Tous les chapitres de : Chapitre 31 - Chapitre 40

143

Lingerie 2

Setelah selesai belanja, Michael mengajak Sahira ke sebuah restoran mewah di pinggir pantai. Tempat itu dipenuhi kursi-kursi kayu elegan dengan pemandangan laut biru yang membentang luas. Angin sepoi-sepoi membuat suasana semakin nyaman, dan suara deburan ombak menambah kesan damai.Michael memilih meja di area VIP—sebuah gazebo eksklusif yang sedikit terpisah dari tamu lainnya.Sahira mengangkat alis. “Kita duduk di sini?”Michael menatapnya santai. “Tentu saja.”Sahira mendesah. “Kenapa harus tempat mahal begini? Makan di warung pinggir jalan juga enak.”Michael menoleh dengan ekspresi tidak percaya. “Kau serius?”“Tentu saja.” Sahira tersenyum puas. “Makan di warung lebih santai, kan?”Michael hanya menghela napas panjang dan menyerahkan menu pada Sahira. “Baiklah, pesan apa saja yang kau suka.”Sahira membuka menu dan mulai membaca daftar makanan yang penuh dengan hidangan mewah seperti lobster panggang, steak wagyu, hingga kaviar. Matanya sedikit menyipit melihat harganya.“Uh …
last updateDernière mise à jour : 2025-02-16
Read More

Malam panjang 21+

Sahira membuka pintu dengan tangan sedikit gemetar, napasnya tertahan. Namun, begitu melihat sosok yang berdiri di depannya, tubuhnya langsung melemas.Pak Michael!Dia menatapnya dengan ekspresi santai, seolah tidak menyadari betapa tegangnya Sahira sejak tadi.“Kenapa lama sekali membukanya, sayang?” ujar Michael dengan nada menggoda.Sahira tidak menjawab. Dia buru-buru menarik Michael masuk, lalu menutup pintu dengan cepat lalu menguncinya.Ceklek!Michael mengangkat alis. “Buru-buru sekali. Sepertinya kau sangat tidak sabar, hm?”Sahira terperanjat. “Bu-bukan! Aku hanya takut ada yang melihat Bapak masuk ke kamarku.”Michael menatapnya, lalu tertawa kecil. “Panggil aku Mike saja. Malam ini kita tidak sedang dalam suasana kerja.”Entah apa yang terjadi pada Michael, padahal panggilang 'Mike' dikhususkan untuk keluarga dan orang terdekatnya saja. Kali ini, Michael ingin Sahira memanggil nama Itu di malam spesial mereka.Sahira hanya menelan ludah.Michael melangkah mendekat, membua
last updateDernière mise à jour : 2025-02-16
Read More

Enak sekali rasanya 21+

Sahira menggigit bibir saat Michael memainkan m!liknya di tengah kepanikan yang melanda.Tak berselang lama, terdengar suara Dita berjalan menjauh. Baru lah Sahira bisa bernapas lega.Eh!“Ahh, Pak, mau apa?” pekik Sahira saat Michael membenamkan wajahnya pada anu-nya.“Emmhh ....” Sahira melenguh saat benda basah bermain di sana. Dia mengg!git bibir kuat-kuat, wajahnya mendongak, sebelah tangannya mencengkram kuat rambut Michael.“Ah, pak, hentikan!”“Aduhhh! Ahhh ....”Lidah Michael terus menari-nari di bawah sana, memutar-mutar, mengorek dan menyedot cairan memewnya.Tak ada rasa jijik, karena rasanya manis dan sedikit asin, tapi Michael suka.“Pak, ughh ... aku tak tahan ... ahhh lebih cepat.”“Oughh, Pak Michael. Aku ... aku mau keluar, Pak.” Sahira terus mer4cau, merasakan gelombang h4srat yang semakin melanda. Anu-nya terus berkedut, tanda sesuatu yang sangat nikm4t tengah dia rasakan. Michael terus melakukan aksinya, kedua tangannya juga meremas dua bukit kembar Sahira dengan
last updateDernière mise à jour : 2025-02-16
Read More

Kamar mandi nikmat 21+

Sahira berdiri di bawah pancuran, membiarkan air hangat mengalir di tubuhnya. Ia berharap bisa menenangkan pikirannya, tapi bayangan tentang semalam terus berputar di kepalanya.“Emmhh ....”Sahira mengusap lehernya sendiri, sambil memejamkan mata. Membayangkan bahwa Michael sedang mencumbuinya.Sial, kenapa rasanya seperti nyata.Dia mengulanginya lagi, mengambil sabun cair lalu menggosokkan ke seluruh badan. Saat menyentuh dua balon miliknya, Sahira mendesis, dia membayangkan Michael yang begitu bern4fsu saat memainkan benda itu.Ahh ... mendadak, tubuhnya terasa panas. Padahal, sentuhan dia sendiri tapi terasa nyata.Sahira terus memejamkan mata, sambil memainkan busa sabun di area dadanya. Dia terus mendesis, sentuhan Michael semalam tak pernah lari dari pikirannya.Ia terus memejamkan mata, meremas dan mendesah kecil di bawah air shower yang mengalir. Sahira membayangkan kembali tatapan Michael, sentuhannya, dan suara lembut pria itu yang masih terngiang di telinganya.'Aneh, lag
last updateDernière mise à jour : 2025-02-17
Read More

Bertemu lagi

Sahira membeku sejenak saat merasakan sentuhan di pundaknya. Jantungnya berdegup lebih cepat, entah karena terkejut atau karena instingnya mengatakan bahwa kehadiran orang ini akan membawa masalah.Saat menoleh, matanya langsung bertemu dengan sepasang mata abu-abu yang begitu familiar. “Sergio!”Tatapan tajam itu memancarkan rasa percaya diri yang khas.Pria itu tersenyum tipis, sudut bibirnya tertarik senyum yang selalu membuat banyak wanita terpikat. Tapi bagi Sahira, senyuman itu hanya membuatnya merasa tak nyaman.“Lepaskan!”Sahira segera menepis tangan Sergio dari pundaknya, membuat pria itu mengangkat alis dengan ekspresi terkejut, lalu akhirnya terkekeh pelan.“Masih galak seperti biasa, ya?” ujarnya, sambil menggoda.Sahira membuang pandangannya ke arah lain, menahan diri agar tidak terbawa emosi.“Apa kabarmu?” Sergio bertanya, dengan nada santai seolah mereka adalah dua teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.Sahira tetap diam, tidak menjawab. Ia tidak i
last updateDernière mise à jour : 2025-02-17
Read More

Sekretaris seksi

Matahari mulai meredup di ufuk barat, menyelimuti vila dengan semburat jingga yang menenangkan. Dari jendela kamarnya, Michael menatap ke arah pantai sebentar sebelum kembali menyiapkan dirinya untuk bertemu dengan klien. Ia merapikan kemeja biru navy yang membentuk tubuh tegapnya, sementara dasinya dibiarkan sedikit longgar untuk memberikan kesan santai.Sementara itu, Sahira berdiri di dekat ranjang, memperhatikannya dengan alis sedikit berkerut.“Anda mau ke mana, Pak?” tanyanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.Michael meliriknya sekilas sambil memasukkan dompet dan ponsel ke dalam saku celana. “Bertemu klien sebentar.”Sahira mengangguk paham. “Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan bersiap-siap.” Ia berbalik, bersiap mengambil tasnya, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Michael, “Kau istirahat saja, tidak perlu ikut.”Sahira mengerutkan kening, merasa tak nyaman dengan keputusan itu. “Aku tak enak dengan yang lain. Mereka kan tahu aku sekretaris Bapak, tapi
last updateDernière mise à jour : 2025-02-18
Read More

Dia sekretaris atau pacar?

Di balik tembok batu yang membatasi restoran dengan area kolam, Karin mengepalkan tangannya erat. Wajahnya merah padam, karena amarah yang membakar dadanya. Rencananya untuk mempermalukan Sahira justru berbalik arah.Awalnya, ia hanya ingin membuat perempuan itu terlihat bodoh di depan para tamu restoran. Dengan sengaja, menyenggol Sahira cukup keras agar jatuh ke dalam kolam, membayangkan bagaimana orang-orang akan menertawakannya. Namun, yang terjadi malah jauh di luar dugaannya.“Hisshh, mana aku tau kalo dia tak bisa berenang.”Sergio, pria yang selama ini tak pernah terlalu peduli pada perempuan mana pun, justru melompat tanpa ragu untuk menyelamatkan Sahira. Dan yang lebih membuat Karin geram, perhatian Michael pada Sahira setelah kejadian pasti berlebihan.Ia menggigit bibirnya, matanya menatap tajam ke arah mereka.*Di sisi lain, Sahira masih duduk di tepi kolam, tubuhnya gemetar karena kedinginan. Bajunya basah kuyup, menempel di kulitnya, sehingga memperlihatkan svsvnya yan
last updateDernière mise à jour : 2025-02-18
Read More

Dinner tapi malah ... 21+

Malam hari.Di dalam vila, Sergio berdiri di depan cermin, memastikan penampilannya sempurna. Kemeja putih lengan panjang yang digulung hingga siku membalut tubuh atletisnya dengan pas. Ia mengenakan celana chino gelap dan sepatu kulit yang memberi kesan kasual tapi tetap elegan. Rambutnya yang biasanya acak-acakan kini tertata sedikit lebih rapi.Sergio menyunggingkan senyum puas. Ia tahu betul bahwa pesonanya sudah cukup kuat, tapi malam ini, dia ingin lebih dari sekadar memikat Sahira. Ingin membuat perempuan itu mengingat malam ini sebagai sesuatu yang istimewa.Sergio melirik ke arah jam di pergelangan tangannya. 30 menit lagi waktu makan malam mereka.Tanpa ragu, ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat.[Jangan lupa, 30 menit lagi di meja nomor 9. Aku tidak suka menunggu.]Sergio tersenyum kecil saat menekan tombol kirim.Sahira pasti akan terkejut menerima pesannya. Bagaimana mungkin dia mendapatkan nomor teleponnya?Mudah saja. Saat perjalanan ke luar kota kemarin, S
last updateDernière mise à jour : 2025-02-19
Read More

Kekecewaan Sergio dan kedatangan seseorang

Perpaduan antara milik Michael dan Sahira terdengar, suara lenguh dan desahan mereka mengiringi permainan. Sahira mencengkr4m bantal di depannya. Posisinya sedang menung-ging dengan Michael di belakangnya sedang memaju mundurkan pinggul.“Akkkkhhhh Paaakkkk!” tubuhnya mengejang, cairan bening keluar dari sela nganu-nya. Michael mempercepat gerakan dan ikut menyemburkan benih-benih Michael junior.Seketika keduanya ambruk di ranjang. Michael segera mencabut miliknya dan ikut berbaring di samping Sahira.Sahira langsung memejamkan mata, tubuhnya lemas, dengan napas yang tersengal-sengal.“Ah, Pak, aku lelah ...”“Istirahatlah Sayang ....”Michael menarik selimut, lalu menutupi tubuhnya dan tubuh Sahira yang polos.***Pagi Hari.Sahira menggeliat pelan di atas ranjang, matanya masih terpejam saat merasakan cahaya matahari menerobos masuk melalui celah tirai. Tubuhnya terasa sedikit pegal, dan ada perasaan aneh yang menggelayuti pikirannya.Tetesan air dingin mengenai wajahnya, membuatny
last updateDernière mise à jour : 2025-02-19
Read More

Ancaman Sergio

Setelah tertunda tadi, acara dilanjutkan kembali.Jonathan duduk dengan santai di kursinya, dengan sorot matanya tetap tajam, menusuk ke arah Michael yang duduk di seberangnya. Di belakangnya, beberapa pengawal berseragam hitam berdiri tegap, menunjukkan bahwa pria itu tidak datang sendirian. Kehadirannya jelas bukan sekadar kunjungan biasa.Michael berusaha mempertahankan ketenangannya, meskipun dia tau, Jonathan tidak akan membiarkan rapat ini berjalan dengan mudah.Pembicaraan mulai berlanjut. Seorang pengusaha senior dari sektor perhotelan berdiri dan mulai berbicara dengan penuh wibawa, membahas potensi kerja sama dan strategi bisnis di masa depan. Ruangan kembali dipenuhi suara perbincangan serius, hingga akhirnya sesi tanya jawab dimulai.“Baiklah, apakah ada yang ingin mengemukakan pendapat atau menambahkan sesuatu?” tanya moderator yang memimpin rapat.Michael, yang sudah mempersiapkan jawabannya, dengan sigap mengangkat tangan. Namun sbelum sempat bicara, tiba-tiba ...“Saya
last updateDernière mise à jour : 2025-02-20
Read More
Dernier
123456
...
15
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status