Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 251 - Chapter 260

362 Chapters

Bab 251

"Huh, dasar orang jahat yang mengambil keuntungan dari orang lain."Dinda cemberut sambil memelototi Shaka yang sedang berbicara tentang kebajikan, kebenaran dan moralitas."Aku benar-benar ingin memanahinya untuk memberinya pelajaran." Disa juga menggertakkan giginya.Arjuna menatap kedua gadis di sampingnya yang marah, kemudian dia menggelengkan kepalanya tanpa daya. "Kita baru keluar rumah, kalian sudah melupakan pesan Daisha? Nanti aku akan memberitahunya ....""Jangan, Tuan!"Disa dan Dinda buru-buru memohon, mereka memiliki keinginan masing-masing.Disa masih ingin membeli anak panah baru, sementara Dinda masih memikirkan uang sakunya....Waktu berlalu dengan cepat.Ujian musim semi tahunan akan segera dimulai di Dinasti Bratajaya.Ujian musim semi dibagi menjadi ujian daerah, ujian nasional dan ujian perguruan tinggi.Baik ujian daerah maupun ujian nasional diselenggarakan di masing-masing kabupaten, dengan kepala daerah sebagai penguji. Orang yang lulus ujian daerah dapat meng
Read more

Bab 252

Tidak lama setelah Arjuna bangun, keluarga Arkana tiba. Begitu pula Magano, Ravin serta penduduk desa yang menangkap ikan untuk Arjuna.Mereka datang untuk mengucapkan selamat dan pamit kepada Arjuna.Halaman rumah Arjuna cukup ramai, tetapi rumah Shaka yang ada di sebelah jauh lebih ramai dari rumah Arjuna.Banyak warga Desa Embun dan warga desa lain datang untuk mengantar Shaka. Halaman rumah Shaka sampai tidak muat, sebagian orang harus berdiri di luar gerbang.Orang-orang ini ingin dikenal oleh Shaka, berharap Shaka mengingat mereka kelak. Sekalipun mereka tidak mendapat keuntungan apa pun, mereka bisa membicarakan pengalaman ini di kemudian hari.Coba bayangkan, jika kelak Shaka menjadi pejabat tinggi, mereka bisa memberi tahu orang lain bahwa ketika Pejabat Shaka pergi mengikuti ujian musim semi, mereka pergi mengantarnya, lho.Betapa terhormatnya hal itu.Bahkan Pahan pun datang. Shaka tidak punya kereta, jadi dia membawa dua kereta. Satu untuk diri sendiri, satu lagi untuk Shak
Read more

Bab 253

"Jangan begitu, siapa tahu dia benar-benar lulus.""Dia lulus? Apakah kamu tahu siapa dia?""Siapa dia?""Arjuna!""Arjuna yang menghabiskan waktu setengah tahun untuk mempelajari Kitab Tiga Aksara dan tulisannya seperti tulisan anak kecil?"Perihal Arjuna baru selesai mempelajari Kitab Tiga Aksara dan tulisannya jelek sudah tersebar ke seluruh desa.Kabar itu menyebar dari satu orang ke sepuluh orang, dari sepuluh orang ke ratusan orang. Arjuna jelas-jelas baru belajar selama sebulan lebih, rumornya menjadi setengah tahun."Ya, dia!""Ckck, dia benar-benar tak tahu diri, terlalu sombong.""Kalau tahu diri, bagaimana mungkin dia berani bersekolah.""Lihatlah betapa tak tahu dirinya dia. Seandainya juara terakhir, dia pasti tidak akan merasa malu.""Mungkin, pedagang memang paling tak tahu malu."Setelah semua orang mencemooh Arjuna, mereka berhenti memandang Arjuna, lalu memuji Shaka lagi.Orang-orang itu tentu tidak akan menyangka bahwa sekalipun Arjuna menyerahkan kertas kosong, dia
Read more

Bab 254

Orang yang berbicara adalah Pahan. Pada saat memarahi Buana, dia juga mencekal tangan Fiona, lalu menariknya ke atas kereta.Ini adalah pertama kalinya Fiona keluar sejak dia kecil.Pahan membawa Fiona keluar untuk mempertemukan Shaka dan Fiona. Dia ingin menetapkan pernikahan antara Shaka dan Fiona lebih awal.Kali ini Shaka mengikuti ujian musim semi. Jika dia lulus ujian daerah dan ujian nasional, pasti akan ada banyak orang yang berlomba-lomba untuk menikahkan putri mereka dengan Shaka.Pada saat itu, jika ada keluarga yang lebih terkemuka dari Pahan ingin menikahi putri mereka dengan Shaka, maka Fiona akan kehilangan kesempatan.Fiona satu tahun lebih tua dari Disa. Tahun ini, dia berusia sembilan belas tahun.Zaman itu, belum menikah pada usia 19 tahun sudah dianggap sebagai perawan tua.Selama bertahun-tahun, Pahan ingin menggunakan Fiona sebagai alat untuk naik jabatan. Dia ingin menikahkan Fiona dengan pria dari keluarga berstatus.Akan tetapi, sekarang jumlah anak laki-laki l
Read more

Bab 255

Manusia memang seperti itu, akan tersesat di tengah sanjungan.Membaca puisi tak lagi mampu memuaskan rasa percaya diri para pelajar yang tengah meledak-ledak.Seseorang mengusulkan untuk membuat puisi di paviliun ini. Jika kelak ada yang lulus ujian, paviliun ini akan menjadi tempat yang dapat dikunjungi oleh siswa di masa mendatang.Ada sebuah adat istiadat di Dinasti Bratajaya, yaitu tempat yang pernah disinggahi oleh juara tiga besar pada ujian tahun ini, akan dikunjungi oleh peserta ujian tahun berikutnya. Mereka akan berdoa di tempat-tempat tersebut. Dengan harapan dapat memperoleh keberuntungan seperti kakak senior mereka, dapat lulus ujian.Ketika para pelajar itu merasa bahwa mereka mungkin akan menjadi objek pemujaan para siswa tahun berikutnya, kepala mereka pun mendidih dengan kegembiraan. Mereka pun bergegas menyiapkan posisi lalu mulai menulis.Puisi demi puisi ditulis oleh para pelajar ini.Sama seperti membaca puisi tadi. Ketika sebuah puisi selesai ditulis pasti ada ya
Read more

Bab 256

Arjuna hanya melihat sekilas dengan datar pelajar yang berdiri di depannya.Mereka pikir mereka siapa? Kenapa dia harus membuat puisi untuk mereka?"Tolong mempersulit keponakan. Dia baru saja menghafal Kitab Tiga Aksara, bagaimana mungkin dia bisa membuat puisi?"Shaka berpura-pura baik, sekaligus menunjukkan sisinya yang penuh cinta kasih dan lapang dada."Hei, sebagai seorang paman, bagaimana boleh kamu mengatai keponakan sendiri seperti itu?"Ketika orang-orang itu mendengar Shaka mengatakan bahwa Arjuna baru menghafal Kitab Tiga Aksara, tidak bisa membuat puisi, mereka makin bersemangat."Kak, kamu pasti pernah mendengar tentang Juna dari Kabupaten Sentosa. Dia juga mengikuti ujian tak lama setelah mempelajari Kitab Tiga Aksara. Tapi tahun lalu, dia lulus dan menjadi siswa unggul. Nama kalian mirip, dia bisa maka kamu juga bisa. Ayo buatkan satu puisi. Aku tak sabar untuk belajar darimu."Arti sebenarnya dari kalimat tersebut adalah: Cepat tulis, aku tidak sabar untuk menertawakan
Read more

Bab 257

Namun bagi orang yang mengendarai kereta kuda ke kota seperti Arjuna biayanya tiga sen.Setelah membayar serta menjelaskan apa yang akan mereka lakukan, mereka pun diizinkan masuk. Disa sudah sering pergi ke kota untuk berjualan dan mengantar ikan sebelumnya, jadi dia cukup familier dengan proses tersebut.Akan tetapi, hari ini dia menjelaskan bahwa Arjuna datang ke kota untuk mengikuti ujian. Prajurit yang menjaga kota mengembalikan tiga sen kepadanya, juga memperlakukannya jauh lebih baik dari sebelumnya.Begitu bertanya, Disa baru tahu bahwa pelajar yang datang untuk mengikuti ujian boleh masuk ke kota secara gratis.Di belakang Arjuna dan Disa ada beberapa pelajar yang memasuki kota untuk mengikuti ujian. Ketika mereka melewati gerbang kota, para prajurit yang menjaga gerbang tidak memungut biaya apa pun dan bersikap sangat hormat.Setelah para pelajar yang mengikuti ujian lewat, para prajurit yang menjaga gerbang kembali bersikap arogan seperti biasa. Mereka berteriak kepada orang
Read more

Bab 258

"Dupa jenis apa yang dibakar di tungku dupa ini? Aromanya harum sekali.""Dari sini bisa melihat gunung buatan dan air terjun di halaman. Indah sekali.""Alangkah baiknya kalau kita bisa tinggal di rumah seperti ini setiap hari kelak."Arjuna melihat Disa yang berlarian dengan gembira di dalam kamar. Dia pun ikut tersenyum. "Kita akan tinggal di rumah seperti ini."Ucapan tersebut bukan prospek, melainkan penegasan.Sebenarnya jika dia tidak dipaksa ikut serta dalam ujian ini, Arjuna akan memperluas bisnisnya ke bidang lain.Disa yang telungkup di jendela, menoleh, lalu tersenyum cerah ke arah Arjuna."Hm, aku percaya pada Tuan."Cahaya matahari terbenam menyinari tubuh Daisha, memantulkan lingkaran cahaya keemasan yang lembut.Cantik dan seksi.Kecantikan Disa benar-benar berbeda dengan Daisha.Daisha membuat orang merasa lembut.Disa membuat darah orang berdesir."Tuan?"Wajah cantik Disa tiba-tiba muncul di hadapan Arjuna dengan ukuran besar.Arjuna terkejut. "Disa, kenapa kamu ada
Read more

Bab 259

Arjuna memeluk diri sendiri, tubuhnya sedikit gemetar. "Dingin sekali, tiba-tiba aku merasa sangat kedinginan.""Hah? Masih kedinginan?" Disa mencondongkan tubuhnya, kemudian menatap Arjuna dengan panik."Hm." Arjuna mengangguk dengan sedikit memelas.Ya ampun, sungguh memalukan, bisa-bisanya dia bertingkah memelas.Namun jika dia tidak berpura-pura, dia tidak bisa "memakan" gadis bodoh yang ada di depannya itu."Kalau begitu aku akan menyelimutimu lagi dengan selimut lain." Disa buru-buru menggelar selimut lain untuk Arjuna."Selimut tidak ada gunanya." Arjuna yang berbaring di kasur masih tampak memelas.Selimut ini memang tidak ada gunanya.Berat sekali dan panas."Apa yang harus aku lakukan?" Disa panik. "Bagaimana kalau aku panggil tabib?""Tidak perlu!" Tangan Arjuna dengan cepat terulur dari bawah selimut, kemudian menarik Disa yang hendak berlari keluar untuk meminta bantuan."Kamu cukup naik ke atas kasur dan hangatkan aku.""Apakah begitu saja sudah bisa?""Ya."Anak domba su
Read more

Bab 260

Begitu Disa selesai berbicara, dia mengambil dua selimut dari ranjang. Gerakannya begitu cepat hingga Arjuna tak sempat bereaksi.Disa mengambil selimut dari tempat tidur, lalu membentangkannya di lantai depan kasur."Kamu ...." Arjuna hendak bertanya."Tuan, kamu tidur di kasur, aku tidur di lantai," sela Disa."Hm? Kenapa kamu tidur di lantai? 'Kan ada ranjang."Arjuna mengangkat alisnya. Jangan-jangan tadi gadis ini berpura-pura? Sebenarnya dia sudah tahu apa yang akan Arjuna lakukan."Oh." Disa bahkan tidak mengangkat kepalanya. Dia terus merapikan selimut di lantai. "Sebelum aku pergi, Nenek mengirim seseorang untuk memberitahuku agar tidak tidur satu ranjang denganmu selama ini.""Kenapa? Bukankah kita tidur di atas tungku yang sama di rumah?""Nenek bilang itu beda. Tungku lebih besar, kasur terlalu kecil, jadi terlalu dekat denganmu. Nenek juga bilang, tidak boleh membuat Tuan menghabiskan energi sebelum ujian. Jadi beliau berpesan padaku untuk tidak tidur sekasur denganmu.""N
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
37
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status