Semua Bab Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar: Bab 31 - Bab 40

59 Bab

Bab 31

Menjelang siang hari Nayra tiba di gedung Wiratama Group. Tapi kali ini dia datang bukan atas keinginannya sendiri melainkan diminta oleh Damian membawakan makan siang.Zizan hanya mengantarkan sampai di depan gedung dan Nayra berjalan masuk sendirian. Karena hanya karyawan yang memiliki akses untuk masuk lebih jauh, Nayra menghampiri seorang petugas keamanan yang berjaga di dekat pintu."Permisi, Mas." Nayra menegur dengan ramah."Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?""Bisa tolong buka pintunya?"Pria yang terlihat tak lebih tua dari Nayra itu terdiam sejenak dengan penuh pertimbangan. Sepertinya ia mengenali siapa Nayra."Ibu ada keperluan apa?""Saya ingin bertemu dengan Pak Damian, Direktur Operasional di sini. Saya juga udah buat janji dengan beliau."Sebuah panggilan tiba-tiba mengalihkan perhatian Nayra."Sebentar, Mas."Nayra sedikit menjauh untuk menerima panggilan dari ibunya. Dan kala itu Evelyn tiba. Wanita itu langsung menyadari keberadaan Nayra, tapi lebih memilih untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya

Bab 32 : Sisi Jahat Julian

"Bagaimana kandungan kamu?" Suganda membuka pembicaraan. Terdengar lebih akrab."Baik, Pa. Bayinya sehat," sahut Nayra."Papa minta maaf atas insiden di bawah tadi. Beberapa orang mungkin belum mengenal Damian.""Mustahil," gumam Damian, tampak tak acuh seperti biasa. Meski Suganda terlihat mencoba untuk berdamai, seperti Damian tak peduli tentang hal itu."Papa dengar Grandpa ada di Jakarta? Apa mungkin kalian tahu di mana Grandpa tinggal sekarang?""Grandpa—" Ucapan Nayra terhenti ketika Damian langsung menahan tangannya dan menggantikannya berbicara."Jika Grandpa tidak bisa dihubungi, itu berarti Grandpa tidak ingin bertemu dengan Papa. Kenapa harus memaksakan diri?"Nayra menatap tak percaya. Ia berharap bisa berhubungan baik kembali dengan mertuanya, tapi Damian justru berdiri seperti penghalang."Karena sudah lama tidak bertemu, papa ingin bertemu dengan Grandpa. Kamu keberatan dengan hal itu, Damian?""Lebih tepatnya Papa ingin menanyakan alasan Grandpa membantu Salim Group,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Bab 33 : Panggilan Sayang

Damian tiba di rumah dan menemukan Nayra tidur dengan seluruh tubuh yang ditutupi oleh selimut, dari ujung kaki hingga ujung kepala. Damian mendekati ranjang dan menarik selimut Nayra, membuat ia tahu jika Nayra tak benar-benar tidur.Mengabaikan Damian, Nayra menarik selimutnya kembali, tapi Damian melakukan hal yang sama begitupun dengan Nayra dan itu terjadi beberapa kali hingga membuat Nayra geram. Nayra bangkit dan langsung berteriak."Dasar asu! Bisa diam nggak!"Damian tertegun. Ucapan Nayra seperti pernah ia dengar sebelumnya, tapi ia tidak yakin di mana ia pernah mendengarnya."Asu? Saya?"Nayra mengingatnya, apa yang sore tadi diajarkan oleh Zizan padanya.'Kalau Bu Bos sebel sama Big Bos, langsung aja katain asu!"Nayra benar-benar mempraktekannya dan tentu saja Nayra tahu betul apa yang ia katakan barusan."Asu itu apa?" tegur Damian meminta penjelasan. "Kenapa kamu memanggil saya dengan nama itu?"Nayra berpaling dan menjawab dengan ketus. "Panggilan khusus dari saya.""M
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Bab 34

Akhir pekan tiba. Damian benar-benar menepati ucapannya untuk membawa Nayra keluar. Dan hari itu Zizan harus bekerja meski akhir pekan, menggantikan Pak Diddy yang selalu menjadi kaki-tangan Damian. Damian keluar lebih dulu. Ia melihat Zizan berdiri di gerbang dan tengah menggoda anak gadis di komplek itu. "Suit...suitt... ck, ck. Sini-sini." Anak gadis berkaki empat primadona komplek itu tampak mengabaikan Zizan. Memandang dengan was-was sebelum pergi. "Dasar asu! Jual mahal banget. Padahal cuma asu." Dahi Damian mengernyit. Bagaimana bisa Zizan menggunakan panggilan sayang dari Nayra untuknya ketika pemuda itu jelas-jelas tengah menggoda seekor anjing. "Zizan," tegur Damian. "Oh? Udah keluar." Zizan langsung berlari menghampiri Damian. "Berangkat sekarang, Big Bos?" "Tunggu istri saya. Kamu tadi bicara apa?" Zizan tampak bingung. "Yang mana, Big Bos?" Damian tampak ragu tapi ia cukup penasaran. "Kamu tadi bilang... asu?" "Oh... itu. Memangnya kenapa, Big Bos?" "Siapa y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Bab 35 : Nayra Diculik

Damian tiba di kafe dan justru mengabaikan Zizan yang tengah menunggu dengan panik."Big Bos—"Pak Diddy yang berjalan di belakang Damian langsung mengangkat tangannya sebagai teguran pada Zizan. Keduanya kemudian mengikuti Damian memasuki kafe. Di dalam, Damian langsung ke meja kasir."Saya perlu berbicara dengan manager kafe. Saya harus melihat rekaman CCTV tempat ini," ujar Damian tanpa basa-basi."Maaf, Pak. Sebelumnya ada masalah apa ya?""Mbak, ini suami bos saya yang tadi," Zizan menyela. "Bos saya hilang terus handphone-nya ketemu di toilet.""Oh, kalau begitu sebentar, Mas. Saya panggil manager dulu."Setelah mendapatkan persetujuan dari manager kafe, Damian langsung melihat rekaman CCTV dari mulai Nayra datang hingga apa yang terjadi di depan pintu toilet. Memang benar jika Nayra pergi ke toilet. Tapi tak lama setelah itu seorang pria bermasker terlihat memasuki toilet dan sesaat kemudian pria itu keluar sembari menggendong Nayra dengan kedua tangannya. Dari sudut rekaman CC
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 36 : Mencari Pelaku

Damian tiba di kediaman Wiratama dan secara kebetulan Julian baru saja turun dari mobil bersama dengan Evelyn. Damian bergegas menghampiri Julian dan membuat Julian terkejut akan kedatangannya."Damian?"Damian langsung menghantamkan tongkatnya ke kepala Julian hingga jatuh tersungkur. Evelyn yang melihatnya pun langsung berteriak."Julian!"Belum sempat Julian bangun, Damian langsung memukulinya sehingga Julian meringkuk sembari melindungi kepalanya."Damian! Kamu gila! Berhenti!"Evelyn menghampiri Damian. Ia menarik lengan Damian tapi Damian menepis tangannya dengan kasar hingga ia terjatuh. Damian kemudian berhenti memukuli Julian, mendorong tubuh Julian menggunakan kaki dan menekan dada Julian dengan tongkat di tangannya."Brengsek!" gumam Julian menahan sakit di sekujur tubuhnya. Ia sedikit merintih ketika Damian menekan dadanya."Gila kamu, Damian! Apa masalah kamu!" teriak Julian, ia menahan tongkat yang menusuk dadanya."Di mana istri saya," ujar Damian, tenang dengan sikap y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 37 : Konflik Keluarga

Hari berganti, tak kunjung ada kabar tentang Nayra. Pagi itu Nadine pergi ke kantor polisi untuk melapor dan itu atas izin dari Damian. Sedangkan Damian yang meragukan kinerja kepolisian lebih memilih mencari Nayra dengan caranya sendiri.Pagi itu Evelyn mampir ke rumah orang tuanya dengan membawa berita menghilangnya Nayra."Ma.""Evelyn, kamu udah dengar kalau Nayra diculik?" tegur Sukma."Mama udah tahu?""Tadi mama dengar kalau Tante Nadine pergi ke kantor polisi. Tapi kalau memang Nayra diculik, kenapa harus Tante Nadine yang membuat laporan? Bukannya lebih masuk akal kalau suaminya yang cacat itu?""Itu bukan urusan kita, Ma. Mau siapapun yang lapor, itu nggak penting. Tapi sekarang orang cacat itu mencurigai Julian."Sukma sedikit terkejut. "Kok bisa?"Evelyn tampak kesal. "Semalam orang cacat itu datang ke rumah dan gebukin Julian. Dia pikir Julian yang culik Nayra karena Julian sempat ngajak Nayra ketemu.""Suami kamu?" Sukma menatap tak percaya dan meraih lengan putrinya."J
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 38 : Mengakhiri Sandiwara

Waktu menunjukkan tepat pukul dua belas malam ketika ponsel Damian berdering. Sebuah panggilan dari sang Administrator. Damian lantas menerima panggilan tersebut."Kami sudah mendapatkan lokasinya, Tuan. Lokasinya akan segera saya kirimkan."Damian mengakhiri panggilan setelah sang Administrator berbicara dan sesaat kemudian sebuah pesan Damian dapatkan. Ia beranjak berdiri dan meninggalkan ruang kerjanya. Malam itu mobilnya melaju meninggalkan kota. Setelah perjalanan yang cukup jauh, Damian memasuki tanah kosong yang terdaftar sebagai salah satu aset Salim Group. Tanah kosong yang begitu luas dengan beberapa bangunan terbengkalai di dalamnya.Damian kemudian menghentikan mobilnya di depan salah satu bangunan berlantai dua di mana terlihat ada beberapa mobil di sana. Tapi meski bangunan terbengkalai, tampak lampu di lantai satu menyala. Damian turun dari mobilnya, ujung tongkatnya tak lagi menyentuh tanah, posisinya saat memegang tongkat tak lagi vertikal, melainkan horisontal dan Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 39 : Kembali Bersandiwara

Damian kembali ke rumah sakit setelah mendapat kabar jika Nayra sudah siuman. Memasuki ruang rawat, tongkat itu kembali ke tangan Damian. Ia yang sebelumnya sudah bisa berjalan dengan normal kini kembali berjalan dengan pincang. Seolah menegaskan bahwa kecacatan yang ia miliki hanyalah sandiwara belaka. Damian tak benar-benar cacat. Operasinya dua puluh satu tahun yang lalu memang gagal. Akan tetapi saat pindah ke Australia, Damian kembali menjalani operasi dan berhasil. Damian mengincar sesuatu sehingga ia datang dengan keadaan yang sama dengan saat ia pergi. Dan Nadine tak tampak terkejut karena ia sudah mengetahui situasi Damian dari grandpa.Nayra yang masih terbaring di ranjang memandang Damian. Tatapannya tampak kosong. Tapi mata Nayra tertuju pada kaki Damian, seolah baru pertama kali melihat kekurangan suaminya.Damian berdiri di samping ranjang, sejenak berdiam diri sebelum memberikan teguran."Kamu aman sekarang, bajingan itu akan membusuk di penjara."Damian melihatnya, air
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 40 : Kebenaran Yang Samar

"Julian mengatakan hal seperti itu?" Nadine tampak tak percaya setelah mendengar alasan Nayra berpikir jika penculik itu adalah Julian."Aku dengar sendiri, Ma. Dari mulut Julian.""Tapi bukan Julian yang menculik kamu, Nayra. Tapi Om Roni."Nayra tampak Kaget. Nadine tak bisa menyembunyikan fakta itu ketika Nayra salah paham kepada Julian."Om Roni? Tapi dia di penjara, Ma.""Om kamu udah keluar. Dia sempat menemui mama dan meminta harta warisan papa kamu. Karena mama menolak, mungkin dia sakit hati dam melampiaskannya ke kamu."Nayra terdiam sejenak, kini ia tahu sosok tak asing yang sempat ia lihat."Om Roni?" gumam Nayra."Tante Sukma dan Evelyn belum tentu terlibat, tapi sekarang polisi masih menyelidiki. Kamu jangan memikirkan apapun dan fokus dengan pemulihan kamu.""Damian mendapatkan pengakuan dari Papa Suganda karena aku hamil anak laki-laki, Ma. Tapi sekarang bayi aku udah nggak ada."Nadine meraih tangan putrinya. "Kamu nggak perlu memikirkan hal itu, mama pernah bilang ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status