“Daniel, aku pulang .…” bisik Karina, tersenyum kecil penuh harapan. Berdiri di depan pintu apartemen tunangannya, ia meremas buket bunga dan hadiah kecil di tangannya. Perasaan gugup dan bahagia bercampur, membayangkan wajah terkejut Daniel, pelukan hangat yang akan menyambutnya setelah setahun terpisah.Namun, begitu pintu terbuka, bukan kebahagiaan yang ia temukan.Di ambang pintu, Daniel berdiri dengan ekspresi yang tak pernah Karina bayangkan. Di sampingnya, seorang wanita berdiri terlalu dekat. Vera. Sahabat yang ia percayai seperti saudara, kini berada di samping Daniel, dalam keintiman yang tak bisa diabaikan.“Aku … aku bisa jelaskan .…” Daniel mencoba bicara, tapi kata-katanya menggantung di udara. Vera hanya menatap Karina dengan senyum tipis yang lebih terasa seperti ejekan daripada permintaan maaf.Karina memandang mereka dengan perasaan campur aduk—kecewa, marah, sakit hati. Rasanya seperti ada yang mencengkeram kuat jantungnya, mematahkan semua harapan yang ia bawa pula
Terakhir Diperbarui : 2024-12-17 Baca selengkapnya