Beranda / Romansa / Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar / Bab 28 : Tuan Muda Yang Berusaha Untuk Merakyat

Share

Bab 28 : Tuan Muda Yang Berusaha Untuk Merakyat

Penulis: Backin_parade
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 16:41:11

Hari baru bagi Damian dimulai. Senin pagi itu ia mulai bekerja sebagai Direktur Operasional di Wiratama Group. Meski hidupnya di Australia bak Tuan Muda dari keluarga bangsawan, ia tidak keberatan mendapatkan posisi di bawah Julian.

Dan mulai pagi itu Damian memberikan tugas resmi pada Nayra. Sebagai seorang istri, Nayra harus menyiapkan pakaian Damian dan bahkan memasangkan dasi untuk sang suami. Meski penasaran, Nayra tak ingin bertanya kenapa Damian menerima jabatan itu karena ia tak ingin insiden lima menit terulang kembali.

"Kamu cari kandidat untuk menjadi ART," ujar Damian ketika Nayra sibuk memasangkan dasi.

"Tinggal ambil dari makelar," sahut Nayra yang tengah fokus pada satu hal.

"Saya tidak ingin ada orang luar yang tinggal di sini. Pastikan dia bekerja saat siang dan pulang saat malam."

Nayra sekilas menatap sinis. Dalam hati ia menggerutu betapa rewelnya Damian.

"Kamu cari kandidat, saya yang akan memilih."

Nayra sudah cukup kesal karena ia tak kunjung berhasil mengikat d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 29 : Konspirasi Di Atas Konspirasi

    Salim Group.Nadine memasuki ruang kerjanya setelah menyelesaikan pekerjaan di luar. Nayra yang sudah cukup lama menunggu pun bangkit untuk menyambut kedatangan sang ibu."Ma.""Kamu udah lama?"Nayra menggeleng. Ia kemudian memindahkan beberapa camilan ringan yang ia belikan untuk sang ibu."Ini tadi aku beliin buat Mama."Keduanya kemudian duduk berdampingan dan Nadine menyentuh perut Nayra."Kandungan kamu bagaimana?""Sehat, Ma.""Udah tahu cowok apa cewek?""Cowok, Ma."Nadine tersenyum tipis, tampak sudah benar-benar menerima pernikahan putrinya dengan orang dari keluarga Sylvester."Suami kamu?""Mulai hari ini dia kerja di perusahaan papa sebagai Direktur Operasional."Nadine menghela napas, terlihat kecewa. "Padahal mama bisa kasih jabatan yang lebih layak. Tapi dia justru memilih pergi ke Wiratama Group dan menjadi Direktur Operasional."Nayra tersenyum tipis. "Itu yang dia mau, Ma. Jadi biarin aja.""Hubungan kalian baik-baik aja, kan?"Nayra mengangguk meski tiada hari tan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 30 : Kunjungan Yang Tak Diharapkan

    Sore itu Nadine hendak meninggalkan kantor ketika seseorang tiba-tiba datang dan menegurnya."Mbak Nadine."Nadine menoleh ke sumber suara dan tertegun."Roni?"Pria yang tidak lain adalah saudara dari suami Nadine itu mendekat. Dia adalah ayah dari Evelyn yang baru saja keluar dari penjara karena kasus penggelapan uang perusahaan."Apa kabar, Mbak? Masih ingat saya, kan?"Nadine kemudian membawa Roni ke salah satu kafe terdekat untuk berbicara."Kapan kamu keluar?" Nadine membuka pembicaraan."Belum lama, Mbak. Saya dengar Nayra sudah menikah.""Bagaimana kabar kamu?""Seperti yang Mbak Nadine lihat. Saya melihat di berita tentang perusahaan.""Hal itu tidak perlu dibicarakan lagi," Nadine menyela. "Lagi pula sekarang Evelyn juga sudah menikah dengan Julian."Roni tersenyum simpul."Kamu ada perlu apa mengunjungi saya?""Saya ingin kembali ke perusahaan."Nadine terdiam dengan penuh pertimbangan sebelum menyahut. "Saya tidak bisa menerima kamu kembali ke perusahaan.""Kenapa tidak, M

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 31

    Menjelang siang hari Nayra tiba di gedung Wiratama Group. Tapi kali ini dia datang bukan atas keinginannya sendiri melainkan diminta oleh Damian membawakan makan siang.Zizan hanya mengantarkan sampai di depan gedung dan Nayra berjalan masuk sendirian. Karena hanya karyawan yang memiliki akses untuk masuk lebih jauh, Nayra menghampiri seorang petugas keamanan yang berjaga di dekat pintu."Permisi, Mas." Nayra menegur dengan ramah."Iya, Bu. Ada yang bisa saya bantu?""Bisa tolong buka pintunya?"Pria yang terlihat tak lebih tua dari Nayra itu terdiam sejenak dengan penuh pertimbangan. Sepertinya ia mengenali siapa Nayra."Ibu ada keperluan apa?""Saya ingin bertemu dengan Pak Damian, Direktur Operasional di sini. Saya juga udah buat janji dengan beliau."Sebuah panggilan tiba-tiba mengalihkan perhatian Nayra."Sebentar, Mas."Nayra sedikit menjauh untuk menerima panggilan dari ibunya. Dan kala itu Evelyn tiba. Wanita itu langsung menyadari keberadaan Nayra, tapi lebih memilih untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 32 : Sisi Jahat Julian

    "Bagaimana kandungan kamu?" Suganda membuka pembicaraan. Terdengar lebih akrab."Baik, Pa. Bayinya sehat," sahut Nayra."Papa minta maaf atas insiden di bawah tadi. Beberapa orang mungkin belum mengenal Damian.""Mustahil," gumam Damian, tampak tak acuh seperti biasa. Meski Suganda terlihat mencoba untuk berdamai, seperti Damian tak peduli tentang hal itu."Papa dengar Grandpa ada di Jakarta? Apa mungkin kalian tahu di mana Grandpa tinggal sekarang?""Grandpa—" Ucapan Nayra terhenti ketika Damian langsung menahan tangannya dan menggantikannya berbicara."Jika Grandpa tidak bisa dihubungi, itu berarti Grandpa tidak ingin bertemu dengan Papa. Kenapa harus memaksakan diri?"Nayra menatap tak percaya. Ia berharap bisa berhubungan baik kembali dengan mertuanya, tapi Damian justru berdiri seperti penghalang."Karena sudah lama tidak bertemu, papa ingin bertemu dengan Grandpa. Kamu keberatan dengan hal itu, Damian?""Lebih tepatnya Papa ingin menanyakan alasan Grandpa membantu Salim Group,"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 33 : Panggilan Sayang

    Damian tiba di rumah dan menemukan Nayra tidur dengan seluruh tubuh yang ditutupi oleh selimut, dari ujung kaki hingga ujung kepala. Damian mendekati ranjang dan menarik selimut Nayra, membuat ia tahu jika Nayra tak benar-benar tidur.Mengabaikan Damian, Nayra menarik selimutnya kembali, tapi Damian melakukan hal yang sama begitupun dengan Nayra dan itu terjadi beberapa kali hingga membuat Nayra geram. Nayra bangkit dan langsung berteriak."Dasar asu! Bisa diam nggak!"Damian tertegun. Ucapan Nayra seperti pernah ia dengar sebelumnya, tapi ia tidak yakin di mana ia pernah mendengarnya."Asu? Saya?"Nayra mengingatnya, apa yang sore tadi diajarkan oleh Zizan padanya.'Kalau Bu Bos sebel sama Big Bos, langsung aja katain asu!"Nayra benar-benar mempraktekannya dan tentu saja Nayra tahu betul apa yang ia katakan barusan."Asu itu apa?" tegur Damian meminta penjelasan. "Kenapa kamu memanggil saya dengan nama itu?"Nayra berpaling dan menjawab dengan ketus. "Panggilan khusus dari saya.""M

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 34

    Akhir pekan tiba. Damian benar-benar menepati ucapannya untuk membawa Nayra keluar. Dan hari itu Zizan harus bekerja meski akhir pekan, menggantikan Pak Diddy yang selalu menjadi kaki-tangan Damian. Damian keluar lebih dulu. Ia melihat Zizan berdiri di gerbang dan tengah menggoda anak gadis di komplek itu. "Suit...suitt... ck, ck. Sini-sini." Anak gadis berkaki empat primadona komplek itu tampak mengabaikan Zizan. Memandang dengan was-was sebelum pergi. "Dasar asu! Jual mahal banget. Padahal cuma asu." Dahi Damian mengernyit. Bagaimana bisa Zizan menggunakan panggilan sayang dari Nayra untuknya ketika pemuda itu jelas-jelas tengah menggoda seekor anjing. "Zizan," tegur Damian. "Oh? Udah keluar." Zizan langsung berlari menghampiri Damian. "Berangkat sekarang, Big Bos?" "Tunggu istri saya. Kamu tadi bicara apa?" Zizan tampak bingung. "Yang mana, Big Bos?" Damian tampak ragu tapi ia cukup penasaran. "Kamu tadi bilang... asu?" "Oh... itu. Memangnya kenapa, Big Bos?" "Siapa y

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 35 : Nayra Diculik

    Damian tiba di kafe dan justru mengabaikan Zizan yang tengah menunggu dengan panik."Big Bos—"Pak Diddy yang berjalan di belakang Damian langsung mengangkat tangannya sebagai teguran pada Zizan. Keduanya kemudian mengikuti Damian memasuki kafe. Di dalam, Damian langsung ke meja kasir."Saya perlu berbicara dengan manager kafe. Saya harus melihat rekaman CCTV tempat ini," ujar Damian tanpa basa-basi."Maaf, Pak. Sebelumnya ada masalah apa ya?""Mbak, ini suami bos saya yang tadi," Zizan menyela. "Bos saya hilang terus handphone-nya ketemu di toilet.""Oh, kalau begitu sebentar, Mas. Saya panggil manager dulu."Setelah mendapatkan persetujuan dari manager kafe, Damian langsung melihat rekaman CCTV dari mulai Nayra datang hingga apa yang terjadi di depan pintu toilet. Memang benar jika Nayra pergi ke toilet. Tapi tak lama setelah itu seorang pria bermasker terlihat memasuki toilet dan sesaat kemudian pria itu keluar sembari menggendong Nayra dengan kedua tangannya. Dari sudut rekaman CC

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 36 : Mencari Pelaku

    Damian tiba di kediaman Wiratama dan secara kebetulan Julian baru saja turun dari mobil bersama dengan Evelyn. Damian bergegas menghampiri Julian dan membuat Julian terkejut akan kedatangannya."Damian?"Damian langsung menghantamkan tongkatnya ke kepala Julian hingga jatuh tersungkur. Evelyn yang melihatnya pun langsung berteriak."Julian!"Belum sempat Julian bangun, Damian langsung memukulinya sehingga Julian meringkuk sembari melindungi kepalanya."Damian! Kamu gila! Berhenti!"Evelyn menghampiri Damian. Ia menarik lengan Damian tapi Damian menepis tangannya dengan kasar hingga ia terjatuh. Damian kemudian berhenti memukuli Julian, mendorong tubuh Julian menggunakan kaki dan menekan dada Julian dengan tongkat di tangannya."Brengsek!" gumam Julian menahan sakit di sekujur tubuhnya. Ia sedikit merintih ketika Damian menekan dadanya."Gila kamu, Damian! Apa masalah kamu!" teriak Julian, ia menahan tongkat yang menusuk dadanya."Di mana istri saya," ujar Damian, tenang dengan sikap y

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26

Bab terbaru

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 63 : Sifat Asli Yang Terlupakan

    "Mau apa kamu datang kemari?!" Nadine langsung menghardik, ia baru ingat jika bulan ini hukuman Ibrahim berakhir."Saya datang ke sini karena ada hal yang harus kita bicarakan, Bu Nadine," ujar Ibrahim tanpa rasa malu."Tidak ada hal yang perlu saya bicarakan dengan kamu! Setelah apa yang kamu lakukan pada suami dan anak saya, kamu masih berani datang ke sini!"Ibrahim tersenyum tipis. "Saya minta maaf atas semua yang saya lakukan, Bu Nadine. Tapi Bu Nadine juga harus tahu cerita sebenarnya di balik kejadian itu.""Jika kamu ingin mengaku, seharusnya kamu lakukan dulu di pengadilan. Kamu hanya ingin mencari pembelaan yang terlambat, Ibrahim. Keluarga saya baik ke kamu, bahkan saya juga merestui hubungan Nayra dengan anak kamu. Tapi tega-teganya kamu melakukan hal sekeji itu. Apa alasan kamu? Bukan hanya menghancurkan keluarga saya, kamu juga sampai hati menghancurkan hidup anak kamu sendiri.""Saya mengakuinya, Bu Nadine. Itu adalah tindakan bodoh yang pernah saya lakukan. Tapi saya m

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 62 : Kunjungan Petaka

    Damian turun ke bawah untuk mengambil sesuatu di mobilnya. Namun, kala itu ia tidak sengaja melihat Zizan."Nayra ada di sini?" gumam Damian yang lantas menghampiri Zizan yang kala itu tengah mengobrol dengan resepsionis."Wih, Big Bos." Zizan langsung menegur begitu melihat kedatangan Damian."Pagi menjelang siang, Big Bos.""Di mana istri saya?"Zizan menatap heran. "Loh? Kok tanya ke saya?""Maksud kamu?""Saya ke sini disuruh sama Bu Bos. Tadi Bu Bos telepon nggak usah dijemput, katanya ketemu di kantornya Big Bos aja. Saya kirain Bu Bos udah di sini."Mendengar penuturan Zizan, Damian pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Nayra. Tapi setelah beberapa saat, panggilan Damian tak mendapatkan respon."Kamu ambilkan berkas di mobil saya," ujar Damian pada Zizan."Siap, Big Bos." Pemuda itu langsung melenggang pergi.Damian kemudian menghubungi rumah dan pekerja harian yang ada di sana menjawab panggilan Damian."Bu, ini saya. Istri saya ada di rumah?""Nyonya udah pergi, Tuan. Ta

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 61 : Mengungkap Identitas Haedar Ibrahim

    Pagi itu Nayra hendak pergi menyusul Nayra ke kantor karena hari itu ia ingin membuat kejutan untuk Damian. Baru saja keluar dari pekarangan rumah, Nayra menghentikan mobilnya saat melihat si Agen 1 berdiri bersandar pada pagar rumahnya. Melihat hal itu, si Agen 1 pun mendekat dan langsung masuk ke mobil Nayra, duduk tepat di samping Nayra."Mau apa kamu?" tegur Nayra."Jalan," gumam si Agen 1, terkesan menghindari kontak mata dengan Nayra."Semalam Haedar Ibrahim datang ke rumah saya," celetuk Nayra.Refleks si Agen 1, orang yang dibicarakan Nayra langsung memandangnya."Lo—""Saya tahu dari Julian, adik suami saya."Haedar tampak lega, ia pikir jika Nayra sudah tahu bahwa orang yang sedang dibicarakan berada tepat di sampingnya."Melihat dia berani datang ke rumah saya, itu berarti dia tahu jika saya sedang mencari tahu tentang dia. Itu berarti dia memang terlibat. Saya mau kamu—""Gue kerja buat suami lo, bukan buat lo." Haedar menyela. "Kalau lo butuh apa-apa, bilang ke suami lo."

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 60 : Hubungan Yang Disembunyikan

    "Haedar Ibrahim," panggil Damian.Ia sempat ragu jika orang yang dicari oleh Nayra adalah si Agen 1. Tapi setelah melihat informasi yang diberikan si Agen 1 pada Nayra, ia tahu bahwa Haedar Ibrahim adalah orang yang ia kenal dan saat ini berdiri di hadapannya."Saya butuh jawaban kamu," Damian kembali menegur."Tanya ke istri lo sendiri," si Agen 1, Haedar Ibrahim menyahut dengan jengah."Saya akan mengganti pertanyaan. Alasan kamu membuat sopir truk melakukan kesaksian palsu. Itu ada hubungannya dengan istri saya?"Bukan tidak tahu, Damian tahu sejak awal dari Agen 2 jika Haedar Ibrahim lah yang membuat si sopir truk mengubah kesaksiannya di hadapan polisi. Sejak awal Haedar Ibrahim menargetkan Evelyn dan ibunya seperti yang diucapkan oleh Evelyn. Seolah dendam pribadinya lebih penting, ia mengabaikan tugas yang diberikan oleh Damian."Saya memberi kamu uang bukan untuk memenuhi keinginan kamu sendiri."Si Agen 1 tetap bergeming, ia bahkan tak merasa telah melakukan kesalahan.Damian

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 59 : Sosok Di Balik Topeng

    Damian berada di ruang kerjanya di rumah saat Nayra datang menghampirinya. Dengan santai Damian menyingkirkan berkas tentang Haedar Ibrahim dari mejanya dan menyambut kedatangan istrinya."Masih sibuk?"Damian menggeleng, ia mengulurkan tangannya. Membawa Nayra duduk di pangkuannya, salah satu hal yang ia suka."Hari ini mau makan apa buat makan malam?""Terserah kamu.""Lagi banyak pikiran?""Memangnya ada apa?""Kamu kelihatan banyak pikiran." Nayra menatap penuh selidik. Wajah Damian terlihat sangat serius dan itu mengganggu pikirannya."Saya harus beradaptasi dengan tempat baru.""Paling nggak di sana nggak ada orang yang merendahkan kamu," sahut Nayra."Siapa yang memasak hari ini?""Saya.""Hanya untuk dua orang."Nayra mengangguk dengan senyuman tipis. Ia kemudian turun dari pangkuan Damian."Saya mau masak dulu."Damian bergeming, tak menahan Nayra dan hanya memperhatikan Nayra hingga tak lagi terlihat. Damian kemudian meraih ponselnya dan menghubungi seseorang."Datang ke rum

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 58 : Orang Paling Dicari Saat Ini

    "Hai, Mas. Gimana kabar kamu?"Evelyn menegur Julian dengan wajah yang sumringah. Keduanya sebelumnya sudah membuat janji temu di salah satu restoran. Evelyn langsung duduk berhadapan dengan Julian. Ia tetap tersenyum meski melihat wajah suram Julian."Gimana kabar kamu, Mas? Baik-baik aja, kan setelah ceraiin aku?""Kamu mau apa lagi? Kamu udah dapat dua miliar," sahut Julian tanpa minat."Ya aku cuma mau tahu kabar kamu aja. Aku udah dengar, sekarang Wiratama Group jadi milik Salim Group."Julian memalingkan wajahnya, ia datang bukan untuk menerima penghinaan seperti ini."Aku itu sekarang kalau lihat kamu itu ngerasa kasihan, Mas. Gimana kalau kita rujuk aja?"Sudut bibir Julian tersungging. "Jangan bermimpi kamu.""Kamu itu jangan sok keras. Memangnya apa sih untungnya kamu menceraikan aku? Nggak ada, kan? Nayra juga udah nggak mau sama kamu. Coba aja kalau kamu dulu nggak gugat aku, kamu nggak perlu bayar penalti.""Buat apa aku menikahi wanita mandul seperti kamu. Bukan cuma itu

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 57 : Perang Terbuka

    Pagi itu di meja makan hanya ada Nayra dan Damian, tak ada Suganda atau pun Julian. Sedangkan Veronica memang tidak pernah bergabung di meja makan sejak mereka datang. Tapi meski begitu, Damian tak merasa terganggu. Ia justru menarik kursi Nayra agar lebih dekat dengannya."Ini hari pertama kamu di Salim Group," ujar Nayra seolah tak ada apapun yang terjadi kemarin.Damian tersenyum tipis sebagai tanggapan. Sebuah notofikasi pesan terdengar dari ponsel Damian. Nayra yang lebih dekat dengan ponsel Damian pun mengambil benda pipih itu."Dari papa.""Coba kamu buka."Nayra membuka pesan dari ayah mertuanya dan membaca isinya bersama Damian.'Damian, papa tidak sempat berpamitan. Papa dan mama akan menempati rumah yang lain. Sampaikan salam papa ke istri kamu.'"Papa udah pindah?" guman Nayra."Memang seharusnya seperti itu sejak awal.""Tapi saya jadi nggak bisa ngawasin Tante Veronica."Sebelah alis Damian terangkat. "Mengawasi?"Nayra mengangguk. "Untuk jaga-jaga kalau-kalau dia ada re

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 56 : Digoyahkan Oleh Masa Lalu

    Rombongan Salim Group meninggalkan gedung. Mobil yang dikendarai mereka sudah berjajar di depan gedung. Namun, Damian langsung mengenali mobil yang digunakan oleh Nayra. "Mama akan kembali ke kantor," ujar Nadine yang diangguki oleh Damian. Seorang petugas keamanan memberikan kunci mobil pada Damian. "Silakan, Pak, kuncinya." "Ini mobil istri saya, sejak kapan ada di sini?" tegur Damian. "Sudah agak lama, Pak. Tapi tadi istri Bapak tidak masuk." "Lalu istri saya pergi ke mana?" "Tadi istri Bapak pergi bersama Pak Julian." "Ya sudah." Damian menggaruk keningnya. Ia hendak menghubungi Nayra, tapi sebuah panggilan lebih dulu masuk. Damian pun segera menerima panggilan dari Suganda tersebut. "Kamu belum pergi, kan? Papa harus berbicara." "Saya ke sana sekarang," sahut Damian yang langsung memutuskan sambungan dan kembali memasuki gedung. Damian masuk ke ruangan Suganda. "Kamu duduk." Keduanya duduk di sofa yang diperuntukkan bagi tamu. Suganda tampak canggung untuk memulai p

  • Malam Terlarang Dengan Calon Kakak Ipar   Bab 55 : Mencari Alasan Untuk Saling Mengahncurkan

    Julian duduk termenung di antara para petinggi perusahaan yang hadir di ruang rapat. Mereka duduk berjajar di meja panjang, menunggu para petinggi dari Salim Group datang. Hari itu akusisi akan berlangsung dan Julian tak bisa berbuat apa-apa meski ia menentang keputusan sang ayah. Ia pikir perusahaan baik-baik saja, tak menyangka jika perusahaan akan runtuh dengan begitu mudah. Satu helaan napas keluar dari mulut Julian. Ia seperti tengah mendapatkan kutukan, kehidupannya tak diberkati. Dan di saat ia tak bisa lagi berambisi, ia tiba-tiba teringat satu nama. "Haedar Ibrahim?" gumam Julian, menyadarkannya dari keterpurukan. "Kenapa Nayra tiba-tiba tanya soal orang itu kalau ingatannya belum kembali?" Julian bertanya-tanya dalam hati. Sebuah panggilan mengalihkan perhatian Julian. Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Evelyn. Julian refleks menggaruk keningnya, ia beranjak dan hendak meninggalkan ruang rapat. Tapi sebelum ia menjangkau pintu, pintu terbuka dari luar. Para

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status