All Chapters of Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar: Chapter 41 - Chapter 50

59 Chapters

Bab 41 : Memutuskan Untuk Menerima Pernikahan

Proses hukum Roni berjalan. Setelah keadaannya membaik, Nayra turut hadir di persidangan pertama untuk memberikan kesaksian. Dan hingga akhir pun Roni tidak menyebutkan nama istri serta anaknya. Meski belum lama dibebaskan, pria itu harus kembali mendekam di penjara.Setelah vonis dijatuhkan, sebelum meninggalkan pengadilan, Sukma dan Evelyn memghampiri Nadine."Mbak Nadine," Sukma menahan lengan Nadine dengan tatapan memelas."Mbak, aku minta maaf atas apa yang dilakukan oleh Mas Roni. Aku nggak pernah menyangka kalau dia bisa berbuat sekejam itu pada Nayra. Aku benar-benar minta maaf, Mbak.""Yang salah itu suami kamu dan dia udah mendapatkan hukuman yang layak. Justru aku yang ingin minta maaf, Sukma."Sukma menatap bingung. "Maksud Mbak Nadine itu apa?"Nadine meraih tangan Sukma. "Aku minta maaf. Sama seperti dulu, aku nggak akan menyelamatkan suami kamu. Dia harus dihukum atas perbuatannya."Sukma terdiam. Ucapan Nadine mengingatkannya pada masa lalu saat kali pertama Roni dipen
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 42 : Istri Tangguh Tuan Muda

Hari itu Suganda mengundang Nayra dan Damian untuk bergabung dengan acara makan malam keluarga yang diselenggarakan di salah satu hotel ternama. Akhir-akhir ini suasana hati Nayra cukup buruk. Hal itu dikarenakan ia mendengar jika Damian terus diintimidasi di kantor oleh Julian. Bahkan beberapa karyawan masih berani mengolok-olok Damian di belakang.Terlebih kemarin saat Nayra singgah di salah satu kafe. Nayra tak sengaja melihat Evelyn tengah bersama teman-teman mereka. Di sana Evelyn tengah memamerkan perut palsunya yang tampak lebih besar. Bukan hanya itu, mereka juga membicarakan tentang Damian, termasuk soal urusan ranjang yang membuat Nayra merasa tak terima. Untung saja ada Zizan yang langsung menariknya pergi sebelum ia mengamuk."Kamu lihat, Evelyn. Ini balasan karena kamu udah nguji kesabaran aku," gumam Nayra, berdiri di depan cermin. Tatapan matanya seolah tengah mengutuk seseorang."Kalian berdua tamat hari ini."Nayra sedikit kaget saat Damian tiba-tiba memeluknya dari b
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 43 : Selangkah Menjadi Tuan Rumah

"Kamu sudah merencanakan ini sejak dari rumah?" Damian menarik Nayra hingga duduk di pangkuannya."Saya pikir bisa memaafkan keluarga Evelyn. Tapi ternyata sulit.""Jadi Evelyn benar-benar mandul?"Nayra mengangguk. "Saya baru tahu dari mama waktu di rumah sakit. Tapi sebelum itu saya tahu kalau Evelyn pura-pura hamil.""Tahu dari siapa?""Julian."Jawaban Nayra membuat Damian berpikir. Sesaat kemudian ia menyadarinya. Itulah alasan yang membuat Nayra tiba-tiba meninggalkan kantor waktu itu."Itu berarti anak manja itu juga sudah tahu."Nayra menggeleng. "Memang benar yang menyuruh Evelyn pura-pura hamil itu Julian. Tapi dia nggak tahu soal Evelyn yang mandul.""Jadi dia takut jika anak kita lahir lebih dulu, itu sebabnya dia berbohong tentang kehamilan Evelyn.Nayra mengangguk."Mereka memang cocok, sama-sama licik. Kita juga harus buru-buru.""Ke mana?""Membuat anak," celetuk Damian membuat Nayra tak bisa berkata-kata."Mau menginap di sini?""Boleh," sahut Nayra malu-malu.Damian
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 44 : Niat Jahat Evelyn

Malam itu Suganda mengumpulkan semua orang di rumahnya setelah makan malam. Suasana masih terasa canggung, tampak Julian dan Evelyn yang belum berbaikan. "Papa mau bicara apa?" Julian membuka pembicaraan. "Mulai besok, kita harus berkemas." Ucapan Suganda membuat semua orang bingung. "Memangnya kita mau ke mana, Pa?" "Kita akan pindah ke rumah yang lain. Kamu dan Evelyn juga bisa tinggal terpisah dengan papa dan mama kalau kalian mau." Veronica menyahut. "Memangnya kenapa harus pindah, Mas? Apa rumah ini mau direnovasi?" Suganda sejenak terdiam, tampak berpikir dengan serius hingga membuat Julian dan Veronica saling bertukar pandang. Suganda menghela napas lalu berbicara. "Damian akan menempati rumah ini." Kedua netra Veronica langsung terbelalak. "Apa maksud kamu, Mas?" "Papa akan menyerahkan rumah ini pada Damian. Waktu kita sampai minggu depan karena minggu depan Damian dan Nayra akan mulai tinggal di sini." "Aku nggak setuju, Pa!" Veronica bangkit. "Kamu me
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 45 : Aturan Tetap, Tuan Rumah Berkuasa

"Mama! Mama!!!" Julian berteriak saat memasuki rumah, membuat Veronica datang dengan langkah terburu-buru. "Julian, ada apa?" "Papa benar-benar keterlaluan, Ma! Keterlaluan!" Julian kembali berteriak melampiaskan amarahnya. "Ceritakan ke mama, ada apa sebenarnya?" "Di kantor, Ma. Papa tadi mengumumkan kalau Damian naik jabatan menjadi Wakil Presdir!" Veronica terperangah. "Gila, kan, Ma! Setelah rumah, sekarang perusahaan. Sekalian aja kasih semuanya ke orang cacat itu. Aku jadi kayak nggak guna. Padahal aku yang udah bantuin papa selama ini. Tapi aku nggak dianggap sama sekali." "Itu hanya pemikiran kamu," Suganda menyahut dari belakang. Ia menghampiri anak serta istrinya. "Mas, kamu jangan keterlaluan. Dulu kamu menelantarkan Damian, tapi kenapa sekarang justru kamu sanjung-sanjung seolah-olah kamu hanya punya satu anak." "Itu tidak benar. Papa punya alasan atas tindakan papa." "Alasan apa, Pa? Alasan karena Papa kasihan dengan anak Papa itu?" sarkas Julian. "Jika papa t
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 46 : Mulai Berkuasa

Julian duduk termenung di dekat kolam sembari menikmati sebatang rokok. Sebenarnya ia bukan perokok, tapi situasi ini membuatnya frustasi sehingga membutuhkan pelampiasan. Julian tiba-tiba tersenyum tak percaya ketika memikirkan situasi yang terjadi saat ini. "Bajingan itu," gumam Julian. Julian mengedarkan pandangannya dan tak sengaja menemukan Nayra yang berjalan seorang diri. Dari balik kaca transparan, Julian memperhatikan Nayra dengan intens. Tentu saja masih ada sedikit penyesalan di hatinya untuk wanita itu. Bertahun-tahun ia menjaga Nayra, tapi wanitanya justru dirusak oleh orang lain. "Sial, dia masih terlihat cantik," gumam Julian. Nayra berjalan menjauh. Seolah masih belum cukup untuk memandangi Nayra, Julian justru melangkahkan kakinya mengikuti arah yang dituju oleh Nayra. Julian tiba di ambang pintu dapur. Satu langkah ia ambil dan ia bisa melihat Nayra berdiri di balik meja. Tak begitu lama memandangi mantan istrinya yang kini sudah berstatus sebagai kakak iparnya,
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 47 : Bujukan Untuk Kembali

Nayra turun kala langit sore mulai membentang. Akan tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat Julian berjalan naik. Tak ingin menghindar, Nayra tetap berdiri di tempatnya, membiarkan Julian yang melewatinya. Tapi Julian justru berhenti tepat di sampingnya. "Gimana kabar kamu, Nayra?" tegur Julian, terlihat sangat suram. Nayra mengangguk. "Baik." "Kamu bahagia? Dengan pernikahan kamu?" Nayra kembali mengangguk. Julian tersenyum tipis. "Sepertinya memang cuma aku yang nggak bisa bahagia. Aku pikir bisa membalas kamu setelah menikahi Evelyn. Tapi ternyata Evelyn justru penipu. Jujur, aku menyesal usah melepaskan kamu." "Kamu bisa berhenti bicara tentang masa lalu," sahut Nayra. "Aku tahu aku salah. Tapi kesalahan yang aku perbuat itu karena aku putus asa. Setiap hari, penyesalan ini semakin menyiksa. Aku sadar kalau aku belum siap untuk melepaskan kamu." Nayra bungkam, merasa ucapan Julian konyol. Tapi jika saja ia tidak tahu keburukan Julian sebelumnya, ia pasti akan
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Ban 49 : Sebuah Bencana

Sebuah tangan meraih ponsel yang berada di dalam laci. Sejenak jarinya bergerak di atas layar, menelusuri daftar kontak hingga ia menemukan kontak bernama 'Administrator'. Sebuah panggilan dilakukan. Tangannya terangkat, mendekatkan ponsel itu ke telinga. Tiga minggu sejak insiden kecelakaan, kini Nayra sudah bisa beraktivitas dengan normal. Tapi Damian justru masih berbaring di ranjang dalam keadaan tak sadarkan diri. Setelah bertanya pada John dan mengetahui sedikit identitas dari sang administrator, Nayra mencoba untuk menghubungi orang itu. Ia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi meski saat ini sang sopir truk tengah menjadi buronan polisi. Nayra tak bisa sepenuhnya percaya pada polisi terlebih mereka terkesan tak acuh pada kasusnya. Telepon tersambung dan orang di seberang langsung menyahut. "Masih hidup?" Sebuah pertanyaan yang terdengar sarkas, suara orang itu terdengar masih muda. "Mari kita bertemu," ujar Nayra tanpa basi-basi. "Siapa?" "Istri Damian Sylvester. Saya
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 50 : Melindungi Dia Yang Mulai Berharga

Pagi itu Nayra mengunjungi ibunya di kantor. Menjalani harinya tanpa Damian, kini Nayra menjadi wanita yang lebih mandiri. Ia mulai bersikap tegas pada lingkungan tempat ia berada. "Mama sudah dengar." Nadine membuka pembicaraan begitu keduanya duduk berhadapan. "Suami kamu diberhentikan dari jabatannya," lanjut Nadine. Nayra mengangguk. "Kamu menerima begitu saja?" "Memangnya aku harus gimana, Ma. Aku cuma seorang menantu. Damian juga belum siuman. Aku rasa ini juga bukan kemauan papa. Aku pikir Julian juga menekan papa." "Mama mendengar itu dari Pak Raymond, jika suami kamu nggak akrab dengan keluarganya." Nayra kembali mengangguk. "Itu sebabnya grandpa melarang mereka jenguk Damian." "Kamu yang sabar, kamu harus lebih kuat. Mama yakin Damian pasti akan segera siuman. Kamu nggak perlu memikirkan tentang pemecatan suami kamu. Setelah suami kamu pulih, bawa dia ke Salim Group. Sejak awal perusahaan ini adalah milik kamu, Nayra. Kamu sudah cukup ukur dan memiliki suami. Sudah wa
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

Bab 51 : Penangkapan Evelyn

"Psikopat," celetuk Nayra, mengambil alih perhatian si Agen 1 yang terlihat sedikit resah meski ia tampak tenang. "Lo pikir lo jadi orang yang penting di sini?" ujar pria itu. "Jelas bukan, sejak awal kalian berniat menghancurkan suami saya. Sekarang atau bahkan dua puluh satu yang lalu, tujuan kalian sama. Segitu besarnya keinginan kalian untuk mengambil alih Wiratama Group sampai-sampai nyawa orang lain tidak ada harganya lagi." "Jalang ini pinter ngomong juga," gumam pria itu. "Wiratama Group... sepertinya itu menjadi impian kalian. Jadi kamu dengarkan baik-baik. Mulai dari sekarang, saya akan menghancurkan impian kalian. Saya pastikan, Wiratama Group akan menjadi penebusan dari pengorbanan suami saya." "Nyonya Muda itu ternyata keren juga ya, Bos," celetuk si Agen 2. Si Agen 1 tak menyahut, ia tak mengalihkan pandangannya dari Nayra, tak pernah sedetik pun seolah menjaga keselamatan Nayra adalah prioritas utamanya saat ini. "Anda memanggil saya ke sini, itu berarti an
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status