinya.Saat ini Nina mengenakan gaun pengantin rancangan seorang designer ternama. Gaun pengantin itu berbahan satin dengan detail lace di bagian sisi dan di bagian dadanya serta heart neckline yang terlihat elegan. Gaun itu terlihat mengembang sedikit dengan veil yang tidak terlalu panjang. Ditambah dengan mahkota yang membuat Nina tampak semakin cantik dan elegan. Tak lupa juga dengan buket bunga mawar segar sebagai pelengkap yang akan dibawa oleh Nina menuju ke pelaminan.Bryan sendiri terlihat gagah dengan tuxedo berwarna hitam, dihiasi bunga kecil di bagian dada kirinya. Tuxedo itu dipadu dengan kemeja putih serta dasi kupu-kupu b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 177. Come Here Baby!

Setelah beberapa lama, para tamu undangan sudah tak lagi naik ke atas panggung untuk memberikan ucapan selamat, mereka semuanya sudah pada sibuk sendiri, ada yang menikmati prasmanan, ada yang berdansa, ada yang selfie-selfie dan lain-lain. Nina dan Bryan bernapas lega, karena akhirnya mereka bisa turun dari pelaminan dan mengambil makan.Setelah keduanya makan, maka tiba saatnya mereka untuk berdansa di tengah ruangan. Tangan Bryan melingkari pinggang Nina. Sedangkan tangan Nina mengalung di leher kokoh Bryan. Mereka bergerak sangat pelan seirama dengan alunan suara musik. Musik romantis yang dialunkan oleh para pemain biola, mengiringi dansa mereka.“Kamu cantik sekali, sayang. Aku beruntung memilikimu,” bisik Bryan di telinga istrinya. Dia lalu mencium bibir istrinya yang sontak membuat para tamu undangan histeris dan bertepuk tangan.“Ya ampun, Mas. Ini kita sedang di tengah ruangan dan jadi perhatian banyak orang. Kamu mencium tidak lihat tempat!” sungut Ni
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 178. Ujian Pengantin Baru

Nina tak kuasa menahan desahan kala tangan suaminya menyentuh gundukan kembar di dadanya. Tubuhnya terasa bergairah. Gelenyar panas mulai menari-nari dalam inti tubuhnya di bawah sana.“Mas… ahh,” desah Nina manja kala Bryan terus menyentuh dan meremas seluruh bagian tubuhnya.Bryan mengumpat kala melihat Nina menggeliat. Bergerak gelisah yang cukup menggoda walaupun lingerie hitam itu masih melekat pada tubuhnya.Bryan mengatur napasnya yang memburu, begitu juga dengan Nina. Tangan Bryan bergerilya ke seluruh tubuh sang istri. Tangan Bryan membelai lembut dan hal itu membuat istrinya mengerang nikmat. Mereka saling bersitatap dengan penuh gairah.“I want you tonight,” bisik Bryan parau. Dia lalu mencium bibir Nina kembali dan melumatnya.Bryan melepaskan lingerie hitam milik istrinya. Nina hanya pasrah saat satu per satu kain yang menutupi tubuhnya teronggok di lantai. Kini dirinya sudah tampil polos. Bryan menatap t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 179. Brianna Usil

Nina terkekeh saat melihat Bryan yang menghela napas dan menurunkan kedua bahunya pasrah. Nina menatap anaknya yang kini menyusu dengan lahap. Mata Brianna masih segar dan entah sampai kapan anaknya ini akan terus terjaga.Bryan mengelus kening anaknya, berharap dengan elusan itu anaknya akan mengantuk. Namun ekspetasi tidak sesuai realita. Brianna menghalau tangan Bryan dari keningnya. Bayi berusia delapan bulan itu sepertinya tidak suka kalau tangan ayahnya ada di salah satu bagian wajahnya itu.“Ih, anak Papa ini! Papa mau kamu segera tidur, eh malah tangan Papa disingkirin!” Bryan tertawa kecil melihat anaknya yang spontan melirik ke arahnya tanpa melepas tautan bibirnya dari dada ibunya. Bryan lalu mencium kening anak itu gemas. Bryan kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah sofa. Bryan memilih untuk menunggu Nina selesai, sambil menonton tayangan televisi.Beberapa lama kemudian, Brianna akhirnya kenyang. Anak itu melepaskan bibirn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 180. Rencana Bulan Madu

“Wah, Mama melamun ya?” goda Bryan dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya. “Aku tadi bilang, besok kita berangkat ke Prancis. Mama mau ke Prancis, kan? Atau Mama ada opsi lain? Papa ikut kemauan Mama aja deh.”Pipi Nina mendadak merah merona. Nina menundukkan wajahnya, menyembunyikan ekspresi saltingnya.“Kamu kok manggil aku ‘Mama’ sih, Mas?” gumam Nina sembari melirik ke arah Bryan.“Gak apa-apa dong. Lagian kita sudah menjadi suami istri dan punya anak. Apa salahnya manggil begitu?”Nina menggeleng pelan. “Malu, Mas. Panggil aku seperti biasa aja. Jangan pake Mama Papa segala. Lagian kita baru nikah kemarin sore. Menurut aku panggilan Mama Papa itu layaknya digunakan kalau usia pernikahan kita udah lama,” ucap Nina berpendapat.Bryan hanya menghela napas pasrah. “Oke deh, Nin. Terserah kamu ajalah.”“Lagian kita ke Prancis untuk apa, Mas? Apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status