Natasya menuruni tangga setengah berlari. Ia memakai jaket dan memesan taksi online karena tidak tahu akan pulang kapan.“Nat, tunggu.” Abian mengejar.Langkah Natasya memelan ketika mendekati sofa ruang tamu. Mama ternyata belum tidur. Mama sedang membaca buku sambil mengelus rambut Haikal yang tidur dipahanya.“Nat? Mau kemana?” mama membuka kaca mata bacanya.Abian berdiri disamping Natasya, “Eum itu, ma, pasien yang Natasya pegang—anfal, kita mau ke rumah sakit.”“Ya ampun. Ya udah, kalian hati-hati ya. Kalian nginep aja disana, capek kalo bolak-balik.”“Iya, ma, ayo sayang.” Abian menuntun Natasya.“Ma, pergi dulu, ya? Ical—”Mama melirik Haikal, “Gak papa, yang penting besok kalian pulang. Kalian libur ‘kan?”Natasya mengangguk, “Kita pamit, ma.”Di teras, setelah menutup pintu, Natasya melepaskan tangan Abian, “Mau kemana?”“Saya anterin kamu.”“Gak usah. Makasih udah bantuin aku tadi. Tapi lebih baik mas pergi aja ke apartemen Aca, atau kemana lah, terserah.” Nata
Last Updated : 2025-02-19 Read more