Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 31 - Chapter 40

99 Chapters

Bab 31

Meskipun rumah Shaka dan rumah Arjuna hanya dipisahkan oleh tembok tipis, keluarga mereka sangat beda jauh.Keluarga Arjuna memiliki rumah dengan lima ruangan, tetapi sudah bobrok dan belum direnovasi. Empat ruangan lainnya sudah tidak memiliki atap, hanya ruangan Arjuna yang bisa ditempati.Arjuna khawatir jika terjadi dua atau tiga kali hujan salju lebat pada musim dingin ini, satu-satunya ruangan yang bisa ditempati mereka akan hancur juga.Rumah Shaka juga merupakan rumah lima kamar, tetapi sangat berbeda. Rumah Shaka baru direnovasi. Tahun lalu, Oki yang mengeluarkan uang untuk Shaka merenovasi rumah. Saat itu, uangnya kurang sedikit, lantas Oki meminta Arkana dan Arjuna untuk membantu.Arjuna yang sebelumnya tidak punya uang saat itu, jadi dia menjual semua mahar Disa dan Daisha untuk membantu Shaka merenovasi rumah.Oki dan istrinya awalnya tinggal sendiri. Setelah rumah baru dibangun, mereka pun tinggal bersama keluarga Shaka.Tinggal bersama Shaka terasa bergengsi.Istrinya Sh
Read more

Bab 32

Naura awalnya berharap ketika Bulan pulang mengunjungi Oki, Shaka bisa mengambil uang pemberian Bulan untuk membeli beberapa kilogram daging tanpa lemak di kota untuk mengisi perutnya yang lapar akan daging.Tak disangka, ketika Bulan kembali bulan lalu, dia hanya membawa dua setengah kilogram beras. Tidak ada daging maupun uang.Bencana alam tidak hanya berdampak pada satu desa, panen keluarga suaminya Bulan tahun ini juga tidak bagus. Saat dia pulang kali ini, dia tidak punya uang untuk diberikan kepada Oki.Saat pergi, dia juga mengatakan bahwa ibu mertuanya sedang kurang sehat sehingga butuh dirawat. Dia tidak akan kembali pada musim dingin ini, musim semi tahun depan baru kembali.Karena itu, Naura marah selama sebulan. Dia juga menjadi sinis ketika berbicara dengan dua mertuanya....Orang yang bisa membeli begitu banyak daging berlemak sekaligus seharusnya Gilang yang berada di seberang rumah mereka.Gilang adalah seorang penjual yang bepergian dari desa ke desa. Dalam beberapa
Read more

Bab 33

"Kak Disa, biar aku yang mengisinya."Daisha mengulurkan tangan untuk mengambil toples minyak dari tangan Disa."Jangan. Berikan kepadaku."Arjuna lebih dulu mengambil toples dari tangan Disa.Daisha tidak membiarkan Arjuna terlibat dalam memasak sebelumnya, Arjuna terima. Akan tetapi, dia tidak membiarkan Daisha melakukan hal seperti mengisi minyak.Kompor mereka agak tinggi, sedangkan Daisha tidak tinggi. Daisha kekurangan nutrisi untuk jangka panjang.Ada risiko tertentu dalam mengisi minyak.Dia mengalami transmigrasi jauh-jauh baru memiliki istri secantik ini. Kalau wajah Daisha rusak, Arjuna pasti akan sangat menyesal.Bagaimanapun, Daisha masih muda. Ketika Arjuna mengisi minyak daging, hati gadis itu berdebar lagi.Dia menatap minyak daging yang ada di sendok Arjuna, kemudian diam-diam menjilat bibirnya, tampak seperti kucing kecil yang rakus.Meskipun Disa tidak menunjukkannya sejelas Daisha, tatapannya juga tidak meninggalkan sisa minyak daging yang ada di mangkuk.Arjuna yan
Read more

Bab 34

Daging berlemak harganya enam puluh sen per setengah kilogram, sementara daging tanpa lemak harganya dua puluh sen per kilogram. Harga beras adalah sepuluh sen per kilogram, sedangkan kubis harganya sepuluh sen per potong, kain katun ....Harga barang di tempat ini sangat tinggi.Dibandingkan dengan pendapatan, harganya beberapa kali lebih tinggi dibandingkan zaman modern.Dia harus bekerja lebih keras untuk membuat hidup mereka lebih baik.Setelah memakan sisa minyak dan menemukan bahwa Arjuna telah kembali ke kamar, Daisha buru-buru membawa baskom berisi air."Tuan!"Daisha mendatangi Arjuna, kemudian berkata, "Aku akan membersihkan wajah dan kakimu.""Uh!" Arjuna meletakkan penanya, lalu menyingsingkan lengan baju. "Aku akan melakukannya sendiri."Arjuna benar-benar tidak terbiasa jika orang lain membantunya mencuci muka dan kaki."Tidak boleh!"Daisha, yang selalu berbicara dengan lembut, tiba-tiba berbicara dengan keras dan tegas, yang mana mengejutkan Arjuna.Melihat bahwa dia te
Read more

Bab 35

Di sebelah.Shaka baru saja pulang saat ini.Saat dia membuka tirai pintu, kemudian masuk ke dalam rumah. Ruangan agak gelap sehingga tersandung mainan yang ada di lantai dan hampir terjatuh."Sialan!"Shaka menendang mainan tersebut kemudian memaki, "Memangnya tidak menyalakan lampu minyak? Apakah kamu ingin membuatku tersandung sampai mati?"Suasana hatinya sedang buruk hari ini.Hari ini seharusnya gaji turun, tetapi hal itu tidak terjadi.Ketika dia berangkat ke sekolah pada sore hari, puisi dan esai yang dia tulis dikritik oleh guru di sekolah. Katanya, esai yang dia tulis kalah dari karya siswa berusia dua belas tahun yang ada di kelas.Shaka pulang dengan sangat marah dan tersandung ketika memasuki rumah sehingga dia langsung meledak.Istri Shaka yang lain masih sibuk di dapur. Hanya ada Naura di atas perapian di kamar. Dia sedang menyusui bayinya. Dia sudah lama tidak makan daging sehingga tidak punya cukup ASI, bayinya terus menangis. Naura membujuk bayinya untuk waktu yang la
Read more

Bab 36

"Sudahlah!"Melihat Naura mengakui kesalahan, Shaka pun berujar, "Setelah aku menerima gaji, aku akan memberi setengah kilogram daging tanpa lemak untuk memenuhi gizimu.""Sungguh?"Mendengar bahwa Shaka akan membeli daging untuknya, hati Naura tiba-tiba menjadi cerah setelah dia merasa tertekan sekian lama."Bagaimana mungkin aku menipumu? Menikah denganku, hidupmu jauh lebih baik daripada Alsava bersaudari itu.""Benar, kelak Tuan akan menjadi orang kaya dan berkuasa." Naura segera duduk, lalu mulai membayangkan bagaimana rasanya menjadi istri pejabat di kemudian hari.Shaka tidak berkata apa-apa, tetapi tatapannya dipenuhi rasa bangga.Bukankah begawan di Kuil Yamuna sudah mengatakannya? Dalam sepuluh tahun, Keluarga Kusumo akan menghasilkan seorang orang hebat yang mampu dalam bidang sastra dan militer. Dalam sepuluh tahun, putranya Shaka masih kecil. Kalau begitu, bukankah itu artinya dirinya?Cendekiawan nomor satu mungkin belum tentu, tetapi Shaka merasa dia tidak punya masalah
Read more

Bab 37

Arjuna terpesona.Istri yang begitu lembut, cantik dan pemalu ini ditugaskan oleh pemerintah, bohong bila Arjuna tidak goyah.Akan tetapi, kaki Daisha masih dibalut obat. Selain itu, dia baru berusia 15 tahun tahun lalu, masih sangat muda.Tunggulah sebentar lagi.Setidaknya sampai kakinya sembuh.Menarik napas dalam-dalam, Arjuna berbalik ke pintu lalu berkata, "Disa, kenapa kamu di luar? Cepat masuk dan istirahat."Arjuna hanya fokus dengan rasa tidak tega sehingga dia tidak memperhatikan wajah di balik selimut yang diam-diam tampak terluka.Pada akhirnya, Arjuna masih tidak menyukainya.Setelah Disa masuk, dia melihat ke arah Arjuna dan Daisha, bibirnya bergerak, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya naik ke atas tempat perapian, kemudian tidur di sisi yang jauh dari Arjuna."Tuan, aku sudah menghangatkan selimutnya."Ketika Daisha keluar dari selimut Arjuna, suaranya terdengar rendah dan kurang energi. Dia kembali ke ujung tempat perapian, naik ke tempat tidur untuk tidur,
Read more

Bab 38

Dia tidak menyadari bahwa es di bawah kakinya mulai retak.Dalam sekejap, esnya pecah, Arjuna langsung jatuh ke dalam air.Untungnya, dia cukup pandai dalam berenang sehingga dia bangun setelah beberapa saat.Tidak ada es yang terasa di dalam air. Setelah keluar dari air, hembusan angin bertiup, membuat Arjuna menggigil kedinginan.Suhu di pegunungan rendah, jadi dia harus segera pulang. Jika tidak, begitu terjadi hipotermia, dia mungkin akan meninggal seperti Arjuna yang sebelumnya.Karena jatuh ke dalam air, Arjuna menarik keranjangnya sehingga menyebabkan separuh ikan dan cangkulnya pun jatuh ke dalam air.Ya sudahlah kalau hanya setengah keranjang, toh juga tidak sedikit. Sedangkan sekop, Arjuna tinggalkan.Arjuna berlari pulang membawa setengah keranjang ikan di punggungnya, sama seperti dia ketika berlatih bersama tim di kehidupan dulu.Dia tidak boleh berlari terlalu cepat, karena energinya akan cepat habis. Lari pelan tidak hanya bisa membuat Arjuna pulang lebih cepat, tetapi j
Read more

Bab 39

"I ... ikan bakar ...."Daisha hendak berbicara tetapi berhenti."Daisha, kalau ada yang ingin kau katakan, katakan saja.""Tuan, ikan bakar yang kamu masak memang enak, tapi kalau menjualnya ... belum tentu lalu. Seandainya laku, harganya juga tidak tinggi."Daisha menjaga kata-katanya serendah mungkin, takut menyinggung Arjuna.Mereka selalu makan sayur-sayuran liar sehingga menyukai ikan."Jangan khawatir, aku sudah memikirkan cara yang lebih baik untuk memanggang ikan."Ketika Arjuna kembali, seluruh tubuhnya basah kuyup, jadi dia tidak mencabut rumput pentium.Ngomong-ngomong, orang di tempat ini menyebut rumput pentium sebagai rumput cincau.Karena Arjuna berada di tempat mereka, dia akan ikut menyebutnya rumput cincau.Arjuna menyuruh Daisha untuk mencabut rumput cincau. Meskipun rumput cincau di musim dingin tidak sebagus di musim panas, itu tidak buruk.Rumput cincau bisa ditemukan di mana-mana. Daisha tidak perlu pergi terlalu jauh, ada di pegunungan belakang desa.Pegunungan
Read more

Bab 40

Setelah meninggalkan toko besi, Arjuna pergi ke toko kayu bakar untuk membeli sekantong arang.Lalu dia pergi ke toko obat membeli dua ons jintan dan dua ons lada. Dia meminta penjaga toko obat untuk menggiling jintan dan lada menjadi bubuk. Sayangnya, pada zaman ini tidak ada paprika.Harga barang-barang ini sembilan puluh sen.Sekalipun dia menjual semua ikan hari ini, dikurangi modal, Arjuna tidak akan menghasilkan banyak uang. Akan tetapi, hari pertama berbisnis, jika dia tidak merugi artinya sudah untung. Palingan, dia tidak perlu membeli tongkat besi lagi.Dari sembilan puluh sen uang yang dihabiskan, tujuh puluh sennya adalah untuk dua batang besi.Setelah kembali ke pasar, hari sudah gelap.Jika seseorang datang memungut biaya kios. Kios seperti Arjuna harus membayar dua sen.Sulit bagi orang lemah untuk melawan orang kuat. Pada hari pertama jualan, Arjuna tidak ingin menimbulkan masalah jadi dia memberikannya.Pasar pun mulai ramai, Arjuna membawa Disa dan Daisha pergi membuka
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status