All Chapters of DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN: Chapter 11 - Chapter 17

17 Chapters

11

Dimas hanya menelan Saliva saat Aruna mengatakan itu. Tidak bohong, memang Aruna cantik."Lagipula, kamu juga aneh. Putus dari aku, cari yang lebih. Kenapa cari yang lebih jelek dari aku?" olok Aruna."Memangnya.. emm,"Kalimat Dimas terbata bata."Memangnya kenapa? Memangnya aku tidak tau begitu calon istrimu? Aku tau ya Dimas. Dia pernah datang ke toko. Entah maunya apa. Mungkin ingin membuat ku sakit hati."Dimas terdiam. Ah apa mungkin Aruna sakit hati? Itu artinya dia masih menyimpan rasa untuknya."Dan kamu sakit hati?" tanya Dimas. Besar harapannya agar Aruna mengatakan iya."Tidak sama sekali. Justru dia yang mungkin kena mental. Kamu tanya saja sendiri."Dimas melengos."Kamu selalu begitu Run,""Begitu bagaimana? Lalu mau kamu yang seperti apa? Yang diam saja saat harga dirinya dihina. Jika hari ini dia bisa menginjak ekorku, besar kemungkinan dia juga akan menginjak kepalaku esok. Dan aku tidak mau. Kalau bukan aku yang mempertahankan harga diriku. Lalu siapa lagi?" tanya b
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

12

Mendengar itu justru Aruna mundur ke belakang. Menghindar dari Andra."Gila. Kamu pasti kesurupan," komentar Aruna dan ia hendak lari.Andra tertawa kecil. Separah itukah luka hati Aruna? Hingga ia seolah tidak percaya kepada laki-laki.Andra tak mengejar. Tapi ia mempunyai rencana lain. Wanita seperti Aruna pasti effortnya tinggi andaikata ia sudah jatuh cinta. Sayang, mungkin dia pernah jatuh di tangan laki laki yang salah.Hari Mayang kembali berbunga-bunga. Bagaimana tidak hari ini ia diajak oleh Dimas ke toko emas untuk membeli cincin lamaran mereka."Naik motor?" tanya Mayang.Dimas mengangguk. Bagaimana lagi. Memang yang ia punya hanya montor. Hati Dimas berdebar, apakah Mayang menolak karena hanya naik montor?Namun siapa sangka justru Mayang memberikan sebuah kunci mobil."Kamu bisa pakai mobil kan?"Dimas melongo dan mengangguk pelan. Tangannya bergetar menerima kunci itu."Nanti kamu bawa pulang sekalian. Jadi kalau jemput aku langsung pakai mobil," kata Mayang lagi.Apa se
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

13

Bu Marni tak menggubris omongan tetangga. Bahkan ia masih dengan santai melakukan aktivitasnya.Dimas berangkat dengan wajah yang tidak sumringah sama sekali. Walau para tetangga yang mengiringnya tentu senang bukan main. Karena ia yakin di tempat Pak Subrata akan di suguhkan beragam hidangan yang mewah. Tentu pelayanannya pun bukan kaleng kaleng.Benar saja, bahkan Pak Subrata memasang sebuah tenda di depan rumahnya. Hanya untuk acara pertunangan saja. Dengan beraneka macam makanan prasmanan yang begitu menggugah selera.Mayang tampil dengan kebaya berwarna pink soft. Baju yang dikenakan memang bagus. Tapi di mata Dimas, apapun bajunya tetap aneh jika dipakai oleh Mayang.Semua tepuk tangan saat Dimas melingkarkan cincin di jari manis Mayang. Fotografer terkenal juga turut diundang di acara tersebut. Mengabadikan momen yang sangat berkesan di hati Mayang.Acara berlangsung dengan begitu meriah. Para tetangga Dimas sudah seperti rakyat yang tidak pernah makan berhari hari. Mereka beg
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

14

"Sudah sudah ayo pergi saja," ajak Mayang. Lalu naik ke mobil.Di dalam mobil bukannya ia sedih. Ia yang tidak terbiasa dengan kegagalan tentu menaruh dendam karena usahanya tidak berhasil.Ah keluarga Aruna memang bukan keluarga berada. Tapi mereka punya prinsip yang kuat."Nanti kita coba cara lain ya Non. Agar membyat mereka benar benar kapok dan menyesal sudah berani melawan Non Mayang," usul salah seorang bodyguard."Tidak usah. Buang buang waktu. Nanti akan ada saatnya anaknya akan benar benar sakit hati melihat aku bahagia. Kamu catat. Mereka harus diundang di acara nikahan ku nanti," perintah MayangSementara itu Pak Wito cukup mendengus kesal dengan kedatangan mereka. Nafasnya naik turun."Kurang kerjaan sekali mereka. Datang datang hanya untuk seperti itu. Bapak jadi khawatir dengan keadaan Aruna Bu," kata Pak Wito."Duh bapak seperti tidak kenal Aruna saja. Andai Aruna ada disini sudah habis wanita itu. Dia lebih keras dan lebih tegas daripada kita,"Pak Wito mengangguk pel
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

15

Aruna menoleh ke arah Andra dengan wajah yang serius. "Kalau kamu tidak butuh uang, kenapa kamu bekerja?" tanya Aruna."Run, tidak penting kamu bertanya seperti itu. Yang penting bapak kamu dulu." komentar Andra lagi.Aruna menatap dengan nanar. Seperti enggan, tapi ia butuh "Kamu benar tidak apa apa Ndra?"Andra mengangguk. Aruna menerima amplop itu dengan ragu "Bulan depan gajiku buat kamu ya." kata Aruna.Andra mengibaskan tangannya di udara. "Ah gampang masalah itu. Yang penting bapak kamu dulu," kata Andra.Aruna bersemangat pulang. Ia tidak sabar untuk segera mengirimkan uang itu kepada ibunya. Siapa tau ibunya segera butuh.Setelah selesai mentransfer, Aruna segera menghubungi sang ibu."Ibu, sudah Aruna transfer ya. Semoga cukup ya Bu," kata Aruna sembari menyelam keringatnya. Tabungannya sudah habis. Ditambah hutang ke Andra juga. Tak masalah baginya."Banyak sekali Run? Kamu dapat uang darimana Nak?" tanya Bu Marni di seberang sana."Ada lah Bu. Tapi tenang saja, itu uan
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

16

Aruna merutuk dirinya sendiri, entah mengapa nama Andra keluar begitu saja dari mulutnya. Padahal ia dan Andra tidak ada hubungan apa-apa. “Ya sudah. Nanti kalau bapakmu sudah sembuh, kamu bilang baik baik kepada beliau,” ucap ibunya menashati. Aruna hanya diam. Pikirannya berkecamuk. Hari itu juga Aruna pulang ke rumah karena keesokan harinya ia bekerja. Saat bekerja pun Aruna lebih banyak melamun. Ia tak habis pikir kenapa bapaknya yang terlihat kuat terlihat tegar tiba tiba memberikan pilihan menikahkan dia dengan laki laki tua. “Melamun saja Run. Tidak usah kamu pikirkan uang kemarin,” kata Andra yang tiba tiba datang dengan membawa seplastik cilok langganannya. Aruna tak menjawab apa apa. Ia hanya menoleh. Menatap Andra dengan tatapan yang nanar dan tajam. Andra pun merasa aneh dengan tingkah Aruna tersebut, apalagi dengan tatapannya yang tak biasa. “Run, kamu kenapa sih? Aneh banget. Jangan bilang kamu kesurupan ya?” kata Andra, “Ndra, aku boleh minta tolong sekali lagi
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

17

Hari ini pernikahan Dimas dan Mayang digelar. Hampir semua warga sudah bersiap di rumah masing masing mengenakan pakaian terbaik yang mereka punya. Bahkan ada jemputan khusus untuk dari Pak Subrata untuk tetangga Dimas yang ingim datang. Bahkan usut punya usut, keluarga Subrata juga akan mengundang artis ternama. Sebuah bus pariwisata full ac dengan kelas bisnis mulai memasuki perkampungan. Lajunya pelan, karena hampir di setiap rumah, ada orang yang menunggu. Hingga terakhir bis berhenti di depan rumahAruna. Tampak hanya dia yang sudah berdandan rapi, tanpa ditemani keluarganya. Tapi Aruna hanya terdiam di tempatnya, tanpa mengindahkan bis yang datang. Melirik pun juga tidak. “Hei Aruna, ayo cepat masuk. Apa kamu tidak ingin segera makan makanan yang enak?” teriak salah seorang bapak bapak di dalam bis. “Iya kok melamun saja. Jangan jangan dia sudah gila. Ya mau bagaimanapun, ini kan pernikahan laki laki yang harusnya menikah dengan dia.” “Lanjut jalan saja Pak Sopir. Mungkin dia
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status