Lia berusaha mempercepat langkahnya, menyusul tuan Erik yang nyaris mencapai pagar dari panti asuhan tersebut. "Kakek!" Tuan Erik berhenti, mendengar Lia yang sedang berusaha mengejarnya. Tuan Erik menoleh, mendapati Lia yang nafasnya tersengal. "Ka-kakek, ma-maafkan aku." "Lia, ini bukan salahmu. Kakek hanya kecewa dengan para ibu asuh itu. Kakek tak dapat mengerti, mengapa mereka tega melakukan ini padamu dan Adelia." Tentu, Lia merasakan hal serupa dengan beliau, namun Lia lebih memilih untuk memaafkan ibu Gita dan ibu Rani akan hal itu. "Bagaimana bisa mereka menukarmu seperti itu? Kakek tidak menyesal karena hidup dan membesarkan mendiang Adelia, tapi bagaimana denganmu? Seandainya dulu kakek dapat mengadopsimu juga, mungkin kakek tak akan menyesali ini." "Tidak, kakek. Tidak apa-apa, toh semuanya sudah berlalu dan kini aku sudah baik-baik saja, kek. Aku bahkan sangat lega mengetahui bahwa saudara sedarahku hidup dengan baik bersama kakek dan tante Sita." Alex, ibu Gita, da
Terakhir Diperbarui : 2025-01-26 Baca selengkapnya