Home / Historical / Sang Menantu Perkasa / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 241 - Chapter 250

362 Chapters

Bab 241

Hari ini, Shaka mengenakan jubah brokat baru. Dia terlihat sangat murah hati dan elegan.Dia menghampiri Arjuna, kemudian menunjukkan kebaikan dan kemurahan hatinya sebagai paman."Arjuna, kalau kamu memiliki pertanyaan atau tak tahu huruf tertentu, kamu boleh datang ke rumahku untuk bertanya. Aku akan memberitahumu semua yang aku ketahui. Lagi pula, kamu ujian di tahun pertama belajar, wajar kalau kamu tidak lulus. Kamu baru sekolah tak lama, wajar kalau menduduki peringkat terakhir. Jadi, jangan terlalu tertekan."Ujiannya bahkan belum dimulai, tetapi Shaka sudah mengucapkan penghiburan seperti itu.Dia sudah yakin bahwa Arjuna tidak akan lulus, bahkan menduduki peringkat terakhir."Arjuna."Marvin juga berjalan mendekati Arjuna, "Jangan takut. Banyak orang di sekolah ini sama sepertimu, baru pertama kali mengikuti ujian. Bahkan pamanmu, Shaka, juga baru pertama kali mengikuti ujian."Shaka mengibaskan lengan bajunya, berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya, lalu berkata
Read more

Bab 242

"Aduh!"Penduduk desa itu bertepuk tangan dan menghentakkan kakinya dengan cemas. "Aku sudah berlari ke depan kalian. Tentu saja istri kalian yang bertengkar.""Apa? Istriku sedang bertengkar? Bung, matamu tidak bermasalah, 'kan? Apakah kamu salah melihat?"Damar, yang berbicara, adalah orang yang sama munafiknya dengan Shaka.Di hadapan orang luar, dia selalu sopan dan saleh. Namun, dia sangat menuntut istrinya.Istrinya tidak boleh merusak citranya. Jika dia merasa istrinya merusak citranya, dia akan segera menceraikan istrinya.Karena alasan ini, dia telah menceraikan lima istri dalam tiga tahun terakhir.Setelah bercerai, dia langsung pergi ke kantor pemerintah untuk mendapatkan yang baru.Sebenarnya, dia sengaja melakukannya, karena dengan begitu dia bisa terus pergi ke kantor pemerintah untuk mendapatkan istri baru.Istri yang Damar bawa hari ini adalah istri yang dia dapatkan dari kantor pemerintah pada akhir tahun lalu. Damar baru menikahinya selama kurang dari tiga bulan."Ben
Read more

Bab 243

Arjuna menjambak rambutnya sendiri sambil menjelaskan, "Kata-kata mereka terlalu kasar. Mereka menyebut Disa dan Dinda sebagai wanita jalang dan menyebutku sebagai bajingan.""Kalau begitu kenapa kamu tidak memberitahuku? Kamu seharusnya meminta Dinda pulang untuk memberitahuku." Suara Daisha seketika menjadi keras."Kalau kami memberitahumu, mereka tak mungkin bertarung lagi," jelas Arjuna."Siapa bilang? Kalau aku diberitahu, aku juga akan datang untuk bertarung!" Daisha mengepalkan tangannya, kelembutannya biasa telah menghilang."???""Ayo!" Daisha menarik tangan Arjuna sambil bergumam pada dirinya sendiri."Bisa-bisanya mengatakan tuanku bajingan, mereka memang pantas dipukul."Tadi saat mendengar Disa dan Dinda disebut wanita jalang, Daisha tidak terlalu marah. Namun, ketika mendengar Arjuna disebut bajingan, mata Daisha tiba-tiba berkobar.Alsava bersaudari sangat melindungi suami mereka."Ah! Kamu menggigitku?""Ya, kenapa? Mentang-mentang wajahmu sedikit cantik, kamu suka berl
Read more

Bab 244

"Tuan, apakah itu suara Disa?""Sepertinya ya."Keduanya menoleh ke arah kerumunan penduduk desa yang sedang bersorak.Disa dan Dinda berdiri lebih tinggi daripada siapa pun. Mereka berteriak paling keras saat bersorak dan menyemangati orang untuk bertarung.Ketika Arjuna melihat kedua saudari itu, hatinya tiba-tiba menjadi lega.Sebelum tiba di tempat, ketika dia mendengar jeritan yang begitu tragis, dia masih khawatir uangnya tak cukup untuk memberi kompensasi jika Disa memukul terlalu keras.Bagus.Arjuna menunjukkan ekspresi bangga.Jelas sekali pertarungan di lembah itu dipicu oleh Disa dan Dinda.Tampaknya kedua gadis itu lebih pintar dari yang dia kira.Membuat para wanita itu menghajar satu sama lain memang lebih baik daripada mereka turun tangan sendiri."Tuan!" Naura mendatangi Shaka sambil menggendong anak.Melihat para wanita berkelahi di lembah, dia berpura-pura terkejut. "Astaga, apa yang terjadi? Apakah mereka tidak bisa bicara baik-baik?"Kalimat kedua Naura hanya untuk
Read more

Bab 245

"Seperti itu kurang baik ...." Shaka tampak keberatan."Begini saja, Shaka. Aku akan memberi istrimu dua puluh sen per bulan. Biar dia membantu dan belajar dari istrimu."Seseorang menyarankan.Orang yang bisa bersekolah tentu berasal dari keluarga yang lumayan berada.Mereka sekolah demi lulus ujian kekaisaran.Sekarang mereka masih berstatus sebagai pelajar. Istri mereka bertengkar hanya masalah mempermalukan mereka.Kalau suatu hari mereka lulus ujian kekaisaran, lalu menjadi pejabat kecil. Istri mereka bertengkar seperti itu merupakan masalah besar.Mereka bisa saja kehilangan jabatan mereka."Benar, aku juga akan memberi istrimu dua puluh sen.""Aku akan memberi istrimu seratus sen," kata Damar dengan murah hati.Latar belakang keluarga Damar mirip dengan Marvin."Jangan, seorang pelajar mana boleh menerima uang dari orang lain?" Shaka segera menolak."Shaka, itu bukan untukmu, tapi untuk istrimu. Terlebih lagi, uangnya tak diberikan secara gratis. Bisa belajar dengan istrimu adal
Read more

Bab 246

"Arjuna!" Shaka tiba-tiba menyela Arjuna."Ya, aku di sini." Arjuna menatap Shaka sembari mengulas senyum.Apakah Shaka mengira Arjuna bodoh?Shaka bisa menjebak dan mengancam Arjuna, apakah Arjuna tidak bisa?"Paman Shaka, apakah kamu setuju untuk mengajariku cara tarik ulur?"Percakapan antara Arjuna dan Shaka menarik perhatian para pelajar.Apa yang sedang Shaka dan Arjuna bicarakan?Apa maksudnya tarik ulur? Menyerahkan uang? Bodoh? Siapa yang tarik ulur?"Arjuna, meskipun kamu sudah mempelajari beberapa kata, kamu tidak menggunakannya sembarangan."Shaka bicara dengan nada khas orang tua yang menasihati anak muda. Ada sedikit kepanikan dalam nadanya.Jika Arjuna bicara lebih lanjut, para pelajar ini mungkin akan menyadari sesuatu.Para pelajar yang awalnya skeptis langsung tenang ketika mendengar ucapan Shaka."Sebenarnya Arjuna cukup hebat bisa mengerti arti dari kata tarik ulur. Shaka, jangan menyalahkannya.""Terima kasih, Kak Damar." Arjuna segera berterima kasih. "Pak Guru ba
Read more

Bab 247

Daisha ingin menghentikan mereka karena takut mengganggu istirahat Arjuna, tetapi Arjuna mencegahnya.Semenjak mereka menemani Arjuna ke sekolah, Disa dan Dinda telah menjadi sasaran ejekan dan makian para wanita itu. Mereka telah lama memendam kemarahan mereka.Hari ini mereka akhirnya bisa melampiaskannya, jadi biarkan mereka gembira lebih lama."Tuan." Suara lembut Daisha terdengar.Walaupun sekarang Arjuna dan Alsava bersaudari tidur di sisi yang berbeda, jarak di antara mereka tidak lagi selebar sebelumnya.Jarak antara ketiga saudari itu dan Arjuna hanya sekitar satu meter."Hm?"Arjuna menjawab, tetapi Daisha tidak melanjutkan bicaranya. Tepat saat dia hendak bertanya, dia mendengar suara gemerisik dari sampingnya.Dia menoleh, kemudian mendapati Daisha mencondongkan tubuh ke arahnya.Disa pernah terkunci di dasar sumur kering tanpa cahaya, jadi sekarang dia menderita fobia gelap.Begitu lampu minyak dimatikan, dia akan mengalami mimpi buruk di tengah malam. Karena itu, sejak Di
Read more

Bab 248

Gadis ini ....Arjuna merasa kesal sekaligus terharu dengan Daisha."Peringkatku pasti rendah? Apakah kamu memandang remeh tuanmu?""Tuan, kamu tahu bukan itu maksudku. Aku hanya khawatir kalau nilaimu jelek, aish .... Bukan, maksudku, kalau nilainya kurang bagus, bukan, bukan ...."Daisha panik. Makin dia menjelaskan, makin dia bingung. Dia hampir menangis."Tenang saja." Arjuna tersenyum sambil menghibur, "Aku tidak seburuk itu. Aku tidak menjamin pasti lulus, tapi aku tidak akan menduduki peringkat terbawah.""Tuan, Dik Daisha, apa yang sedang kalian lakukan?"Suara Daisha menarik perhatian Disa dan Dinda.Dinda memiliki penglihatan yang tajam. Meskipun cahayanya redup, dia bisa melihat air mata di mata Daisha. "Kenapa Kak Daisha menangis? Aku sepertinya mendengar peringkat tadi.""Tidak apa-apa." Daisha buru-buru menyeka air matanya."Sungguh tidak apa-apa. Daisha salah menghitung uang hari ini, jadi dia cemas."Arjuna turut menjelaskan sehingga Disa dan Dinda baru tenang."Kak Dai
Read more

Bab 249

Daisha sendiri pun tidak tahu berapa lama dia mempertahankan posisi ini.Meski lehernya terasa sakit dan mati rasa, dia enggan menjauh.Bila dia diberi sepuluh nyali pada siang hari, dia tidak akan berani memandang Arjuna dari jarak sedekat ini. Hanya pada saat ini, dia baru berani menatap Arjuna sepuasnya."Aish!"Daisha akhirnya tidak dapat menahan diri. Dia menghela napas pelan lalu berbisik, "Tuan benar-benar tampan.""Hm, kamu sudah menatap begitu lama, bukankah kamu harus membayar?"Daisha awalnya mengira dirinya berhalusinasi. Melihat mata Arjuna yang terbuka, dia malah memuji."Lihatlah matanya, begitu dalam dan jernih, benar-benar membuat hatiku ...."Bulu mata Arjuna yang bergerak membuat Daisha menyadari ada yang salah.Bukankah seharusnya Arjuna sedang tidur? Kenapa bulu matanya bergerak?Lalu kenapa mata Arjuna ....Tubuh Daisha tiba-tiba membeku."Hatimu kenapa?"Terdengar suara bariton di telinga Daisha.Daisha sangat akrab dengan suara ini."Tu ... Tuan! Ah!"Daisha yan
Read more

Bab 250

Dia kembali membawa sebuah baskom untuk cuci muka."Jarang sekali Tuan bisa tidur nyenyak seperti ini. Dik Daisha, kamu benar-benar. Begitu bangun langsung membangunkan Tuan."Disa membawa baskom menuju Arjuna sambil memarahi Daisha."Bukan, Kak Disa, Tuan akan terlambat ke sekolah.""Kak Daisha, kamu benar-benar pelupa."Terdengar suara Dinda, lalu tirai pintu terangkat, wajah Dinda mengintip dari luar.Wajah kecilnya berkeringat, mungkin dia baru saja kembali dari bermain di luar."Bukankah Pak Cakra menghentikan kelas hari ini karena marah akibat istri para pelajar bertengkar kemarin?""Oh ...."Daisha menepuk dahinya. "Kenapa aku melupakan hal ini?""Kamu terlihat kurang bersemangat seperti kurang tidur.""Mana ada!" Daisha memelototi Dinda. "Aku tidur nyenyak tadi malam!"Arjuna menggoda. "Benar, Daisha tidur sangat nyenyak tadi malam sampai air liurnya hampir mengalir ke wajahku."Arjuna tidak melebih-lebihkan. Daisha menatapnya hingga hampir meneteskan air liur."Tuan, kamu ....
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
37
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status