Terjebak Permainan Sang Presdir의 모든 챕터: 챕터 141 - 챕터 150

186 챕터

Bab 141. Definisi Seorang Ibu

“Sepertinya harus operasi, Bu Manda, Pak Raffael.”Sang dokter akhirnya harus datang bertugas di hari liburnya, karena sampai pukul 11 malam bukaan jalan lahir Manda tak kunjung bertambah. “Kalau tidak operasi kenapa, Dok?” tanya Manda khawatir. Ini pertama kalinya ia melakukan tindakan besar seperti operasi. “Adik bayinya sungsang di dalam. Untuk membetulkan lagi, waktunya tidak akan keburu karena air ketubannya sudah banyak keluar. Akan berbahaya buat bayinya, Bu.” Dokter berusaha meyakinkan Manda bahwa operasi c-section adalah jalan terbaik. Melihat Manda keberatan dengan tindakan operasi, Raffael meminta waktu sebentar untuk bicara dengan Manda. Sang dokter memberi waktu setengah jam untuk memberikan keputusan. Raffael meraih tangan Manda dan mengecupnya pelan. “Honey, apa yang kamu takutkan? Tenang saja, dokter ini kenalan Chin Han, jadi nggak akan melakukan hal jahat.”Manda merajuk. “Kata orang, kalau lahirin anak cesar, nggak bakal bisa disebut seorang ‘ibu’. Aku mau ja
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

Bab 142. Nama

“Raffael, apa kau sudah siapkan nama untuk putramu?” tanya Diana yang sedang mengusap layar ponselnya sejak tadi.Ia sedang membuka situs internet terkait nama-nama yang mungkin cocok bagi cucunya.“Rama? Raffael Manda.”Diana langsung berhenti menatap ponselnya dan memandang menantunya itu dengan tatapan tak setuju. “No! Cari nama lain!” Raffael menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. Baru kali ini ia mencari nama untuk bayinya, tapi ia tidak tahu bagaimana mencarinya. Biasanya, ia akan minta Regan atau Chang untuk mencari tahu sesuatu.Melihat Raffael bingung, Diana menunjukkan layar ponselnya. “Buka ponselmu dan cari di internet, ‘nama bayi laki-laki’. Nah coba kamu cari di sana.”Mendengar itu Raffael langsung mengerjakan tugas pertamanya sebagai seorang ayah. “Bagaimana kalau Reinhard?” tanya Rowan penuh semangat. Wajah Raffael berubah jijik. “Jangan, Pa. Itu nama iparku yang licik.” “Licik?! Seperti apa?” tanya Rowan, bersiap kalau-kalau orang yang disebut Raffael bisa
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

Bab 143. Restu Diperoleh!

“Nggak masalah!” seru Diana memberi izin. Rowan mengangguk. “Nama Adinata bukan nama keluarga. Aku hanya menyamakan nama Manda dengan namaku.”Rowan menambahkan, “Tapi kalau mulai sekarang itu jadi nama keluarga, kurasa nggak ada ruginya.”Netra Raffael berkaca-kaca mendapat izin tersebut. Ia akan segera meminta Natasya mengurusnya nanti.Raffael Adinata. Bintang Adinata. Manda Adinata. “Apa boleh kita menikah bulan depan, Manda, Mama, Papa?” tanya Raffael yang tak ingin menunggu lama. “Ha?! Bulan depan?! Nggak akan cukup waktunya, Raffa,” ujar Manda tak setuju. “Lagian, badan aku masih gemuk!”Raffael terkekeh. “Soal waktu, kamu nggak usah khawatir. Tinggal datang duduk manis, Sayang.”Rowan mengangguk setuju. “Benar, sebaiknya diurus segera. Jadi, akta lahir Bintang nanti nama Raffael sudah ada.”Raffael merasa bahagia karena mendapat dukungan dari ayah mertua yang selama ini selalu menolaknya. Manda pun tak punya alasan lagi. Ia akan berusaha mengembalikan bentuk tubuhnya kemb
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

Bab 144. Hasil Tes DNA

“Pa, Manda sudah selesai. Raff, kamu mau gendong anak kamu nggak?” Diana tiba-tiba muncul dari balik pintu setelah 15 menit. Rowan beranjak dari sana kembali ke dalam ruang perawatan, tetapi Raffael terdiam. Sejak tadi ia menahan air mata haru ketika mendapat restu pribadi dari Rowan. Dan sekarang, ia ingin menikmati rasa bahagia itu lebih lama lagi. “Bahagia sekali.” Diana kini gantian yang berdiri di samping Raffael. Saat tadi hendak keluar, ia mengurungkan niatnya karena mendengar sang suami berbicara hati ke hati dengan Raffael. Raffael terkekeh singkat. “Mm.”Ia mengingat bagaimana hatinya terus mengecil setiap kali Rowan menolak kehadirannya. Walau semua berpikir Raffael pria yang angkuh dan tak tahu menilai kondisi, semua itu ia tahan dalam hatinya. Dan sekarang, kebahagiaan itu melebihi semua harta yang pernah ia miliki. Seberharga itu lah Manda baginya. Kalau tidak bertemu Manda malam itu, mungkin hari ini ia tidak punya niat melawan keinginan orang tuanya dan menikah
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

Bab 145. Mengawal Tes Ulang

Ha! Ha! Ha!Raffael tergelak melihat apa yang tertulis di kertas hasil tes DNA itu. Rowan, Diana dan Yuike bergantian saling bertatapan, heran karena Raffael tertawa seperti orang kurang waras.Angka-angka pada hasil tes tersebut menyatakan bahwa probabilitas Raffael sebagai ayah biologis Bintang adalah 0%.“Pa, Ma. Kalau itu benar sekalipun, aku nggak akan melepaskan Manda.” Raffael berjanji. “Dan lagi, aku percaya Bintang anakku. Biar kumintakan foto kakekku.”Rowan mengangguk setuju.Pikir Rowan, ‘Bintang juga nggak ada mirip miripnya sama Julius. Apa ada yang campur tangan dengan hasil tes ini?’Tak sadar Rowan menatap istrinya sambil membatin, ‘Aku seperti ada di drama-drama yang istriku tonton.’Sementara itu, Manda mulai tak sabaran dan memanggil Raffael beberapa kali. Namun, karena Raffael sedang keluar ruangan untuk menghubungi seseorang, Diana yang datang memenuhi panggilan Manda. “Sebentar, Sayang. Pacarmu lagi keluar kamar.”Manda mengerucutkan bibirnya. “Apa di meja ada
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

Bab 146. Lawan Pertama, Jatuh!

“Lihat ini!” seru Diana. Ia memperlihatkan foto yang disebar Raffael padanya dan juga Rowan semalam pada Manda. Foto masa kecil kakek Raffael benar-benar seperti memperlihatkan masa depan Bintang. “Kau nggak perlu lagi tes DNA, Nak.” Diana menambahkan. Sejak Manda bangun pagi, yang ia tanyakan hanyalah Raffael dan hasil tes DNA putra mereka. Bukannya Manda tak percaya bahwa Bintang adalah anaknya dengan Raffael, tapi memang seperti itulah sang sekretaris Manda Adinata. Ia tidak suka hidup dalam ketidakpastian. Kalau ia bisa bersiap dari sekarang, kenapa harus menunggu nanti setelah ada masalah. Manda baru saja akan memprotes ucapan Diana lagi, tetapi Raffael datang dan mengibaskan amplop putih di tangannya. “Hon, ini hasil tesnya. Terjamin keasliannya.”Dengan segera Manda mengeluarkan isi amplop itu dan meluruskan kertasnya. Ia mengambil video dan berkata, “Ini tes DNA Bintang. Dokter bilang kalau Raffael adalah ayah biologis dari Bintang.”Setelah itu, ia memasukkan kertasnya
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

Bab 147. Ancaman Camelia

Tiga hari berlalu setelah Manda keluar dari rumah sakit.Pertanyaan Rowan siang itu di mobil, tidak mendapat jawaban memuaskan. Karena Raffael belum mendapatkan bukti kuat terkait keterlibatan Catherine dalam masalah pemalsuan data tes DNA.“Julius sudah mengaku kalau semua itu rencananya. Tapi Catherine menjadi pihak yang mendukung terlaksananya semua rencana Julius. Transferan yang diterima Julius jelas dari salah satu staf keluarga Soreim.”Rowan menatap Raffael, menunggu reaksi menantunya itu. “Nggak akan mudah menjerat Catherine. Dia pasti melakukan segala cara supaya nggak mengotori tangannya sendiri.”Rowan mengerutkan seluruh wajahnya. “Kejam sekali.”Calon suami Manda itu mengangguk setuju. “Bagi mereka hal biasa mengorbankan anak buah, Pa. Aku akan cari alasan lain untuk menjeratnya.”Detik berikutnya, bahasan Raffael berubah ceria. Karena tiba-tiba ia mengeluarkan setumpuk kertas berwarna peach di atas meja. Rowan dan istrinya menyipitkan mata, mencoba menebak apa yang di
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

Bab 148. Memilih Souvenir

“Bagaimana?” tanya Raffael. Saat ini ia tengah bertemu dengan Camelia di sebuah kafe salah satu mall besar Yogyakarta. Wanita itu memutuskan untuk mengunjungi mereka. Lebih tepatnya membantu Manda mempersiapkan pernikahannya dengan Raffael. “Mom sama Dad janji nggak akan membuat keributan.” Camelia melaporkan reaksi Seria dan Adam. “Mereka bilang nggak mungkin mereka nggak datang ke acara pernikahan anak laki-laki mereka.”Kalau orang lain yang mendengar kalimat itu, mungkin mereka akan salah paham dan melabeli Raffael sebagai anak durhaka. Padahal mereka sangat menyayangi anak laki-lakinya. Namun, Raffael yang sudah tahu seperti apa pola pikir orang tuanya hanya bisa mendengus geli. “Mereka cuma nggak mau jadi bahan gunjingan orang. Pasti bakal malu kalau tahu mereka nggak kuundang,” tebak Raffael kesal. “Seharusnya mereka terima kasih sama Papa mertuaku.” Camelia mengangguk setuju. “Walau mereka terlihat menerima ini dan aku memberikan undangannya, jangan sampai kamu lengah, R
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

Bab 149. Rencana Mengerikan

“Nggak normal?!” tanya Camelia lagi, bingung. Ia kemudian menambahkan. “Tapi suvenir yang dipakai di nikahanku dulu emas 5 gram. Dad malah minta 10 gram, tapi aku menolak.”Otak Manda seperti berasap menghitung jumlah nol yang dihasilkan dari perkalian harga emas dan jumlah tamu. “Mungkin kita bisa kasih sumpit atau apa yang punya arti gitu, Bu Camelia.”Camelia mengeluh. “Manda, berhenti panggil aku dengan sebutan bu. Kamu bisa mulai panggil aku Kak Amel.”Manda panik. Ia pun berseru, “Ha?! Mana mungkin?!”“Kenapa nggak mungkin?!” balas Camelia dengan wajah sedih.Raffael terkekeh geli. “Manda saja sudah denda berapa banyak karena susah sekali menghilangkan panggilan ‘pak’, padaku.”“Ayo, belajar!” tuntut Camelia. Manda berusaha memutar otak, mencari panggilan yang lebih sopan, tetapi dia hanya bisa menemukan satu. “Kak Camelia. Bagaimana?”Walau masih kurang puas, Camelia setuju kali ini. “Oke lah. Balik ke topik awal. Jadi, memangnya makna sumpit apa?”“Sumpit maknanya seperti t
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

Bab 150. Saya Bersedia

“Apa ini cukup untuk menjadikannya tersangka?” Raffael menyerahkan sebuah rekaman pada kenalan pihak berwajib. Pria bertubuh kurus tinggi dengan hiasan bintang 1 di bahunya. “Cukup, Pak Raffael. Ini suara milik siapa kalau saya boleh tahu?”“Seria Indradjaya dan Catherine Soreim.”Mendengar nama keluarga Soreim, kelihatan sekali bahwa pria itu tidak berniat mencari perkara dengan mereka. “Baik, Pak Raffael. Saya akan minta anak buah saya mengaturnya.”Raffael pamit segera dan menyerahkan kasus selanjutnya pada pihak berwajib. Reinhart juga berjanji akan membantu mengurus hal itu. Seria dan Catherine tidak akan menduga bahwa Reinhart menempatkan pengintai di kediaman utama Indradjaya. Dan mereka berhasil merekam pembicaraan dua wanita itu saat sedang merencanakan untuk mencelakai Manda. “Kau tenang-tenang urus pernikahanmu, Raff. Aku akan minta anak buahku mengawasi.” Reinhart mengulang janjinya sebelum Raffael benar-benar pergi dari sana.Raffael mengangguk. “Manda nggak perlu t
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기
이전
1
...
1314151617
...
19
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status