แชร์

Hampir diperkosa

ผู้เขียน: Rafasya
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-09 08:22:30

Sahira menggigil saat melihat Sergio yang berdiri di ambang pintu.

Laki-laki itu sempoyongan, bau alkohol menyengat dari tubuhnya. Matanya sayu, tetapi sorotnya berkilat aneh, gelap, liar, dan mesum

“Sahira … aku datang,” gumamnya dengan suara serak, bibirnya melengkung membentuk senyum miring yang membuat bulu kuduk Sahira berdiri.

Jantung Sahira berdegup kencang.

“Sergio, keluar dari kamarku!” serunya, suaranya bergetar antara marah dan takut.

Sergio tertawa kecil. Lalu menutup pintu di belakangnya, membuat ruangan itu semakin terasa sempit dan pengap.

“Kau manis sekali … tubuhmu seksi, ah ....” bisiknya, berjalan terhuyung mendekat. “Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.”

Sahira mundur, tangannya meremas seprai.

“Sergio, kalau kau tidak keluar, aku akan berteriak!”ancamnya.

Sergio tidak peduli. Dia terus berjalan, dan akhirnya berdiri di tepi ranjang. “Berteriaklah … aku ingin mendengarnya,” bisiknya, suaranya terdengar menggoda tetapi beracun.

Sahira tahu ini berbahaya. Tangannya
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dapur nikmat 21+

    Deg!Sahira tersentakDarahnya seolah membeku, napasnya tercekat di tenggorokan.“Sergio, lepaskan!” pekiknya spontan, tubuhnya berusaha meronta.Namun, saat ia berbalik dengan panik, matanya justru bertemu dengan sepasang mata tajam milik Michael.Sahira langsung diam. Dadanya masih naik turun akibat keterkejutan barusan.Michael menatapnya dengan sorot serius. “Kenapa kau selalu bereaksi seperti itu?” tanyanya dingin.Sahira menunduk, merasa malu sekaligus lega. “Aku … aku kira Sergio …”Mata Michael langsung berubah lebih gelap. Rahangnya mengeras. “Si4l, dia telah membuatmu trauma,” desisnya pelan.Sahira buru-buru menggeleng. “T-tidak. Aku hanya kaget saja.”Michael menatapnya dalam, lalu menarik napas panjang untuk meredam emosinya. “Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu lagi,” ucapnya dengan nada tajam.Sahira hanya diam, entah kenapa, hatinya merasa sedikit lebih tenang mendengar kata-kata Michael.Michael kemudian mengalihkan perhatiannya ke wastafel. Ia mendecak pelan. “

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-09
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pergilah ...

    Michael dan Sahira terkejut saat melihat Nyonya Evelyn berdiri di pintu dapur dengan ekspresi terkejut dan marah. Wanita paruh baya itu menatap keduanya dengan mata lebar, seolah tidak percaya apa yang sedang terjadi.“Apa yang sedang kalian lakukan?!” tanya Nyonya Evelyn dengan suara tinggi dan penuh amarah.“Shit! Mengganggu saja.”Michael dan Sahira langsung berpisah, berusaha menutupi tubuh mereka yang masih terbuka. Michael mengenakan celananya kembali, sementara Sahira berusaha menutupi tubuhnya dengan rok pendeknya.Michael berjalan mendekat ke ibunya, berusaha menjelaskan situasi yang sedang terjadi. “Mom, aku ingin berbicara denganmu tentang Sahira,” ucapnya dengan suara tenang.Nyonya Evelyn menatap putranya dengan mata yang masih lebar dan marah. “Apa-apaan ini, Mike?” tanyanya dengan suara yang masih tinggi.Michael mengambil napas dalam-dalam sebelum menjelaskan. “Sahira bukanlah pelayan, Mom. Dia adalah ... kekasihku.”Nyonya Evelyn terkejut, matanya semakin lebar dan ma

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-10
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Melamar

    Sore hari.Michael melangkah masuk ke dalam toko perhiasan mewah dengan penuh keyakinan. Toko itu berkilauan dengan cahaya yang memantul dari berbagai koleksi perhiasan mahal yang dipajang di etalase kaca. Interiornya elegan, dengan lampu kristal yang menggantung di langit-langit dan karpet merah yang melapisi lantainya.Seorang pegawai wanita berpakaian rapi segera menyambutnya dengan senyum profesional. “Selamat datang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?”Michael mengangkat dagunya sedikit, matanya tajam menyapu seluruh toko. “Aku butuh cincin terbaik yang kalian punya. Yang paling mahal, paling berkelas.”Mata pegawai itu berbinar, menyadari bahwa pelanggan di hadapannya bukan orang biasa. Dengan anggun, dia mengisyaratkan Michael untuk mengikutinya menuju bagian khusus di dalam toko.Mereka berhenti di depan sebuah etalase kaca yang berisi koleksi eksklusif. Dengan hati-hati, pegawai itu mengambil sebuah kotak beludru hitam dari dalam laci dan membukanya di hadapan Michael.“Inilah s

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-11
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Jebakan Karin

    Michael menatap Karin yang masih terduduk di lantai dengan wajah pucat. Napas wanita itu tersengal, sisa ketakutan masih jelas di matanya.“Sudah aman sekarang,” ucap Michael, menepuk pundak Karin dengan ringan. “Aku harus pergi. Aku ada urusan penting malam ini.”Karin mengangkat wajahnya, menatap Michael dengan sorot mata penuh harap. “Mike, tolong jangan pergi dulu. Aku masih takut.”Michael menghela napas, melihat sekeliling apartemen Karin yang sudah berantakan setelah insiden tadi. Ia memang khawatir dengan kondisi Karin, tapi Sahira sedang menunggunya. Malam ini ia sudah berencana melamar wanita yang benar-benar ingin ia jadikan pendamping hidup.“Sudah tidak ada bahaya, Karin. Kalau masih takut, kunci pintumu rapat-rapat. Aku akan menyuruh seseorang untuk berjaga di luar,” kata Michael dengan nada lembut, tetapi tegas.Karin mengepalkan tangannya, merasa cemburu mendengar nada Michael yang seolah ingin segera pergi. Tapi ia menahan diri, tetap menjaga ekspresi wajahnya agar te

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Tak ingat apapun

    Di dalam ruangan luas dengan pencahayaan temaram, Jonathan duduk di kursi kulit hitam di balik meja besar. Tangannya mengepal, wajahnya menunjukkan ekspresi tegang. Sebuah rokok menyala di antara jarinya, ia bahkan tidak tertarik untuk menghisapnya.Di depannya, ada beberapa anak buahnya berdiri dalam posisi tegap, menunggu perintah lebih lanjut. Salah satu dari mereka, pria berbadan tegap dengan luka bekas sayatan di pipi, melangkah maju dan memberikan laporan.“Bos, kami masih belum menemukan keberadaannya. Tapi … kami sudah mendapatkan jejaknya.”Mata Jonathan menyipit tajam. Ia menggerakkan jari-jarinya di atas meja, tanda ketidaksabarannya semakin memuncak.“Cepat temukan dia,” suaranya terdengar dingin.“Baik, Bos!” anak buahnya menjawab serempak.Jonathan bersandar di kursinya, lalu mengembuskan napas panjang. Matanya menatap tajam ke arah layar komputer yang menampilkan beberapa rekaman CCTV. Ia telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mencari keberadaan seseorang.Jonathan mer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Halo ... Pak Tua?

    Michael memukul setir mobil dengan keras, menggeram penuh frustrasi. Dia tak punya waktu untuk memikirkan ini sekarang. Yang harus ia lakukan saat ini adalah kembali ke mansion dan menjelaskan semuanya pada Sahira.Michael tak peduli berapa kecepatan mobilnya saat ini. Yang ia inginkan hanyalah sampai di mansion secepat mungkin.Michael menginjak pedal gas dalam-dalam, membuat mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan malam yang sepi. Rasa panik dan marah bercampur menjadi satu dalam dadanya.“Sahira ... maafkan aku ....”Michael harus segera menemui wanita itu dan menjelaskan segalanya.Setelah menempuh jarak panjang, akhirnya mobilnya berhenti di depan mansion, Michael segera keluar tanpa membuang waktu. Ia berjalan cepat melewati halaman depan dan langsung memasuki rumah dengan langkah tergesa.Begitu memasuki ruang tengah, matanya langsung menangkap sosok Evelyn yang duduk santai di sofa, menyesap segelas wine dengan ekspresi tenang, seolah tidak peduli dengan apa pun yan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku sudah menjualnya

    “Si-siapa kalian?”“Aku, Jonathan ... Jonathan Alexander.”“saya tidak kenal, tolong jangan menggangguku!”Haidar merasakan jantungnya berdegup kencang. Tangannya gemetar saat pria yang mengaku bernama Jonathan Alexander menarik kerah bajunya dengan kasar.“Apa kau tidak ingat, hah?!” bentak Jonathan. “Lima tahun lalu, kau menculik seorang bocah kecil bernama Jasmine! Di mana dia sekarang?! Di mana adikku?!”Haidar menelan ludah. Tubuhnya terasa menggigil. Dia tidak tahu jika keluarga dari gadis itu, mencarinya. Dan kini berdiri di hadapannya. “Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan,” ucap Haidar dengan suara bergetar. Dia berpura-pura tidak tahu.Jonathan semakin kesal. Tangannya yang besar mencengkeram kerah Haidar lebih erat, lalu menariknya hingga kaki Haidar hampir terangkat dari tanah.“Jangan pura-pura bodoh, Haidar!” suara Jonathan rendah dan mengancam. “Atau aku akan membunuhmu, mencincang dagingmu dan melemparnya ke kandang buaya sekarang juga!”Haidar merasa tubuhnya sema

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku ... Kakakmu!

    “K-Kamu ...” Orang itu menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. Jonathan tersenyum. “Halo, Jasmine, kita bertemu lagi.” Sahira mengepalkan kedua tangannya, menatap pria dewasa yang terkenal kejam di depannya. “Ma-mau apa kamu?” dia merasa ketakutan. Tubuhnya menggigil hebat. Dia mundur selangkah kebelakang. “Jangan takut, Jasmine, aku tidak akan menyakitimu.” “Namaku Sahira! Bukan Jasmine.” “Tidak. Namamu Jasmine, bukan Sahira. Pria tua itu telah menipumu.” “Siapa, maksudmu?” “Haidar. Dia telah menculikmu saat berusia 5 5tahun.” Sahira menggeleng tak percaya, “Itu tidak mungkin! Ayahku bukan seorang penjahat.” “Jasmine percayalah. Aku kakakmu.” Sahira menggeleng kuat, tak percaya pria yang pernah hampir melecehkannya adalah keluarganya. “Tidak, kamu bukan kakakku!” “Aku kakakmu Jasmine, aku telah mencarimu selama bertahun-tahun. Dan kini, aku baru mengetahui kebenarannya.” Jonathan mengambil sesuatu di sakunya, lalu menyerahkan sebuah foto usang p

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12

บทล่าสุด

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Patah hati

    Langit malam memayungi kota dengan kelam yang pekat. Awan gelap menggantung, seolah turut merasakan badai yang sedang berkecamuk di dada Michael. Hujan turun rintik-rintik, membasahi jalanan aspal yang licin dan gelap. Namun tak satu pun dari semua itu mampu meredam amarah dan keputusasaan yang mendidih dalam diri pria itu. Dengan napas memburu, Michael memasuki mobil sport hitamnya. Tangannya gemetar saat memutar kunci, tapi begitu mesin meraung, ia langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga. Mobil itu melesat di jalanan, memekikkan suara beringas yang seolah mencerminkan isi kepalanya yang penuh amarah. "Bodoh ... Bodoh ...!" desisnya pada dirinya sendiri. Matanya memerah, bukan hanya karena kelelahan, tapi karena sesak yang menghantam dadanya seperti palu godam. Ucapan Sahira terus terngiang di kepalanya. "Aku menolak lamaranmu ..." Kalimat itu terputar berulang kali, menusuk hatinya seperti belati tumpul. Telepon genggamnya bergetar, berdering tak henti-henti. Nama Lucas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Will you marry me, Sahira?

    Langit gelap tanpa bintang. Udara malam cukup dingin, namun suasana di sekitar apartemen eksklusif itu tetap tenang. Tidak banyak yang tahu kalau Alexa J, investor terkemuka, tinggal di sana.Semuanya serba rahasia. Termasuk keberadaan seorang pria tak dikenal yang kini berdiri di halaman depan gedung itu … hanya mengenakan jubah mandi hotel, dengan dada terbuka, dan rambut acak-acakan karena angin malam.Tangannya memegang seikat bunga mawar merah. Satu sisi jubahnya melorot, tapi dia tidak peduli.Michael Nathaniel.Dengan mata penuh tekad dan sedikit lingkar hitam karena kurang tidur, ia mendongak ke arah jendela lantai tiga dan mulai berteriak.“Sahira!”Hening. Hanya suara angin dan deru AC luar ruangan.Michael coba lagi. Kali ini lebih keras. “SAHIRA ALEXANDER! AKU TAHU KAU ADA DI DALAM!”Beberapa lampu tetangga menyala. Tirai bergeser. Seekor kucing melompat dari balkon ke balkon. Tapi tidak ada Sahira.Sampai akhirnya …Jendela di lantai tiga terbuka perlahan. Sosok berambut

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pergi dari hidupku!

    Keesokan hari.Lorong menuju ruang kerja CEO ALX Group sunyi, hanya diisi suara sepatu hak tinggi Sahira yang menghentak lantai marmer. Wajahnya dingin. Pandangannya tajam. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat sesuatu yang tak pernah dia duga.Michael berdiri di depan pintu ruangannya. Bersama seorang pria dari divisi IT. Di tangan Michael, terlihat amplop cokelat yang baru saja diterima si staf—dengan jelas: uang suap.Sahira tak berkata apa-apa. Ia hanya melangkah cepat, mengambil dokumen dari map yang digenggamnya, lalu ... BRUK!Melemparkannya tepat ke wajah Michael.“Apa-apaan ini?!” Suaranya menggema. Semua staf yang lewat menoleh, hening, menahan napas.Michael menatapnya kaget. “Sahira—”“Kau pikir aku ini apa? Masih pelacur di matamu?!” Suaranya bergetar, penuh kemarahan dan luka.Michael mengangkat tangan. “Itu bukan—dengarkan aku dulu—”“Tidak ada yang perlu didengarkan!” bentak Sahira. “Kau menyuap stafku untuk mengakses ruanganku. Kau melanggar privasi dan integritas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Berdansa

    Michael tidak membuang waktu. Begitu Sahira memberikan batas sepuluh menit, dia langsung bangkit dari kursinya. Tanpa berkata apa pun, dia melangkah ke sisi meja tempat Sahira duduk, lalu berlutut satu lutut di lantai marmer mengilap restoran itu. Beberapa tamu langsung menoleh.“Yang pertama,” bisiknya sambil menatap mata Sahira dari bawah, “aku akan menyingkirkan semua ego dan harga diriku. Aku bukan CEO malam ini. Aku cuma pria yang jatuh cinta. Dan tidak tahu bagaimana caranya berhenti.”Sahira menyipitkan mata, pura-pura tidak terganggu, tetapi tangan yang memegang gelasnya sedikit gemetar.Uh ...Michael mengambil tangan Sahira perlahan, membaliknya, lalu mengecup punggung tangan itu sejenak.Cup!“Yang kedua … aku bersedia menanggung rasa malu, ejekan, bahkan ditertawakan publik, asal kau melihatku sekali lagi dengan mata yang sama seperti dulu.”“Aku ... tidak bisa.”“Kamu pasti bisa sayang.”Tiba-tiba, suasana restoran menjadi hening. Seseorang entah dari mana mengambil pons

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dinner

    Baru saja Sahira mengembuskan napas lega, mencoba menenangkan degup jantungnya yang belum stabil setelah kejadian barusan, ponselnya tiba-tiba bergetar di atas meja.Getarannya memantul di permukaan kayu, menimbulkan bunyi yang cukup nyaring di tengah kesunyian ruangan.Dengan enggan, Sahira meraih ponsel itu, berharap hanya pesan biasa dari tim marketing atau pengingat rapat sore ini. Tapi begitu layarnya menyala, matanya langsung menyipit, rahangnya mengeras.[Michael: Mau makan malam denganku?]Sahira mendengus kesal. “Kurang ajar!” gumamnya sembari melempar ponsel itu kembali ke meja. Perangkat itu memantul ringan lalu mendarat di atas tumpukan kertas, nyaris jatuh ke lantai.Michael benar-benar mencari gara-gara. Seolah kejadian tadi belum cukup mengacaukan pikirannya, kini pria itu mencoba bermain manis dengan nada genit lewat pesan singkat?Dasar pria licik. Menyusup lewat pintu depan, dan sekarang mencoba masuk lewat sisi hati?Sahira berdiri, memijit pelipis dengan tangan kan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pemutus kontrak

    Beberapa hari setelah insiden malam kemarin, pagi ini kabar buruk menghantam meja rapat Michael tanpa ampun. Selembar surat elektronik berjudul, [Termination of Partnership Agreement] muncul di inbox-nya, lengkap dengan kop resmi ALX Group. Napasnya tercekat saat ia membaca baris demi barisnya: "With regret, ALX Group hereby terminates all existing contracts and agreements with Horison steel, effective immediately.…" (Dengan penyesalan, ALX Group dengan ini mengakhiri semua kontrak dan perjanjian yang ada dengan Horison Steel, efektif segera.)Michael meneguk kopi hangat yang baru saja disajikan Olivia. Cangkir itu bergetar di tangannya—seolah meniru getaran hebat dalam dadanya. Uhuk!Ia tersedak, menyemburkan beberapa tetes kopi ke meja. Olivia, yang kebetulan berdiri di sampingnya dengan nampan serbet, terkejut.“Maaf, Tuan .…” bisiknya gugup, matanya menatap Michael yang kini wajahnya memerah oleh amarah dan rasa cemas.Michael menepuk meja—suara dentuman menggelegar. “Tidak,” gu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pulang

    Beberapa jam kemudian.Langit mulai menggelap. Gedung tempat konferensi dijaga ketat, dilingkari garis polisi, dan masih dipenuhi suara sirene serta petugas yang lalu lalang. Beberapa tamu VIP dievakuasi ke hotel-hotel aman, media masih menyebarkan berita soal ledakan misterius, dan publik mulai berspekulasi—apakah ini serangan teror, atau percobaan pembunuhan politik-bisnis.Michael duduk di ruang tunggu yang dibuat darurat di dalam mobil lapis baja. Luka di pelipisnya telah diperban, tapi luka di hatinya, rasa cemas, amarah, dan rasa frustrasi—jauh lebih dalam.Lucas kembali dengan ponsel di tangan, wajahnya tegang. “Bos … kita baru saja dapat kabar.”Michael menoleh cepat. “Apa? Sahira?”Lucas mengangguk. “Iya. Dia … dia sudah pergi. Setengah jam yang lalu. Pakai pesawat pribadinya.”Michael diam sejenak. Matanya menyipit, napasnya tertahan.“Apa?”“Dia pergi, Bos,” ulang Lucas. “Tanpa pesan. Tanpa pamit. Tanpa penjelasan.”Michael mendengus keras, matanya memerah oleh emosi. “Bre

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ledakan

    Michael menatap para hadirin, senyumnya tipis namun karismatik, cukup untuk membius siapa pun yang melihat. Suara sorak-sorai menyambutnya, pujian dari pengusaha lintas negara, bahkan beberapa investor dari luar negeri yang duduk di barisan depan tampak antusias dengan kehadirannya.“Terima kasih atas sambutannya,” ucap Michael, suaranya dalam dan tegas. “Merupakan kehormatan bagi saya bisa berdiri di sini … bersama kalian semua, orang-orang yang berani mengambil risiko, orang-orang yang mengubah ketidakmungkinan menjadi peluang, dan orang-orang yang memegang masa depan industri di tangan mereka.”Suara tepuk tangan kembali terdengar, membahana dan membuat suasana pertemuan menjadi lebih hangat. Tapi tak satu pun dari semua itu menyentuh Sahira.Dia hanya diam di kursinya, wajahnya tenang tapi hatinya bergetar. Setiap kata yang keluar dari mulut Michael terasa seperti belati yang menyingkap luka lama—luka yang bahkan belum sepenuhnya sembuh. Dan pria itu ... pria yang berdiri dengan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hukuman yang pantas

    Angin malam menerpa wajah Michael yang pucat, membuat rambutnya sedikit berantakan. Ia berdiri di balkon kamarnya yang menghadap ke laut, satu tangan menyandarkan tubuhnya pada pagar besi, sementara tangan lainnya memegang gelas kristal berisi bourbon yang nyaris kosong. Di hadapannya, ombak bergulung pelan diterpa cahaya bulan, seolah ikut menyaksikan kegundahan hati seorang pria yang selama ini dikenal tak terkalahkan di dunia bisnis.Matanya kosong menatap lautan yang luas. Setiap tegukan alkohol membakar tenggorokannya, tapi rasa itu tak sebanding dengan perih di dadanya.Wajah Sahira atau Alexa terus terbayang dalam pikirannya. Tangisannya. Tatapan bencinya. Kata-kata penolakannya yang dingin saat dia mencoba menyentuhnya tadi sore.Michael menenggak sisa minumannya dan menaruh gelas itu di atas meja kecil di samping kursi rotan.Tak!Pintu balkon terbuka perlahan. Suara langkah kaki berat menggema dari belakangnya. David muncul, membawa selembar map dan ekspresi serius seperti

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status