Semua Bab Lembah Kaisar Takdir : Bab 41 - Bab 50

106 Bab

Bab 41: Pintu Menuju Takdir

Gemuruh pintu raksasa yang terbuka perlahan memenuhi lorong yang gelap. Cahaya ungu yang keluar dari balik pintu menyilaukan mata, namun tidak ada kehangatan dalam sinarnya—hanya aura dingin yang menusuk hingga ke tulang. Liu Feng, Shen Tao, dan Hong Mei berdiri membeku, menatap pintu itu dengan kewaspadaan tinggi.“Ini... bukan tempat biasa,” gumam Shen Tao, suaranya berat oleh ketegangan. Ia menatap ukiran-ukiran yang bersinar di permukaan pintu, mencoba membaca simbol-simbol yang tampak seperti bahasa kuno. “Simbol-simbol ini berbicara tentang pengorbanan dan kekuatan yang melampaui batas manusia.”Hong Mei meraih bahu Liu Feng, matanya penuh dengan peringatan. “Kau merasakan itu, bukan? Aura ini... seolah-olah mencoba menelan kita hidup-hidup.”Liu Feng mengangguk, matanya tetap tertuju pada pintu itu. Dalam pikirannya, bisikan-bisikan yang sejak tadi membayangi pikirannya kini semakin jelas. Suara itu terdengar seperti ribuan orang berbicara sekaligus, tetapi dengan satu maksud:
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 42: Bayangan di Balik Pedang

Udara di sekitar mereka terasa berbeda saat Liu Feng mengangkat pedang itu. Sebuah aura yang luar biasa kuat menyelimuti ruangan, membuat Shen Tao dan Hong Mei harus mundur beberapa langkah untuk menghindari tekanan yang menghantam tubuh mereka. Pedang itu memancarkan cahaya ungu yang berdenyut, seolah-olah hidup dan menyatu dengan Liu Feng.“Liu Feng, apa kau baik-baik saja?” tanya Shen Tao dengan nada khawatir. Ia mencoba mendekati Liu Feng, tetapi tekanan energi dari pedang itu membuat tubuhnya gemetar.Hong Mei, yang berdiri di sampingnya, menatap Liu Feng dengan waspada. “Pedang itu... sepertinya lebih dari sekadar artefak. Ada sesuatu yang aneh. Energinya terasa seperti... makhluk hidup.”Liu Feng perlahan menurunkan pedang itu, napasnya terengah-engah. Matanya, yang sebelumnya bersinar ungu, kini kembali normal. Ia memandang pedang di tangannya dengan ekspresi campuran antara kekaguman dan ketakutan.“Pedang ini...” gumamnya, suaranya hampir tak terdengar. “Ia berbicara padaku.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 43: Kebangkitan di Tengah Malam

Langit malam di Lembah Kaisar Takdir dipenuhi dengan bintang-bintang yang seolah berbisik tentang rahasia-rahasia kuno. Liu Feng berdiri di tepi tebing, menatap lembah yang sunyi, tetapi penuh dengan misteri. Angin malam meniup jubahnya, membawa aroma tanah basah dan jejak energi yang mengguncang. Malam itu berbeda; udara terasa lebih berat, seolah ada sesuatu yang mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang."Ini belum selesai," gumam Liu Feng sambil mengencangkan genggamannya pada pedang pusaka di tangannya. Ia mengingat pesan terakhir Shen Tao sebelum pergi untuk misi rahasia, sebuah pesan yang membangkitkan keinginannya untuk melangkah lebih jauh.Di dalam aula utama, para murid senior tengah berkumpul, mempersiapkan strategi menghadapi ancaman baru. Peta besar tergelar di meja, dan setiap orang memberikan pendapat mereka."Liu Feng, kita tidak bisa menunggu lagi," ujar Han Yue dengan nada tegas. "Musuh sudah terlalu dekat, dan mereka memiliki keunggulan jumlah.""Tapi kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 44: Rahasia di Bawah Jurang

Kegelapan seakan menelan Liu Feng saat tubuhnya jatuh ke jurang yang seolah tak berujung. Angin dingin menerpa wajahnya, menciptakan rasa sakit seperti jarum yang menusuk kulit. Di tengah kepanikan, ia memfokuskan energinya untuk menghentikan kejatuhannya. Dengan cepat, ia menggunakan teknik Kaki Angin Bayangan, memperlambat gerakannya hingga ia mendarat dengan keras di dasar jurang.Tubuhnya tersentak, tetapi rasa sakit itu tidak menghentikannya. Ia berdiri, mengamati sekelilingnya dengan sisa cahaya dari kristal bercahaya yang terpancar di dinding jurang. Tempat ini terasa seperti dunia lain—sepi, dingin, tetapi penuh dengan energi spiritual yang kental."Tempat macam apa ini?" gumamnya seraya menggenggam pedangnya lebih erat.Saat matanya terbiasa dengan gelap, ia melihat sesuatu di kejauhan. Sebuah pintu batu raksasa berdiri dengan megah, dihiasi ukiran naga dan phoenix yang tampak hidup. Di atasnya, terukir tulisan kuno: Gerbang Kaisar Kegelapan.Hati Liu Feng berdebar. Nama itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 45: Warisan Kaisar Kegelapan

Liu Feng menatap sosok berjubah hitam di hadapannya. Aura kuat yang terpancar dari pria itu menekan sekitarnya, membuat udara terasa lebih berat. Namun, di balik tekanan itu, Liu Feng merasakan kehadiran kekuatan besar yang tak terlukiskan, seolah-olah dunia itu sendiri menunduk pada sosok ini.“Siapa kau?” tanya Liu Feng dengan suara tegas meski tubuhnya bergetar.Pria itu tidak segera menjawab. Matanya yang bersinar merah memeriksa Liu Feng dengan teliti, seperti menilai seseorang yang akan membawa tanggung jawab besar.“Namaku sudah lama dilupakan oleh dunia ini,” jawabnya dengan nada rendah yang bergema. “Tapi mereka pernah memanggilku... Kaisar Kegelapan.”Mendengar nama itu, Liu Feng tertegun. Kaisar Kegelapan adalah legenda—seorang tokoh yang konon pernah mengguncang dunia dengan kekuatannya yang tiada tanding. Namun, legenda itu juga menceritakan bagaimana kekuatan besar tersebut akhirnya membawanya pada kehancuran dan menghilang tanpa jejak.“Tapi... bagaimana mungkin kau mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 46: Pintu Menuju Kegelapan

Ledakan besar mengguncang langit, menghancurkan ilusi padang pasir yang melingkupi Liu Feng. Ketika debu perlahan menghilang, tubuhnya terhuyung-huyung, rasa lelah yang mendalam merayap di setiap ototnya. Pedangnya yang bersinar biru redup hampir terlepas dari genggamannya, namun matanya tetap fokus ke depan, menatap sosok raksasa yang kini perlahan menghilang menjadi serpihan cahaya.“Lulus,” suara Kaisar Kegelapan bergema, menggantikan keheningan yang sebelumnya menyelimuti.Tiba-tiba, Liu Feng mendapati dirinya kembali ke ruang kosong, tempat ia pertama kali bertemu dengan Kaisar Kegelapan. Namun, kali ini atmosfernya berbeda. Tekanan yang sebelumnya begitu menekan kini terasa lebih ringan, seolah-olah tempat ini menerima kehadirannya.“Bagus,” ujar Kaisar Kegelapan, langkahnya mendekati Liu Feng. “Kau telah membuktikan bahwa kau layak.”Liu Feng mengangkat kepalanya, meski tubuhnya masih terasa berat. “Apa... arti dari semua ini? Mengapa aku harus menjalani ujian ini?”Kaisar Kege
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 47: Pertemuan Dengan Sang Pewaris

Kegelapan menyelimuti Liu Feng saat ia merasa dirinya terlempar ke dunia yang lain. Tubuhnya melayang tanpa arah, seolah gravitasi telah lenyap, dan udara di sekitarnya dipenuhi dengan aroma pembakaran dan abu. Ketika akhirnya ia merasakan tanah di bawah kakinya, ia terhuyung, memandang sekeliling dengan waspada.Dunia ini tampak seperti neraka yang hidup. Langit berwarna merah darah dengan kilatan petir hitam yang menyambar tanpa henti. Gunung-gunung hitam menjulang dengan lava mengalir di lerengnya, sementara tanah di bawahnya penuh dengan retakan yang memancarkan cahaya oranye pijar."Apa... tempat ini?" gumam Liu Feng, suaranya hampir tertelan oleh gelegar petir di kejauhan.Langkah kakinya bergema di tanah keras saat ia maju perlahan, mencoba memahami keberadaan dunia ini. Aura yang mengelilinginya begitu pekat, hampir mencekik, seperti ribuan jiwa yang terperangkap sedang merintih dalam keheningan.Namun, sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, suara berat menggema dari belakangny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 48: Kebangkitan Tekad yang Baru

Ketika Liu Feng meraih altar, energi yang tak terlukiskan menyelimuti tubuhnya, menembus hingga ke inti jiwanya. Rasanya seperti ribuan jarum menusuk dari dalam, tetapi bersamaan dengan itu, ada kekuatan besar yang mulai bangkit, seolah-olah mencoba membakar setiap kelemahan yang ia miliki.Namun, ini bukan hanya tentang fisiknya. Liu Feng merasakan sesuatu yang lebih dalam—semacam ujian mental yang menguji batas keyakinannya. Suara-suara samar terdengar di pikirannya, memanggilnya dengan berbagai nada; ada yang penuh celaan, ada yang menantang, dan ada yang memohon."Kau tidak akan pernah cukup kuat," sebuah suara tajam berkata."Liu Feng, apa kau yakin bisa melindungi mereka yang kau cintai?" suara lain berbisik lembut, tetapi menusuk seperti duri.Suara-suara itu mencoba mengaburkan tekadnya, mengguncang kepercayaan dirinya. Liu Feng menutup matanya, mengambil napas dalam, dan membiarkan pikirannya fokus. Ia tahu, jika ia membiarkan keraguannya tumbuh, warisan ini akan menjadi bume
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 49: Bayangan di Balik Tabir

Ketika Liu Feng membuka matanya setelah mengalami penglihatan mengerikan itu, tubuhnya terasa lebih ringan, namun pikirannya terbebani oleh pertanyaan-pertanyaan yang sulit terjawab. Cahaya yang menyelimuti altar telah menghilang, meninggalkan jejak keheningan yang menyesakkan. Liu Feng menatap kedua tangannya, merasakan kekuatan yang baru saja ia peroleh. Namun, di balik kekuatan itu, ia tidak bisa menghilangkan bayangan dari penglihatan yang menghantui pikirannya.Langkah kaki yang mendekat membuyarkan lamunannya. Yue Ling muncul dari balik reruntuhan, wajahnya dipenuhi kecemasan. “Liu Feng, kau baik-baik saja?” tanyanya, suaranya lembut namun penuh kekhawatiran.Liu Feng mengangguk perlahan, berusaha menenangkan dirinya. “Aku... aku baik-baik saja,” jawabnya singkat. Namun, ia tahu Yue Ling tidak akan begitu saja percaya.“Aku merasakan kekuatan yang luar biasa darimu,” kata Yue Ling, matanya menyipit, mencoba memahami perubahan yang terjadi pada Liu Feng. “Tapi ada sesuatu yang be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 50: Pertarungan dalam Bayangan

Di tengah kabut pagi yang menyelimuti lembah, suasana terasa lebih mencekam dari sebelumnya. Para murid telah berkumpul di lapangan utama, menunggu arahan dari para tetua. Namun, di antara mereka, terlihat jelas bahwa rasa takut mulai merayap. Mereka semua tahu bahwa sesuatu yang besar sedang mendekat, sesuatu yang tidak dapat mereka hindari.Liu Feng berdiri di depan, tatapan matanya penuh ketegangan. Ia telah memutuskan bahwa ia tidak akan membiarkan bayangan itu menguasainya, tetapi kata-kata suara asing yang mengganggu pikirannya malam sebelumnya masih terngiang.Yue Ling berdiri di sampingnya, wajahnya serius namun tetap tenang. Ia menatap Liu Feng dengan penuh kepercayaan, meskipun di dalam hatinya ia juga merasa khawatir. “Apa rencanamu?” tanyanya pelan.Liu Feng menghela napas panjang. “Aku tidak yakin. Tetapi jika Penghancur Takdir benar-benar bangkit, kita harus bersiap untuk bertarung, meskipun peluangnya kecil.”Yue Ling mengangguk. “Aku akan bersamamu, apa pun yang terjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status