“Ma, sini, Ma!” Raven melambaikan tangannya meminta agar Kanya mendekat.Kanya tersenyum kecut saat Raven memanggilnya dengan sebutan ‘Mama’ yang tentu saja maksudnya adalah untuk mengajari anak-anak. Kanya melangkah masuk, ikut duduk melantai bersama Raven dan anak-anak.Melihat Kanya datang, Monica langsung bergerak dari pangkuan Raven pada sang ibu. Jadilah mereka memangku anak masing-masing.“Udah nggak sibuk lagi?” tanya Raven mengawali percakapan.“Siapa bilang aku lagi sibuk?” jawab Kanya membantah.“Tapi tadi aku lihat lagi ramai.”“Sehari-hari memang begini, Rav.” Kanya menjawab tanpa bermaksud menyombong.Raven membalas dengan senyum. “I’m proud of you, Wife,” pujinya tulus.“Ex wife,” jawab Kanya mengoreksi ucapan Raven, tidak setuju dengan sebutan itu. Karena pada faktanya mereka sudah bercerai.Sekali lagi Raven melengkungkan bibir. Kali ini jauh lebih kecut. Andai saja waktu bisa diulang dan mereka bisa kembali ke masa-masa itu maka Raven bersumpah tidak akan pernah mela
Terakhir Diperbarui : 2025-01-17 Baca selengkapnya