All Chapters of HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta): Chapter 21 - Chapter 30

63 Chapters

Hukuman kenikmatan

Kriet!Pintu terbuka, menampakkan Michael di pintu apartemen.Huh! Sahira bernapas lega, dia pikir orang lain yang datang.“Cepat sekali. Kupikir siapa yang datang.”“Kenapa? Apa kau sedang menunggu orang lain?”Dia gelegapan sendiri, kemudian menggeleng, “Tidak, bukan begitu maksudku.”“Hmm.”Michael langsung memasuki apartemen Sahira tanpa dipersilahkan. Setiap langkahnya, menambah ketegangan dihati Sahira yang belum reda.Memang, saat pintu terbuka tadi, ekspresi Michael tidak menunjukkan keramahan sedikit pun. Wajahnya datar, seperti biasa, tapi kali ini terlihat seperti sedang menahan amarah.Sahira, yang sebelumnya berdiri di dekat meja, mendekat dengan langkah ragu. Jantungnya berdebar lebih cepat daripada sebelumnya, mencoba menenangkan diri, tapi sepertinya rasa gelisah itu semakin besar.Michael melepaskan jasnya dengan cepat dan melemparkannya ke atas kursi. Tanpa kata, dia melangkah lebih jauh ke dalam ruangan, menuju sofa besar yang ada di tengah apartemen Sahira. Tidak
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Pakai mulutmu

“Aku sedang menstruasi, Pak.”APAH?“Jangan bercanda!” wajah Micahel tampak frustrasi.“Aku sedang tidak bercanda, Pak.” Sahira menggigit bibirnya, merasa takut. Sebelah tangannya meraih selimut lalu menutupi dadanya yang polos.Michael terdiam sejenak, menatap Sahira dengan ekspresi tak terbaca. Ucapannya barusan sukses membuat gairahnya meredup seketika.Dia menarik napas panjang, lalu bangkit dari posisi semula dan duduk di tepi ranjang. “Kenapa tidak bilang dari tadi?” tanyanya datar, menekan emosinya yang baru saja meluap.Sahira meneguk ludah, merasa bersalah karena telah membuat suasana menjadi canggung. “Aku … tak sempat. Bapak terlalu terburu-buru,” jawabnya pelan.Michael menoleh ke arah Sahira yang masih terbaring dengan napas sedikit tersengal. Dia menutup matanya sebentar, mencoba meredam gejolak dalam dirinya.Michael melirik ke arah bawah, di mana si gagah berada. Dia mendengus kesal. Kemudian ....“Kalau begitu, lakukan dengan cara lain.”Mata Sahira seketika membulat,
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Berita mengejutkan

Sesampai di parkiran, Michael menarik napas dalam, berusaha mengendalikan emosinya sebelum akhirnya menatap Sahira. “Aku akan mengantarkanmu pulang dulu ke apartemen. Setelah itu, aku harus pergi.”Sahira mengernyit, bingung dengan perubahan sikapnya yang mendadak serius. “Ada apa, Pak? Kenapa tiba-tiba ingin pergi?”Michael tidak langsung menjawab. Dia hanya menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya.“Pak?” Sahira mencoba lagi, kini nada suaranya mengandung sedikit khawatir.Michael menghela napas, lalu berkata, “Aku tak bisa menjelaskannya sekarang. Ini urusan penting.”Sahira semakin curiga, tapi melihat ekspresi Michael yang tegang, dia memilih untuk tidak banyak bertanya.Mobil berhenti di depan apartemen Sahira. Michael menoleh padanya, matanya sedikit melunak. “Tetap di dalam. Jangan keluar sampai aku menghubungimu.”Sahira semakin bingung. “Pak, ini ada hubungannya dengan pekerjaan?”Michael tidak menjawab langsung. “Ya, semacam
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Enak atau sakit?

Sahira masih duduk di sofa, memainkan ponselnya dengan bosan.Tak berselang lama, terdengar suara pintu apartemen terbuka.Klik!Kepalanya segera menoleh, dan di sana berdiri sosok Michael dengan jas yang kini sudah dilepas, hanya menyisakan kemeja putih yang lengannya sedikit digulung.Langkahnya tenang, tapi sorot matanya tajam. Ada sesuatu dalam cara dia menatap Sahira yang membuat napas wanita itu sedikit tertahan.“Pak Michael.”Michael tidak langsung bicara. Dia berjalan mendekat, lalu berdiri di depan Sahira yang masih duduk di sofa.“Bosan?” tanyanya dengan suara pelan.Sahira menelan ludah. “E-emm … ya, sedikit.”Michael tersenyum miring, tapi matanya tetap menatap Sahira dengan intens. “Aku sudah bilang jangan keluar, kan?”Sahira mengerutkan kening. “Aku memang tidak keluar.”Michael berjongkok, kini sejajar dengannya. Wajah mereka hanya terpisah beberapa inci. Jari-jarinya terulur, menyelipkan helaian rambut Sahira ke belakang telinga dengan gerakan yang perlahan tapi penu
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Pengumuman

Beberapa Hari Kemudian.Di kantor 'Horisson Steel' Beberapa pegawai berlalu-lalang dengan dokumen di tangan, suara telepon yang berdering dan keyboard yang ditekan dengan cepat menciptakan latar belakang khas sebuah perusahaan yang sedang sibuk.Di dalam ruangannya, Sahira sedang fokus mengerjakan laporan di depan laptopnya. Dia menggigit bibir bawahnya tanpa sadar, jari-jarinya mengetik cepat di keyboard.Sahira memang tak mengerti, tapi soal ketik mengetik, itu sangat mudah baginya.Tak berselang lama ...TING!Sebuah pesan masuk, seketika fokusnya buyar. Dia segera melihatnya.Michael, [Buatkan aku kopi.]Sahira mengerutkan kening. [Hah? Buat sendiri, Pak.]Michael, [Aku bosan.]Sahira mendengus pelan, lalu membalas, [Lalu? Apa hubungannya dengan kopi?]Michael, [Aku bosan dan ingin kamu ke sini dengan membawa kopi.]Sahira menatap layar ponselnya dengan ekspresi tak percaya. Pria itu ini benar-benar ... uh![Aku sedang kerja, Pak Bos.]Michael, [Aku juga sedang kerja. Tapi aku but
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Berangkat menuju nikmat

Sahira masih terpaku di kursinya, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya.Pulau Hidden Gem.Besok.Dua minggu sudah berlalu.Tangannya sedikit gemetar saat meletakkan cangkir kopi ke meja. Kepalanya terasa pening, napasnya sedikit tidak beraturan.“Oh, Tuhan ...” gumamnya pelan.Suasana kantor tetap berjalan seperti biasa, tak ada yang menyadari kepanikannya. Namun, tiba-tiba, langkah sepatu terdengar mendekat.Sahira reflek mengangkat wajahnya, dan langsung berdiri.Pak Michael!Pria itu berjalan dengan santai ke arahnya, tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Tatapannya tajam, seolah bisa melihat langsung ke dalam pikirannya yang sedang kacau.Michael berhenti di depan Sahira, pria itu mencondongkan tubuhnya sedikit.“Sebentar lagi, Sayang ...,” bisiknya pelan, suaranya dalam dan menggoda.Sahira terkesiap, tubuhnya menegang.Michael tersenyum miring, lalu dengan santai mengangkat tangan dan—Ngek!Dia meremas pelan pant*t Sahira, membuat Sahira terlonjak kaget. Matanya me
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Orang baru

Langit cerah membentang luas, membiaskan warna biru yang hampir menyatu dengan lautan. Kapal pesiar mulai bergerak meninggalkan dermaga, membawa para tamu VIP menuju Pulau Hidden Gem.Sahira berdiri di dek atas kapal, tangannya berpegangan pada pagar besi, memandang ombak yang berkilauan diterpa cahaya matahari. Angin laut berhembus lembut, menggoyangkan rambutnya yang terurai.“Ini ... indah sekali.”Dia tak pernah menyangka bisa menaiki kapal mewah seperti ini. Kapal pesiar ini lebih dari sekadar alat transportasi, ini seperti dunia kecil yang mengapung di atas air. Kolam renang biru jernih, restoran dengan dekorasi elegan, dan bahkan pusat perbelanjaan kecil di dalamnya membuatnya serasa berada di hotel bintang lima.“Setidaknya, di sini aku bisa menikmati sedikit kebebasan.”Tanpa Michael ataupun Karin yang mengawasi setiap gerak-geriknya, Sahira merasa bisa bernapas lega.Dia memejamkan mata sejenak, membiarkan angin laut membelai wajahnya. Mungkin, ini bukan ide yang buruk. Seti
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kurang ajar!

Sahira menepis kasar tangan Lucas.“Jangan sentuh aku!” suaranya terdengar tajam.Lucas terdiam, matanya membelalak sejenak karena tidak menyangka reaksi itu. Namun, dia tidak mengatakan apa pun saat Sahira berbalik dan melangkah cepat menuju kamarnya.Setibanya di dalam, dia menutup pintu dengan kencang.BRAK!Napasnya masih sedikit memburu, dia sangat frustrasi. Sahira sangat marah, tapi tak bisa dia luapkan.Apa hak Lucas melarangnya berbicara dengan Sergio? Dia bukan anak kecil, dan Lucas bukan siapa-siapa baginya.Sahira menjatuhkan tubuh ke ranjang, menyandarkan punggung pada bantal, mencoba mengatur emosinya. Namun, tak lama kemudian ...TING!Sebuah pesan masuk.Dari Michael.[Aku sudah sampai lebih cepat. Tak sabar menantimu.]HUH!Sahira mendengus.'Cepat sekali,' batinnya.Perjalanan lautnya kali ini akan memakan waktu sehari semalam, yang berarti besok pagi dia akan tiba di pulau.Tiba-tiba, perasaan tidak nyaman menjalar di dadanya.Dia tidak tahu pasti kenapa, ada sesuat
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Dia adalah ....

Pagi hari.Udara di sekitar kapal terasa sejuk, membawa rasa lega bagi Sahira setelah malam yang penuh rasa cemas. Dia berdiri di dekat sisi kapal, memandang ke horizon, mencoba menenangkan pikiran yang masih bergejolak. “Maaf, Hira.”Seketika pecah saat sebuah suara mengagetkannya dari belakang.“Aku tak bermaksud kurang ajar.”Sahira terlonjak, hampir kehilangan keseimbangan. Saat dia menoleh, matanya membelalak melihat Sergio yang berdiri tepat di belakangnya. Pria itu tersenyum sedikit canggung, meski tampak menyesal.Sahira menatapnya tajam, ingin pergi menjauh. Namun sebelum dia bisa melangkah, Sergio sudah lebih dulu menangkap pergelangan tangannya. “Aku tahu aku membuatmu tidak nyaman semalam,” katanya dengan suara rendah. “Aku mabuk, dan aku ... aku minta maaf atas kelakuanku.”Sahira menarik tangannya, mencoba melepaskan diri dari cengkramannya. “Lepaskan aku, Sergio,” ucapnya tegas, meski hatinya sedikit bingung dengan permintaan maaf yang tiba-tiba ini.Belum sempat mela
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Lingerie

Sahira menelan ludahnya dengan susah payah. Pikirannya berputar, mencoba memahami situasi yang sedang dihadapinya. Michael dan Sergio saling menatap dalam diam, seolah ada banyak hal yang tak terucapkan di antara mereka.Dan kemudian ...Michael tersenyum.Bukan senyum dingin atau sinis seperti yang biasa Sahira lihat, tapi senyum yang lebih tulus dan … hangat?“Sergio.” Michael akhirnya membuka suara.Jantung Sahira semakin berdebar kencang.“Akhirnya kau sampai juga.”Sergio menyeringai kecil, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. “Ya, akhirnya tiba, cukup melelahkan Mike.”Sahira menoleh ke arah Michael, menunggu penjelasan. Tapi justru pria itu berbalik padanya dan berkata dengan tenang.“Hira ...”Michael menepuk bahu Sergio dengan santai, “Perkenalkan ... dia Sergio. Adikku.”Gubrak!Sahira membeku di tempat.APAH?!Matanya membesar, kepalanya terasa pening dalam sekejap. Otaknya seolah memproses informasi itu dengan sangat lambat.Adik?Sergio dan Michael … bersaudar
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status