Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 21 - Chapter 30

99 Chapters

Bab 21

"Te ... tentu saja boleh."Arjuna tergagap karena dia terlalu terkejut.Meskipun Arjuna telah memberi tahu Daisha selama dua hari terakhir bahwa dia tidak akan memukul Daisha lagi.Namun, Daisha masih setakut tikus melihat kucing ketika melihat Arjuna.Apalagi melakukan kontak fisik.Saat ini, dia tiba-tiba ingin tidur di sebelah Arjuna.Hal ini agak mengejutkan.Disa juga merasa bahwa Daisha tidak normal, tetapi dia tidak bisa menjelaskannya.Daisha kembali ke tempat dia tidur kemarin untuk mengambil selimut tipis, kemudian kembali ke sisi Arjuna, berbaring di samping Arjuna.Begitu berbaring, Daisha baru ingat bahwa dia harus berbagi selimut dengan Disa. Lantas, dia duduk, lalu melambaikan tangan kepada Disa."Kak Disa, kemarilah juga.""..."Arjuna terdiam sesaat, mereka bertiga akan tidur berbaris seperti ini?Uhuk.Apakah orang zaman dulu begitu bebas?Akan tetapi ....Dia menyukainya!Malam sudah larut, selimut yang digunakan oleh kedua perempuan itu terlalu tipis. Arjuna ingin m
Read more

Bab 22

"Um ...."Dagu Daisha dicengkeram dengan keras oleh Arjuna, diserang.Napasnya sedikit terengah, sensasi mati rasa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya menyebar dari daun telinga hingga tulang ekornya.Bibir dan tubuh yang lembut, serta wangi tubuh Daisha menyerang garis pertahanan Arjuna sedikit demi sedikit.Tidak, tidak.Sekarang bukan waktunya. Daisha masih belum sehat.Arjuna tiba-tiba melepaskan Daisha, lalu meletakkan satu tangannya di dinding."Masih mau lari?"Arjuna telah mencoba yang terbaik untuk mengendalikannya, tetapi suaranya masih bergetar.Mata Daisha terus berkedip, ada kelembutan, tetapi lebih banyak keluhan."Buk!"Daisha masuk ke dalam pelukan Arjuna, lalu terus meninju Arjuna.Air matanya menetes ke pakaian Arjuna, dia terus mengeluh."Kenapa? Kenapa? Aku sudah menunggumu lebih dari setahun, kenapa kamu tidak berubah lebih cepat? Kenapa kamu baru berubah di saat situasinya sudah tidak tertolong?""Kenapa tidak tertolong? Bukankah sudah kukatakan ada ide?"Dai
Read more

Bab 23

"Pergi ke kota?"Disa tiba-tiba berhenti melangkah. "Bukankah kita akan menghasilkan uang untuk membayar Rumah Bordil Prianka?""Hm, sekarang kita akan menghasilkan uang. Uang sebanyak itu hanya bisa dihasilkan di kota."Usai berbicara, Arjuna lanjut berjalan.Desa Embun terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten. Jika mereka tidak cepat berangkat, mereka tidak akan bisa tiba sebelum sore hari.Daisha bangun setelah mereka berjalan beberapa saat, tetapi Arjuna merasa jalannya lambat sehingga dia tidak menurunkan Daisha.Dia menggendong Daisha dan terus berjalan. Dulu berlari sepuluh kilometer dengan beban berat adalah hal paling mendasar di ketentaraan. Daisha bahkan lebih ringan daripada beban yang Arjuna bawa di zaman modern.Hanya saja Arjuna yang dulu malas dan kurang olahraga sehingga tubuhnya kurang kuat. Arjuna meminta Disa untuk gantian menggendong Daisha di tengah jalan.Setelah mendaki dua gunung dan tiba di jalan kota, jalannya menjadi lebih mudah dilewati.Sebelu
Read more

Bab 24

Tamael bergegas masuk dari halaman belakang. Ketika dia melihat si pembuat onar, dia langsung santai.Dia pikir bandit.Dalam situasi yang buruk, bandit lebih sulit dihadapi dibandingkan pejabat."Kupikir siapa, ternyata kamu, pecundang!" Tamael makan kacang dengan ekspresi mencemooh.Kemarin dia kurang persiapan, hari ini mereka ada di wilayahnya.Dia akan membuat Arjuna membayarnya dengan darah."Baguslah, kamu datang sendiri, jadi aku tidak perlu repot-repot lagi."Tamael melemparkan kulit kacang ke lantai. "Pengawal!"Begitu dia berteriak, puluhan preman kekar bergegas ke lobi, mengepung Tamael."Arjuna, kalau kamu berlutut untuk memohon, kemudian memanggilku bos sekarang, aku akan berbaik hati menyuruh mereka menghajarmu lebih pelan.""Ternyata dia datang untuk membuat onar karena tidak bisa membayar utang.""Tapi, apakah dia tidak takut dirinya mati dengan mengenaskan sehingga dia berani datang ke sini untuk membuat masalah?""Kudengar orang itu punya sedikit keahlian, dia mungki
Read more

Bab 25

Melihat niat membunuh dalam mata Tamael, Arjuna mengangkat sudut bibirnya. "Hm, bisa sedikit."Setelah itu, dia membalikkan sisi botol dengan karakter di atasnya ke Tamael dan bertanya kepadanya, "Apakah yang terakhir adalah karakter obat?"Oh!Tanpa menunggu jawaban Tamael, Arjuna segera bertindak seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang besar. Dia memandang Tamael dan berkata, "Saya tahu mengapa bisnis Anda di Pengadilan Rumah Bordil Prianka begitu bagus. Anda pasti diam-diam menambahkan barang selundupan kepada para tamu. ' minuman. , hukum Bratajaya kami memiliki peraturan..."Sejak pemerintahan Kaisar Ganida dari Dinasti Bratajaya, rumah pelacuran dilarang keras menggunakan obat-obatan seperti narkotika dan cinta untuk menarik pelanggan.Pelanggar dapat dikenakan larangan, atau dalam kasus yang serius, rumahnya dapat disita.Tamael tidak berniat mendengarkan apa yang dikatakan Arjuna selanjutnya.Anak ini tidak hanya bisa membaca tapi juga mengerti hukum?Tidak seperti ini saa
Read more

Bab 26

Saat pintu halaman barat didobrak oleh pejabat, Tamael keluar, lalu melihat pemimpin dari pejabat. Dia segera mendekat, kemudian berkata, "Kapten Lingga, kami beroperasi secara legal, tidak melakukan hal-hal ilegal."Lingga dengan cepat berujar, "Aku tahu kalau Tuan Tamael selalu mematuhi aturan. Hari ini, aku datang karena menerima laporan bahwa kamu mengalami perampokan. Di luar kacau balau, para pelanggan bilang mereka melihat perampok, bawahanmu memberitahuku kalau perampoknya masuk ke sini.""Aish!" Tamael membungkuk kepada Lingga, kemudian dia berkata sambil tersenyum. "Salah paham, salah paham! Orang itu adalah sepupu jauh saya. Dia minum terlalu banyak hari ini, jadi membuat keributan. Sekarang dia sudah sadar dan pulang.""Hanya begitu?""Hanya begitu. Kalau dia benar-benar perampok, saya pasti sudah membawanya ke tempat Anda, mana perlu menunggu Anda repot-repot datang.""Baiklah kalau tidak ada masalah." Lingga berbalik, lalu berteriak, "Kembali!""Maaf sudah merepotkan Kapt
Read more

Bab 27

Setelah Arjuna selesai berbicara, dia menarik Daisha, menciumnya, kemudian menarik tangan Disa dan Daisha untuk pergi."Tuan!"Disa dan Daisha protes bersamaan, mereka tidak mengikuti langkah Arjuna.Arjuna berbalik. "Kenapa tidak jalan? Apakah kalian tidak lapar?""Ini di jalanan!"Terdengar keluhan dari Daisha. Ketika Arjuna menatapnya, dia segera menundukkan kepalanya, tampak malu.Disa yang ada di sebelahnya juga sama. Dia berpura-pura biasa saja, tetapi sebenarnya dia merasa canggung.Tangan Arjuna selalu hangat, membuatnya ...."Memangnya kenapa kalau di jalanan?""Lepas!" Disa memelototi Arjuna, setengah marah dan setengah malu. "Semua orang melihat.""Kalau begitu biarkan mereka melihat." Arjuna mengencangkan cengkeramannya pada kedua saudari itu. "Aku memegang tangan istriku, tidak melanggar hukum Bratajaya.""..."Kedua perempuan itu terdiam.Setelah Arjuna siuman dari jatuh ke jurang, meski dia tidak lagi memukul atau memarahi mereka, terkadang dia bertingkah genit.Sesekali
Read more

Bab 28

"Jangan khawatir." Arjuna menepuk kantong yang ada di tubuhnya. "Aku baru saja menghasilkan sepuluh tael perak.""Menghasilkan sepuluh tael perak?" Mata Disa melebar."Ya, aku mendapatkannya dari Tamael.""Bagaimana mungkin Tamael memberikannya kepadamu?""Dalam kondisi seperti itu, dia hanya bisa menyetujuiku." Inilah sebabnya Arjuna bersikeras menyuruh Disa dan Daisha melapor kepada pejabat.Makin banyak uang yang dihasilkan pengusaha, makin dia takut terhadap pemerintah. Fenomena ini tidak berubah.Terlebih lagi, Lingga dan Rumah Bordil Prianka tidak terlalu cocok."Tuan, apakah kamu memiliki kelemahan Rumah Bordil Prianka sehingga aku tidak perlu pergi ke Rumah Bordil Prianka lagi? Sepuluh tael perak yang kamu miliki itu adalah hasil negosiasimu dengan Tamael, ya?"Daisha sangat bijaksana, dia langsung memahami akar permasalahannya.Arjuna menyentuh dahi Daisha dengan jari telunjuknya. "Pintar!""Tapi ...." Daisha tampak khawatir. "Bagaimana kalau Tamael membalas dendam lain hari?"
Read more

Bab 29

Pakaian Disa dan Daisha sudah compang-camping dan tipis. Arjuna membawa kedua istrinya itu ke toko kain, kemudian menarik dua potong kain.Selimut yang mereka gunakan pada malam hari juga harus diganti. Arjuna membeli empat setengah kilo kapas.Karena membeli begitu banyak barang, mereka bertiga pasti tidak bisa mengangkutnya pulang, jadi Arjuna memesan kereta.Setelah membayar kereta, uang Arjuna sisa tiga ratus perak.Sepuluh tael perak yang baru didapatkan pun sisa sedikit dalam waktu setengah hari.Dua puluh lima kilogram beras, lima kilogram mi dan empat kilogram daging tanpa lemak cukup untuk tiga orang dewasa makan dua kali sehari selama sebulan.Musim dingin akan segera dimulai, jadi mereka perlu menyetok makanan dan kayu bakar, rumah juga perlu diperbaiki. Semuanya membutuhkan uang.Dia harus memikirkan cara untuk menghasilkan uang....Saat kereta memasuki desa, langit sudah gelap gulita.Saat ini, kondisi sedang kurang baik. Membawa begitu banyak sandang dan pangan pulang bi
Read more

Bab 30

Shaka bersekolah selama beberapa tahun dan merupakan wakil kepala desa. Selain kepala desa, Shaka memiliki kewenangan paling besar di desa. Dia juga memiliki gaji dua puluh sen per bulan. Arjuna sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya.Mereka sering dijadikan sebagai contoh saat orang tua mendidik anak.Contohnya, kalian harus bekerja keras dan sukses seperti Shaka. Kalau tidak bekerja keras, kalian akan menjadi seperti Arjuna.Tentu saja, hal yang membuat Shaka makin terkenal bukan hanya karena dia adalah wakil kepala desa.Dia juga bisa melahirkan anak laki-laki, dia memiliki dua anak laki-laki.Shaka menikah lebih awal dari Arjuna. Namun, istrinya kurang beruntung, dia meninggal saat melahirkan anak pertama.Pemerintah kerajaan tidak mungkin membiarkan Shaka yang bisa memiliki anak laki-laki hidup lajang, jadi tahun lalu dia diberi dua istri lagi.Istri yang dia nikahi tahun lalu telah melahirkan seorang anak laki-laki tahun ini.Zaman itu, anak laki-laki bagaikan harta karun.
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status