Home / Romansa / Istri Perawan Disangka Janda / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Perawan Disangka Janda: Chapter 51 - Chapter 60

88 Chapters

Bab 51

Lega, dengan bantuan Sazlina, pernikahan rahasia dengan Daehan telah sampai di telinga ibunya. Meski sempat diwarnai drama serta ada ucapan dan kalimat tidak enak, wanita agung itu mau juga memahami dan menerima fakta statusnya yang sudah dinikahi oleh anak orang secara diam-diam. Bisa jadi sebab lelakinya adalah Daehan yang bukan orang sembarangan. Jika bukan, mungkin drama ibunya akan lebih panjang dan berliku. Kini Shanumi hanya penuh rasa syukur, akhirnya berjodoh dengan lelaki yang dikirimkan oleh-Nya melalui jalur musibah kala itu. “Jam berapa datang, Nok?” tanya kakaknya yang sudah rapi dan baru mandi. Mereka berada di dapur. “Katanya sore, Mbak. Ini kan sudah lama lewat ashar…,” jawab Shanumi galau.“Ya sudah, kamu mandi dulu saja. Nanti kelewat maghrib, tetapi mereka nggak datang juga!” seru Sazlina sambil menyambar tudung saji. “Iyalah, Mbak. Tungguin ya, nggak papa, kan?” tanya Shanumi sambil memandang saksama kakaknya. Bagaimanapun merasa tidak enak terus sebab mendahu
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 52

Daehan sudah memakai tshirt saat Shanumi selesai berwudhu dan keluar dari kamar mandi. Berusaha keras untuk tidak banyak kali memandang. Buru-buru dipakainya mukena dan pura-pura tidak perhatian. Lelaki yang sudah berbaju santai dan tidak lagi berkemeja atau berkostum formal itu justru terlihat keren di kamarnya. Sedang bermain ponsel dengan merebah santai di pembaringan. Rasanya luar biasa. Setelah berpuluh tahun usianya menghuni kamar tanpa orang. Kini ada teman tiba-tiba, bahkan lelaki yang disuka dan sudah sah suaminya. Ah, indah sekali rasa hidup di dunia! Shanumi menambah satu sujud sebelum melepas mukena. Tak habis beryukur akan takdir luar biasa yang tidak disangka tetapi sangat indah di hidupnya. Semoga jodohnya adalah kekal untuk di dunia dan kelak di jannahnya. “Cepat sedikit dong, Shan, ah!” seru Daehan mengejutkan. Membuat jantung Shanumi berdetak kencang dan lebih cepat. “Iya, ish! Ini dah selesai!” Buru-buru Shanumi melihat mukena dan meletakkan di meja semula. Sus
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 53

Shanumi yang dipeluk erat Daehan merasa janggal. Meski baru beberapa kali tidur seranjang bersama suami, tetapi mudah diendus jika gelagatnya seperti menyimpan sesuatu. Pandangannya sesekali terlihat jauh. “Ada apa? Kayak gelisah …,” tanya Shanumi sambil menowel lengan Daehan yang melingkar di perutnya. Daehan tidak membuka mulut. Justru mengubah posisi tangan dari memeluk pinggang bergeser ke dadda.“Mas … jangan mulai lagi, please. Tidur dulu, sambung besok aja habis mandi dan subuhan.” Shanumi menahan tangan Daehan yang kembali ingin nakal, merasa kali ini tidak nyaman. Tiba-tiba ponsel Daehan berbunyi kembali. Itu bukan pesan di aplikasi, melainkan sebuah panggilan. Lagi-lagi musik yang mengalun membuatnya frustasi. Lagu panggilan masuk spesial dan indah saat itu, kini membuatnya ingin muntah. “Nggak diangkat?” usik Shanumi yang merasa jika Daehan begitu tegang selama panggilan masuk berbunyi. “Nggak perlu.” Daehan menyahut kaku. Ada kesan marah yang bahkan wajahnya terlihat
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 54

Benar dugaan Shanumi. Pada akhirnya motif Intana ingin dirinya datang adalah faktor makanan. Terungkap jika perempuan hamil yang kini terbaring lemah di rumah sakit itu sangat menginginkan makan hasil masakan dari tangannya langsung. Mereka bertiga sudah sampai di Surabaya lebih cepat. Biasa waktu tempuh adalah dua hingga tiga jam, ini hanya memakan waktu satu jam setengah saja. Jalanan lengang tengah malam membuat Agung lancar meluncur meninggalkan kawasan dingin Batu dengan kecepatan cahaya sesuai permintaan Daehan. Bukan langsung ke rumah sakit, tetapi mereka menuju ke apartemen. “Sudah?” tanya Daehan yang baru menghabiskan secangkir kopi buatan istri. Dia berdiri dan keluar dari kursi. Selama Shanumi membuat bubur ayam di dapur, Daehan memilih menemaninya dengan duduk di meja makan. Memperhatikan kebaikan istri yang sedang beraktivitas demi memenuhi permintaan mantan rival. Sambil sesekali menyeruput kopi hingga selesai dibuat bubur ayam yang akan dibawa ke rumah sakit.
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Bab 55

Tiga pasang mata menunggu dengan perasaan berdebar. Fokus pada seonggok badan kurus yang matanya rapat memejam di atas ranjang. “Sepertinya Intana tidak ingin bangun, Ma.” Daehan memutuskan setelah menunggu agak lama. Mamanya Intana tidak menanggapi, terus fokus pada posisi putrinya. “Jangan pulang, lihat! Intana mulai bangun! Dia tadi hanya tidur setelah minum vitamin!” seru mamanya Intana tiba-tiba. Bergeser mendekat lagi ke ranjang dan Shanumi kini yang menjauh. “Tan, lihat siapa yang datang… Shanumi!” Mamanya berbicara sambil mendekatkan bibir di telinga Intana. “Shanumi….” Intana yang dari membuka mata sudah memandang Shanumi pun menyapa. Sedikit tersenyum sebab untuk melebar pun terasa payah. “Iya, Tan. Aku datang dengan Mas Daehan. Apa yang kamu rasa…?” tanya Shanumi perhatian. Sungguh trenyuh dengan fisik Intana yang sangat kurus, pucat dan berbibir gelap yang kering. Bahkan rambutnya pun kusam dan kusut. “Aku… rasanya… aku… Ma, rasanya aku lapar sekali. Apa…,” jawab Int
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Bab 56

“Aku minta maaf denganmu, Shanumi. Pada Mas Daehan, aku sudah minta maaf meski dia tidak pernah satu kata pun menjawabku. Sekali lagi aku minta maaf sudah curang di belakangmu, Mas. Mungkin, ini adalah takdir dari Tuhan untuk bertemu siapa sebetulnya jodoh kita.” Intana mulai bicara sungguh-sungguh dengan raut wajahnya yang cekung dan pucat. “Lebih tepatnya teguran, Intana.” Daehan meralat dingin. “Baiklah, aku tahu, Mas.” Intana memilih untuk mengalah. Toh, dirinya memang sudah salah fatal yang sangat mengecewakan seorang lelaki baik seperti Daehan. Meski dirinya juga sakit hati yang dalam. Sebab tiba-tiba Daehan sudah menikah dengan Shanumi di belakangnya. Menurut Intana ini juga curang sekaligus adalah Impas. “Shanumi, aku ingin jujur. Sebetulnya aku sudah tahu tentang kamu sejak lama. Aku sudah jahat, pernah mengirimkanmu foto tidak senonohku dengan Mas Erick. Seperti tujuanku, kalian kemudian berpisah. Saat itu aku senang dan merasa puas, padahal aku sudah dengan Mas Daehan.”
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 57

🍒Sazlina kerap digunjing oleh juliders sebab dianggap perawan tua yang dilangkahi. Merasa iba, Khaisan menawarkan diri menikahi.Mereka berdua adalah dua ipar, kakak dari kedua adik di pihak lelaki dan perempuan yang menikah. Memiliki kisah sama yakni dilangkahi. Sazlina mengira jalan pernikahan mereka akan mudah, rupanya salah. Khaisan ternyata adalah lelaki dingin yang tidak pernah menyentuhnya setelah menikahi. Walau begitu, Sazlina tidak putus asa untuk rela mengabdi demi mengambil hati suami meski kerap tersakiti. Namun, kenapa Khaisan tidak juga tersentuh? Ternyata, pria tampan dan mapan itu memiliki alasan kuat yang sangat membagongkan! 🍒🍓Happy Reading🍓Resepsi pernikahan pada hotel berbintang di Surabaya sangatlah hingar bingar. Semua tamu undangan yang datang sedang menyungging senyuman. Bersalam tangan dengan pengantin bahagia yang duduk berdua di pelaminan. Begitu juga dengan Sazlina Hanum, menunjuk gigi hingga bibir terasa kering meski semua senyumnya adalah palsu.
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 58

Kelar urusan dalam toilet, Sazlina berniat untuk kembali ke jantung acara. Botol minuman diambil lagi dan dibuka. Sebab meja cukup rendah tanpa benda lain di atasnya, dia duduk di situ sambil meminum isi botol hingga habis tanpa sisa. Lalu berdiri dan menghampiri tempat sampah untuk membuang botol di sana. Berjalan beberapa langkah menuju pintu, gadis itu berhenti dan merasa bingung. Dalam pandangan matanya semua pintu dalam toilet tiba-tiba jadi pudar dan berubah seputih dinding. “Kenapa seperti ini, ini halusinasi atau kepalaku yang bermasalah… apa aku darah rendah,” gumam Sazlina dengan berdiri tegak di tempat. Merasa untuk maju salah, mundur pun bermasalah. Mengharap seseorang akan masuk ke toilet dan menolong untuk lanjut berjalan. Kini bukan pandangan saja yang buram, tetapi kepala sudah tidak karuan rasanya. “Kamu kenapa, Mbak?” suara lelaki di depannya membuat Sazlina lega sebelum sempat teringat jika ini adalah toilet khusus wanita. “Maaf, Mas. Tolong bawa aku ke pintu k
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 59

Sazlina tidak sadar jika lelaki yang membawanya, kini menghampiri sebuah kamar presidential suite di rooftop hotel. Badan gadis itu dihempas Khaisan di ranjang super lebar begitu saja. Busa terbaik yang empuk dan lembut menyambut pro tanpa sedikit pun guncangan. Sebab perjalanan luar negara dari Narita-Jepang ke Juanda dengan pilihan transit di Jakarta memakan waktu hampir dua belas jam total, membuat badan terasa gerah dan letih. Meskipun harum parfum terus semerbak keluar dari kulit tubuh, merasa diri lusuh dan ingin membasuh bersih dirinya. Pria itu meluncur memasuki kamar mandi untuk memanjakan diri di dalam. Hingga keluar cukup lama kemudian. Gadis yang tidur pulas di ranjang kamarnya, masih tak sadar diri dan terlihat nyaman dalam efek obat bius. Khaisan sempat menyambar selimut di bawah kaki Sazlina dan dibentangkan untuk ditutup asal di tubuh gadis itu. Khaisan tidak berniat mengusik dan membiarkan, memilih abai untuk tidur memanjang di sofa lebar. Cukup berjauhan dengan p
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Bab 60

Ucapan Khaisan yang bilang ingin menikahi dirinya, membuat sesak napas sejenak. Merasa itu hanya berkelakar yang sengaja mencemooh Sazlina sebagai penyandang status seorang perawan tua yang dilangkahi. “Jangan bercanda hal seperti ini. Bersikap dan bicaralah yang baik pada wanita. Kamu sengaja ikut mencemoohku?” tanya Sazlina kesal dengan perasaan campur baur. Namun, melihat ekspresi serius di wajah Khaisan, justru membuat detak jantungnya melaju. Bukan sekali dua kali mendapat ajakan menikah dari lelaki, tetapi rasa hati hanya enggan dan menolak tak berminat. Meski menyadari yang diri perlu pendamping hidup di usia yang tidak lagi belia. “Aku tidak bercanda, aku serius. Ada keluargaku di resepsi ini. Aku akan menyampaikan niatku ini di depan mereka. Namun, jika kamu setuju…,” ucap Khaisan sambil menyambar ponsel dan mengantonginya. “Tapi… aku tidak tahu siapa kamu dan bagaimana keluarga kamu. Sebenarnya, aku ingin menikah dengan lelaki yang setidaknya sama level dengan suami adik
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status