Darah terus mengalir dari dada Sergio. Matanya terasa berat, tubuhnya melemah.Michael berlutut di sampingnya, menekan luka itu dengan tangannya, mencoba menghentikan pendarahan.“Bertahan, Sergio! Kau dengar aku? Bertahan!”Sergio tersenyum lemah, bibirnya sedikit bergetar, “Sahira … dia …”Michael menggeram, wajahnya dipenuhi amarah sekaligus rasa panik. Ia menoleh ke anak buahnya yang masih tersisa.“Bawa dia ke mobil! Cepat!”Dua orang segera mengangkat tubuh Sergio, membawanya dengan tergesa ke arah mobil.Dari kejauhan, suara sirene polisi mulai terdengar.“Cepat! Kita harus keluar dari sini sebelum polisi datang!” teriak Michael.Mereka memasukkan Sergio ke dalam mobil dengan hati-hati. Michael masuk ke dalam, duduk di sampingnya, tetap menekan luka di dada adiknya.“Jangan tutup matamu, Sergio! Jangan berani-berani mati di hadapanku!”Sergio tersenyum lemah. “Kau … selalu terlalu keras padaku, Mike …”Michael menggertakkan giginya.“Diam! Jangan bicara! Simpan tenagamu!”Mobil
Last Updated : 2025-03-15 Read more