Ethan masih berusaha menenangkan Elian. Tangannya tetap berada di bahu tuannya, memberikan kehangatan yang menenangkan. Napas Elian kini sudah teratur, meski matanya masih menyiratkan emosi yang belum sepenuhnya mereda. Perlahan, Ethan membantunya duduk di kursi dekat perapian, lalu dengan sigap menuangkan secangkir teh hangat. “Minumlah. Ini akan membuatmu lebih baik,” kata Ethan lembut. Elian mengambil cangkir itu, menghangatkannya di antara kedua telapak tangannya. Uapnya naik perlahan, menyentuh wajahnya, tetapi dia tetap diam. Jari-jarinya sedikit mengencang di sekitar cangkir, seakan mencoba mencari pegangan di tengah pikirannya yang kacau. Namun, dia hanya menatap permukaan teh itu tanpa benar-benar meminumnya, seolah mencari jawaban yang tidak bisa ditemukan di dalam cangkir tersebut. Ethan tidak ingin memaksanya, jadi dia hanya berdiri di seberangnya, menunggu. “Apa yang terjadi?” Ethan akhirnya bertanya, suaranya penuh perhatian. Eli
Last Updated : 2025-03-11 Read more