Semua Bab HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta): Bab 41 - Bab 50

63 Bab

Sudah berapa kali bercinta?

Di dalam kamar.Sahira duduk di tepi ranjang, tatapannya kosong menatap lantai. Pikirannya masih teringat dengan kejadian barusan.Kenapa Sergio bertanya seperti itu?“Hati-hati, Hira. Aku bukan orang yang mudah dibohongi.”Sahira menggigit bibirnya, mencoba mengusir perasaan gelisah yang terus mengusik pikirannya. Semakin dia mengabaikannya, semakin kuat rasa takut itu menghantui.Tanpa sadar, ia menghela napas berat.Lalu, tak berselang lama ...Kriek!Suara pintu terbuka membuatnya tersentak.Sahira menoleh cepat.Di sana sosok Michael berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan alis sedikit berkerut.“Kamu kenapa?” tanyanya, berjalan masuk dan menutup pintu di belakangnya.Sahira menggeleng cepat, menundukkan kepala. “Aku tidak apa-apa, Pak."”Michael menatapnya lekat, seolah tidak percaya dengan jawaban itu.“Kamu terlihat gelisah, ada masalah?” gumamnya, lalu duduk di tepi ranjang, tak jauh dari Sahira. “Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa ku ketahui?”Sahira menggigit bibirnya. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Terlena 21+

Sahira merasa jantungnya hampir meledak.Sergio masih berdiri terlalu dekat, tatapannya tajam, seolah menikmati setiap detik kepanikan yang terlukis jelas di wajahnya.Sahira menggigit bibirnya, mencoba menenangkan diri. Ia harus segera mengusir pria ini sebelum semuanya semakin kacau.“Sergio, tolong pergi,” ucapnya, suaranya hampir seperti bisikan.Pria itu tidak bergerak.Alih-alih menuruti permintaan Sahira, ia justru menyandarkan satu tangannya di pagar balkon, mengunci tubuh Sahira dalam ruang sempit.“Kenapa?” tanyanya pelan. Senyuman miring masih menghiasi wajahnya. “Kau takut?”Sahira menatapnya dengan waspada. “Aku tidak takut.”Sergio terkekeh kecil. “Benarkah?”“Tapi kau harus pergi.”“Apa alasannya?”Sahira mengerjapkan mata.Sergio semakin mencondongkan tubuhnya, mengurangi jarak mereka hingga hanya beberapa inci.“Kenapa aku harus pergi, hm? Kau takut seseorang melihat kita? Atau ... kau takut dirimu sendiri?”“Aku—”Sebelum Sahira bisa mengatakan sesuatu, tiba-tiba ...
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Pesta

Sahira berdiri di depan pintu kamar Michael dengan sedikit gelisah. Panggilan pria itu datang secara mendadak, membuatnya tak sempat mempersiapkan diri. Jantungnya berdebar saat ia mengetuk pintu.Tok! Tok! Tok!“Permisi, Pak, Anda memanggilku?Tak butuh waktu lama, suara Michael terdengar dari dalam.“Masuk.”Sahira membuka pintu perlahan, lalu masuk dengan langkah hati-hati. Matanya langsung menangkap sosok pria itu yang berdiri di dekat jendela, membelakanginya. Michael tampak sedang mengamati pemandangan di luar dengan ekspresi yang sulit ditebak.“Pak, ada apa memanggilku?” Sahira mencoba terdengar biasa saja.Michael berbalik perlahan. Matanya bertemu dengan mata Sahira, dan saat itu juga wanita itu menyadari ada sesuatu yang berbeda.Pria itu terlihat lebih dingin.Biasanya, Michael selalu menyambutnya dengan senyum tipis atau tatapan penuh arti. Tapi kali ini? Tidak ada senyum, tidak ada sorot lembut di matanya.Hanya datar.Dingin.Sahira langsung merasa tidak nyaman.Michael
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Sergio nakal

Suasana pesta terus berlanjut dengan gemerlap cahaya dan alunan musik klasik yang lembut. Namun, di sudut ruangan, Jonathan masih belum mengalihkan pandangannya dari sosok Sahira yang kini tengah berdiri di dekat salah satu meja hidangan, tampak gelisah di antara para tamu yang asing baginya.Karin melirik Jonathan dari ekor matanya, lalu meletakkan gelas anggurnya di meja terdekat. “Jangan katakan kau tertarik padanya.”Jonathan menyeringai kecil, sudut bibirnya terangkat tipis. “Tertarik?” gumamnya, lalu mengangkat bahu santai. “Mungkin.”Karin mendesah. “Kau tahu dia milik Michael.”Jonathan menoleh ke arah wanita itu, matanya menyala penuh intrik. “Dan sejak kapan aku peduli tentang apa yang menjadi milik Michael?”Karin mendecak pelan, tapi tidak berkata apa-apa lagi. Saat Jonathan tertarik pada sesuatu, maka pria itu tidak akan mudah menyerah. Dan itu menguntungkannya juga, Sahira akan tersingkir tanpa harus mengotori tangannya.“Kalau ku tahu begini, sudah kuberitahu dia dari k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Obat perangsang

Jonathan menyaksikan pertengkaran kecil antara Michael dan Sergio dengan ekspresi senang. Ia mengangkat gelas sampanyenya dan tertawa kecil, menarik perhatian wanita di sebelahnya.“Kakak beradik menyukai wanita yang sama? Ah, aku jadi sangat penasaran padanya, seberapa indah tubuhnya saat kutelanjangi?” gumamnya sambil mengamati reaksi Michael yang begitu posesif terhadap Sahira.Sementara, pesta kembali berjalan dengan normal setelah ketegangan yang sempat terjadi di lantai dansa. Musik kembali mengalun, orang-orang melanjutkan obrolan dan tarian mereka, seolah tidak ada insiden yang terjadi.Michael, seperti biasa, segera tenggelam dalam percakapan dengan para rekan bisnisnya. Pria itu terlalu sibuk berdiskusi tentang peluang investasi dan proyek baru, sampai tidak menyadari bahwa Sahira mulai melangkah menjauh.Sahira merasa dadanya masih berdebar kencang. Insiden dengan Sergio barusan membuat emosinya kacau. Ia perlu sesuatu untuk menenangkan diri.Maka, dia berjalan ke arah meja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Puaskan aku 21+

Michael berdiri di sana dengan rahang mengeras, tangan kanannya masih mengepal setelah melayangkan pukulan tadi.“Mau kau bawa ke mana dia, bajingan!” suara Michael rendah, penuh amarah.Jonathan menyeringai kecil, meskipun pundaknya masih terasa sakit. “Oh? Akhirnya kau sadar juga?”Michael tak menjawab. Dengan sigap, ia menarik Sahira dari pelukan Jonathan, menggendongnya tanpa ragu. Wanita itu tampak lemah, wajahnya pucat dengan napas yang tersengal.Tatapan Michael tajam menusuk. “Jangan pernah sentuh dia lagi.”Lalu, tanpa membuang waktu, ia berbalik dan berjalan cepat menuju kamarnya. Sementara, Jonathan hanya menatap kepergiannya dengan ekspresi penuh arti.“Ini belum selesai, Michael Nathaniel. Aku akan berikan kejutan untukmu. Hahaha.”Setibanya di dalam kamar, Michael segera membaringkan Sahira di tempat tidur. Ia menepuk pipi wanita itu pelan.“Sahira, bangun,” panggilnya cemas.Namun, wanita itu tetap terpejam. Napasnya berat, dahinya mulai berkeringat.Michael semakin pan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Rencana pulang

Tok! Tok! Tok!Pintu kamar diketuk dengan ketukan yang cukup keras. Michael yang masih mengenakan bathrobe berjalan ke arah pintu dengan langkah malas.“Siapa yang datang sepagi ini? Hufft!”Dia baru saja menikmati momen indah bersama Sahira setelah malam yang panjang dan melelahkan, tetapi seseorang berani mengganggunya pagi-pagi begini.Kriet!Pintu terbuka, Lucas yang berdiri di depan pintu langsung terbelalak. Matanya menangkap jejak merah yang tersebar di leher dan dada Michael. Luka-luka kecil bekas gigitan dan cakaran terlihat jelas, seolah menjadi bukti malam penuh gairah dan kenikmatan baru saja dilalui bosnya.Michael mengangkat alis melihat ekspresi Lucas yang terlalu banyak berpikir. “Ada apa?” tanyanya datar.Lucas berdeham, berusaha mengabaikan pemandangan di hadapannya. “Ada yang ingin aku bicarakan, Bos.”Michael melirik ke dalam, di mana Sahira masih duduk di atas ranjang dengan rambut berantakan. Tubuhnya masih polos dengan selimut yang menutupinya, wajahnya masih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Serangan Jonathan

BRAK!Michael membuka pintu kamar Sahira dengan tergesa-gesa.“Sahira, cepat kemasi barang-barangmu, sekarang!”Sahira yang sedang duduk di tepi ranjang menoleh dengan kaget. “Apa? Kenapa mendadak sekali?”“Jangan banyak tanya. Kita harus pergi dalam 30 menit.”Nada suaranya Michael yang tegas, membuat Sahira mengangguk dan segera berdiri. Ia membuka lemari, mengambil pakaian dan memasukkannya ke koper tanpa banyak berpikir. Tangannya gemetar sedikit, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.“Ya, Tuhan ... tolong selamatkan kami, apapun yang terjadi.”Sahira masih menatap Michael dengan sorot mata bingung. Tangannya menggenggam koper dengan erat, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis.“Pak Michael, bisa tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?” tanyanya dengan suara sedikit bergetar.Michael tidak segera menjawab. Ia menatap wanita di hadapannya dengan mata sendu. Sesaat, hanya kesunyian yang mengisi ruangan. Sahira bisa merasakan hawa dingin yang menyelimuti pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Sergio menghilang

Jonathan berdiri di tepi balkon villa pribadinya di Pulau Hidden Gem, menatap laut lepas yang bergelombang di bawah langit senja. Angin berembus kencang, tapi itu tak cukup untuk meredam amarah yang berkobar di dalam dirinya.Tiba-tiba ...BRAK!Sebuah gelas kaca melayang dari tangannya, menghantam dinding dan pecah berkeping-keping di lantai.“KALIAN SEMUA BODOH!” suaranya menggema di dalam ruangan, membuat semua anak buahnya terdiam, tak berani mengangkat kepala.Beberapa pria berbadan kekar berdiri di hadapannya, kepalanya tertunduk merasa takut. Salah satu dari mereka, Diego, maju dengan wajah pucat. “Bos, kami sudah berusaha mengejar mereka, tapi Michael terlalu cepat. Lucas juga menutup semua akses ke pelabuhan. Kami kehilangan jejak mereka sebelum bisa menghentikannya.”Jonathan menggeram, meninju meja kayu di depannya hingga benda itu bergoyang keras.BUGH!“Kalian tahu berapa banyak uang yang telah aku keluarkan untuk memastikan mereka tak bisa kabur? Dan kalian malah membia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Siapa kamu?

Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam yang terasa begitu panjang, jet pribadi yang ditumpangi Michael, Sahira, dan Lucas akhirnya mendarat di landasan rahasia. Mesin pesawat perlahan meredup, tetapi rasa tegang di dalam kabin tidak berkurang sedikit pun.Michael menghela napas dalam-dalam, mencoba meredakan pikirannya yang masih cemas. Matanya tajam menatap ke luar jendela, memastikan semuanya aman sebelum akhirnya berdiri dari kursinya.Lucas bangkit lebih dulu, membuka pintu pesawat dan menuruni tangga dengan sigap. Beberapa anak buah kepercayaan Michael sudah berdiri menunggu di landasan. Mereka semua berpakaian serba hitam, wajah mereka serius dan waspada.Michael turun dengan langkah cepat, matanya langsung menyapu seluruh area. Dia tidak peduli dengan udara dingin yang menusuk kulitnya saat malam mulai menjelang. Yang ada di pikirannya hanya satu hal ... Sergio.“Di mana Sergio?” tanyanya tegas.Beberapa anak buahnya menunduk, tidak berani menatap langsung ke arah Michael.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status