Semua Bab Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar: Bab 21 - Bab 30

59 Bab

Bab 21 : Dekapan Yang Lebih Manusiawi

Nayra kembali ke rumah orang tuanya. Tapi pada saat itu Nadine tidak berada di rumah. Nayra pun enggan untuk masuk dan memilih duduk di kursi taman bersama Bu Muti si ART di rumah itu. "Non Nayra gimana kabarnya?" "Baik, Bu. Mama gimana, Bu?" "Sibuk banget nyonya, Non. Jarang pulang. Pulang sebentar terus pergi lagi. Maaf ya, Non kalau saya lancang. Sebenarnya Non Nayra sama nyonya itu berantem karena apa sih, Non? Kok nyonya sampai ngusir Non Nayra? Apa karena nikahan Non Nayra yang dibatalin itu ya?" Nayra mengangguk. "Yang sabar aja ya, Non. Sebenarnya nyonya itu nggak serius ngusir Non Nayra. Saya sering lihat nyonya masuk ke kamar Non Nayra. Kayaknya nyonya kangen sama Non Nayra." Nayra tak berkomentar, tak ingin mengumbar masalah pribadinya yang sebenarnya sudah menjadi konsumsi publik. "Sebenarnya aku datang ke sini itu mau ketemu sama Bu Muti?" "Saya, Non?" Nayra mengangguk. "Ada yang mau aku tanyain, Bu." "Soal apa, Non?" "Waktu itu... apa ada orang yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 22 : Mengintimidasi Pengantin Wanita

Pagi yang hangat menyambut Nayra ketika ia membuka mata, terbangun di dalam dekapan hangat yang terasa nyaman. Untuk kali pertama Nayra merasa aman ketika terbangun di samping Damian. Pelukan dari belakang, jemari yang mengusap perutnya dengan lembut. Nayra tak pernah berpikir ia bisa merasa seaman ini dalam dekapan pria itu. "Sudah bangun?" tegur Damian, suaranya terdengar ramah di telinga Nayra. "Ada yang sakit?" Damian kembali menegur setelah tak ada jawaban. "Ada yang beda," gumam Nayra dalam hati, ia menyoroti sikap Damian yang terasa lebih hangat dari biasanya. "Kamu harus segera mandi." Nayra menoleh dan sedikit terkejut saat Damian tiba-tiba mencium pipinya. "Kenapa dia tiba-tiba jadi kayak orang bener?" ujar batin Nayra. "Ada masalah?" "Kamu masalahnya," ujar Nayra, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya hari itu. "Saya?" "Kenapa tiba-tiba jadi perhatian?" "Bukan, saya menanyakan anak saya." Nayra membuang muka dan hendak bangkit, tapi Damian mena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Bab 23 : Tamu Yang Dikucilkan Ternyata Lebih Tangguh

Nadine keluar dari kamarnya, tampak sudah siap untuk pergi. Kala itu Bu Muti menghampiri Nadine."Bu, saya tinggal dulu. Nanti mungkin saya pulangnya agak malam.""Iya, Nyonya. Tapi itu ada tamu nyariin Nyonya.""Siapa, Bu?"Bu Muti menggeleng. "Saya nggak pernah lihat, Nyonya. Udah tua, pakai kursi roda. Katanya kenal sama Nyonya.""Ya udah, saya lihat dulu tamunya."Nadine bergegas ke depan. Ia menemukan seorang pria tua di kursi roda yang memunggunginya."Siapa ya, Pak?" tegur Nadine ketika sampai di hadapan pria itu.Pria itu mengangkat pandangannya, tersenyum ramah dan membuat Nadine terkejut."Bagaimana kabar kamu, Nadine?""Pak Raymond?"•••••Nayra menahan lengan Damian yang hendak memasuki aula pesta. Ia sedikit canggung, lebih tepatnya malu karena ketahuan tengah membual."Yang tadi itu... itu cuma omong kosong.""Tentang apa?""Semuanya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

Bab 24 : Taruhan Yang Konyol

Nayra berdiri di dekat pintu masuk. Tak ada pembicaraan khusus ketika ia bertemu dengan Nadine. Tapi Nayra merasa aneh dengan sikap ibunya."Kenapa mama tiba-tiba ngundang Damian ke rumah? Bukannya waktu itu mama ngelarang aku pulang? Nggak mungkin mama berubah pikiran gitu aja."Nayra mengeluarkan ponselnya, mencari artikel mengenai perusahaan keluarganya. Berita perselingkuhannya masih menjadi berita utama terkait pencarian itu. Nayra menemukan berita terbaru yang membahas saham Salim Group yang semakin anjlok, bahkan ada yang menyebutkan bahwa perusahaan keluarganya tengah bersiap untuk gulung tikar. Nayra refleks menggaruk keningnya. Akibat kesalahannya, banyak orang yang menanggung akibatnya."Pasti ada sesuatu, nggak mungkin mama biarin Damian masuk ke rumah gitu aja."Nayra tertegun ketika ia menemukan sepasang sepatu berada tepat di hadapannya. Nayra langsung mengangkat pandangannya dan lebih terkejut lagi ketika ia menemukan Julian sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 25 : Mendadak Direstui

Nayra dan Damian tiba di rumah saat tengah malam. Zizan pun langsung pulang setelah mengantarkan keduanya. Nayra duduk di tepi ranjang, menunggu Damian masuk karena ada hal yang ingin ia bicarakan. Beberapa saat kemudian pintu terbuka, Damian melangkah masuk."Kenapa belum mandi?" tegur Damian."Mama mengundang kita makan malam di rumah."Damian sejenak terdiam. Tak begitu terkejut karena sebelumnya ia dihubungi Grandpa terkait pertemuan pria tua itu dengan ibu Nayra."Kapan tepatnya?" tanya Damian."Besok."Damian berjalan menuju meja rias. Pria itu melepas jam tangannya dan Nayra memperhatikan setiap gerak-gerik pria itu seperti masih ada hal yang perlu dibicarakan."Jika tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, silakan mandi," ujar Damian.Nayra langsung berdiri dan terlihat ragu-ragu. "Damian."Damian berbalik, bersandar pada meja rias."Sekarang kamu jawab dengan jujur. Sebenarnya apa tujuan kamu datang ke sini? Kehidupan kamu di Australia lebih baik dari keadaan keluarga Wiratama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 26 : Rahasia Besar Evelyn

Nayra kembali ke kamarnya dan menemukan Damian tengah melihat-lihat barangnya. Ia langsung menghampiri Damian dan menepis tangan pria itu dengan ketus."Saya bilang jangan sentuh barang saya!""Kamu ingin balas dendam?" tegur Damian.Nayra hanya menatap sinis. Ia sedikit tersentak kala Damian tiba-tiba menarik dagunya."Jangankan barang-barang tidak berharga ini, kamu bahkan sudah menjadi milik saya."Nayra menepis tangan Damian."Apa yang kamu bicarakan dengan mama? Kamu mengancam mama sampai-sampai mama mau menerima kamu?""Itu berarti mama mertua bisa menilai orang dengan baik," sahut Damian tak acuh dan berjalan ke ranjang. Ia kemudian duduk dan Nayra yang masih belum puas pun mendekatinya kembali."Tabiat kamu bukan orang baik. Jangan kamu pikir saya akan—"Ucapan Nayra terhenti saat tubuhnya tersentak ke depan ketika Damian meraih pinggangnya dan dalam satu tarikan langsung menjatuhkannya ke ranjang dengan aman lalu mengurungnya menggunakan kedua tangan."Kamu terlalu banyak bic
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

Bab 27 : Kehamilan Palsu

Nayra keluar ke halaman untuk mencari seseorang. Tapi bahkan Zizan tak terlihat. "Ini Zizan juga ke mana? Kok nggak ada orang sih?" Saat Nayra akan masuk kembali, pendengarannya menangkap suara pedagang bakso yang biasanya ia lihat lewat di depan rumah. Sejenak mempertimbangkan sesuatu, Nayra kemudian menuju gerbang dan membukanya. "Pak." Nayra memanggil bapak-bapak penjual bakso yang tengah mendorong gerobak. "Baksonya, Neng?" Nayra mengangguk. Sudah lama ia tidak makan bakso. "Dimakan di sini atau dibungkus, Neng?" "Oh? Saya ambil mangkuk saya boleh, kan, Pak?" "Boleh... saya tungguin." "Ya udah, Pak. Tunggu sebentar ya." Nayra berbalik dan berjalan sedikit terburu-buru. "Pelan-pelan aja, Neng, jalannya. Nggak usah buru-buru. Saya tungguin." "Tungguin ya, Pak," teriak Nayra. Bapak penjual bakso itu memperhatikan bangunan rumah Nayra dan bergumam, "baru kali ini ketemu sama yang punya rumah. Ternyata masih muda." Beberapa menit kemudian Nayra kembali denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 28 : Tuan Muda Yang Berusaha Untuk Merakyat

Hari baru bagi Damian dimulai. Senin pagi itu ia mulai bekerja sebagai Direktur Operasional di Wiratama Group. Meski hidupnya di Australia bak Tuan Muda dari keluarga bangsawan, ia tidak keberatan mendapatkan posisi di bawah Julian.Dan mulai pagi itu Damian memberikan tugas resmi pada Nayra. Sebagai seorang istri, Nayra harus menyiapkan pakaian Damian dan bahkan memasangkan dasi untuk sang suami. Meski penasaran, Nayra tak ingin bertanya kenapa Damian menerima jabatan itu karena ia tak ingin insiden lima menit terulang kembali."Kamu cari kandidat untuk menjadi ART," ujar Damian ketika Nayra sibuk memasangkan dasi."Tinggal ambil dari makelar," sahut Nayra yang tengah fokus pada satu hal."Saya tidak ingin ada orang luar yang tinggal di sini. Pastikan dia bekerja saat siang dan pulang saat malam."Nayra sekilas menatap sinis. Dalam hati ia menggerutu betapa rewelnya Damian."Kamu cari kandidat, saya yang akan memilih."Nayra sudah cukup kesal karena ia tak kunjung berhasil mengikat d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 29 : Konspirasi Di Atas Konspirasi

Salim Group.Nadine memasuki ruang kerjanya setelah menyelesaikan pekerjaan di luar. Nayra yang sudah cukup lama menunggu pun bangkit untuk menyambut kedatangan sang ibu."Ma.""Kamu udah lama?"Nayra menggeleng. Ia kemudian memindahkan beberapa camilan ringan yang ia belikan untuk sang ibu."Ini tadi aku beliin buat Mama."Keduanya kemudian duduk berdampingan dan Nadine menyentuh perut Nayra."Kandungan kamu bagaimana?""Sehat, Ma.""Udah tahu cowok apa cewek?""Cowok, Ma."Nadine tersenyum tipis, tampak sudah benar-benar menerima pernikahan putrinya dengan orang dari keluarga Sylvester."Suami kamu?""Mulai hari ini dia kerja di perusahaan papa sebagai Direktur Operasional."Nadine menghela napas, terlihat kecewa. "Padahal mama bisa kasih jabatan yang lebih layak. Tapi dia justru memilih pergi ke Wiratama Group dan menjadi Direktur Operasional."Nayra tersenyum tipis. "Itu yang dia mau, Ma. Jadi biarin aja.""Hubungan kalian baik-baik aja, kan?"Nayra mengangguk meski tiada hari tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

Bab 30 : Kunjungan Yang Tak Diharapkan

Sore itu Nadine hendak meninggalkan kantor ketika seseorang tiba-tiba datang dan menegurnya."Mbak Nadine."Nadine menoleh ke sumber suara dan tertegun."Roni?"Pria yang tidak lain adalah saudara dari suami Nadine itu mendekat. Dia adalah ayah dari Evelyn yang baru saja keluar dari penjara karena kasus penggelapan uang perusahaan."Apa kabar, Mbak? Masih ingat saya, kan?"Nadine kemudian membawa Roni ke salah satu kafe terdekat untuk berbicara."Kapan kamu keluar?" Nadine membuka pembicaraan."Belum lama, Mbak. Saya dengar Nayra sudah menikah.""Bagaimana kabar kamu?""Seperti yang Mbak Nadine lihat. Saya melihat di berita tentang perusahaan.""Hal itu tidak perlu dibicarakan lagi," Nadine menyela. "Lagi pula sekarang Evelyn juga sudah menikah dengan Julian."Roni tersenyum simpul."Kamu ada perlu apa mengunjungi saya?""Saya ingin kembali ke perusahaan."Nadine terdiam dengan penuh pertimbangan sebelum menyahut. "Saya tidak bisa menerima kamu kembali ke perusahaan.""Kenapa tidak, M
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status