Persis seperti yang Alex katakan, kini Lia kembali bekerja dengan seorang manager sekaligus asisten untuk mengatur jadwal sekaligus membantu Lia dalam melakukan banyak pemotretan. Alex juga meminta pada manager Lia agar membatasi jadwal Lia, bertujuan Lia tak kelelahan usai melakukan banyak pekerjaan secara beruntun. Sebenarnya, bukan hanya nama Lia yang kembali menanjak di dunia hiburan. Tetapi Alex pun semakin disorot berkat jabatannya sebagai CEO di perusahaan terkenal, serta paras rupawan dan tubuh atletisnya. Tak heran banyak orang yang mengangumi Alex, apa lagi kalangan perempuan. Seperti hari ini, banyak rekan kerja Lia yang menyoroti kehadiran Alex yang kembali memberi dukungan sekaligus menjemput Lia setelah pemotretan. Banyak wanita yang berusaha mencuri perhatian Alex, namun Lia tetap menjadi yang nomor satu di mata dan benak Alex. "Apa hari ini melelahkan?" Tanya Alex usai Lia selesai dengan pemotretannya. Lia mengangguk ringan. "Ya, hari ini jadwalku begitu padat. A
Hingga makan malam bersama tuan Erik dan nyonya Sita berakhir, Alex dan Lia berpamitan untuk kembali ke kediaman mereka. Masih sama, Alex lebih banyak diam dan seperti melamun."Alex, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lia ikut gelisah."A-aku? Aku baik-baik saja."Lia menggeleng. "Tidak, kamu tidak bisa menyembunyikan kegelisahan itu dariku. Aku sadar sejak kamu menerima pemberitahuan di tengah makan malam, seperti ada yang aneh padamu."Alex menggigiti bibir bawahnya. 'Apa Lia harus tahu hal ini?' Batin Alex."Kamu yang selalu berkata padaku jika aku harus mengatakan cemasku andai saja terjadi sesuatu denganku, tapi kenapa sekarang kamu seolah menyebunyikan sesuatu?"Nada bicara Lia seperti mendesak Alex walau saja sebenarnya Alex masih ragu."Mungkin kamu sudah meragukanku.""Tidak, hanya saja—" Alex terdiam sejenak bersama keraguannya, lalu memilih untuk mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan dari Resham tadi. Alex menunjukkan layar ponselnya pada Lia, membuat wanita itu terbelalak
Sekeras apa pun orang-orang jahat bertekad untuk menjatuhkan Lia dan Alex, akan semakin Alex buktikan bahwa dirinya adalah pilihan terbaik sebagai pendamping Lia.Masalah dan ancaman terus berdatangan, tetapi Alex tak pernah menjadikan itu sebagai alasan agar dia bisa mundur, apa lagi menjauhi Lia. Jika banyak alasan yang ingin memisahkan mereka, maka Alex juga punya beribu-ribu alasan untuk tetap bersama Lia.Kini, Alex tengah menghadiri sebuah acara fashion, lebih tepatnya Cat Walk yang diselenggarakan rutin tiap tahun. Pastinya, Alex hadir untuk melihat Lia sekaligus menjadi salah satu undangan acara tersebut.Banyak model cantik dan tubuh semampai yang berlalu-lalang di depan sana, tetapi Alex tetap menunggu bagian dengan antusias. Banyak kameramen yang menyorot kehadirannya, tetapi Alex menghiraukan hal itu."Para hadirin, kita sambut model papan atas yang memuncaki penampilan hari ini—Natalia Nawasena!"Mendengar sebutan itu, Alex sontak melakukan tepuk tangan dengan senyum bang
Malam yang terasa berat bagi Natalia Nawasena. Wanita yang akrab disapa Lia itu kini sedang terpaku menatap hamparan perkotaan ramai melalui jendela besar dari unit hotel yang dihuninya.Sudah sebulan ini Lia resmi menjadi Nyonya Adarsa. Alias istri dari Alexander Adarsa, seorang anak dan founder Agensi Star Music.Tubuh Lia terasa dingin, terus merasa sendiri di dalam kemewahan yang diberikan Alex. Sementara pria itu masih saja berkutat di kamarnya yang berbeda dengan kamar Lia.Ya, keduanya berbeda ruangan pribadi karena hanya menjalankan pernikahan kontrak. Hal itu sudah berlangsung selama sebulan.Lia membalikkan badannya, hendak memasuki kamar tidur miliknya. Namun Lia terhenti begitu Alex keluar dari kamarnya."Apa kamu sudah makan? Kamu harus menjaga kesehatanmu, karena kamu harus menjaga dirimu untuk pernikahan kontrak ini." Tanya Alex.'Dia memastikan kesehatanku agar rencananya berjalan lancar saja.' Kata Lia dalam hati. Lia pun menjawab Alex. "Aku tidak berselera untuk maka
Dua hari selepas media memberitakan Alex diam-diam telah menikah, Alex berusaha membawa Lia pulang dari hotel bintang 5 menuju rumahnya, untuk menghindari adanya pemberitaan tambahan dari media. Selama dua hari itu, baik Alex maupun Lia sama sekali tidak pernah meninggalkan hotel. Dan sekarang, mereka harus pulang pada larut malam dan menggunakan jalur khusus untuk menghindari wartawan.Sedari kamar yang mereka huni, Alex terlihat cukup kalang kabut, meminta Resham sebagai pengawal yang membawa mobil untuk mengantar mereka pulang. Di sisi lain, Lia sendiri begitu lemas dengan wajah yang pucat dan tetesan keringat yang membanjiri pelipisnya. Karena terfokus pada perjalanan pulangnya, Alex tidak menyadari kondisi Lia.Beruntungnya, Resham berhasil membawa kedua atasannya meninggalkan hotel bintang 5 itu meski ada beberapa wartawan yang sengaja tinggal di depan bangunan tersebut.Resham yang tidak sengaja melihat melalui cermin dashboard berusaha memastikan kondisi Lia dengan baik. "Tu
"Saya memutuskan merahasiakan pernikahan ini dan istri sah saya, untuk terus menjaga privasi keluarga kami nantinya."Lalu, seorang wartawan mengajukan pertanyaan lain. "Apa istri anda adalah seseorang yang berasal dari keluarga konglomerat juga, atau mungkin berasal dari dunia hiburan?"Alex terdiam sejenak, kemudian melanjutkan. "Saya tidak bisa membahas hal apa pun yang berkaitan dengan istri saya untuk sekarang. Saya masih sepakat untuk mengumumkan pernikahan saja.""Apa anda benar-benar tidak bisa membahasnya sedikit pun?"Dengan tegas Alex menjawabnya. "Ya, ini merupakan hal penting yang harus saya jaga. Dan siapa saja yang berani melanggar privasi keluarga saya, maka saya─""Saya akan mengambil tindakan hukum, terima kasih." Tutup Alex atas pembahasan pernikahannya yang mendadak itu. Sorot lampu dari jepretan kamera semakin banyak, para pengawal berusaha melindungi Alex.Lia yang masih menatap layar menjadi risau, menjaga privasi bahkan sekadar merencanakan itu semua ternyata t
Hari demi hari berganti, Natalia Nawasena mulai pulih pasca sakit selama kurang lebih 3 hari. Pagi ini, Lia bangun lebih awal dan menemukan Bibi Anna telah mempersiapkan kebutuhan untuk Alesia hari ini.Seperti hari hari sebelumnya, Lia hanya boleh menghabiskan waktu yang membosankan di rumah Alex. Lia tidak pernah menginjakkan kaki ke luar kediaman ini apalagi saat ini pernikahannya sudah terendus oleh publik.Saat Lia berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, Alex juga muncul seraya merapikan kerah kemejanya. Tidak ada tegur sapa di antara mereka, keduanya menjadikan situasi terasa hampa. Bahkan saat keduanya mulai sarapan, masih terasa sangat sunyi.Di sela-sela sarapannya, Alex dibuat kewalahan dengan dasi yang hendak dia kenakan hari ini. Alex tidak paham, bahan dari dasinya hari ini terasa kaku dan sulit untuk dibentuk.Awalnya Lia ingin cuek, namun karena Alex semakin membuat dasinya tidak berbentuk, Lia meletakkan alat makannya lalu bangkit menghampiri Alex. Pria itu terkeju
Dengan raut bingung, Lia meraih pemberian Alex dan mendapati ponsel mahal dan keluaran terbaru. Tentunya Lia terkejut menemukan barang mahal itu."Aku tidak suka jika kamu terus menerus ditelepon oleh orang asing itu. Makanya, aku membelikan kamu ponsel dan nomor baru." Tutur Alex."Lalu bagaimana dengan ponsel lamaku?""Buang.""Tapi—""Kali ini, aku tidak menerima penolakan, Natalia Nawasena."Lia menghela nafas pasrah, merogoh saku bajunya, lalu memberikan ponselnya pada Alex. Setelah menerima ponsel tersebut, Alex memanggil asisten. "Hani!"Dengan tergopoh-gopoh, Hani muncul sambil menunduk. "Ya, tuan.""Buang ini." Perintah Alex dengan memberikan ponsel Lia. "Buang sekarang!""Baik, tuan.""Ah, dan satu lagi. Kamu fasih berbahasa Prancis kan?""Ya, ada apa?""Aku ingin kamu ikut bersamaku besok di dalam acara pertemuanku dengan seorang klien."Lia semakin bimbang. "Jika aku ikut denganmu, bukannya nanti orang akan tahu kalau aku adalah istrimu?""Kamu tidak akan ikut sebagai istr
Sekeras apa pun orang-orang jahat bertekad untuk menjatuhkan Lia dan Alex, akan semakin Alex buktikan bahwa dirinya adalah pilihan terbaik sebagai pendamping Lia.Masalah dan ancaman terus berdatangan, tetapi Alex tak pernah menjadikan itu sebagai alasan agar dia bisa mundur, apa lagi menjauhi Lia. Jika banyak alasan yang ingin memisahkan mereka, maka Alex juga punya beribu-ribu alasan untuk tetap bersama Lia.Kini, Alex tengah menghadiri sebuah acara fashion, lebih tepatnya Cat Walk yang diselenggarakan rutin tiap tahun. Pastinya, Alex hadir untuk melihat Lia sekaligus menjadi salah satu undangan acara tersebut.Banyak model cantik dan tubuh semampai yang berlalu-lalang di depan sana, tetapi Alex tetap menunggu bagian dengan antusias. Banyak kameramen yang menyorot kehadirannya, tetapi Alex menghiraukan hal itu."Para hadirin, kita sambut model papan atas yang memuncaki penampilan hari ini—Natalia Nawasena!"Mendengar sebutan itu, Alex sontak melakukan tepuk tangan dengan senyum bang
Hingga makan malam bersama tuan Erik dan nyonya Sita berakhir, Alex dan Lia berpamitan untuk kembali ke kediaman mereka. Masih sama, Alex lebih banyak diam dan seperti melamun."Alex, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lia ikut gelisah."A-aku? Aku baik-baik saja."Lia menggeleng. "Tidak, kamu tidak bisa menyembunyikan kegelisahan itu dariku. Aku sadar sejak kamu menerima pemberitahuan di tengah makan malam, seperti ada yang aneh padamu."Alex menggigiti bibir bawahnya. 'Apa Lia harus tahu hal ini?' Batin Alex."Kamu yang selalu berkata padaku jika aku harus mengatakan cemasku andai saja terjadi sesuatu denganku, tapi kenapa sekarang kamu seolah menyebunyikan sesuatu?"Nada bicara Lia seperti mendesak Alex walau saja sebenarnya Alex masih ragu."Mungkin kamu sudah meragukanku.""Tidak, hanya saja—" Alex terdiam sejenak bersama keraguannya, lalu memilih untuk mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan dari Resham tadi. Alex menunjukkan layar ponselnya pada Lia, membuat wanita itu terbelalak
Persis seperti yang Alex katakan, kini Lia kembali bekerja dengan seorang manager sekaligus asisten untuk mengatur jadwal sekaligus membantu Lia dalam melakukan banyak pemotretan. Alex juga meminta pada manager Lia agar membatasi jadwal Lia, bertujuan Lia tak kelelahan usai melakukan banyak pekerjaan secara beruntun. Sebenarnya, bukan hanya nama Lia yang kembali menanjak di dunia hiburan. Tetapi Alex pun semakin disorot berkat jabatannya sebagai CEO di perusahaan terkenal, serta paras rupawan dan tubuh atletisnya. Tak heran banyak orang yang mengangumi Alex, apa lagi kalangan perempuan. Seperti hari ini, banyak rekan kerja Lia yang menyoroti kehadiran Alex yang kembali memberi dukungan sekaligus menjemput Lia setelah pemotretan. Banyak wanita yang berusaha mencuri perhatian Alex, namun Lia tetap menjadi yang nomor satu di mata dan benak Alex. "Apa hari ini melelahkan?" Tanya Alex usai Lia selesai dengan pemotretannya. Lia mengangguk ringan. "Ya, hari ini jadwalku begitu padat. A
"Ti-tidak—ja-jangan aku."Sayup-sayup Alex mendengarkan sesuatu, mengusik tidurnya yang begitu nyenyak."To-tolong, jangan sakiti keluarga kami."Kini Alex membuka mata sepenuhnya ketika menyadari bahwa suara itu berasal dari wanita yang sedang tidur bersamanya. Ya, itu adalah Lia yang sedang meracau dalam tidurnya."Aku mohon." Pinta Lia dengan suara yang nyaris berbisik dan matanya yang terpejam. Alex bergegas menyingkirkan bantal yang menjadi pembatas di antara dirinya dan Lia.Begitu lembut Alex mengusap bahu Lia. "Hei, Lia ini aku. Sadarlah, kamu sedang mimpi buruk."Lia terus melenguh, keringat kian membanjiri pelipisnya. Alex semakin menegaskan baritonnya agar Lia bisa merasakan kehadirannya. Alex juga sedikit mengguncang tubuh Lia. "Lia, Natalia Nawasean, sadarlah."Nafas Lia yang tersengal akhirnya mulai normal, matanya yang terus terpejam kini perlahan terbuka, menemukan langit-langit kamar Alex yang membuatnya menghela nafas lega.Kemudian Lia menoleh, menemukan Alex yang t
Tak ada yang lebih membanggakan Lia lebih dari berhasil menata hidupnya kembali. Apa lagi ketika Lia berhasil kembali pada industri yang telah membesarkan namanya, Lia begitu senang.Perkiraan Lia, tawaran yang didapatnya usai vakum dari dunia model tak akan sebanyak dulu. Namun ternyata itu hanya bagian dari dugaannya yang meleset. Terbukti, dalam seminggu, Lia bisa menjalankan 4 hingga 7 kali pemotretan.Hal ini membuat Lia dan Alex nyaris tak dapat bertemu seperti sebelumnya. Walau begitu, sebagai bentuk dukungannya, Alex yang disibuki dengan kegiatannya sebagai pemimpin Agensi Star Music, selalu menyempatkan diri untuk menjemput Lia dari beberapa kegiatan.Tentu Lia tak lupa akan Alex yang telah banyak membantunya, menjadikan Lia tak pernah absen menyebut nama Alexander Adarsa di semua sesi wawancara.Alex dibuat bangga, terlebih lagi Lia yang tampak selalu membanggakan suami palsunya tersebut. Keduanya yang saling membanggakan satu sama lain membuat banyak pihak yang meyakini per
Waktu terus berjalan, begitu pula dengan waktu dan kehidupan seorang Natalia Nawasena yang tengah bersiap untuk keluar dari mobil yang membawanya.Lia tampak begitu cantik dan anggun, dengan balutan gaun berwarna merah selutut, dan riasan wajah dengan make up natural berlipstick merah merona. Lia begitu gugup, apa lagi saat mobil sudah berhenti tepat di tengah kerumunan wartawan dan jepretan kamera.Begitu pintu mobil di buka, semua fotografer dan wartawan menyorot sang model yang telah kembali. Lia dengan tenang menegapkan tubuhnya, melangkah dengan lembut, melambaikan tangan pada publik."Natalia, apa benar anda akan kembali melanjutkan karir anda setelah menikah dengan CEO Agensi Star Music, Alexander?" Seru seorang wartawan.Lia mengangguk. "Aku akan melakukan kegiatanku sebaik mungkin.""Apa proyek pertama anda setelah vakum selama beberapa tahun adalah menjadi Brand Ambassador dari brand parfum keluaran suami anda?""Ya, aku akan melakukan pemotretan mulai hari ini.""Natalia, a
Beberapa hari berselang, pemberitaan ramai dengan konfirmasi atas desas-desus pernikahan Alexander Adarsa dan Natalia Nawasena. Sebagai perantara, Agensi Star Music yang berada di bawah kendali Alex, membenarkan berita tersebut.Tentu banyak yang mengaitkan hal ini dengan kehadiran Lia sebagai penerjemah bahasa Prancis untuk Alex di salah satu pertemuan terpandang sekitar setahun lalu.Banyak yang mendukung kebenaran ini, tetapi banyak juga yang mengutarakan komentar negatif. Tetapi bagi Alex dan Lia, itu tidaklah penting.Mereka sudah menduga hal semacam itu akan terjadi, mengingat keduanya adalah orang-orang yang terkenal pada posisinya masing-masing. Yang tidak mereka duga adalah, pemberitaan ini akan menjadi topik yang paling populer dan hangat dibicarakan banyak orang.Kini Alex yang baru saja selesai bersiap dengan setelan dari hadiah pemberian Natalia begitu gagah dengan langkahnya yang menyusuri kediamannya.Alex melihat Lia yang tengah memainkan ponselnya di ruang tengah, lan
Lia yang mengusulkan ide agar membenarkan pernikahannya dengan Alex pada publik membuat Alex menjadi risau. Alex menemukan roman wajah Lia yang sepertinya menemukan ide di balik persetujuannya yang begitu tiba-tiba.Alex tak ingin gegabah, lantas pria Adarsa itu kembali bersuara. "Sepertinya kita bicarakan hal ini di perjalanan pulang."Respon Alex yang mulai cemas membuat Lia heran. "Namun aku benar-benar—""Tolong, kita bicarakan ini di mobil. Aku yang akan mengemudikannya agar hanya kita yang bisa mengetahui ini."Sepertinya Alex sedang bersungguh-sungguh, menyebabkan Lia akhirnya setuju dan mengikuti langkah Alex untuk keluar dari kediaman tuan Andreas yang masih dihadiri oleh kerabat maupun kolega."Alex, apa akan baik-baik saja kalau kita tidak berpamitan pada ayah?"Dengan yakin Alex mengangguk. "Ya, tenang saja. Aku akan menghubungi beliau jika kita sudah sampai."Gelagat Alex yang sangat risau ikut membuat Lia merasakan hal yang sama. Lia bergegas masuk ke dalam mobil begitu
Lia terbelalak mendengarkan tuan Andreas yang memperkenalkan dirinya pada banyak orang. Namun mau tak mau Lia tersenyum tipis dan sesekali menunduk, menyapa tanpa bersuara agar tampak sopan."Wah, ternyata ini istri dari Alexander? Kamu terlihat manis dan elegan, Natalia." Ujar salah satu tamu terdekat, entah itu adalah kerabat tuan Andreas.Banyak orang yang memperkenalkan dirinya, begitu terpukau karena kini Lia telah diperkenalkan pada banyak kolega atau kerabat. Tuan Andreas sangat bangga memperkenalkan menantunya, membuat Lia hanya bisa patuh.Cukup lama Lia menunggu kehadiran Alex, hingga akhirnya pria itu hadir dan menampakkan dirinya usai menyentuh pundak Lia. "Hei, aku sudah datang."Alex menemukan Lia menatapnya risau dengan menggigiti bibir bawahnya. Alex dibuat bingung, "ada apa?"Lia sedikit berjinjit untuk berbisik di telinga Alex. "Ayah baru saja memperkenalkanku pada semua orang."Tentu Alex dibuat terbelalak dengan pengakuan Lia. Sejenak Alex menatap tuan Andreas yang