Aku duduk di hadapan kelompokku memikirkan semua hal yang telah terjadi selama ini, aku tidak tau apa yang menjadi akhir dari perjalananku ini. Tapi satu hal yang pasti: dunia ini jauh lebih kejam daripada yang pernah aku bayangkan. Kami duduk di antara reruntuhan, mencoba beristirahat dari pertarungan yang panjang dan melelahkan. Udara masih dipenuhi debu, dan aroma darah serta keringat bercampur menjadi satu, memenuhi indra penciumanku.Mirna duduk di sampingku. Dia tersenyum kecil, tetapi senyumnya terasa hambar, tertutup oleh sorot kecemasan yang tak mampu disembunyikannya. Di seberang kami, Rei, Ayu, Nina, dan Mia duduk dalam lingkaran kecil. Mereka tertawa pelan, mencoba mencairkan suasana yang berat, tetapi canda mereka terasa dipaksakan. Sementara itu, Dika hanya diam, menatap lantai dengan ekspresi yang sulit diartikan. Mungkin lega, atau mungkin hanya kosong.Keheningan di antara kami akhirnya pecah oleh suara Mirna. “Berapa lama kita akan terus seperti ini?” tanyanya lirih,
Last Updated : 2025-01-12 Read more