Pesawat baru mendarat di bandara internasional i Gusti Ngurahrai, Bali. Natasya tak berhenti tersenyum dan tertawa saat matanya menangkap keindahan langit Bali yang biru terang. Ia cepat-cepat mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen, sekalian pamer pada sahabatnya, Vina, yang pasti kelelahan karena akan menjadi asisten dua operasi. “Cepet dong, Nat. Kasian jemputannya nunggu lama.” “Iya, dok, sabar dong.” Natasya menarik kopernya cepat, “Dok, kopernya dong, berat nih.” “Manja banget. Kamu disini gak usah menye-menye. Saya gak akan bantuin kamu sama sekali.” Natasya manyun, “Ih dokter, tega banget sih sama istrinya!” “Istri bayaran.” selak Abian cepat. Begitu bertemu pak Ketut sebagai supir jemputan, Abian nyelonong masuk ke dalam mobil, meninggalkan Natasya yang memberikan kopernya pada pak Ketut. “Dasar nyebelin! Awas ya, aku aduin mama loh!” “Masuk aja, gek (mbak), ini biar bli (bapak) yang bawa ke bagasi.” Natasya menaikkan bibir atasnya ketika melirik Abian
Last Updated : 2025-01-24 Read more