Semua Bab Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku: Bab 201 - Bab 210

219 Bab

Bab 201. Kecurigaan Nina

Melihat tingkah laku aneh Dicky pada hari ini membuat Nina semakin menaruh curiga. Terlebih lagi akhir-akhir ini, Dicky sering mengajak Bryan berbicara bahkan memberikan perhatian lebih pada Bryan.Nina saat ini duduk di atas karpet bulu tebal, menemani Brianna bermain. Sementara suaminya sedang mandi sore. Nina yang sedang asik melamun, tidak fokus mengawasi anaknya yang hampir saja menelan sebuah mainan bongkar pasang. Ketika menyadari bahwa Brianna sedang tersedak, barulah Nina terkejut dan panik setengah mati. Nina langsung terburu-buru mengambil benda kecil itu dari mulut anaknya dan membereskan semua mainan yang berhampuran di depan mereka.“Astaga, Brianna!! Hampir saja ketelan.” Nina menghela napas lega setelah memastikan bahwa anaknya baik-baik saja. “Huh, aku ini teledor banget sih. Bisa marah Mas Bryan kalau Brianna kenapa-kenapa,” ucap Nina yang kini menyalahkan dirinya sendiri.Brianna kemudian menangis keras karena semua mai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 202. Hal Terlarang

Pikiran negatif pun mulai bertebaran di kepalanya. Nina menduga apakah mungkin bahwa Dicky belok? Lama-lama Nina merasa mual sendiri karena memikirkan bayangan buruk di kepalanya.“Ihh, menjijikkan! Padahal waktu sekolah, dia kan hits banget dan menjadi idola para gadis. Kenapa sekarang malah belok begini ya? Masa sih dia gay? T-tapi kalau emang benar dia belok, aku gak boleh diam saja! Suamiku dalam bahaya kalau begini ceritanya.”*“Apa yang sedang kamu pikirkan, sayang? Aku lihat kamu dari sore tadi seperti banyak pikiran,” tanya Bryan kala melihat istrinya hanya termenung di depan meja rias.“Tidak ada apa-apa, Mas,” jawab Nina berbohong.Nina segera menyudahi kegiatannya skincare-an malamnya itu. Nina lalu merebahkan tubuhnya di samping Bryan, bergelung di dalam selimut tebal. Nina memaksakan matanya untuk terpejam. Beberapa detik kemudian, Nina merasakan sebuah lengan melingkari pinggangnya. Lengan itu kemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 203. "Dia Gay!"

“Dicky udah pergi dari sini, Mas. Aku baru saja mengusirnya,” jawab Nina.“Oh ya? Kok kamu usir? Padahal kemarin kamu yang mati-matian mempertahankan dia untuk tetap tinggal di sini. Tapi kok sekarang malah kebalik?”“Dia berbahaya, Mas. Dia itu gay! Makanya dia maksa kerja di sini. Dia mau ngincar kamu soalnya. Aku juga baru tau kebenarannya setelah menghubungi pihak hotel tempat kita menginap di Bali kemarin. Kata manajernya, dia dipecat karena ketahuan menyelinap di kamar turis cowok, Mas. Intinya dia meresahkan para tamu hotel, makanya sampai dipecat,” jelas Nina.Seketika Bryan merinding mendengar pernyataan itu. “Huh, baguslah kalau dia sudah kamu usir. Ku kira dari awal dia itu modus ke kamu, mau bekerja di sini supaya bisa deketin kamu, eh rupanya ngincar aku. Mengerikan sekali lelaki modelan dia. Padahal lubang punya cewek lebih nikmat, dia malah suka sama batang,” ucap Bryan sembari memeluk istrinya dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 204. Temenin Aku!

“Lebay sekali kamu, Bry! Kamu kan hanya bekerja, bukan mau ngapain. Habis ngantor kan kamu pulang ke rumah, ketemu anak dan istrimu.”“Tapi paling bentaran doang, Pa. Lihat saja sendiri bagaimana Papa yang selalu pulang agak malam. Waktu Papa buat keluarga sedikit banget. Pagi-pagi sudah harus ke kantor sampai sore, bahkan sampai malam jika ada meeting mendadak. Hari weekend pun terkadang Papa masih harus ngurus bisnis bersama rekan kerja. Bahkan jika Papa di rumah, itu pun Papa masih sibuk di depan ipad atau laptop, ngurusin laporan-laporan dan semacamnya. Aku gak mau seperti Papa. Menghabiskan waktu yang banyak untuk bekerja dan bahkan tidak sempat menyisihkan waktu untuk keluarga.”“Terus mau kamu gimana, Bry? Masa iya kamu kepengen jadi pengangguran seumur hidup? Duit di tabunganmu itu pasti akan habis, Bry! Kecuali kalau kamu punya saham di mana-mana, barulah kamu bisa dengan tenang menganggur di rumah karena punya passive income. Kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 205. Mama! Bukan Papa!

“Jangan pulang dong, sayang. Kamu sudah janji akan menemani aku sampai jam pulang kantor.”“Tapi Brianna rewel, Mas.”“Ya sudah, sini aku yang gendong. Kita segera ke ruangan kerjaku saja biar staff di sini tidak terganggu oleh tangisan Brianna,” imbuh Bryan sembari mengambil alih anaknya dari gendongan Nina.Setelah itu, Nina dan Bryan bersama-sama berjalan menuju lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai atas. Beberapa staff juga ikut masuk ke lift itu. Mereka menatap Bryan dengan tatapan heran. Para staff itu lalu berbisik-bisik, membicarakan pasangan suami istri itu.“Bukannya mereka baru menikah ya? Kok sudah punya anak sih?” tanya salah satu staff itu dengan suara yang rendah sembari melirik-lirik beberapa kali ke arah Bryan dan Nina.“Keponakannya mungkin.”“Ah, masa? Itu anaknya deh. Lihat aja muka mereka, mirip!”“Berarti istri Pak Bryan hamil di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Bab 206. Teguran di Hari Pertama

“Tapi aku masih kerja, sayang. Kamu jagain dulu anak kita, ya. Oh ya, kamu jangan biarin Brianna merangkak di sini dong. Aku takut lututnya sakit, apalagi ini kan di kantor, ruangan yang dipijak pakai sepatu, lantainya pasti berpasir, sayang.”“Hmm, iya, Mas.” Nina pun kembali mengambil Brianna dari dekapan suaminya. Sementara Bryan kembali bekerja.Tidak lama kemudian, Nina kembali mengeluh karena anaknya rewel lagi.“Mas, aku pulang sekarang, boleh gak?”“Lah, kenapa, sayang? Temenin aku sampai sore dong.”“Di sini membosankan, Mas. Kamu sibuk dengan kerjaan kamu. Aku gak tau harus ngapain. Brianna juga rewel terus gegara gak ada mainannya di sini. Gak ada barang-barang yang bisa dia kacau. Kalau di rumah kan enak, Mas. Brianna bisa puas bermain, aku pun bisa menonton tayangan televisi sambil ngemil.”Bryan mengelus dagunya, tampak berpikir. “Oke, oke, aku paham.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

Bab 207. Sekretaris Genit

Setelah mendapat teguran keras dari Pak Heru, Bryan mengatur kembali ruangannya seperti di awal. Dia juga menyuruh Nina untuk pulang ke rumah, karena sebentar lagi akan ada rapat bersama para investor.Selama rapat, Bryan tidak bisa konsentrasi dengan apa yang disampaikan oleh pemimpin rapat. Pria itu terus-terusan mengingat anak dan istrinya di rumah. Entah apa yang merasukinya, Bryan selalu merasa rindu pada istrinya, padahal mereka juga akan bertemu nantinya.“Dari rencana kegiatan proyek pembangunan yang saya paparkan barusan, mungkin ada dari ibu atau bapak sekalian yang ingin memberikan usulan lain? Atau ada pertanyaan?” tanya sang presentator yang telah menjabarkan power pointnya kepada peserta rapat.“Tentang proyek pembangunan hotel, bisakah Anda menyerahkan pada perusahaan kami untuk desain arsitekturnya? Kami akan memberikan tawaran harga yang rendah,” tanya salah satu dari perwakilan perusahaan lain yang ikut bekerja sama deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Bab 208. Pasangan?

Hari sudah larut malam, tapi Bryan belum tidur. Rasanya sulit sekali untuk memejamkan mata. Melihat Bryan yang murung, menjadikan Nina pun tidak bisa tidur.“Sabar, Mas. Kamu pasti bisa kok menggantikan Papa dengan baik. Yang penting kamu harus percaya diri. Kalau di kantor, kamu harus fokus dengan kerjaan kamu, Mas. Jangan mikirin aku dan Brianna. Lagian kami berdua kan baik-baik saja di rumah,” ucap Nina berniat menghibur suaminya.Bryan hanya diam, kemudian membenarkan selimutnya.“Sekarang kamu tidur ya, Mas. Besok kan harus bangun pagi lagi,” imbuh Nina.“Aku gak pengen kerja besok ah. Rasanya malas banget.”“Jangan gitu dong, Mas. Kamu kan sudah diberikan amanat oleh Papa. Kamu harus melakukannya dengan baik! Kalau bukan kamu, siapa lagi coba yang ngurus perusahaan? Kamu kan penerus Papa!”“Kamu saja yang gantikan aku, sayang. Kamu yang jadi direktur! Aku di rumah aja deh, ngurus anak kita.”“Ih, ngadi-ngadi kamu, Mas! Yakali ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

Bab 209. "Ah, Gak Kuat, Mas!"

Waktu terus berjalan, Nina semakin kewalahan mengurus anaknya yang semakin hari semakin aktif. Bahkan beberapa kali Brianna mengacau dan mengganggu Nina yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.“Jadi bagaimana, sayang? Apa kamu yakin gak mau nyari baby sitter saja?” tanya Bryan. “Kasihan kamu, sayang. Aku gak tega lihat kamu kesusahan antara mengurus Brianna dan juga berkuliah. Lebih baik kita pakai jasa baby sitter saja, biar kamu sedikit terbantu.”Nina yang sedang duduk di meja belajar itu pun menoleh ke arah suaminya yang rebahan di atas ranjang. Hari makin larut, tetapi masih ada beberapa tugas yang harus Nina kerjakan.Nina tampak berpikir keras. “T-tapi kita nyari baby sitter di mana, Mas? Aku takut kalau gak sesuai kriteria. Aku gak mau nyerahin Brianna ke orang yang salah.”“Kita carinya lewat yayasan saja. Jadi kalau gak cocok, bisa langsung digantikan oleh orang lain. Bagaimana? Mau gak?”&
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

Bab 210. Hari Peresmian

Hari ini adalah hari peresmian sekaligus serah terima jabatan posisi direktur utama, yang awalnya posisi itu dipegang oleh Fredrinn Lawrence, kini akan beralih ke anaknya sendiri, Bryan Lawrence.Rencananya hari ini juga Fredrinn akan kembali ke Jakarta. Ingin singgah sebentar saja demi menghadiri acara peresmian jabatan untuk putra kesayangannya itu.Pagi-pagi Nina sudah terbangun, ia ingin menyiapkan segala sesuatunya untuk Bryan di hari pentingnya ini. Meskipun ada pembantu, Nina tetap membuatkan sarapan khusus untuk suami tercintanya. Nina juga yang menyiapkan setelan kerja yang akan Bryan kenakan hari ini. Tak lupa juga, dia memastikan bahwa sepatu kerja suaminya bersih dan mengkilap.“Sayang, dasiku yang hitam polos mana ya?” tanya Bryan bingung. Dia melihat isi laci khusus menyimpan koleksi dasi dan ikat pinggangnya, namun dia tidak menemukan dasi yang diinginkannya.“Ada di laci itu kok, Mas,” jawab Nina. Nina masih sibuk m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
171819202122
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status