Michael bersandar di kursinya, memijat pelipis dengan jari-jarinya. Sejak tadi pikirannya terusik oleh percakapan dengan Monica, terutama soal Olivia. Gadis polos dan lugu? Dia tidak yakin apakah hal itu menarik atau justru membosankan.Namun, keinginannya untuk membuktikan seberapa polosnya sekretaris barunya membuatnya menguji gadis itu.“Olivia,” panggilnya, suaranya berat dan dalam.Gadis itu, yang baru saja masuk ke ruangan dengan membawa beberapa dokumen, tersentak dan segera menegakkan tubuh. “Ya, Tuan?”Michael meliriknya dengan tatapan malas. “Buatkan aku kopi.”Olivia terlihat sedikit terkejut, tetapi kemudian mengangguk cepat. “B-baik, Tuan. Kopi hitam, kan?”Michael menyipitkan mata, meneliti Olivia dengan ekspresi yang sulit ditebak. Gadis ini baru sehari bekerja, tetapi sudah tahu kebiasaannya.“Hm,” gumamnya, mengiyakan.Olivia segera melangkah ke pantry kecil di sudut ruangan, sementara Michael kembali menatap laptopnya. Jemarinya mengetuk-ngetuk meja, pikirannya masih
Last Updated : 2025-03-24 Read more