Sahira menggigil saat melihat Sergio yang berdiri di ambang pintu.Laki-laki itu sempoyongan, bau alkohol menyengat dari tubuhnya. Matanya sayu, tetapi sorotnya berkilat aneh, gelap, liar, dan mesum“Sahira … aku datang,” gumamnya dengan suara serak, bibirnya melengkung membentuk senyum miring yang membuat bulu kuduk Sahira berdiri.Jantung Sahira berdegup kencang.“Sergio, keluar dari kamarku!” serunya, suaranya bergetar antara marah dan takut.Sergio tertawa kecil. Lalu menutup pintu di belakangnya, membuat ruangan itu semakin terasa sempit dan pengap.“Kau manis sekali … tubuhmu seksi, ah ....” bisiknya, berjalan terhuyung mendekat. “Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.”Sahira mundur, tangannya meremas seprai.“Sergio, kalau kau tidak keluar, aku akan berteriak!”ancamnya.Sergio tidak peduli. Dia terus berjalan, dan akhirnya berdiri di tepi ranjang. “Berteriaklah … aku ingin mendengarnya,” bisiknya, suaranya terdengar menggoda tetapi beracun.Sahira tahu ini berbahaya. Tangannya
Last Updated : 2025-03-09 Read more