Semua Bab Terjebak Permainan Sang Presdir: Bab 161 - Bab 170

186 Bab

Bab 161. Salah Transfer?

“Abaikan saja kalau ketemu dia nanti.” Yuike masih berusaha mempengaruhi Manda untuk hadir dalam acara reuni itu. Manda pun akhirnya mengangguk. “Tapi aku tanya Raffa dulu. Kalau dia nggak setuju, aku nggak berniat membujuknya. Aku nggak terlalu suka dengan acara begini, Ke.”“Oke, oke! Buruan, kontak suamimu!”Manda segera meraih ponsel yang ada di atas meja dan menghubungi Raffael. Dalam sekali nada sambung, suara Raffael sudah terdengar. “Manda,” panggilnya dengan penuh antisipasi. “Hei, Raff. Apa aku ganggu?” tanya Manda dengan wajah tersipu. Raffael terkekeh. “Nggak dong! Ada apa istriku telpon pagi-pagi begini, hm? Kangen kah?”“Ish!”Manda bersyukur dia tidak membuka pengeras suara, jadi Yuike tidak mendengar kalimat-kalimat cheesy Raffael. “Raff, hari Rabu ini aku ada reuni teman SMA. Apa aku bisa ikut?” Manda berharap Raffael melarangnya. Karena jujur saja, ia tidak begitu tertarik. Dan nada suara Manda yang mengandung harapan itu sedikit ditangkap oleh sang suami. “Ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 162. Uang Terima Kasih

Manda: Raffa, apa kamu ada salah transfer? Kamu tadi transfer ke aku dan kamu bayarin gaun. Jadi double loh.Tak diduga, Raffael tidak membalas pesannya tetapi malah menghubunginya. “Hon … aku nggak salah transfer, Sayang. Itu uang buat kamu aja. Kan tadi aku bilang aku mau belikan gaun.”“Tapi uang apa itu, Raffa?”Pria itu terdiam. Sepertinya sulit untuk menentukan label atas uang yang ia transfer sebesar 100 juta hari ini. “Uhm … uang terima kasihku?”Manda tergelak mendengarnya. Ia berpikir Raffael mungkin akan berkata uang untuk beli tas atau beli sepatu. “Hahaha! Apa itu uang terima kasih? Kamu kira aku pekerja apa?”“Bukan pekerja, Honey. Pokoknya, itu uang kamu. 100 per bulan!” tegas Raffael tak menjelaskan maksud uang terima kasih itu. Lagi, tambahnya, “Jangan dipikirkan lagi ya. Pakai sesukamu. Maaf aku baru bisa kasih segitu.”Wajah Manda terlihat memerah mendapat perlakuan luar biasa itu. “Ugh! Kau ini. Baiklah aku terima. Terima kasih, Raffa.”Raffael tersenyum lega. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 163. Donatur Tambahan

“Ew!” reaksi Manda ketika membaca pesan dari pria bernama Rudy tadi. “Dasar gila!”Yuike yang rambutnya sedang diluruskan, melirik ke arah Manda dengan tatapan penasaran. “Apaan, Nda?” “Lihat nih!”Manda menunjukkan layar ponselnya pada Yuike dan spontan membuat Yuike tertawa keras. Ia bahkan meminta pada penata rambutnya untuk rehat sejenak. “Astaga! Gila bener!” seru Yuike setuju dengan ucapan Manda tadi. “Begitu nomormu aku daftarin, langsung dihubungin. Setahuku dia sudah menikah lho. Duluan dia daripada kamu malah.”Manda mengangguk. “Makanya … untung saja Raffael bukan tipe yang suka bikin duplikat WA. Kalau dia tahu, pasti sudah larang aku pergi.”“Tapi kan bukan salahmu. Rudy memang stalker banget dah! Pasti dia mau nyombong karena jadi donatur.” Yuike mulai bergosip. Bahkan para penata rias dan rambut juga ikut bertanya-tanya mengenai pria yang mereka sebut stalker. Sekitar pukul 6.30 sore mereka selesai berdandan. Manda mengenakan gaun baby doll berwarna peach sepanjang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 164. Tamu Tak Diundang

‘Raffael?! Adinata?!’ pekik Manda dalam pikirannya.Gadis manis bergaun baby doll itu membeku di tempat duduknya, sementara Yuike setengah mati menahan tawa. “Ke! Itu nama suamiku bukan sih?” tanya Manda berbisik. “Tapi aku nggak dapat info seperti ini.”“Bener juga, jangan-jangan namanya aja yang sama,” komentar Yuike masih saling berbisik. Para tamu pun mulai kasak-kusuk mencari tahu siapa yang mengenal pria sehebat itu. Dan saat ini kandidat tebakan mereka adalah teman wanita mereka yang bernama Laura. Sejak dulu dia selalu menjadi ratu sekolah. Paling cantik, paling kaya dan paling pintar. “Pasti si Laura nih. Gile sih!” bisik salah satu teman Manda yang ada di meja depan. Wanita bernama Laura itu sadar bahwa dirinya diperhatikan sedemikian rupa dan langsung memasang wajah bangga penuh keangkuhannya. Seolah ingin menegaskan bahwa tebakan mereka benar, tapi tanpa sebuah pengakuan. Jadi, tidak akan dicap sebagai pembohong. “Mending kamu tanya dulu sama suami kamu, Nda.” Yuike
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 165. Donatur Sumpit Emas

“Astaga! Aku sampai lupa kalau ini acara tertutup ya. Apa saya boleh bayar saja?” Manda sudah bersiap membayar dengan membuka aplikasi perbankan di ponselnya. Kedua panitia yang menghampiri saling bertatapan. Kemudian salah satunya menjawab, “Mm … kita nggak ada kepikiran bakal ada yang bawa tamu, Nda. Tapi satu orang tuh dikenain Rp 1,5 juta.”Manda mengangguk. Kalau hanya segitu, ia masih bisa bayar. Namun, kalau hal seperti ini terjadi saat dulu ia masih bekerja, mungkin akan sangat berat. “Oke. Sebentar ya. Rekening ap—” Ucapan Manda terpotong karena Raffael tiba-tiba menahannya tangannya untuk melakukan pembayaran. “Raf—” Lagi-lagi Raffael meremas tangannya, memohon dalam diam agar Manda tidak bicara dulu.Raffael kemudian bertanya, “Ketua panitia kalian siapa?” “Ketua kami sudah sibuk mengurus hal yang lebih penting, Pak, jadi—”“Oke.” Raffael sepertinya mulai tak sabar menghadapi dua manusia muda itu. Manda sudah ingin mengambil alih percakapan itu agar tidak terjadi kerib
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 166. Deklarasi Mendadak

“Wah gila! Kalau aku cari di internet, nama Raffael Aditama itu CEO RAFTEN, guys!” seru beberapa orang di barisan belakang. Manda diam saja mendengarkan celotehan mereka.  “Tapi apa hubungannya dia sama si Manda?” tanya yang lain.  Mereka belum tahu siapa Manda bagi Raffael, karena mereka tidak ada di dekat meja Manda, saat Raffael datang tadi. “Manda kan kuliah sekretaris. Apa jangan-jangan cem-ceman?!” bisik yang lain.  Mereka mulai cekikikan. Menertawai Manda. Namun, Manda tak peduli. Mereka saja yang tidak tahu kenyataannya.  Tiba-tiba sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 167. Ngidam Lagi?!

“Ma!” panggil Manda sementara ia melangkah keluar dari kamar mandi. Namun, alih-alih mendapat jawaban dari Diana, suara Raffael menjawabnya, “Mama sudah ke kamar mereka, Hon.”Mulut Manda membulat tanpa suara. Ia segera menghampiri Raffael yang ternyata sedang bermain dengan Bintang di tempat tidur. “Lapar nggak dia?” tanya Manda sambil memperhatikan gerak bibirnya. Raffael pun ikut memperhatikan dan melihat kalau-kalau ia juga menangkap kode ‘lapar’ dari putranya. “Seperti apa kalau lapar?” Raffael menyerah dan memilih bertanya pada istrinya.Manda tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Biasanya Bintang bakal ngecap-ngecap bibirnya. Kadang monyong-monyong.”Raffael menyerahkan Bintang ke dalam pelukan Manda, setelah melihat sang istri mengulurkan kedua tangannya. Kemudian ia bertanya, “Apa itu monyong?”Tak tahu bagaimana mendeskripsikan kata ‘monyong’, Manda pun memperagakannya. “Gini lho. Kayak gini, monyong-mo—umph!”Raffael melahap singkat bibir sang istri, memotong penjelasan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 168. Mati Kutu

“Raff, katanya dia ada di Lobby Lounge & Bar. Apa kau mau aku suruh dia ke sini?” Dion terlihat serba salah. Raffael jadi sedikit tak enak. Agar tak menyusahkan pria tak bersalah itu, Raffael berkata, “Kita ke sana saja. Kau sudah banyak membantu istriku sepertinya.”Ia teringat bagaimana Manda memintanya untuk mendengarkan Dion saat seharusnya ia marah pada ketua panitia itu. Jelas sekali, mereka pernah punya hubungan yang lebih dekat dari sekedar teman sekolah.Dion pun terlihat lega karena ia tidak perlu memaksa pria kepala batu seperti Rudy untuk mendatanginya. Ia yakin, Raffael tidak akan mau dirinya membocorkan niatnya untuk bertemu Rudy.“Kenapa kau nggak ada dalam ingatan Manda, kalau kalian dekat? Apa kau menyakiti istriku juga?” tanya Raffael, dengan nada cukup mengancam.Dion terlihat gugup. Ia tidak yakin dirinya yang pernah jatuh cinta pada Manda perlu diceritakan, jadi ia hanya menyampaikan alasannya menjauh dari Manda.“Bu–bukan seperti itu. Sebenarnya, pacarku terlalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 169. Cuma Manda Yang Bisa

“Tunggu, Pak Raff—” Rudy berusaha menahan Raffael, tetap Regan sudah ada di sana menghadangnya. Damian mulai memijat pelipisnya, pusing diperhadapkan dengan masalah rumit itu. Sementara Raffael meminta Dion menemaninya mencari roti ham, Damian memberi isyarat pada Rudy untuk menyerah saja. “Jangan bikin masalah baru. Keputusan Raffael nggak bisa diubah, kecuali Manda yang memintanya.” Damian menghela napas panjang, frustasi.Rudy tertunduk. Panik dan cemas karena ia tahu, kesalahan kecil ini akan mempengaruhi perusahaan keluarganya.“Apa yang sebenarnya sudah kau lakukan?” tanya Damian heran. “Bagaimana bisa kau mengenal Manda?”Masih sambil tertunduk, Rudy menjawab, “Kami teman sekolah. Saya hanya ingin bertemu dengannya, jadi saya bilang kalau dia harus bayar ganti rugi karena tidak mengambil souvenir kamar hotel yang saya sediakan.”“Damn, Brat! Apa kau masih anak sekolahan? Cheap trick kayak gini bakal pengaruhi semua, Rud.”Rudy semakin panik. “Lantas, saya harus bagaimana Pak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 170. Malam Di Sofa Hotel

“Aku pamit ya, Raff, Manda,” ujar Damian setelah puas mengamati Bintang. Entah kenapa, Manda merasa wajah Damian terlihat berbinar.Seolah tahu pikiran Manda, Raffael berkata, “Kata Damian, dia jadi pengen punya anak.”Manda terkekeh. “Damian udah nikah belum sih?” tanyanya kemudian. Yang ditanya pun menggeleng. “Rencananya akhir tahun ini. Pastikan kalian datang.”“Siap! Di manapun kau nikah, aku sama Manda pasti hadir.” Raffael berjanji.Kekehan bercampur rasa tersipu keluar dari mulut Damian–pria yang biasanya tenang dan santai itu. Jelas sekali, ia pasti sangat mencintai kekasihnya.“Oke. Aku nggak bisa lama-lama, Alexa nunggu di mall sebelah.”Raffael pun ikut pamit sebentar karena ia harus mengantar Damian sampai ke lift. Sementara itu, Manda kembali menikmati roti ham dan acara televisi. Ia menunggu Raffael kembali karena harus membahas soal pesan Rudy.Tak sampai 10 menit, Raffael kembali dan bergabung dengan Manda di sofa. “Nonton apa sih, Hon?” tanya Raffael sambil menci
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status