Kondisi Natasya masih membutuhkan perawatan khusus, tapi ia memaksa ingin pulang. Karena takut stress, dokter Dwi memperbolehkan dengan catatan Natasya harus tetap bedrest di rumah.Di lobi rumah sakit, ketika pak Eman membawa mobil, Natasya yang duduk di kursi roda, hanya menatap kosong ke depan. Dua hari ini Abian hanya memberikan kabar lewat telpon. Ia tak datang lagi.Drrrrrt~ Ponsel mama berdering panjang.âHalo, sus? Saya masih di lobi. Ada apa, ya? Oh begitu? Ya udah saya ambil ke ruangan. Terima kasih informasinya, sus.â Mama menutup telpon, âNat, ada barang kamu yang ketinggalan katanya. Mama ambil dulu, ya?ââIya, ma.âSeperginya mama, Natasya mengayuh kursi roda ke samping agar tidak mengganggu pasien lain yang sedang menunggu jemputan juga.Ketika matanya mengerem kursi roda, Natasya melihat sepasang kaki jenjang berdiri di depannya. Perlahan, matanya menatap ke atas.âHai, Natasya.â sapa Aca dengan suara yang dibuat seramah mungkin.âAca?ââUh, lo sakit, ya? Ma
Last Updated : 2025-03-02 Read more