Malam itu, Dimas duduk di ruang tamu dengan perasaan cemas. Sejak Mayang pergi keluar, Dimas tidak mendengar suara apapun dari luar. Biasanya, Mayang akan mengamuk atau mengadu kepada Pak Subrata, tapi kali ini suasana sangat sepi. Dia merasakan ada sesuatu yang salah, tapi dia tidak tahu apa.Suara langkah kaki terdengar mendekat dari lorong panjang. Dimas menoleh, berharap itu hanya Mayang yang kembali dengan marah biasa. Tapi, suara langkah itu terlalu berat dan teratur. Pintu ruang tamu terbuka dengan keras, dan di sana berdiri Pak Subrata dengan wajah merah padam.Pak Subrata menatap Dimas dengan tajam, tatapan yang bisa membuat siapa saja gemetar."Jadi, kamu menganggap anakku jelek, Dimas?" Suaranya berat dan penuh amarah.Dimas menelan ludahnya, mencoba untuk tetap tenang. "Bukan begitu, Pak. Saya hanya ingin Mayang sedikit memperhatikan penampilannya. Bukan berarti dia jelek."Pak Subrata mendekat, membuat jarak antara mereka semakin sempit. "Kamu pikir kamu siapa bisa menghi
Terakhir Diperbarui : 2025-01-19 Baca selengkapnya